Malam yang tragis

Setelah mengatakan itu keith pergi untuk memanaskan mobilnya.

"Sayang, kita pergi dulu ya, jaga dirimu. " Meri lalu mencium pipi Sasha dan beranjak pergi.

"Aku ingin kau menciumku juga ibu." ucap Yeri yang hendak menuruni tangga

"Yeri?.. Baiklah, kemari." Meri menyuruh anak pertamanya untuk mendekat.

Kemudian Yeri menghampiri ibunya dengan pipi yang memerah, dan Meri mencium kedua pipi anak pertamanya, hal itu juga sudah lama tidak dirasakan oleh Yeri.

"Baiklah anak-anak, ibu pergi dulu..."

"Iya bu, tolong berhati-hati dijalan."

Meri mengangguk dan pergi.

Keith yang berada di mobil lalu melambaikan tangan pada anak-anaknya sebelum pergi, Anak-anaknya juga membalas lambaian tangan sang ayah.

"Kakak ada apa denganmu? tidak biasanya kamu ingin ibu menciummu." Sasha terkekeh sesaat setelah mengatakannya.

"Aku tidak tahu, rasanya seperti aku tidak akan pernah merasakan itu lagi setelah ini."

"Apa maksudmu, kak?"

"Sudahlah itu tidak penting, aku akan pergi ke bar dengan teman-temanku nanti malam."

"Apa? Aku akan melaporkan itu pada ayah jika kau melakukannya!" geram Sasha.

"Jangan ikut campur urusan orang dewasa Sasha, aku ini lebih tua darimu."

Setelah mengatakan itu Yeri langsung pergi ke kamarnya, sedangkan Sasha hanya terdiam tanpa bisa melakukan apapun.

Hari libur Sasha hanya dihabiskan dengan menonton kartun dan bersantai dirumah, sedangkan kakaknya selalu pergi ke bar dengan teman-temannya.

Saat Sasha bersantai sambil menonton kartun, tiba-tiba ia mendapat telpon dari ayahnya dan bilang bahwa mereka akan pulang hari ini dari liburannya.

"Sayang, kami akan pulang hari ini." ucap Keith lewat telpon.

"Benarkah? kupikir kalian akan berlibur selama musim panas."

"Haha.. kau benar-benar ingin jauh dari kami selama itu?" tanya Keith sambil sedikit tertawa.

Sasha ikut tertawa karena ucapan ayahnya, "oh iya ayah, dimana ibu?" tanyanya.

"Ibumu sedang tidur, apa aku harus membangunkannya untukmu?" tanya balik Keith.

"jangan ayah, mungkin ibu sangat lelah. Aku akan berbicara dengannya dirumah saja." jawab Sasha.

"Cih.. Begini lagi." Terdengar Keith mengeluhkan sesuatu lewat telpon.

"Ada apa ayah?" tanya Sasha penasaran.

"Tidak" jawab Keith singkat, "Apa kau menjaga rumah dengan baik?" sambungnya

"Tentu saja ayah, Aku bahkan selalu membersihkannya setiap hari." jawab Sasha.

"Baguslah.. Ayah akan menutup telponnya karna harus fokus berkendara, jalanan ini sedikit licin. Sampai jumpa dirumah Sayang." Keith langsung menutup telpon tanpa menunggu balasan dari anaknya.

"Hufft.. Ayah ini membuatku khawatir saja. Tapi ayah seorang pengendara mobil terbaik menurutku, jadi pasti tidak akan terjadi apapun." gumam Sasha sambil menghela nafas.

"Baiklah... Aku akan memasak untuk mereka.." sambungnya.

Sasha yang tadinya bermalas-malasan langsung bersemangat, ia kemudian pergi ke toserba untuk membeli beberapa bahan makanan.

"Aku akan memasakan mereka sesuatu yang enak." ucapnya

Sasha membeli beberapa daging dan sayur-sayuran untuk ia masak.

Hari sudah semakin gelap dan Sasha segera pergi ke dapur untuk memasak apa yang ia beli tadi.

"Waktunya memasak~"

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang bergerak cepat. "Sasha..! Huft.. Hufft.. Ayah ibu katanya sedang diperjalanan pulang!" ucap Yeri sambil terengah-engah.

Sasha sontak kaget karena suara kakaknya yang cukup keras. "Kakak ini bikin kaget saja."

"bau alkoholnya kuat banget!" batin Sasha.

"Aku tau mereka sedang diperjalanan, aku sedang memasak untuk mereka sekarang." sambungnya.

"Baguslah, aku akan pergi mandi supaya bau alkohol ini hilang." Yeri dengan cepat kekamarnya dan mandi.

"Huft.. bener-bener deh, apa dia tidak takut aku melaporkannya pada ayah?! " gumam Sasha sambil menghela nafas.

30 menit kemudian semua makanan sudah tersusun rapih di meja makan.

"makanan sudah jadi, tinggal menunggu ayah dan ibu pulang."

Sasha lalu menunggu kepulangan orang tuanya sambil menonton Kartun di televisi.

Tiba-tiba Yeri berlari dari kamar menuju ruang tamu sambil kepanikan, "Sasha..! Sasha...!"

"Ada apa kak?" tanya Sasha kebingungan.

"Tadi ayah menghubungiku dan ternyata bukan ayah yang memegang ponsel itu." jawab Yeri panik

Yeri sesaat menghela nafas sebelum melanjutkan ucapanya, "Dan orang yang menghubungiku menggunakan ponsel ayah bilang bahwa ayah dan ibu mengalami kecelakaan parah."

Sasha sontak kaget dan membeku setelah mendengar ucapan kakaknya, sementara Yeri terus gemetar.

"A-apa?.. lalu dimana ayah dan ibu sekarang?" Sasha ikut panik dan gemetar mendengar ucapan kakaknya.

"Mereka bilang akan membawa ayah dan ibu ke rumah sakit A" jawab Yeri sambil gemetar hebat.

"Itu dekat dari sini, ayo pergi sekarang."

Yeri mengangguk dan berlari mengambil kunci mobil dan tasnya.

Sesampainya dirumah sakit belum sempat mereka melihat wajah ayah dan ibunya, orang yang membawa mereka langsung berkata bahwa wanita yang ada di mobil sudah kehilangan nyawanya sebelum dibawa kerumah sakit.

Sasha dan Yeri benar-benar tidak bisa mengucapkan apapun, mereka membeku dengan air mata yang tiba-tiba mengalir deras.

"I-ibu?.. Ini bohong kan? Padahal beberapa saat lalu ayah bilang ibu sedang tidur. Pasti sekarang ia juga hanya tidur kan?!" ucap Sasha sambil terus menangis.

"kau benar Sasha.. Ibu pasti.. Hiks hiks hiks.. Ibu pasti masih hidup!" ucap Yeri yang juga terus menangis.

tangisan mereka benar-benar menggema di dalam rumah sakit.

"bapak ini bohong kan? Hiks.. Ibu pasti hanya tidur kan?" tanya Sasha tidak terima.

"Tenanglah nak, itu mungkin sudah takdirnya." ucap pria paruh baya yang membantu membawa orang tua Sasha ke rumah sakit.

Yeri hendak menerobos masuk keruangan dimana ayah dan ibunya berada, namun dihentikan oleh salah satu pria yang membantu membawa orang tuanya.

"Tenanglah, kau akan mengganggu dokter yang berada di dalam."

"Berisik! Lepaskan aku s1alan!" bentak Yeri sambil memberontak.

"Mau bagaimana lagi kan? Ini memang takdirnya." ucap pria tersebut yang berusaha menenangkan Yeri.

Tiba-tiba dokter keluar dari ruangan itu sambil membawa mayat Meri, Sasha dan Yeri tersentak kaget setelah melihat kondisi ibunya yang penuh luka dan tidak bernyawa.

"Kenapa kau lama sekali dok, padahal tinggal menutupnya dengan kain." ucap pria yang menahan Yeri.

"Maaf, kami membersihkan dulu darah yang ada dalam dirinya."

Terpopuler

Comments

fllw ig: @Mlniptriii__

fllw ig: @Mlniptriii__

Aku pikir Yeri yang akan kena musibah, tapi ternyata kedua orangtuanya😢 yang sabar ya Shasa Yeri

2023-05-28

2

fllw ig: @Mlniptriii__

fllw ig: @Mlniptriii__

Apa ini sebuah firasat?😢

2023-05-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!