Ep_3..Kurang Gizi

Gerald berganti pakaian dengan pakaian khusus yang memang sudah menjadi bagian dari prosedur pihak medis di rumah sakit itu.

Dia memeriksa keadaan gadis itu secara menyeluruh agar dia tau sakit apa gadis ini dan kejadian dimana gadis ini di tabrak oleh mobil nya apakah menimbulkan masalah atau tidak pada tubuh gadis itu.

Setelah selesai dengan pemeriksaan nya kini Gerald memasangkan infus di tangan kurus gadis itu,miris sekali melihat tangan kurus gadis itu entah kenapa tiba-tiba hati nya menjadi iba dengan keadaan gadis itu.

Dia memiliki kakak perempuan dan saudara yang lain nya juga perempuan juga ibu yang seorang perempuan,dia tidak bisa membayangkan jika keluarga nya yang mengalami hal itu astaga jangan sampai.

Setelah nya Gerald mulai memeriksa keadaan gadis itu dengan seksama dia tidak ingin ada kesalahan sedikit pun yang terlewat kan dari keadaan gadis itu.

"Dokter seperti nya gadis ini kurang gizi dan nutrisi juga dehidrasi" kata salah seorang suster yang membantu Gerald.

"Hm kau benar sus,suntikkan vitamin pada nya dan nanti jika dia sudah sadar tolong beri makanan karena seperti nya gadis ini belum makan sejak kemarin" kata Gerald berpesan pada sang suster.

"Baik dok,apa anda akan pergi lagi dok?" tanya suster ingin memastikan.

"Tidak saya akan di ruangan saya saja,kalau gadis ini sadar beritahu saya" pesan Gerald.

"Baik dok"

Gerald pun keluar dari ruangan gadis itu setelah memberikan pesan pada suster yang akan berjaga untuk memantau kondisi gadis itu.Gerald kembali ke ruangan nya dan duduk di kursi kebesaran nya.

Dia mengambil ponsel nya dan menelfon teman nya yang telah membuat masalah dengan menggunakan mobil nya hingga menyebabkan korban.

"Di mana kau?" tanya Gerald dengan suara dingin tanpa basa basi.

"Cepat ke rumah sakit atau aku akan menghancurkan usahamu" ujar Gerald lagi setelah mendapatkan keberadaan teman nya.

Setelah nya dia menutup telfonnya dan duduk memijat kening nya yang tiba-tiba pusing,ada saja ulah teman nya ini sebenar nya dia tidak terlalu suka dengan teman nya yang satu ini karena dia terlalu sesuka nya tanpa perduli dengan sekitar nya.

Sombong dan mengunggulkan diri nya karena dia berteman dengan Gerald hanya karena status sosial keluarga Gerald yang berasal dari keluarga ternama di Asia.

Tak lama kemudian pintu ruangan nya di buka dan tampak lah seorang pria yang tadi dia hubungi.pria itu duduk di sofa ruangan Gerald sementara Gerald hanya duduk di kursi kebesaran nya tanpa mau pindah untuk menemani pria itu.

"Ada apa Ge,apa ada masalah?" tanya si pria itu seolah tak melakukan apapun.

"Kemana saja kau kemarin dengan mobil ku?" tanya Gerald dengan tatapan yang amat. sangat tajam membuat pria itu sedikit tidak nyaman dan salah tingkah.

"Aku hanya berkeliling saja,memang nya ada apa?" jawab si pria masih tak mau jujur bahwa dia telah menabrak seorang wanita.

"Kau tak menabrak seseorang?" tanya Gerald masih memancing dan benar saja reaksi pria itu sedikit terkejut.

"A..aku..aku tidak melakukan apa-apa" jawab si pria itu masih tidak mengaku bahkan sudah terbata-bata.

BRAKKKKK.....

"Brengsekk,kau mau aku bawa ke kantor polisi atau markas kematian.kau tentu tau aku dari keluarga apa yang tak pernah memberikan kesempatan kedua pada seseorang yang telah menyalahgunakan nama ku" kata Gerald menggebrak meja nya dengan keras dan menatap tajam pada pria di sofa ruangan nya.

Pria itu tampak ketakutan dan langsung berdiri mendekati Gerald lalu berlutut di hadapan Gerald karena dia tau persis kata-kata Gerald bukan lah isapan jempol semata.

"Maafkan aku Ge,aku tidak sengaja karena terlalu fokus dengan ponsel ku hingga aku tidak tau ada seseorang yang tiba-tiba menyebrang di depan mobil,ini bukan salah ku tapi salah dia karena dia yang tiba-tiba menyebrang jalan di saat ada mobil yang lewat dan juga aku melihat dia masih bisa berjalan bahkan meneriaki ku jadi ku rasa dia baik-baik saja lalu aku pergi meninggalkan nya karena dia baik-baik saja" jelas si pria itu dengan sedikit bumbu kebohongan dan itu membuat Gerald mencengkram erat kepalan tangan nya.

"Kau yakin dia baik-baik saja,kau tentu tau apa yang bisa aku lakukan untuk mencaritahu tentang hal ini dengan mudah nya bukan?" ujar Gerald dengan tatapan mengintimidasi lawan nya.

"A..aku yakin dia baik-baik saja" jawab si pria dengan terbata bata karena dia tidak benar-benar tau apa yang dia tabrak baik-baik saja tau tidak.

"Baiklah jika aku mencaritahu sendiri apa yang sebenar nya terjadi apakah kau siap menerima segala resiko nya?" tanya Gerald yang kini bersikap santai sambil melihat ke arah kuku nya.

Pria itu tampak menelan ludah nya dengan sangat kesusahan,dia benar-benar berada di antara pilihan yang sangat sulit entah apa jadi nya jika dia salah mengira karena dia benar-benar tidak tau keadaan orang yang dia tabrak kemarin.

"Ma.. maafkan aku Ge,a..aku tidak__" belum sempat pria itu menyelesaikan ucapan nya pintu ruangan Gerald di ketuk oleh seseorang.

Tok....

Tok....

Tok....

"Masuk" jawab Gerald lalu duduk di kursi nya seperti biasa mode datar.

"Permisi dok, pasien yang dokter bawa tadi sudah sadar" ujar si suster yang bertugas menjaga gadis tadi.

"Baiklah" jawab Gerald lalu bangkit dan berjalan keluar dari ruangan nya tanpa perduli dengan keberadaan pria yang tak lain adalah teman brengsekk nya.

Si pria pun mengikuti Gerald kemana Gerald pergi karena dia penasaran dengan pasien yang Gerald bawa,tidak biasa nya Gerald membawa pasien sendiri.

Sampai lah mereka di ruangan dimana pasien yang suster maksud tadi,Gerald masuk kedalam ruangan itu dan menghampiri gadis yang masih terbaring lemah di brankar pasien.

"Hay bagaimana keadaan mu,apa masih ada yang sakit?" sapa Gerald berusaha mengakrabkan diri dengan gadis itu.

Gadis itu menatap Gerald masih dengan tatapan kesal dan jengkel tapi dia juga berterima kasih pada Gerald karena mau bertanggung jawab meski mereka tidak saling mengenal.

"Baik dan terimakasih sudah membawa saya ke rumah sakit tapi bolehkah saya pulang saja dokter?" balas gadis itu karena dia tidak akan bisa membayar biaya rumah sakit.

"Kenapa,ada apa katakan saja jika ada masalah" tanya Gerald berusaha untuk berteman.

"Saya tidak bisa membayar biaya rumah sakit nya dok jika saya berlama-lama di sini,saya juga harus kerja lagi kalau tidak saya tidak bisa makan" balas gadis itu dengan tatapan mata yang seakan memikul beban yang amat berat dan Gerald tidak tega melihat nya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DARI SEKIAN BANYAK MENANTU WILSON, HNY ZYA YG BNR2 KASIAN NASIBNYA, SAMA DGN RACHEL. KLO LAURA MSKI POLOS, TRNYATA ANAK ORG KAYA

2024-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!