Ep_5..Mulai Terbiasa

Satu minggu berlalu begitu saja tepat keesokan hari nya Zya setelah Zya di rawat selama seminggu di rumah sakit Zya sudah di perbolehkan pulang tentu dengan izin dari Gerald dokter yang secara khusus menangani Zya..Gerald juga akan mengantar Zya sampai ke rumah nya karena sepeda Zya sudah dia rongsokan dan nanti akan dia belikan yang baru.

Dia juga sudah membuatkan sebuah ruko lengkap dengan semua yang Zya butuhkan untuk membuat kue dan juga kebun di belakang rumah Zya yang sudah di tanami bibit bunga yang nanti nya akan menjadi sumber penghasilan untuk Zya.

Gerald hanya kasihan dengan gadis tangguh itu yang benar-benar hidup dalam kemiskinan yang tak ada satu orang pun yang mau membantu nya bahkan keluarga Zya entah kemana dan Gerald akan mulai mencari tau nya nanti.

Dia hanya tinggal menunggu kabar saja dari uncle nya dan kakak nya yaitu Gian untuk informasi mengenai Zya semua dari latar belakang nya dan kehidupan yang dia jalani sebelum bertemu dengan nya dan sebelum menjalankan usaha nya.

"Good morning girl,are you ready to go home?" sapa Gerald menghampiri Zya lalu mengacak rambut Zya karena dia gemas dan entah kenapa dia jadi ketagihan dengan perbuatan nya itu.

"Morning dok,saya siap apa tidak merepotkan anda?" balas Zya dengan senyum kecil nya karena tak enak merepotkan dokter muda itu.

"Tidak sama sekali,ayo pulang" balas Gerald lalu membantu Zya turun dari atas brankar dan menuntun nya keluar dari ruangan itu.

Zya dan Gerald berjalan dengan perlahan karena keadaan Zya belum sepenuh nya membaik tapi tidak perlu khawatir karena Zya ada di tangan yang tepat..mereka sampai di tempat parkir dan Gerald menuntun Zya ke arah mobil nya.

Mobil yang tak terlalu mewah dan bisa di bilang layak pakai untuk kaum menengah..Gerald memang sengaja membeli mobil bekas karena dia ingin mencari wanita yang benar-benar menerima nya apa ada nya bukan apa ada nya.. dia sudah bosan dengan para wanita penggila harta yang selalu mendekati nya hanya untuk bisa mendompleng nama besar keluarga nya.

Menjijikan.

"Ayo masuk,maaf mobil ku tidak begitu mewah tapi layak untuk di pakai semoga kau tidak menyesal ya berteman dengan ku" kata Gerald dengan senyum manis nya.

"Tidak dokter,saya sangat berterimakasih karena dokter sudah mau berteman dengan saya..mobil ini juga dokter beli dari hasil kerja dokter kan jadi jangan merendah dokter karena dokter termasuk orang hebat" kata Zya sambil tersenyum manis menatap Gerald masih dengan sikap formal nya.

"Hey stop memanggil ku dokter dan jangan lagi gunakan bahasa formal oke..we are friend jadi gunakan bahasa pertemanan ala kadar nya mengerti Zeelzya?" kata Gerald yang tak nyaman dengan bahasa yang Zya gunakan karena terlalu formal.

"Emm..baik dok__eh Ge" jawab Zya masih canggung jika bicara dengan bahasa santai.

Mereka pun memasuki mobil Gerald dan mulai meninggalkan rumah sakit untuk menuju ke rumah Zya..dia tidak sabar untuk memberikan kejutan yang dia buat untuk Zya..semoga saja Zya menerima nya dan jika pun Zya menolak dia tidak akan sakit hati karena ini semua tanpa seijin Zya dan Zya juga tidak tau.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam,Zya menyandarkan kepala nya pada sandaran kursi mobil karena kepala nya sedikit berdenyut..Gerald tau apa yang saat ini tengah Zya rasakan dan dia membiarkan saja dan tak mengganggu nya.

Sampai lah mereka di depan rumah Zya mereka turun dari mobil dengan Zya yang tampak terbengong melihat perubahan di rumah nya meski tidak banyak..dia juga terheran-heran ketika baru menyadari bahwa di depan rumah nya tampak sebuah ruko kecil yang di beri nama ZZ'Bakery.

Zya menoleh ke arah Gerald yang rupa nya juga tengah menatap nya..Gerald mengusap rambut Zya dan menyelipkan anak rambut Zya yang tertinggal..dia tersenyum dan menarik pelan tangan Zya untuk memeriksa sendiri kondisi rumah nya yang sudah dia tinggalkan selama seminggu.

"I..ini,apa ini Ge?" tanya Zya dengan terbata.

"Aku membuat kejutan untuk mu..maaf karena aku tidak bertanya dan meminta ijin mu dulu tapi aku hanya ingin teman ku tinggal di rumah yang nyaman serta tak perlu lagi berkeliling untuk menjual bunga nya..aku harap kau tak menolak nya karena aku akan sedih" jelas Gerald dengan tenang sambil tersenyum mengusap rambut Zya.

"Ta..tapi ini..ini berlebihan Ge" kata Zya.

"No..kau pantas mendapatkan nya..ayo lihat" ujar Gerald sambil menuntun Zya masuk kedalam rumah.

Ketika mereka memasuki rumah Zya,tampak semua perabotan sudah Gerald ganti dengan yang baru karena perabotan yang dulu sudah hampir tidak bisa di pakai dan akan berbahaya jika masih saja di gunakan.

Di dapur tampak sebuah kulkas yang ukuran nya sedang tidak besar dan tidak kecil karena Zya membutuhkan kulkas untuk menyimpan makanan yang dia konsumsi dan tak lupa juga Gerald mengisi nya dengan berbagai sayuran dan daging serta bahan lain nya.

Dapur Zya juga tampak lebih segar tidak seperti sebelum nya yang lantai nya sudah terkelupas serta dinding nya yang sudah berlumur dan tampak keropos tentu akan sangat bahaya bagi Zya jika sewaktu-waktu tembok itu roboh saat Zya sedang memasak.

"Ge..ini sangat berlebihan kau pasti banyak menggunakan uang mu untuk ini..maafkan aku tapi aku__" belum selesai Zya berujar Gerald sudah lebih dulu memotong nya.

"Sssttt..listen to me Zya..tenang saja tabungan ku masih banyak sejak aku bekerja di rumah sakit itu dan sering mengambil lembur jadi aku selalu mendapat bonus tambahan yang jumlah nya tidak main-main..aku sudah mengumpulkan uang itu sedari aku masih muda tapi bukan berarti aku sudah tua ya sekarang..aku hanya menggunakan sebagian kecil uang gaji ku untuk memperbaiki bangunan ini untuk mu" jelas Gerald membuat Zya tak lagi mampu menahan laju air mata nya.

Zya menangis dan berjongkok karena dia malu jika harus di lihat oleh Gerald saat diri nya sedang menangis.

"Hey kenapa menangis?" tanya Gerald lalu mengusap punggung Zya sambil memeluk nya.

"Hiks..aku sangat berterima kasih hiks pada mu" kata Zya terbata-bata karena baru kali ini ada seseorang yang begitu peduli pada hidup nya.

Tapi Zya tidak mau jika perhatian yang Gerald berikan hanya sebagai belas kasih sesama manusia saja karena dia tidak mau di anggap menyedihkan meski benar kehidupan nya sangat menyedihkan.

"It's ok Zya..jangan menangis kau layak mendapatkan nya" ujar Gerald sambil menuntun Zya bangun dari jongkok nya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

WAKTU AKU MSH NASRANI, TMN MASA KECILKU YG JUGA ANAK PENDETA, NAMANYA GERALD SEBASTIAN NAWANG, PANGGILAN GEGE, TERKADANG IAN.. TPI LBH SRING GEGE, AKU GK NYANGKA, DIA YG DIGADANG AKN JADI PENDETA SPRTIKU, MLH JDI MUALLAF, DN MNJADI USTADZ, MSKI AKU DLUAN YG MNJADI MUALLAF..

2024-05-04

2

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

bukan ada apanya Thor..

2023-06-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!