...~HAPPY READING~...
🍓
🍓
🍓
Haruskah aku pergi mengantarnya dan memberinya tumpangan?
Aku berpikir sejenak, tapi mengapa aku peduli pada seorang pelayan.
Lagi pula siapa dia? Aku tidak mengenalinya, dia sudah melewati batas dan seharusnya aku membentaknya tadi, tapi malah sebaliknya, aku malah bersikap tenang.
Ini pasti bukan aku. Ya benar, ini bukan aku, Sean Altemose.
Aku pergi ketempat tidur ku, sepertinya aku butuh tidur untuk melupakan hal ini.
Kututupi tubuh ku dengan selimut tebal ku berharap bisa tidur dan bangun dalam keadaan normal seperti diriku sebelumnya, tapi entah kenapa saat aku memejam kan mataku, selalu terbayang wajah gadis itu, ditambah lagi hati ku tiba-tiba gelisah. Aku khawatir takut terjadi apa-apa padanya diluar sana. Apa dia akan sampai kerumah dengan aman atau tidak.
Apa dia tidak perduli dengan dirinya, seegois itukah dirinya tidak mau menggunakan taksi dan malah memilih pulang berjalan kaki. Tidak pantas seorang gadis pulang sendirian dijam segini.
Akhirnya aku berdiri dan mengganti pakaian ku, keluar dari kamar menuju bagasi mobil kesayangan ku. Ku peluk Ferari hitam ku dan kucium Lamborghini ku, sungguh aku rindu dengan kedua kesangan ku ini.
Gerbang dibuka oleh petugas keamanan, dan mobil Benz yang ku kendarai meluncur membelah jalanan yang mulai nampak sunyi.
Disepanjang jalan, aku terus memperhatikan sekitar berharap dapat melihat gadis bodoh itu.
Dari kejauhan, lampu mobil ku menangkap sekelompok pria yang tidak bertanggung jawab yang sedang menganiaya gadis bodoh itu.
Kupercepat mobil ku menuju mereka dan aku dapat melihat mereka berusaha menghindari cahaya terang lampu mobilku.
Aku keluar dengan gaya aroganku, sayang nya aku tidak memakai tongkat untuk menghajar mereka, tapi ku rasa kaki panjang ku cukup mampu membuat para bajingan ini terkulai lemah.
"𝘚𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘳𝘦𝘵𝘢𝘬 𝘨𝘪𝘯𝘫𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯. " Ucap ku percaya diri.
Mereka benar-benar mengira aku bercanda. Saat salah satu dari bajingan itu menampar pipi gadis itu, seketika itu mata ku berubah menjadi merah. Setiap kali aku marah, mataku akan menjadi kemerahan.
Ku tendang tubuh mereka dengan tungkai panjang ku secara membabi buta dan berkata, "𝘉𝘢𝘣𝘪 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯, 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘪 𝘮𝘶, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯? "
Aku memukul salah satu dari mereka dengan tungkai ku, saat yang lainnya juga ingin menyerangku dari belakang aku dengan cepat menghindari serangan mereka. Jangan kaget dengan keahlian beladiri ku. Aku dan Raf juga belajar pertahanan diri.
Aku terus menghajar mereka, memukul, menendang, sampai mereka terkusur lemah. Aku bisa pastikan aku yang akan memenangkan pertarungan ini. Aku sangat membenci pria yang berbuat kasar pada wanita.
Saat ini mereka sudah terkulai lemah, mereka mulai bangkit melarikan diri saat mereka sadar kalau aku bukan lah tandingan mereka.
Aku mengeluarkan sapu tangan dari saku ku.
"Astaga, mereka baru saja merusak pakaian Gucci mahalku yang bernilai ribuan dolar ini." Kataku sambil membersihkan noda dari pakaianku.
Kemudian aku melihat gadis bodoh itu sedang berusaha menutupi tubuhnya agar aku tidak melihat tubuhnya yang terbuka, "Kamu berutang banyak padaku sekarang." Kataku padanya saat dia berterima kasih padaku.
Aku pergi ke mobilku dan mengeluarkan jaket mahalku senilai jutaan Dan ku berikan padanya untuk menutupi dirinya.
Awalnya dia menolak, tetapi aku memaksanya Dan memakaikannya di pundaknya.
"Hari ini kamu masih beruntung, masuk lah ke mobilku, biarkan aku yang mengantarmu pulang." Ucap ku.
"Terima kasih banyak atas kebaikan mu Tuan, terima kasih juga atas tawarannya, tapi aku bisa pulang sendiri." Ucap gadis bodoh itu.
"Dasar gadis keras kepala, aku tidak punya waktu berbicara omong kosong dengan mu. Jangan membuat ku marah, masuk mobil sekarang." Aku berteriak padanya dan menyeret tangannya menuju mobilku.
Dia hanya menatapku dengan kagum.
Saat didalam mobil, dia hanya diam membisu, aku menanyakan alamat tempat tinggalnya. Saat telah sampai, dia turun dari mobil dan berterima kasih padaku.
Sebelum pergi, aku sedikit menggodanya dengan mengatakan, "Bersiaplah menerima hukuman mu besok."
*
*
*
Ana Pov🐼
Aku tidak percaya sampah seperti ku bisa masuk ke mobil mahal seperti itu.
Sejak aku lahir, aku hanya naik bus sekolah dan taksi.
Pikiran ku buyar saat suara keras yang berasal dari depan pintu rumah berkoar seperti yang ku duga.
"Dasar bocah manja. jadi begini ya kelakuan mu, bukannya langsung pulang kerumah malah asyik pacaran sampe larut begini. Kami belum makan karena kau belum menyiapkan makanan. Ku aduin ke ibu kamu." Ancam Agheta.
Ketakutan mencengkeramku, mengapa hidupku seperti ini, aku berpikir untuk masuk ke dalam rumah secara diam-diam.
Aku mulai memintanya untuk tidak melakukannya tetapi dia mengabaikan perkataanku.
Segera dia memasuki kamar orang tua kami, aku pun segera memasuki gubuk ku untuk melepas jaket mahal ditubuhku agar terhindar dari wawancara mereka malam ini.
Mendengar nama ku dipanggil, aku mulai gemetar dan orang tua ku menatap ku dengan marah.
"Dasar gadis tak berguna, jadi ini caramu membalas budi kami dengan menggoda laki-laki diluar sana dan kau punya nyali untuk membiarkan pacarmu mengantarmu dengan mobilnya ke sini, huh." kata ayah dengan marah.
Aku berlutut dan mulai menangis mencoba menjelaskan kalau apa yang mereka pikirkan itu tidak benar. Aku mengatakan kalau aku tidak sengaja tertidur di tempat kerja dan hampir diperkosa saat berjalan pulang tadi tetapi mereka bahkan tidak mempercayai ku, putri mereka sendiri.
Ayah mengeluarkan kawat dan mengikat ku di kursi. Aku mulai berteriak meminta tolong, mengemis belas kasihan dari mereka.
"Ayah tolong jangan lakukan ini, tolong ayah maafkan aku, aku masih putrimu." Tapi mereka mengabaikanku.
Ayah mencambuk ku, cambukan pertama itu membuatku menjerit seumur hidupku, "Ahh, ayah sakit tolong oh, ibu, tolong pujuk ayah agar menghentikan ini semua, tolooong ayah ini sakit, hiks hiks hiks."
Ayah mencambukku terus menerus sampai seluruh tubuhku menjadi merah dan aku mencoba memohon pada saudaraku, "Agheta, tolong suruh ayah untuk berhenti, tolong lah aku mohon, dia akan mendengarkanmu, aku mohon tolong aku." Aku berteriak kesakitan di atas suaraku.
Ayah terus mencambukku dan aku mulai mengeluarkan darah di beberapa bagian tubuhku.
*
*
*
Aku memasuki kamarku sambil menangisi hidupku, "Apa yang pernah kulakukan pada orang tua ku itu sampai membuat mereka sangat membenciku? Bahkan seorang tuan dari budak pun tidak akan melakukan ini pada budaknya. Apa Agheta dan ibu disana hanya berdiri menyaksikan aku disiksa?"
Ketika aku mencoba untuk mandi tetapi Saat air mengalir ketubuhku, aku merasakan teramat sakit di seluruh tubuh ku yang membuat aku berteriak pilu. Aku bahkan tidak bisa menyeka kulit ku karena rasa sakit yang sama ku rasakan.
Aku memeriksa tubuh ku di cermin, kulit ku sangat merah dan bengkak dan masih mengeluarkan darah.
Aku menyesal telah dilahirkan dalam keluarga ini.
Aku bahkan tidak bisa tidur sama sekali, aku hanya menangis sampai subuh.
*
*
*
Aku masuk angin tetapi aku masih tetap melakukan berbagai pekerjaan pagi ini dan seperti biasa aku tidak diberi makan.
Aku pergi ke tempat Amy karena aku masih punya sedikit waktu dan aku tahu dia dapat membantu ku, aku ingin meminjam uang padanya untuk ongkos taksi.
Tapi, tujuan utama ku adalah aku membutuhkan makanan Karena perut ku sangat lapar. Aku harus punya energy untuk menghadapi hukuman keduaku.
*
*
*
"Astaga! Maksudmu ayahmu melakukan ini padamu? mereka sangat kejam." Amy syok mendegar cerita ku. Aku semakin menangis tak terkendali.
*
*
*
TBC😘
*
*
*
Jangan lupa sedekah LIKE & COMMENT nya🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Hariani Cantik
Lanjut kak
2023-06-22
1