Kedatangan Tuan Muda

...๐ŸผHAPPY READING ๐Ÿผ...

*

*

*

Semua barangku telah dikemas rapi dan aku akan mengambil penerbangan sore ini menuju kediaman ku yang indah di Kanada.

Saat selesai pemeriksaan paspor dan barang-barangku di bandara, aku dikejutkan dengan kehadiran teman kecilku, Raf Miker yang berdiri tak jauh dari mobilnya.

Melihat diriku, Raf datang mendekat, dia memelukku dan berkata, "๐˜๐˜ข๐˜ญ๐˜ญ๐˜ฐ ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ต, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช." Dengan senyum diwajahnya.

"๐˜ ๐˜ข, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ซ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข." Aku berkata sesuai dengan apa yang ku lihat.

"๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ถ. ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข, ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜จ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ถ." Ucap Raf menggodaku dan aku memukul bahunya.

"๐˜‹๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ค๐˜ช๐˜ญ....." Kami berlarian seperti masa kami kecil dulu.

Setelah sampai di mobil, Raf menekan remote mobilnya, lalu kami pun meluncur pergi.

Karena kedekatan kami seperti inilah, Orang-orang semua berpikir kalau kami berdua ini gay, padahal itu sama sekali tidak benar. Aku pria normal begitu juga dengan Raf.

Kami memang memiliki banyak kesamaan dan bahkan ketika kami bertengkar, kami tetap semakin dekat, itulah mengapa dia masih menjadi sahabatku sampai sekarang.

Kami berpisah karena sekolah, tapi sekarang kami berdua sudah menyelesaikan pendidikan kami, kami berdua disebut sebagai putra miliader dan saat kami membagikan sebuah postingan pertama kami di media dengan caption, "๐—ธ๐—ฎ๐—บ๐—ถ ๐—ธ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฎ๐—น๐—ถ".

Kedua orang tua kami adalah orang kaya dan lucunya, orang tua kami juga dekat dan perusahaan mereka berada di peringkat 3 teratas dinegara ini.

Coba tebak, mereka mampu menghasilkan lebih banyak miliaran dalam hitungan detik dan kami pikir kami tidak akan pernah bangkrut bahkan sampai generasi kami yang akan datang pun tidak akan bangkrut.

Aku dan Raf pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu, saat kami tiba dan melangkah keluar mobil, kami dikerumuni seperti ikon selebriti yang baru saja tiba.

Seorang gadis yang baru keluar dari mall berteriak, "๐˜–๐˜”๐˜Ž, ๐˜‰๐˜š ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช." BS berarti putra miliarder.

Mereka mengeluarkan ponsel mereka untuk mengambil foto kami, bahkan beberapa dari mereka ada yang meminta untuk foto bersama. Aku dan Raf pun tak menolaknya, kami cukup senang melihat antusiasme dari mereka. Berasa menjadi selebritis.

"๐˜š๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฃ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ, ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ถ?" Tanya Raf.

"๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ถ๐˜ซ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ-๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ."

Kami kelelahan karena foto-foto yang kami lakukan dengan ratusan wanita dan juga laki-laki dan akhirnya kami hanya membeli apa yang kami butuhkan saja dan langsung bergegas menuju kediaman ku.

Aku merindukan kasur ku, mobilku di rumah, aku sudah tidak sabar untuk menggunakan mobil kesayangan ku besok.

Aku berharap sekali saat dirumah nanti tidak bertemu orang tua ku terutama Mommy ku karena sudah pasti mereka akan menyambut ku dengan seorang wanita yang bernama Callista Ellianor. Mereka selalu ingin aku berkencan dengan wanita ini lantaran dia juga anak dari konglomerat yang cukup terkenal.

*

*

*

Saat mobil Raf memasuki halaman utama, kami keluar dan ternyata rumah cukup sunyi hanya ada beberapa pelayan saja yang menyambut kedatangan kami dan mereka juga berniat membantu membawakan barang-barangku, tetapi aku menolaknya karena aku sangat benci ada orang asing menyentuh milikku, mungkin Brenda lupa dalam tugasnya.

Aku dan Raf menikmati makan malam yang begitu lezat, ada yang ku lewatkan dirumah ini, rasa masakan nya tidak seperti biasanya, kali ini benar-benar nikmat.

Hari sudah mulai gelap, Raf juga sudah pulang kerumahnya. Setelah makan aku langsung membawa barang ku kedalam kamar yang sudah lama ku tinggalkan.

Tapi saat sampai dikamar, aku bingung kenapa lampu kamar ini menyala. Saat aku melangkah masuk menuju tempat tidur ku, tak sengaja mata ku menangkap sosok manusia yang terbaring di lantai.

Aku terperanjat kaget melihat nya, yang membuat wanita itu memegangi kaki ku.

Segera ku sadarkan diri ku dari keterkejutan, aku sedikit membungkuk melihat wajahnya. Penampilan nya yang lusuh dengan pakaian compang-camping sedikit mengoyak hatiku.

Ternyata masih banyak orang yang kekurangan dalam materi diluar sana sampai membeli pakaian saja tidak bisa.

Namun, kewarasan ku itu hanya bertahan sebentar, hampir saja aku ingin menendang nya agar dia bangun dan pergi dari kamarku.

Tapi, wajah adem nan cantik itu membuat aku menghentikan kaki ku, dia terihat sangat manis, bibir sedikit berisi, alis tebal, dan kulit putih, mungkin kalau wanita ini diberi pakaian bagus, dia akan sangat cantik.

Entah kenapa saat melihat nya pertama kali, aku merasa tertarik dengan gadis ini. Apa benar aku jatuh cinta pandangan pertama?

Terdengar konyol bukan, tapi itu lah yang terjadi, aku menggendong nya ala bride style ke tempat tidur ku. Aku menutupi tubuhnya dengan selimut ku, aku tak ingin membuatnya bangun, aku suka menatap wajahnya saat terlelap seperti ini.

Aku menyentuh wajahnya sambil tersenyum.

Aku menuju kamar mandi untuk mendinginkan badan ku dan memakai pakaian simple yang biasa ku pakai dimalam hari jelas harganya mahal.

Tadinya aku ingin langsung tidur karena tubuh ku belum ada istirahat, namun, aku malah asyik menatap gadis asing yang tengah terbaring dikasur ku.

Mungkin dia pelayan baru di sini. Pikir ku.

Sudah jam 8 malam, namun, gadis ini masih saja dalam tidurnya, tiba-tiba dia berkata, "๐˜–๐˜ฉ, ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ถ๐˜ณ? ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข, ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ช ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ช, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ."

Aku yang mendengar gumaman nya tidak bisa menahan senyumku, dia sangat cantik.

Tiba-tiba dia membuka matanya dan menatapku.

Dia berkata, "๐˜๐˜ข๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜ ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ! ๐˜”๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ช๐˜ข ๐˜ต๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฏ ๐˜ง๐˜ช๐˜ญ๐˜ฎ ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ด?"

"๐˜ž๐˜ฌ๐˜ธ๐˜ฌ๐˜ธ๐˜ฌ๐˜ธ๐˜ฌ๐˜ธ๐˜ฌ", Aku tidak bisa menahan tawa ku, ternyata dia seorang ratu drama. "๐˜๐˜ข๐˜ญ๐˜ฐ ๐˜—๐˜ถ๐˜ต๐˜ณ๐˜ช ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ณ. ๐˜๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ช, ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜š๐˜ฆ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ด๐˜ฆ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช, ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ? ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ต๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ถ."

Dia langsung melompat dari tempat tidur dan berlutut, "๐˜”๐˜ข๐˜ข๐˜ง ๐˜ต๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข. ๐˜›๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜จ๐˜ข๐˜ซ๐˜ช ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ค๐˜ข๐˜ต ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข, ๐˜ต๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ." Dia berkata sambil menundukkan Kepala nya hampir membentur lantai.

"๐˜๐˜ถ๐˜ฉ! ๐˜’๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜บ๐˜ถ ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช, ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜จ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜จ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ."

Dia menutup mulutnya sambil berkata, "๐˜”๐˜ข๐˜ฌ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ฎ๐˜ถ, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜–๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฉ๐˜ช๐˜ต! ๐˜‘๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ?." Dia bertanya.

"๐˜š๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ญ 20:20, ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ถ, ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข-" Belum sempat aku menyelesaikan perkataan ku, dia langsung pergi keluar. Beruntungnya orang tua ku sedang tidak dirumah, mereka melakukan perjalan bisnis, jika tidak pasti mereka akan memarahinya karena sudah meninggal kan kamar putra kesangan mereka.

Aku melihat nya dari jendela, dia berjalan sangat cepat, awalnya ku pikir dia akan menghentikan taksi yang melewatinya, ternyata tidak. Terlalu beresiko seorang wanita berjalan dimalam hari. Bisa saja dia diperkosa oleh pria liar diluar sana.

Haruskah aku mengantarnya atau tidak?

*

*

*

Ana Pov

"๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ค๐˜ข๐˜บ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ซ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ๐˜ช. ๐˜”๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ข." Kata ku sambil terus berjalan pulang.

Bagaimana aku bisa menghadapi kemarahan ayah dan ibu. Aku pulang terlambat. Apa yang akan mereka katakan dan lakukan padaku?

Hukuman apa yang menungguku sekarang?

Ibu pasti akan menuduhku menjadi wanita malam yang menggoda pria diluar sana karena pulang malam seperti ini. Malam ini aku berurusan dengan orang tua ku.

Lalu besok aku akan menghadapi Nyonya Altemose.

Tuhan tolong aku.

Ditengah perjalanan pulang, hidung ku mencium bau rokok yang menyengat. Aku menoleh ke samping, ternyata Ada segerombolan pria berpenampilan urakan seperti preman.

Aku takut, tetapi aku mencoba lewat tanpa melihat mereka namun salah satu dari mereka menghentikan ku dan kemudian mereka mengelilingiku.

"๐˜๐˜ฆ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜น๐˜บ, ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ-๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ?" Dia memukul pantat ku dan aku berteriak ketakutan.

"๐˜›๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ข๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ช." Rasanya aku mau menangis, aku belum siap kehilangan keperawanan ku.

Pria kedua berkata, "๐˜’๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ฐ๐˜ฅ๐˜ข, ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜บ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ต." Dia berkata dengan tatapan mesumnya sambil menjilat lidahnya.

Aku mencoba memukul tangan nya yang berusaha menyentuh dada ku, namun aku juga mendapatkan tamparan dari tangan mereka sampai aku terjatuh ke tanah. Dua orang dari mereka mendekati ku lalu memegang kedua belah tangan ku memaksa aku berdiri kembali.

Lalu lelaki yang mencoba menyentuhku mulai membelai payudaraku dan mencium brutal dadaku dengan merobek bajuku hingga terbuka memperlihatkan bra kusam ku. Aku tidak bisa melawan, aku hanya bisa menangis.

Kemudian dia menempatkan lidahnya bergerak di sekitar dadaku dan mengatakan kepada mereka, "๐˜‹๐˜ช๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ป๐˜ข๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช. ๐˜ˆ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช."

Kemudian kami melihat lampu mobil bersinar terang ke arah kami sehingga mereka harus menutup mata dan aku harus membungkuk untuk menghindari cahaya tersebut.

Turun lah seseorang yang terlihat sangat menawan seperti di film-film kesatria berbaju zirah yang datang menyelamatkan ku. Dia berkata, "๐˜š๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช, ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ."

*

*

*

TBC๐Ÿผ

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!