Bab 05 Tidak terima

Sebuah mobil Alphard hitam berhenti di depan rumah sakit ternama. Chana dengan perlahan turun dan langsung berjalan menuju ruangan Misha di rawat.

Kakinya melangkah sedikit cepat karena Chana merasa tidak sabar ingin segera menemui Misha dan menjelaskan bahwa ia tidak bersalah dalam hal ini.

Ketika sampai di depan pintu ruangan Misha, Chana terdiam dan menghela nafas. Chana mencoba untuk mengatur nafasnya agar tetap tenang.

Namun, ketika Chana baru membuka pintu, terdengar suara teriakan Misha yang memilukan.

"AAAAAAAAAAAAAAAHK! JAHAT, KALIAN SEMUA JAHAAAAAT! CHANA, AKU AKAN MEMBUNUH MU!" teriak Misha memberontak.

DEG

Chana pun tertahan dan seketika jantungnya berdegup kencang. Nyalinya langsung menciut usai mendengar amukan Misha.

"Misha, tenangkan dirimu. Semuanya bisa kami jelaskan sayang." Nyonya Tirana mencoba untuk menenangkan putrinya.

Chana pun berusaha untuk tegar dan berusaha untuk membantu mamahnya untuk berbicara kepada Misha.

Ketika Chana membuka pintu lebar-lebar, kini raungan Misha berhenti dan ia fokus menatap Chana yang terlihat tertunduk.

Chana masih berdiri di dekat pintu, kakinya cukup sulit untuk mendekati Misha yang nampak pucat dan terlihat raut wajahnya yang sedang menahan sakit yang teramat.

"Misha? kau sudah sadar?" kata-kata yang keluar dari bibir Chana dengan kaku.

"Cih!" Misha berdecak dan tersenyum sinis. Misha tidak percaya jika adiknya yang pengkhianat berani datang dan menanyakan kabarnya.

"Misha, aku bisa jelaskan semuanya padamu, sungguh aku juga tidak menginginkan hal ini terjadi," jelas Chana dengan cepat.

"Aku tidak ingin melihat wajahmu, aku tidak ingin mendengar suaramu, aku tidak ingin BERBICARA DENGAN WANITA LICIK SEPERTI MU!" teriak Misha sudah tak dapat menahan diri.

"MISHA! INI SALAHMU JUGA KENAPA KAMU BERBOHONG KEPADA SEMUA ORANG JIKA SELAMA INI KAMU SAKIT!" Chana pun menaiki suara karena ia sendiri tidak tahan dengan tuduhan Misha kepadanya.

Misha pun tertegun mendengar adiknya yang hanya berjarak setahun dengannya berteriak padanya. Misha tersenyum sarkas dan menatap Chana dengan intens dari kejauhan.

"Apa yang kamu harapan Chana. Aku berharap jika waktu aku berkata jujur dan akhirnya semua orang tahu jika aku sakit dan akhirnya perjodohan di batalkan dan pada akhirnya kamulah yang akan menggantikan aku untuk di jodohkan dengan Asdam. Aku tahu kamu selalu merasa iri dengan ku," ujar Misha membuat Chana langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak, Misha! aku sama sekali tidak mengharapkan perjodohan ini. Mamah dan papah yang sudah melakukan kesepakatan ini," jelas Chana.

Misha pun tertunduk lesu. Air matanya sudah tak dapat ia bendung lagi. Kini semua orang tahu ia sakit parah. Keluarga tega mengkhianati dirinya, dan Misha mengira jika Asdam pun meninggalkan dirinya karena dirinya penyakitan.

Di tinggal kekasih dan di khianati adiknya membuat Misha bener-benar hancur.

"Hiks...hiks... mengapa Tuhan tidak mencabut nyawaku saja, mengapa Tuhan memberikan ku sakit seperti ini. huu..uuu..uuu." suara Misha sungguh memilukan. Mama Tirana pun hanya bisa duduk di sofa sambil menutupi wajahnya. Sungguh Mama Tirana pun merasa gagal menjadi seorang ibu.

Chana pun terlihat berantakan melihat keluarganya seperti ini. Chana pun mencoba untuk mendekati Misha dan berusaha untuk memeluknya.

Chana berjalan dengan perlahan sampai akhirnya ia berdiri tepat di samping Misha yang sedang menangis sesenggukan.

Chana pun memegang pundak Misha dengan perlahan.

"Misha, maafkan aku, aku melakukan ini demi keluarga kita," ujar Chana.

Tetapi tiba-tiba Misha mendorong Chana dengan kuat dan tangannya langsung mengambil gelas yang ada di lemari kecil di samping tempat tidurnya.

PRAAAANG!

Gelas itu tepat mengenai kening Chana sampai pecah, bahkan ada beberapa pecahan gelas yang menancap di kening Chana.

"MISHAAAAAAAA!" teriak Mama Tirana yang langsung menarik Misha yang terlihat ingin turun dari kasur dan mencelakai Chana kembali.

Chana pun hanya terdiam karena syok. Chana belum sadar jika darah segar kini sudah menetas ke lantai.

"Mama lepaskan aku! Biarkan aku membunuh wanita itu!" teriak Misha memberontak.

PLAK!

Suara tamparan itu pun langsung membuat suasana menjadi hening.

Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka. Terlihat seorang pria berpawakan tinggi dan putih mancung terlihat panik ketika melihat darah terus mengalir dari kening Chana.

"Ziga, tolong kamu bawa keluar Chana dari ini," suara Mama Tirana membuyarkan kepanikan Ziga yang tertahan sejenak.

Ziga?

Chana pun terkejut melihat pria itu datang secara tiba-tiba.

Pria yang bernama Ziga pun berlari dan langsung menghampiri Chana.

"Apakah kamu baik-baik saja? mari ikut denganku," ucap Ziga dengan lembut menarik tangan Chana.

Chana pun hanya bisa mengikuti Ziga dengan pasrah.

Sedangkan Misha, dia hanya bisa terdiam usai mama Tirana menamparnya. Tatapannya sangat mematikan melihat adiknya pergi meninggalkan kamar.

Mama Tirana yang tidak ingin Misha semakin parah pun terpaksa memanggil dokter agar memberikannya obat penenang.

Di sisi lain, di ruangan lainnya, Ziga meringis ngilu ketika seorang perawat mencabut beling kecil yang menancap di kening Chana.

Namun Chana terlihat melamun dan tidak mempedulikan rasa sakit yang ada di keningnya. Rasa sakit yang ada di dalam hatinya lebih besar dari pada luka ini.

Ziga yang melihat raut wajah Chana hanya bisa terdiam dalam luka yang cukup dalam juga.

Bagaimana tidak, mereka sudah berkomitmen setelah pernikahan Misha dan Asdam, Ziga akan datang untuk melamar Chana.

Namun Ziga baru saja mendapatkan telpon dari Misha jika wanitanya telah menikah dengan Asdam.

Ziga pun terkejut dan juga langsung memesan tiket dari luar kota.

Setelah perawat telah menjahit kening Chana, perawat itu pun permisi. Kini tinggal Chana dan Ziga yang ada di ruangan itu.

"Apakah sudah merasa lebih baik?" tanya Ziga.

Chana pun menatap mata Ziga. Rasa sakit dan perasaan tidak berdaya pun membuat Chana sulit untuk menjelaskannya pada Ziga.

"Aku rasa kamu sudah tahu jika aku menggantikan posisi Misha untuk menikah dengan keluarga Marquez. Asdam tidak ingin menikah dengan wanita yang berpenyakitan, jadi terpaksa perjodohan di tukar. Ini sudah keputusan keluarga, jadi aku tidak dalam menolaknya," jelas Chana dengan memalingkan wajahnya. Jujur, Chana sendiri tidak tahan melihat raut wajah Ziga yang terlihat sangat terpukul.

"Kamu seharusnya bisa membicarakan ini padaku. Aku sudah menyiapkan segalanya untuk melamarmu," ucap Ziga dengan nada tak percaya.

"Maafkan aku," ujar Chana yang langsung turun dari ranjang dan berniat untuk pergi. Berada di dekat Ziga membuat Chana semakin sulit untuk bernafas.

Ketika Chana akan keluar, Ziga tiba-tiba saja berlari dan menghentikan Chana. Ziga langsung menarik Chana dan langsung memeluknya.

Semua ini benar-benar seperti mimpi. Satu Minggu sebelum ia pergi ke luar kota, mereka baru saja membuat komitmen untuk hidup bersama sampai menua, namun...

Ziga ingin memeluk erat Chana dan berharap jika semua ini hanyalah mimpi..

(Jangan lupa like dan komen ya;)

Terpopuler

Comments

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

tragis jg kisah cinta itu

2023-05-20

1

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Chana selalu di salahkan dan di tuduh...😏😏
#Sebel aku dengan kisah nya#

2023-05-20

1

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Akibat ulah PERJODOHAN, 😠dan KESERAKAHAN kedua orang tua..
Chana lah yang menjadi Korban...🥺🥺
#miris# 😭😭

2023-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01- Pengantin Pengganti
2 Bab 02 Masih Belum Percaya
3 Bab 03 Sangat Acuh
4 Bab 04 Rahasia keluarga
5 Bab 05 Tidak terima
6 Bab 06 Menjadi tanggung jawabnya
7 Bab 07 Belum Siap sekamar
8 Bab 08 Ada apa dengannya
9 Bab 09 Cukup Aku saja yang tersakiti
10 Bab 10 Urusan privasi masing-masing
11 Bab 11 Ketidak berdayaan
12 Bab 12 Sedikit perhatian.
13 Bab 13 berusaha ambil simpatinya
14 bab 14 Kecelakaan
15 Bab 15 Ternyata
16 Bab 16 Merasa curiga
17 bab 17 Musyawarah keluarga
18 Bab 18 Persahabatan
19 Bab 19, Membuka kenyataan
20 Bab 20. Cemburukah
21 Bab 21, Apakah dia Ratu yang sebenarnya
22 Bab 22, Bersatu
23 Bab 23, Malam Kehangatan
24 Bab 24 Persiapan kejutan
25 Bab 25, kebahagiaan Chana
26 Bab 26, kasih sayang tercurahkan kepada Chana
27 bab 27, keserakahan Misha dan juga kesederhanaan Chana.
28 Bab 28, Semakin memanas
29 Bab 29, kepercayaan
30 Bab 30, keinginan Alden
31 Bab 31, terlambat pulang
32 Bab 32, malapetaka membawa hikmah
33 Bab 33, pikiran kurang tenang
34 Bab 34, Rein dan Nomnom
35 bab 35, happy happy
36 Bab 36, Tidak seperti perkiraan
37 Bab 37, Pekerja keras ...
38 Bab 38, Panik
39 Bab 39, a-apakah benar positif
40 Bab 40, Akankah ...
41 Bab 41, Akhirnya terungkap
42 Bab 42, puncak amarah
43 Bab 43, Rela mengalah
44 Bab 44, akhirnya ku pergi
45 Bab 45, Tak memperdulikannya
46 bab 46, pertarungan di mulai
47 Bab 47, sadar setelah mengetahui sebenarnya
48 Bab 48, Sadar part2
49 Bab 49, membuka kenyataan
50 Bab 50, kenyataan
51 Bab 51, Kesadaran penuh.
52 Bab 52. Tak layak dimaafkan
53 Bab 53, kembali
54 Bab 54, menghukumnya
55 Bab 55, pilihan terbaik
56 Bab 56, permintaan maaf
57 Bab 57, keutuhan keluarga
58 Bab 58, Senyuman kedamaian
59 Bab 59, sengaja membuat kesal
60 #HILANG
61 Kelakuan Ziga
62 Kegilaan Ziga
63 #Perjuangan
64 Masih menjadi tawanan
65 Kepedihan Asdam
66 Sulit di terima
67 Titik terang
68 Menggila karnamu
69 Masih berusaha
70 Usaha kabur
71 Dilema
72 Akhirnya
73 Pada akhirnya hati memilih
74 Mengapa membelanya
75 Bukannya senang, malah..
76 Masih memanas suami istri
77 Ketegangan dan kehangatan
78 Draf
79 Happy ending #Tamat
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 01- Pengantin Pengganti
2
Bab 02 Masih Belum Percaya
3
Bab 03 Sangat Acuh
4
Bab 04 Rahasia keluarga
5
Bab 05 Tidak terima
6
Bab 06 Menjadi tanggung jawabnya
7
Bab 07 Belum Siap sekamar
8
Bab 08 Ada apa dengannya
9
Bab 09 Cukup Aku saja yang tersakiti
10
Bab 10 Urusan privasi masing-masing
11
Bab 11 Ketidak berdayaan
12
Bab 12 Sedikit perhatian.
13
Bab 13 berusaha ambil simpatinya
14
bab 14 Kecelakaan
15
Bab 15 Ternyata
16
Bab 16 Merasa curiga
17
bab 17 Musyawarah keluarga
18
Bab 18 Persahabatan
19
Bab 19, Membuka kenyataan
20
Bab 20. Cemburukah
21
Bab 21, Apakah dia Ratu yang sebenarnya
22
Bab 22, Bersatu
23
Bab 23, Malam Kehangatan
24
Bab 24 Persiapan kejutan
25
Bab 25, kebahagiaan Chana
26
Bab 26, kasih sayang tercurahkan kepada Chana
27
bab 27, keserakahan Misha dan juga kesederhanaan Chana.
28
Bab 28, Semakin memanas
29
Bab 29, kepercayaan
30
Bab 30, keinginan Alden
31
Bab 31, terlambat pulang
32
Bab 32, malapetaka membawa hikmah
33
Bab 33, pikiran kurang tenang
34
Bab 34, Rein dan Nomnom
35
bab 35, happy happy
36
Bab 36, Tidak seperti perkiraan
37
Bab 37, Pekerja keras ...
38
Bab 38, Panik
39
Bab 39, a-apakah benar positif
40
Bab 40, Akankah ...
41
Bab 41, Akhirnya terungkap
42
Bab 42, puncak amarah
43
Bab 43, Rela mengalah
44
Bab 44, akhirnya ku pergi
45
Bab 45, Tak memperdulikannya
46
bab 46, pertarungan di mulai
47
Bab 47, sadar setelah mengetahui sebenarnya
48
Bab 48, Sadar part2
49
Bab 49, membuka kenyataan
50
Bab 50, kenyataan
51
Bab 51, Kesadaran penuh.
52
Bab 52. Tak layak dimaafkan
53
Bab 53, kembali
54
Bab 54, menghukumnya
55
Bab 55, pilihan terbaik
56
Bab 56, permintaan maaf
57
Bab 57, keutuhan keluarga
58
Bab 58, Senyuman kedamaian
59
Bab 59, sengaja membuat kesal
60
#HILANG
61
Kelakuan Ziga
62
Kegilaan Ziga
63
#Perjuangan
64
Masih menjadi tawanan
65
Kepedihan Asdam
66
Sulit di terima
67
Titik terang
68
Menggila karnamu
69
Masih berusaha
70
Usaha kabur
71
Dilema
72
Akhirnya
73
Pada akhirnya hati memilih
74
Mengapa membelanya
75
Bukannya senang, malah..
76
Masih memanas suami istri
77
Ketegangan dan kehangatan
78
Draf
79
Happy ending #Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!