Bab 04 Rahasia keluarga

Usai sarapan pagi, semua orang akhirnya pergi dengan segala kesibukannya masing-masing. Tinggal Chana dan Alden yang masih ada di rumah. Ini adalah hari Minggu, jadi Alden tidak masuk ke sekolah.

Chana pun mencoba untuk menyapa Alden sebelum dia pergi ke butiknya.

"Hay adik ipar, inikan hari Minggu, apa kegiatan mu kali ini?" sapa Chana.

Alden yang baru saja selesai makan tidak menjawab pernyataan Chana. Tatapannya acuh tak acuh. Alden pun mengelap mulutnya menggunakan tisu dan berjalan mengambil sekotak susu di dalam kulkas.

Chana hanya bisa bisa memanyunkan bibirnya karena di cuekin oleh adik iparnya.

Ketika akan melawati Chana, Alden pun berhenti membuat Chana tersenyum. Chana mengira jika adik iparnya akan menyapanya, tapi nyatanya...

"Aku ingatkan kau agar tidak berbicara padaku. Satu lagi, keputusan mu untuk ikut membohongi kak Asdam adalah perbuatan yang sangat salah. Kau akan merasakan akibatnya jika sampai kak Asdam tahu yang sebenarnya," ucap Alden dengan wajah datar. Ke dataran pada wajahnya melebihi kakaknya.

Chana pun hanya bisa terpaku dan tak bisa berkedip sesaat setelah Alden mengatakan hal itu. Tidak menunggu lama, Alden pun kembali berlalu meninggalkan Chana seorang diri.

Seorang pelayan pun menghampiri Chana yang masih mematung melihat kepergian adik iparnya yang sudah menakut-nakuti dirinya.

"Nona Chana, apakah anda telah selesai?" tanya seorang pelayan dengan pelan.

"Oh, iya iya, saya sudah selesai, maaf tidak bisa membantu membersihkan ini," jawab Chana dengan ramah.

"Tidak apa Nona, semua ini sudah menjadi tugas saya," jawab pelayan.

"Aku ingin bertanya, apakah adik iparku itu memang seperti itu?" tanya Chana berbisik..

"Em, tuan muda Alden memang seperti itu, dia sangat pendiam dan cenderung tidak mau berbicara jika tidak di tanya. Bahkan hanya orang-orang tertentu yang mau tuan muda jawab," jelas pelayan itu.

"Oooo, begitu. Hem, kasihan mamah, dia pasti sedikit kesulitan memiliki anak seperti itu," gumam Chana namun masih terdengar oleh pelayan.

"Tapi Nona Chana, Nyonya dan Tuan tidak pernah perduli dengan Tuan muda Alden. Dulu, mereka juga tidak perduli dengan Tuan Asdam, mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Aku justru kasihan pada tuan muda Alden, ketika dia sakit, tidak ada perduli. Kami juga hanya bisa diam karena tuan muda Alden tidak mau kita sentuh," jelas pelayan berbisik.

Chana pun mengangguk mengerti. Jadi, Alden seperti ini karena dia kurang perhatian dari orang tuanya. Hmm, anak yang malang. gumam Chana dalam hati.

Dreeeeet

Dreeeeet

Dreeeeet

Suara ponsel mengalihkan pembicaraan mereka. Chana melihat ibunya menelpon padanya. Chana pun berdiri dan berjalan menjauh dari pelayan.

"Hallo, mah?" sapa Chana ketika dia berada di bagian kolam renang. Chana tidak sadar jika Alden kini memantaunya dari atas.

"Sayang, kakakmu telah siuman, namun dia-"

"Kenapa dengan Misha, mah?" tanya Chana tidak sabar.

"Mamah menceritakan jika pernikahannya di gantikan oleh mu," jelas mama Tirana.

"Aku akan segera ke rumah sakit!" sahut Chana yang langsung mematikan teleponnya..

...****************...

Di sisi lain, terlihat Asdam yang sudah berada di ruangan kejayaannya. Statusnya yang sebagai CEO di Grup MRZ membuatnya semakin di segani.

Sekertaris Rein pun masuk dan memberikan informasi kepada Asdam.

"Tuan, ini adalah foto-foto Nona Misha dengan kekasih barunya," jelas Sekertaris Rein memberikan sebuah tab penuh dengan bukti-bukti.

Asdam melihat foto-foto mesra Misha dengan pria lain. Rahangnya mengeras dan matanya memerah merasa tidak percaya.

PRAAAANG!

Asdam dengan gila membanting tab hitam itu dengan keras.

"Dapatkan mereka sampai dapat, aku ingin melihat wajah mereka berdua!" titah Asdam dengan tegas.

Sekertaris Rein pun hanya bisa membungkuk dan memunguti tab yang remuk karena di hantam dengan keras ke lantai oleh Asdam.

Sekertaris Rein pun keluar ruangan Asdam dan berdiri mematung di depan pintu ruangan Asdam.

Sekertaris Rein mengingat pertemuannya dengan Nyonya Beckham.

Flashback

"Misha koma, dia ternyata memiliki penyakit yang cukup parah. Apakah Asdam tahu soal ini?" tanya Nyonya Beckham malam sebelum hari H.

"Tidak Nyonya. Di saat mereka sama-sama melakukan cek up, Nona Misha dan Tuan muda Asdam sama-sama bersih dan tidak ada penyakit berbahaya," jawab sekertaris Rein memberikan kesaksian pada kala itu.

"Wanita itu pasti berbuat curang dan memanipulasi hasilnya. Dia takut jika perjodohan ini di tukar oleh adiknya. Dia benar-benar serakah dan licik," umpat Nyonya Beckham tidak percaya. "sekertaris Rein, cari tahu apakah benar Misha telah berbohong kepada kita semua?" perintah Nyonya Beckham.

Setelah menyelidiki, kini dua keluarga besar duduk bersama untuk mendengarkan dokter yang sudah memeriksa Asdam Misha pada kala itu.

"Pada saat itu Nona Misha sudah di diagnosa memiliki penyakit kanker serviks pertama. Kami sudah memperingatinya agar langsung melakukan operasi karena kanker ini cukup ganas. Namun sampai saat ini kami tidak mendengar kabar dari Nona Misha, saya kira dia sudah melakukan pengobatan di luar negeri," jelas dokter.

BRUAK!

Tuan Bealonza pun mendobrak meja dengan kuat setelah mendengar jika putrinya sudah membohongi mereka semua.

Sungguh Tuan Bealonza sangat malu di depan Tuan Paulo dan juga Nyonya Beckham.

"Tuan Paulo, sungguh kami juga tidak tahu jika putri kamu sudah berbohong kepada kita semua selama ini. Sebagai gantinya, bagaimana jika putriku Chana yang menggantikan posisi Misha?" ujar Paulo.

"Pah! aku tidak bisa menggantikan Misha. Aku tidak setuju dengan perjodohan ini. Jika memang pernikahan ini tidak bisa di lanjutkan, batalkan saja perjodohan ini!" sahut Chana tidak terima.

"Jika perjodohan ini di batalkan, kalian harus membayar denda," sahut Nyonya Beckham dengan santainya.

Mendengar hal itu, Nyonya Tirana pun langsung mendekati putrinya dan berusaha untuk berbicara baik-baik dengan Chana.

"Jeng, aku mohon izinkan aku berbicara berdua dengan Chana. Saya bisa pastikan jika besok pernikahan tetap akan berjalan lancar," bujuk Nyonya Tirana.

"Baiklah, aku tunggu kabar baiknya secepatnya."

"Tapi, apakah Asdam akan terima jika perjodohan ini di tukar?" tanya Tuan Bealonza.

"Kalian tenang saja, aku akan mengurus sisanya," sahut Nyonya Beckham.

Ketika sudah berada di dalam mobil, Nyonya Beckham memerintahkan Sekertaris Rein agar dia memberikan saksi palsu jika Misha telah berselingkuh dan kabur.

"Sekertaris Rein, kita harus membuat Asdam yakin jika Misha telah kabur dengan selingkuhnya. Jangan sampai Asdam tahu jika Misha sakit. Kita tahu jika hubungan Misha dan Asdam sudah cukup dekat. Aku tidak ingin Misha menjadi menantu ku. Dengan penyakitnya sekarang ini, aku yakin jika wanita itu tidak bisa melahirkan anak untuk keluarga Marquez."

Meskipun ragu, namun sekertaris Rein tetap menganggukkan kepalanya.

"Baik, Nya-"

(Jangan lupa like dan komen ya;)

Terpopuler

Comments

Alya lii

Alya lii

a ga mau maraton bacanya, pelan2 sambil menghayati 😁

2023-05-29

1

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Semangat Kakak....🥰🥰
Like...Like..Like...👍🏻👍🏻👍🏻

2023-05-19

1

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩

Memang benar apa yang di katakan Alden..lebih baik Chana harus berkata jujur dengan Asdam mengenai masalah Misha yang sebenarnya...

2023-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01- Pengantin Pengganti
2 Bab 02 Masih Belum Percaya
3 Bab 03 Sangat Acuh
4 Bab 04 Rahasia keluarga
5 Bab 05 Tidak terima
6 Bab 06 Menjadi tanggung jawabnya
7 Bab 07 Belum Siap sekamar
8 Bab 08 Ada apa dengannya
9 Bab 09 Cukup Aku saja yang tersakiti
10 Bab 10 Urusan privasi masing-masing
11 Bab 11 Ketidak berdayaan
12 Bab 12 Sedikit perhatian.
13 Bab 13 berusaha ambil simpatinya
14 bab 14 Kecelakaan
15 Bab 15 Ternyata
16 Bab 16 Merasa curiga
17 bab 17 Musyawarah keluarga
18 Bab 18 Persahabatan
19 Bab 19, Membuka kenyataan
20 Bab 20. Cemburukah
21 Bab 21, Apakah dia Ratu yang sebenarnya
22 Bab 22, Bersatu
23 Bab 23, Malam Kehangatan
24 Bab 24 Persiapan kejutan
25 Bab 25, kebahagiaan Chana
26 Bab 26, kasih sayang tercurahkan kepada Chana
27 bab 27, keserakahan Misha dan juga kesederhanaan Chana.
28 Bab 28, Semakin memanas
29 Bab 29, kepercayaan
30 Bab 30, keinginan Alden
31 Bab 31, terlambat pulang
32 Bab 32, malapetaka membawa hikmah
33 Bab 33, pikiran kurang tenang
34 Bab 34, Rein dan Nomnom
35 bab 35, happy happy
36 Bab 36, Tidak seperti perkiraan
37 Bab 37, Pekerja keras ...
38 Bab 38, Panik
39 Bab 39, a-apakah benar positif
40 Bab 40, Akankah ...
41 Bab 41, Akhirnya terungkap
42 Bab 42, puncak amarah
43 Bab 43, Rela mengalah
44 Bab 44, akhirnya ku pergi
45 Bab 45, Tak memperdulikannya
46 bab 46, pertarungan di mulai
47 Bab 47, sadar setelah mengetahui sebenarnya
48 Bab 48, Sadar part2
49 Bab 49, membuka kenyataan
50 Bab 50, kenyataan
51 Bab 51, Kesadaran penuh.
52 Bab 52. Tak layak dimaafkan
53 Bab 53, kembali
54 Bab 54, menghukumnya
55 Bab 55, pilihan terbaik
56 Bab 56, permintaan maaf
57 Bab 57, keutuhan keluarga
58 Bab 58, Senyuman kedamaian
59 Bab 59, sengaja membuat kesal
60 #HILANG
61 Kelakuan Ziga
62 Kegilaan Ziga
63 #Perjuangan
64 Masih menjadi tawanan
65 Kepedihan Asdam
66 Sulit di terima
67 Titik terang
68 Menggila karnamu
69 Masih berusaha
70 Usaha kabur
71 Dilema
72 Akhirnya
73 Pada akhirnya hati memilih
74 Mengapa membelanya
75 Bukannya senang, malah..
76 Masih memanas suami istri
77 Ketegangan dan kehangatan
78 Draf
79 Happy ending #Tamat
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 01- Pengantin Pengganti
2
Bab 02 Masih Belum Percaya
3
Bab 03 Sangat Acuh
4
Bab 04 Rahasia keluarga
5
Bab 05 Tidak terima
6
Bab 06 Menjadi tanggung jawabnya
7
Bab 07 Belum Siap sekamar
8
Bab 08 Ada apa dengannya
9
Bab 09 Cukup Aku saja yang tersakiti
10
Bab 10 Urusan privasi masing-masing
11
Bab 11 Ketidak berdayaan
12
Bab 12 Sedikit perhatian.
13
Bab 13 berusaha ambil simpatinya
14
bab 14 Kecelakaan
15
Bab 15 Ternyata
16
Bab 16 Merasa curiga
17
bab 17 Musyawarah keluarga
18
Bab 18 Persahabatan
19
Bab 19, Membuka kenyataan
20
Bab 20. Cemburukah
21
Bab 21, Apakah dia Ratu yang sebenarnya
22
Bab 22, Bersatu
23
Bab 23, Malam Kehangatan
24
Bab 24 Persiapan kejutan
25
Bab 25, kebahagiaan Chana
26
Bab 26, kasih sayang tercurahkan kepada Chana
27
bab 27, keserakahan Misha dan juga kesederhanaan Chana.
28
Bab 28, Semakin memanas
29
Bab 29, kepercayaan
30
Bab 30, keinginan Alden
31
Bab 31, terlambat pulang
32
Bab 32, malapetaka membawa hikmah
33
Bab 33, pikiran kurang tenang
34
Bab 34, Rein dan Nomnom
35
bab 35, happy happy
36
Bab 36, Tidak seperti perkiraan
37
Bab 37, Pekerja keras ...
38
Bab 38, Panik
39
Bab 39, a-apakah benar positif
40
Bab 40, Akankah ...
41
Bab 41, Akhirnya terungkap
42
Bab 42, puncak amarah
43
Bab 43, Rela mengalah
44
Bab 44, akhirnya ku pergi
45
Bab 45, Tak memperdulikannya
46
bab 46, pertarungan di mulai
47
Bab 47, sadar setelah mengetahui sebenarnya
48
Bab 48, Sadar part2
49
Bab 49, membuka kenyataan
50
Bab 50, kenyataan
51
Bab 51, Kesadaran penuh.
52
Bab 52. Tak layak dimaafkan
53
Bab 53, kembali
54
Bab 54, menghukumnya
55
Bab 55, pilihan terbaik
56
Bab 56, permintaan maaf
57
Bab 57, keutuhan keluarga
58
Bab 58, Senyuman kedamaian
59
Bab 59, sengaja membuat kesal
60
#HILANG
61
Kelakuan Ziga
62
Kegilaan Ziga
63
#Perjuangan
64
Masih menjadi tawanan
65
Kepedihan Asdam
66
Sulit di terima
67
Titik terang
68
Menggila karnamu
69
Masih berusaha
70
Usaha kabur
71
Dilema
72
Akhirnya
73
Pada akhirnya hati memilih
74
Mengapa membelanya
75
Bukannya senang, malah..
76
Masih memanas suami istri
77
Ketegangan dan kehangatan
78
Draf
79
Happy ending #Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!