Aku dan diriku bab 4
Hari ini hari minggu dan aku libur, tak ada rencana maupun kegiatan yang akan aku lakukan hari ini. Karena itu aku hanya akan berdiam diri di kamar dengan telinga yang aku pasang dengan handphone agar aku bisa melalui hari libur ku dengan tenang.
Jika kalian penasaran mengapa aku tak jalan jalan ke luar rumah agar bebas? Jawabannya karena aku tak banyak memiliki teman, setiap hari aku selalu di hadapkan dengan segala tekanan ini dan itu kritik ini begini dan ini begitu membuat mental ku down, akibatnya aku menjadi orang yang tak percaya diri penakut dan selalu merasa was was pada lingkungan sekitar.
Aku akan pergi keluar sesuai dengan kebutuhan ku, jika aku bekerja, berbelanja, dan pergi main jika ada yang mengajak jika tidak ada maka aku akan seperti sekarang mengurung diri.
Karena sampai saat ini kehadiran ku masih di anggap angin lalu, dan aku pun berusaha untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Mungkin akan di bilang sama egois nya jika aku membalas atau bahkan menyamai sikap nya seperti saat ini, namun ini lah jalan ku satu satu nya. Dengan aku yang ikut mengundurkan diri dan mengasing sendiri seperti ini akan tercipta kedamaian dan kenyaman di rumah ini, seperti yang selalu ayah harapkan seperti yang selalu dia dambakan dan ketenangan untuk seorang anak kecil.
Aku juga mendambakan ketenangan kedamaian, namun sepertinya itu mustahil jika di rumah ini aku mendapatkan itu semua. Karena ini bukan kuasa ku, aku hanya lah debu yang ikut singgah di rumah ini.
Bisakah jika aku pergi dari sini dan kost untuk diri ku sendiri? Pyuh mengapa aku tak memikirkan itu sejak lama? Aku yakin aku bisa hidup sendiri bukan, tapi tidak! Itu mustahil! Karena aku pernah mencoba nya saat itu dan apa yang terjadi? Yah penolakan makian dan ejekan yang aku terima. Karena sesuai dengan apa yang dia katakan, semua yang aku lakukan SALAH!
"Ayah aku mau minta izin boleh aku kost sendiri?"
"Apa? Tidak tidak di izinkan!"
"Apa apaan kamu ini tinggal di sini saja sudah terlalu merepotkan apalagi harus kost sendiri apa kata orang nanti? Kamu ini! Kamu mau merusak nama baik keluarga ini begitu!?"
"B-bukan mah aku fikir itu akan lebih baik karena aku bisa mandiri"
"Lagian kamu ini anak perempuan tak seharusnya kamu tinggal sendiri, kamu tahu di luar sana banyak kejahatan kejahatan. Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu ketika kamu tinggal sendiri di luaran sana? siapa yang akan menolong mu?"
Ayah mungkin menghawatirkan aku namun jauh berbeda dengan dia, sebelum aku menjelaskan maksud ku dia sudah teriak memaki
"Tak di izinkan! Tidak terbayangkan jika kamu pulang dengan perut buncit memalukan keluarga!!"
"Astaghfirullah"
"Astaghfirullah"
"Mah jangan begitu bicara nya, ucapan adalah doa jangan sampai seperti itu!"
"Huh!!"
Dia memalingkan wajah nya lalu pergi ke kamar menghampiri henda yang tengah terlelap.
Aku kembali ke kamar dengan hati yang luar biasa sakit.
"Hiks.. setidaknya jika tidak mengizinkan jangan menghina, seolah aku sangat murahan sampai di bilang pulang dengan perut buncit hiks.. jika pun iti terjadi takkan aku kembali ke rumah ini hiks.."
Aku hanya bisa menangis tertahan tanpa suara, ku tekan kan tangisan kuu agar tak bersuara.
Sakit. Apa yang dapat ku perbuat selain menerima caci makian dari nya, semua yang dia lakukan mungkin tak terlalu terlihat jahat tapi sungguh semua ini menguras pikiran ku, menguras energi ku menguras seluruh tubuh ku.
Aku lelah terus seperti ini, lima tahun sudah aku menjalani kehidupan bagai neraka bersama mereka. Yang aku pertahankan sampai sejauh ini adalah ayah. Aku berdiam diri tersiksa batin untuk ayah, ayah satu satunya yang aku punya dan aku akan mengorbankan apapun untuk ayah. Meski tindakan ku tak mencerminkan rasa cinta ku untuk ayah namun semua ini hanya untuk ayah.
Namun semua yang ku lakukan nyatanya tak membuahkan hasil, ayah dan dia selalu bertengkar dan itu semua karena aku. Aku sumber masalah nya aku penghalang kebahagiaan ayah, namun aku harus bagaimana? Jika tak di izinkan pergi bagaimana aku bisa menghentikan perdebatan ini?
🍂🍂🍂
"Maumu apa? Mengapa kamu ini selalu membuat masalah, tak bisakah menjadi anak yang baik? Menjadi contoh yang baik untuk adik mu hah!!?"
"Kamu tahu kan sejak dulu ayah selalu memprioritaskan kamu, semua yang ayah lakukan itu untuk kamu! Mengapa sampai saat ini kamu tidak bisa mengerti!?"
"Ayah cukup banyak berharap padamu april! Namun semua di luar harapan ayah jauh dari yang ayah harapkan!"
"Kamu ingin ayah celaka? Ingin ayah mati dengan perlahan melihat mu terus seperti ini hah iya!!? Tak habis fikir ayah padamu, sungguh memalukan kau tahu!!"
Apa yang ayah harapkan dariku? Harus seperti apa agar aku dapat memenuhi harapan ayah? Sebenarnya kesalahan ku selama ini itu apa??
Hiks.. hikss
Pembunuh!
Pembawa sial!
Kotoran!
Penghalang!
Pengganggu!
Kuman dan virus!!
Apa semua itu cerminan untukku dari kalian keluarga ku!!??
Apa lagi? Apa yang dapat aku perbuat untuk kebahagiaan kalian. Meski dia selalu bersikap kasar padaku tapi sungguh aku menyayanginya, aku menganggap dia seperti ibuku sendiri
Adikku henda aku menyayanginya karena dia adikku, aku tak ingin dia merasakan apa yang aku rasakan. Dan ayah, dia adalah prioritas utama ku aku harus bisa membahagiakan ayah tapi aku tak bisa, yang ada aku hanyalah pengacau bagi mereka.
Ayah aku rindu ayah yang dulu:')
🍃🍃🍃
"Yeayyy haha ayah horee dorong lagi ayah april bisa hahah"
"Hati hati april ada mobil jangan terlalu jauh dari ayah, bahaya nanti kamu terjatuh"
"Iya iya ayah sudah april sudah berhenti hehe"
"Pyuhh hahh, sini sepedanya ayah yang pegang yah, april capek?"
"Hum iya ayah capek"
"Kalo gitu let's go kita beli ice cream"
"Yeaa ayo ayah, april mau ice cream spongebob haha"
Kini aku tengah berjalan menyusuri jalanan menuju pulang, hal sangat aku benci karena pulang berarti masuk kedalam penjara dimana disana saat aku sudah di dalam aku tak dapat keluar kembali dengan sesuka hati
Andai ayah tahu aku selalu ingin kembali ke masa lalu, karena saat itu jika aku terjatuh aku hanya akan merasakan sakit di kaki dan tangan ku saja tidak dengan hatiku.
Aku selalu bertanya, kemana perginya sisi lain dari diriku yang selalu ceria dan bahagia? Mengapa aku yang kini selalu murung dan menangis?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Silvi Aulia
cerita nya bagus kak 🤗
makin seru
2023-09-27
0