Part 05

Nerin wanita itu masih saja memijit kedua kakinya , sembari menghela nafas berulang ulang .

Bagaimana jika dirinya tidak bisa mendapatkan uang untuk membayar biaya rumah sakit sang putra Besok .

Apakah jalan satu satunya meminta tolong dengan sang suami . Apa dirinya bisa menjelaskan alasannya .

Memikirkan itu kepalanya semakin berat .

Tok tok tok

" Ner apa kamu ada di dalam ? " tanya Kinan memastikan

Wanita itu jelas tau betul jika sang sahabat pasti akan istirahat di dalam toilet . Jika tidak , teman Kerjanya yang membenci Nerin pasti akan mengatakan hal buruk .

Nerin wanita itu jelas selalu menghindar dan mengalah . Bukan dia takut hanya saja tidak ingin menambah masalah . Apa lagi di tempat kerjaanya .

Wanita itu merasa sangat lelah harus mencari pekerjaan baru . Tentu saja akan membuang waktu .

ketukan pintu toilet yang sedang di tempatinya membuatnya sedikit terkejut , Bersaaman dengan pangilan namanya dan nada suara itu . Jelas sangat mengenalnya .

" Ya kin ." Sahut Nerin dari dalam mulai beranjak dari atas closed dengan perlahan wanita itu membuka pintu .

" Aku tadi sudah beli makan sekalian buat kamu . Kita makan bersama yuk . " Kata Kinan , menoleh melihat Nerin yang mulai menghampirinya .

Nerin dia mencuci tanganya di wastafel samping Kinan .

" Aku tidak terlalu laper kin . " Kata Nerin .

Membuat Kinan mengehela nafas " Aku tau perasaan mu Ner . Tapi , tidak bisakah kamu menjaga tubuhmu . Jika kamu lemah apakah kamu bisa bekerja dengan tenang dan berfikir dengan tenang . " Kata Kinan

Nerin terdiam mencerna setiap ucapan kinan sahabatnya , pada akhirnya dia pun mengagguk kecil .

" Gitu dong , harus tetap semangat ! " kata Kinan , Nerin mengembangkan senyum .

Kedua wanita itu keluar dari toilet menuju pantri .

...----------------...

Di ruangan yang cukup luas seorang pria tegas nan dingin duduk di kursi kebesaranya . ketukan pintu mengalihkan pandanganya

Tok tok tok

Masuk

" informasi apa yang kau dapatkan ? " tanya Erlangga , setelah mengetahui siapa yang telah mengetuk pintunya .

Aldi mendekati Bosnya lalu menyerahkan ponselnya .

Erlangga menautkan ailisnya lalu berkata " Dia siapa Al ? itu anak siapa ? Kenapa istriku mengendongnya . " Cecar Erlangga nampak kesal melihat istrinya mengendong anak kecil .

" Entah lah Tuan . Saya belum mendapatkan informasi lagi ." Kata Aldi

" Gld . grup . keuntungan yang di dapat dari perusahan itu cukup bagus . Namun tidak mementingakn kondisi di luar tuan , Apa kah tuan yakin . Ingin membeli saham itu ." kata Deni . Tiba tiba masuk ke ruangan presdir tanpa permisi

Erlangga hanya menyungingkan bibirnya tipis , " Aku sudah memikirkan semuanya dengan sangat matang . "

Deni cukup terkejut ketika sang Bos menerima kerja sama yang di anjukan dari perusahan Gld.Grup

" Baiklah , aku mengerti ." Kali ini Deni memahami apa yang di pikirkan Bosnya .

Tok tok tok

Masuk

" Permisi Sir , Ada seorang wanita . Yang ingin sekali bertemu Anda ." Kata Sekretaris Sila

" hemm ." Kata Erlangga tanpa menjawab sepatah kata pun hanya deheman saja

Dia tidak beranjak dari tempat duduknya hanya memastikan wanita itu dari kamera cctv .

Dan Sila wanita itu masih berdiri di sana , sebelum Erlangga menyuruhnya kembali bekerja .

Wanita itu duduk dengan gelisah , Wajahnya sama sekali tidak jelas . Karena terhalang masker dan juga dia memakai hijab . Penampilanya sangat sederhana .

" kau cek Wanita itu siapa . Wajahnya sama sekali tidak jelas ." Kata Erlangga dingin .

" baik sir ." Jawab Sila cepat .

Sekertaris wanita sudah beberapa kali berhenti bekerja , karena sikap keras dan kejamnya membuat ketakutan . Setelah sang istri pergi pria itu berubah bak iblis tak beberasaan .

" Deni kau juga pastikan ." printah Erlangga tidak ingin ada kekacoan di perusahanya

" Baik tuan ! " Jawab Deni

" Tuan saya permisi . " kara Aldi , ikut keluar menuju ruang kerjaanya

...----------------...

Deni cukup terkejut siapa yang telah datang mencari Tuan mudanya .

Dia Kinan sahabat Nerin . Ya ! kinan menekadkan diri untuk mengatakan jika Nerin sedang mengalami kesulitan .

Dia rela bekerja hanya setengah hari . Melihat wajah murung di tambah lagi tidak ada rasa semangat dari wajah sang sahabat . Pada akhinya ia pun membulatkan tekad untuk menemui Erlangga , Suami sahabatnya .

Jarak tempuh dari tempat kerja ke perusahan Erlangga memakan waktu kurang lebih Satu jam .

" Nona .. bukan kah ! " ujar Deni terjeda sebab Kinan melotot dan mengelengkan kepalanya .

bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!