Episode 5. Bicara lima menit

Vio menarik nafasnya "Gue...Gue mau bantu Lo, tapi gimana sama Mars? Gue takut Mars enggak ngizinin" Ucap Vio yang takut untuk meminta izin pada sang suami.

"Ada apa ini?" Tanya Mars saat baru saja pulang dari kantor dan melihat seseorang yang sedang menangis didepan istrinya.

Aruni mengusap air matanya yang masih mengalir. Ia lalu berdiri dan mendekati suami sahabatnya itu. "Tuan, saya mohon izinin Vio untuk bantu saya...saya butuh bantuan Vio Tuan..." Mohon Aruni didepan Mars dengan menggenggam kedua tangannya didepan.

Mars mengerutkan keningnya. Ia lalu melihat Vio yang malah menundukkan kepalanya. "Saya harus izinin apa?"

"Izinin Vio untuk ketemu sama Arga dan nasehatin dia...Plise..tolong Tuan, anggap aja Vio melakukannya karena mau membantu saya"

Mars menatap perempuan didepannya. Arga? Apakah yang dia maksud adalah Arga mantan kekasih istrinya?

Aruni yang melihat ekspresi suami dari Vio pun segera menjelaskannya. "Saya tau Tuan pasti enggak rela kalo Vio nasehatin Arga, tapi, saya benar-benar menyayangi Arga, saya mencintainya, hati saya sakit melihat Arga yang sekarang menjadi seorang perokok, pemabok, dan juga sering balapan liar...hiks...tolong Tuan, izinkan Vio..."

Mars terdiam sejenak. Ia benar-benar bimbang dengan semuanya, apakah akan baik-baik saja jika seandainya dia mengizinkan istrinya untuk mengobrol dengan mantan pacar?

"Tuan..."

"Dengan syarat saya harus ikut. Entah itu saya harus bersembunyi, tapi saya harus melihat bahwa istri saya baik-baik saja" Tukas Mars kemudian.

Hal itu mampu membuat Vio menatap suaminya. Kenapa suaminya dengan mudah mengizinkan nya? Apakah Mars se-lapang dada itu? Atau Mars kasihan melihat Aruni yang memohon dan menangis. Tapi apapun itu yang jelas Vio benar-benar kagum dengan sikap Mars yang seperti itu.

Aruni tersenyum bahagia. Ia kembali mengusap pipinya yang dimana air matanya kembali membanjiri pipinya. "Makasih ya Tuan..."

Mars mengangguk.

*

*

Malam harinya. Mereka sudah merencanakan sesuatu agar Arga mau datang ke taman yang cukup sepi namun ada beberapa orang disitu.

Mama Reni juga ikut serta dalam perencanaan ini. Sebelumnya Aruni mengirim pesan pada Mama Reni untuk mengelabuhi Arga agar mau ke taman ini.

Tentu saja Mama Reni setuju asalkan anaknya bisa kembali seperti dulu lagi. Ia mengirim pesan pada sang anak untuk bertemu nanti malam ditaman kota, padahal aslinya Mama Reni masih dirumahnya. Ia hanya berharap bahwa semoga rencana Aruni berhasil, walaupun Mama Reni tidak tau rencana apa yang Aruni lakukan.

•Ditempat taman kota.

Aruni dan juga Mars sudah menyiapkan bangku panjang dan juga lampu-lampu terang agar Mars dapat melihat aktivitas yang mereka lakukan, karena memang lampu ditaman itu terang hanya dititik tertentu saja.

Aruni dan Mars kini bersembunyi dibalik pohon bunga yang memang sudah sangat besar hingga mampu menutupi tubuh mereka berdua.

Sementara Vio, ia kini duduk dikursi panjang yang sudah disediakan oleh suaminya dan juga sahabatnya. Ia menggenggam kedua tangannya yang terasa basah karena grogi. Bukan, bukan karena Vio masih mempunyai perasaan pada Arga, tapi karena dia takut jika Arga tidak terima dengan semua nasehat yang dia berikan.

*

Arga, ia kini sudah sampai ditaman kota yang Mamanya bilang itu. Ia memandang sekitar taman yang tidak terlalu ramai. Arga merasa bingung saat Mamanya menyuruh untuk bertemu disini. Tapi Arga turuti karena takut terjadi sesuatu pada sang Mama.

Ia kemudian turun dari motornya setelah melepas helm yang sebelumnya melekat dikepalanya. Arga kemudian mengedarkan pandangannya mencari sang Mama. Sebenarnya ia kesal karena sudah sangat menggangu aktivitasnya yang sedang ingin minum dan bersenang-senang bersama perempuan yang disewanya untuk pertama kali, tapi ternyata nasib tidak berpihak padanya untuk melakukan kesenangan itu.

Arga kemudian mengirim pesan pada sang Mama untuk menanyakan lokasi agar cepat sampai dan tidak perlu mencari terlalu lama.

*Ujung taman sebelah kiri, ada kursi panjang warna putih dan lampu paling terang*

Setelah membaca pesan dari Mamanya Arga pun perlahan mulai berjalan menuju tempat yang Mamanya bilang.

Selang beberapa menit, Arga yang hampir menemukan tempat itupun berhenti saat melihat sosok perempuan yang sedang duduk dikursi panjang itu. Arga tidak bisa melihatnya karena perempuan itu memunggunginya. "Enggak mungkin kan itu Mama?" Batin Arga saat melihat perempuan berambut panjang. Tapi tidak ada lagi tempat yang paling terang selain tempat yang perempuan itu duduki.

Dengan penuh keyakinan, akhirnya Arga pun berjalan mendekati kursi itu. "Mama" Panggil Arga yang sudah semakin dekat.

Vio segera memutar kepalanya mendengar suara itu.

Deggh!

Arga menghentikan langkahnya saat sudah sampai dibelakang kursi panjang itu. Mereka kini sama-sama saling menatap.

Jika Vio menatap Arga dengan tatapan biasa saja, maka berbeda dengan Arga yang justru menatapnya dengan penuh kebencian.

"Arga" Panggil Vio yang kemudian langsung berdiri.

"Ngapain Lo disini?!"

Vio menarik nafasnya terlebih dahulu. "G-gue cuman mau ngomong sesuatu sama Lo" Titah Vio kemudian. Vio dapat melihat kemarahan yang terpancar diwajah Arga. Ya, Vio tau pasti itu akan terjadi, Arga pasti tidak akan pernah bisa untuk memaafkan nya atas kesalahan yang ia perbuat. Tapi apapun yang terjadi, mau Arga memaafkannya atau tidak, Vio terlebih dahulu akan meminta maaf pada Arga.

"Gue, enggak sudi ngobrol sama cewek penghianat kaya Lo!" Mata lelaki itu melotot dengan jari telunjuknya menunjuk kearah Vio.

Vio dibuat menunduk mendengar perkataan itu. "Lima menit aja Ga, Plise...." Mohon Vio. Ia kini mulai meneteskan air matanya. Benar apa kata Aruni bahwa Arga sudah berubah menjadi laki-laki yang begajulan dan menelan ludahnya sendiri saat Vio melihat jaket yang Arga pakai. Arga telah memakai jaket rombongan Pemuda Tikus, yang dimana dulunya Arga sangat membenci rombongan itu dan berjanji untuk balas dendam karena rombongan Pemuda Tikus seringkali memper ko sa anak gadis jalanan. Tapi sekarang apa? Arga justru masuk kedalam rombongan itu. Sekarang Arga benar-benar sudah menjadi seorang Bad boy.

Episodes
1 Episode 1. Prolog
2 Episode 2. Permintaan Mama Reni
3 Episode 3. Lo suka kan sama gue?
4 Episode 4. Memohon pada Vio
5 Episode 5. Bicara lima menit
6 Episode 6. Dimana Aruni?!
7 Episode 7. Semoga kamu bahagia
8 Episode 8. Terenggut
9 Episode 9. Yakinlah bisa move-on
10 Episode 10. Berpura-pura tidak melihat
11 Episode 11. Kedatangan Ghina
12 Episode 12. Harus menikahi
13 Episode 13. Kalo aku bisa milih
14 Episode 14. Tidak bisa melanjutkannya
15 Episode 15. Rekaman CCTV
16 Episode 16. Kenyataan
17 Episode 17. Dia anakku
18 Episode 18. Ijab qobul
19 Episode 19. Banyak maunya
20 Episode 20. Gatot
21 Episode 21. Cemburu
22 Episode 22. Ingin menghilang
23 Episode 23. Tujuan Kamu menikahi
24 Episode 24. Efek mual-mual
25 Episode 25. Lelah untuk hari ini
26 Episode 26. Sang sopir taxi
27 Episode 27. Bukan robot
28 Episode 28. Aruni maaf...
29 Episode 29. Jangan terlalu berharap
30 Episode 30. Bumil jadi Pakmil
31 Episode 31. Percaya bahwa aku pulang
32 Episode 32. Arga or Malik
33 Episode 33. Berita Paling MENYAKITKAN
34 Episode 34. Koma
35 Episode 35. Setelah 6 tahun...
36 Episode 36. Keputusan terbaik versi Aruni
37 Episode 37. Terminal tempat perpisahan
38 Episode 38. Malu jalan dengan Ghina
39 Episode 39. Arga dan Flashback
40 Episode 40. Rindu?
41 Episode 41. Syarat dari Ayah
42 Episode 42. Ngapa-ngapain
43 Episode 43. Mencintai sepihak itu sakit
44 Episode 44. Aku enggak jago!..
45 Episode 45. Trauma kala itu
46 Episode 46. Mas
47 Episode 47. One the way jadi petani
48 Episode 48. Disemangati
49 Episode 49. Tamat dan terimakasih
50 Episode Extra. Part 1
51 Episode Extra. Akhirnya bagian 1
52 Episode Extra. Bagian Akhir
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Episode 1. Prolog
2
Episode 2. Permintaan Mama Reni
3
Episode 3. Lo suka kan sama gue?
4
Episode 4. Memohon pada Vio
5
Episode 5. Bicara lima menit
6
Episode 6. Dimana Aruni?!
7
Episode 7. Semoga kamu bahagia
8
Episode 8. Terenggut
9
Episode 9. Yakinlah bisa move-on
10
Episode 10. Berpura-pura tidak melihat
11
Episode 11. Kedatangan Ghina
12
Episode 12. Harus menikahi
13
Episode 13. Kalo aku bisa milih
14
Episode 14. Tidak bisa melanjutkannya
15
Episode 15. Rekaman CCTV
16
Episode 16. Kenyataan
17
Episode 17. Dia anakku
18
Episode 18. Ijab qobul
19
Episode 19. Banyak maunya
20
Episode 20. Gatot
21
Episode 21. Cemburu
22
Episode 22. Ingin menghilang
23
Episode 23. Tujuan Kamu menikahi
24
Episode 24. Efek mual-mual
25
Episode 25. Lelah untuk hari ini
26
Episode 26. Sang sopir taxi
27
Episode 27. Bukan robot
28
Episode 28. Aruni maaf...
29
Episode 29. Jangan terlalu berharap
30
Episode 30. Bumil jadi Pakmil
31
Episode 31. Percaya bahwa aku pulang
32
Episode 32. Arga or Malik
33
Episode 33. Berita Paling MENYAKITKAN
34
Episode 34. Koma
35
Episode 35. Setelah 6 tahun...
36
Episode 36. Keputusan terbaik versi Aruni
37
Episode 37. Terminal tempat perpisahan
38
Episode 38. Malu jalan dengan Ghina
39
Episode 39. Arga dan Flashback
40
Episode 40. Rindu?
41
Episode 41. Syarat dari Ayah
42
Episode 42. Ngapa-ngapain
43
Episode 43. Mencintai sepihak itu sakit
44
Episode 44. Aku enggak jago!..
45
Episode 45. Trauma kala itu
46
Episode 46. Mas
47
Episode 47. One the way jadi petani
48
Episode 48. Disemangati
49
Episode 49. Tamat dan terimakasih
50
Episode Extra. Part 1
51
Episode Extra. Akhirnya bagian 1
52
Episode Extra. Bagian Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!