Vio menarik nafasnya "Gue...Gue mau bantu Lo, tapi gimana sama Mars? Gue takut Mars enggak ngizinin" Ucap Vio yang takut untuk meminta izin pada sang suami.
"Ada apa ini?" Tanya Mars saat baru saja pulang dari kantor dan melihat seseorang yang sedang menangis didepan istrinya.
Aruni mengusap air matanya yang masih mengalir. Ia lalu berdiri dan mendekati suami sahabatnya itu. "Tuan, saya mohon izinin Vio untuk bantu saya...saya butuh bantuan Vio Tuan..." Mohon Aruni didepan Mars dengan menggenggam kedua tangannya didepan.
Mars mengerutkan keningnya. Ia lalu melihat Vio yang malah menundukkan kepalanya. "Saya harus izinin apa?"
"Izinin Vio untuk ketemu sama Arga dan nasehatin dia...Plise..tolong Tuan, anggap aja Vio melakukannya karena mau membantu saya"
Mars menatap perempuan didepannya. Arga? Apakah yang dia maksud adalah Arga mantan kekasih istrinya?
Aruni yang melihat ekspresi suami dari Vio pun segera menjelaskannya. "Saya tau Tuan pasti enggak rela kalo Vio nasehatin Arga, tapi, saya benar-benar menyayangi Arga, saya mencintainya, hati saya sakit melihat Arga yang sekarang menjadi seorang perokok, pemabok, dan juga sering balapan liar...hiks...tolong Tuan, izinkan Vio..."
Mars terdiam sejenak. Ia benar-benar bimbang dengan semuanya, apakah akan baik-baik saja jika seandainya dia mengizinkan istrinya untuk mengobrol dengan mantan pacar?
"Tuan..."
"Dengan syarat saya harus ikut. Entah itu saya harus bersembunyi, tapi saya harus melihat bahwa istri saya baik-baik saja" Tukas Mars kemudian.
Hal itu mampu membuat Vio menatap suaminya. Kenapa suaminya dengan mudah mengizinkan nya? Apakah Mars se-lapang dada itu? Atau Mars kasihan melihat Aruni yang memohon dan menangis. Tapi apapun itu yang jelas Vio benar-benar kagum dengan sikap Mars yang seperti itu.
Aruni tersenyum bahagia. Ia kembali mengusap pipinya yang dimana air matanya kembali membanjiri pipinya. "Makasih ya Tuan..."
Mars mengangguk.
*
*
Malam harinya. Mereka sudah merencanakan sesuatu agar Arga mau datang ke taman yang cukup sepi namun ada beberapa orang disitu.
Mama Reni juga ikut serta dalam perencanaan ini. Sebelumnya Aruni mengirim pesan pada Mama Reni untuk mengelabuhi Arga agar mau ke taman ini.
Tentu saja Mama Reni setuju asalkan anaknya bisa kembali seperti dulu lagi. Ia mengirim pesan pada sang anak untuk bertemu nanti malam ditaman kota, padahal aslinya Mama Reni masih dirumahnya. Ia hanya berharap bahwa semoga rencana Aruni berhasil, walaupun Mama Reni tidak tau rencana apa yang Aruni lakukan.
•Ditempat taman kota.
Aruni dan juga Mars sudah menyiapkan bangku panjang dan juga lampu-lampu terang agar Mars dapat melihat aktivitas yang mereka lakukan, karena memang lampu ditaman itu terang hanya dititik tertentu saja.
Aruni dan Mars kini bersembunyi dibalik pohon bunga yang memang sudah sangat besar hingga mampu menutupi tubuh mereka berdua.
Sementara Vio, ia kini duduk dikursi panjang yang sudah disediakan oleh suaminya dan juga sahabatnya. Ia menggenggam kedua tangannya yang terasa basah karena grogi. Bukan, bukan karena Vio masih mempunyai perasaan pada Arga, tapi karena dia takut jika Arga tidak terima dengan semua nasehat yang dia berikan.
*
Arga, ia kini sudah sampai ditaman kota yang Mamanya bilang itu. Ia memandang sekitar taman yang tidak terlalu ramai. Arga merasa bingung saat Mamanya menyuruh untuk bertemu disini. Tapi Arga turuti karena takut terjadi sesuatu pada sang Mama.
Ia kemudian turun dari motornya setelah melepas helm yang sebelumnya melekat dikepalanya. Arga kemudian mengedarkan pandangannya mencari sang Mama. Sebenarnya ia kesal karena sudah sangat menggangu aktivitasnya yang sedang ingin minum dan bersenang-senang bersama perempuan yang disewanya untuk pertama kali, tapi ternyata nasib tidak berpihak padanya untuk melakukan kesenangan itu.
Arga kemudian mengirim pesan pada sang Mama untuk menanyakan lokasi agar cepat sampai dan tidak perlu mencari terlalu lama.
*Ujung taman sebelah kiri, ada kursi panjang warna putih dan lampu paling terang*
Setelah membaca pesan dari Mamanya Arga pun perlahan mulai berjalan menuju tempat yang Mamanya bilang.
Selang beberapa menit, Arga yang hampir menemukan tempat itupun berhenti saat melihat sosok perempuan yang sedang duduk dikursi panjang itu. Arga tidak bisa melihatnya karena perempuan itu memunggunginya. "Enggak mungkin kan itu Mama?" Batin Arga saat melihat perempuan berambut panjang. Tapi tidak ada lagi tempat yang paling terang selain tempat yang perempuan itu duduki.
Dengan penuh keyakinan, akhirnya Arga pun berjalan mendekati kursi itu. "Mama" Panggil Arga yang sudah semakin dekat.
Vio segera memutar kepalanya mendengar suara itu.
Deggh!
Arga menghentikan langkahnya saat sudah sampai dibelakang kursi panjang itu. Mereka kini sama-sama saling menatap.
Jika Vio menatap Arga dengan tatapan biasa saja, maka berbeda dengan Arga yang justru menatapnya dengan penuh kebencian.
"Arga" Panggil Vio yang kemudian langsung berdiri.
"Ngapain Lo disini?!"
Vio menarik nafasnya terlebih dahulu. "G-gue cuman mau ngomong sesuatu sama Lo" Titah Vio kemudian. Vio dapat melihat kemarahan yang terpancar diwajah Arga. Ya, Vio tau pasti itu akan terjadi, Arga pasti tidak akan pernah bisa untuk memaafkan nya atas kesalahan yang ia perbuat. Tapi apapun yang terjadi, mau Arga memaafkannya atau tidak, Vio terlebih dahulu akan meminta maaf pada Arga.
"Gue, enggak sudi ngobrol sama cewek penghianat kaya Lo!" Mata lelaki itu melotot dengan jari telunjuknya menunjuk kearah Vio.
Vio dibuat menunduk mendengar perkataan itu. "Lima menit aja Ga, Plise...." Mohon Vio. Ia kini mulai meneteskan air matanya. Benar apa kata Aruni bahwa Arga sudah berubah menjadi laki-laki yang begajulan dan menelan ludahnya sendiri saat Vio melihat jaket yang Arga pakai. Arga telah memakai jaket rombongan Pemuda Tikus, yang dimana dulunya Arga sangat membenci rombongan itu dan berjanji untuk balas dendam karena rombongan Pemuda Tikus seringkali memper ko sa anak gadis jalanan. Tapi sekarang apa? Arga justru masuk kedalam rombongan itu. Sekarang Arga benar-benar sudah menjadi seorang Bad boy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments