Episode 3. Lo suka kan sama gue?

"Nama kamu emang masih sama, yaitu Arga Mahasura. Tapi, sikap, sifat dan kelakuan kamu kenapa berubah? Mana Arga yang dulu? Kenapa jadi gini? Arga dulu paling anti sama yang namanya rokok, minuman keras, balapan liar setiap hari, masuk ke geng yang katanya bakalan jadi musuh untuk selamanya karena itu geng narkoba. Sekarang apa? Cuman karena patah hati jadi gini" Aruni kini tidak bisa menahan air matanya agar tidak luruh. Ia mengisapnya pelan.

"Pergi Lo dari sini! Berisik!" Rokok yang sebelumnya tinggal sedikit itu Arga buang dan berniat untuk kembali merokok lagi.

Namun dengan segera Aruni mengambil bungkus rokok nya. "Udah banyak Ga! Kamu sadar gak sih? Istighfar Ga, inget sama Allah, inget sama Mama kamu. Kamu gini enggak ada gunanya...hiks.."

Arga yang sudah habis kesabarannya pun kini berdiri dan menatap tajam wanita itu. "Lo sama munafik nya kaya Vio! Gue tau, Lo adalah wanita paling bahagia saat gue putus sama Vio!" Bentak Arga sembari menunjuk wajah Aruni.

Degg

"M-maksut kamu apa?"

"Lo suka kan sama Gue?" Tanya Arga.

Degg

Aruni terbelak mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Arga. Ia benar-benar tidak menyangka jika Arga tau bahwa dia mencintai Arga.

"Munafik! Gue benci sama Lo!" Setelah mengucapkan itu Arga segera pergi meninggalkan Aruni seorang diri.

Aruni mematung ditempatnya. B-bagaimana Arga bisa tau? Dari mana laki-laki itu tau bahwa dia mencintainya? Sejak kapan?

Selang lima menit kemudian Arga keluar dari rumahnya dengan menggunakan jaket balap yang biasanya ia pakai. Arga kemudian melempar sesuatu pada Aruni yang masih berdiri mematung didepan rumahnya. "Jawaban kalo Lo lagi bertanya-tanya"

Aruni melihat buku diary nya yang saat ini sedang tergeletak diatas rumput itu. Pantas saja selama ini ia mencari buku diary kecil berwarna biru itu, ia pikir mungkin keselip atau jatuh dijalan dan Aruni membiarkannya. Tapi ternyata, buku diary itu telah berada ditangan Arga.

"Mau kemana Ga!" Tanya Aruni saat melihat Arga yang sudah memakai helm dan menunggangi motornya.

"Bacot"

Motor itu kini pergi melesat dengan cepat, meninggalkan pekarangan rumah.

Aruni hanya bisa menatap kepergian Arga. Ia lalu beralih pada buku diary nya. Aruni segera mengambilnya dan membukanya.

Buku diary ini sudah lama hilang dan Aruni sedikit lupa jika ia punya buku diary berwarna biru langit itu.

*

Keesokan harinya Aruni saat ini sedang berada didepan rumahnya. Ia pagi ini akan berolahraga sebentar lalu setelahnya akan menyusul bunda ke toko kue untuk membantu bunda disana.

Tiba-tiba pandangan Aruni mengesat pada Arga yang keluar dari rumahnya. Tadi malam Aruni tidak sama sekali menunggu kepulangan Arga seperti biasa, karena ia tertidur pulas diatas kasur setelah melihat dan membaca buku diary berwarna biru langit itu.

Aruni yakin, Arga akan pergi lagi untuk balapan liar diarea jalan raya pusat yang dimana jalanan disitu sangat rentan bahaya.

Arga memakai sarung tangannya, kemudian segera menunggangi motornya yang ia letakkan didepan rumahnya. Ia menatap sejenak Aruni yang sedang berolah raga menggunakan pakaian yang lumayan ketat.

Sesaat mereka sama-sama saling menatap.

Lalu kemudian Arga lebih dulu memutuskan tatapannya dan segera memakai helm nya.

Aruni yang melihat Arga akan pergi pun langsung berlari mendekati Arga. "Ga, kamu mau balapan liar disana"

"Bukan urusan Lo" Jawab Arga cuek sembari memasang helm nya. Ia pun berniat untuk menghidupkan mesin motornya.

Aruni yang melihat itu segera mencabut kunci motor itu. "Gak boleh. Kamu tau kan disitu jalanan banyak jurang"

Arga lalu menyetandarkan kembali motornya. "Balikin kunci moto gue"

Aruni menggeleng "Bahaya Ga, Mama kamu bisa sedih. Plise dengerin aku" Ucap Aruni yang menyembunyikan kunci motor itu dibalik punggungnya.

"Mama enggak akan tau, dia kerja. Kecuali kalo Lo yang ember!" Arga lalu turun dari motornya dan perlahan mulai mendekati Aruni.

"Balikin kunci motor gue!" Perintah Arga yang saat ini sudah ada didepan Aruni.

Aruni diam dan menatap kebawah. Kuncinya masih ia sembunyikan dibalik punggungnya.

"Jangan sampe gue bunuh Lo cuman gara-gara kaya gini!" Ancam Arga dengan dingin pada Aruni.

Aruni kini berani menatap Arga. Matanya sudah berkaca-kaca melihat laki-laki yang sangat dicintainya menjadi seorang laki-laki yang semakin buruk. "Bunuh aku kalo kamu mau. Bunuh aku kalo misalkan itu buat kamu seneng. Tapi, asalkan kamu janji sama aku untuk berubah jadi Arga yang dulu...jangan jadi Arga yang brengsek dan kelakuan buruk"

Arga menatap Aruni dengan tatapan penuh kebencian. Kemudian dengan cepat ia mengambil kunci yang Aruni sembunyikan dibalik punggung dengan memegangi lengan Aruni.

"Lebay, Lo pikir gue mau berubah cuman buat demi Lo? Jangan mimpi Aruni! Mending pikirin gimana caranya biar Lo bisa move-on dari gue, karena sejujurnya gue jijyk disukain cewek kaya Lo" Setelah mengatakan hal yang mampu membuat seorang Aruni patah hati, Arga pun segera menyalakan mesin motornya kembali dan pergi meninggalkan Aruni seorang diri.

Aruni menatap kepergian Arga dengan sulit. Bagaimana lagi ia harus memberitahu Arga agar segera berbuah? Aruni tidak suka melihat Arga yang sekarang menjadi laki-laki brandal dan liar.

Tiba-tiba pikirannya tertuju pada mantan pacar Arga sekaligus sahabatnya yaitu Vio. Vio adalah seorang yang telah membuat Arga menjadi seperti ini, sudah lama juga Aruni tidak melihat Vio semenjak kejadian 1 tahun yang lalu.

Ya, Aruni harus meminta tolong Vio untuk melakukan ini. Tidak ada cara lain, Aruni yakin jika Vio yang menasehati Arga pasti akan berubah. Aruni kemudian segera pulang kerumahnya dan berganti baju seragam. Ia akan membantu bunda ditoko terlebih dahulu lalu baru setelahnya Aruni pergi kerumah Vio yang ada dikota sebelah.

*

*

Sore harinya sekitar pukul 4 Aruni izin pada bunda untuk pergi kerumah Vio dengan alasan ingin melihat anak Vio yang tiga bulan lalu baru saja lahir. Untunglah bunda mengizinkan nya untuk pergi kesana.

Dengan menggunakan taxi online, Aruni pergi meninggalkan toko kue itu dan langsung menuju rumah Vio yang jaraknya menempuh sekitar hampir 1 jam perjalanan.

1 jam berlalu...

Kini Aruni telah sampai didepan rumah berlantai dua yang katanya ini adalah rumah yang ditinggali oleh Vio sahabatnya. Aruni pun turun dari mobil taxi nya dan membayarnya sesuai dengan tulisan yang tertera di aplikasi.

Episodes
1 Episode 1. Prolog
2 Episode 2. Permintaan Mama Reni
3 Episode 3. Lo suka kan sama gue?
4 Episode 4. Memohon pada Vio
5 Episode 5. Bicara lima menit
6 Episode 6. Dimana Aruni?!
7 Episode 7. Semoga kamu bahagia
8 Episode 8. Terenggut
9 Episode 9. Yakinlah bisa move-on
10 Episode 10. Berpura-pura tidak melihat
11 Episode 11. Kedatangan Ghina
12 Episode 12. Harus menikahi
13 Episode 13. Kalo aku bisa milih
14 Episode 14. Tidak bisa melanjutkannya
15 Episode 15. Rekaman CCTV
16 Episode 16. Kenyataan
17 Episode 17. Dia anakku
18 Episode 18. Ijab qobul
19 Episode 19. Banyak maunya
20 Episode 20. Gatot
21 Episode 21. Cemburu
22 Episode 22. Ingin menghilang
23 Episode 23. Tujuan Kamu menikahi
24 Episode 24. Efek mual-mual
25 Episode 25. Lelah untuk hari ini
26 Episode 26. Sang sopir taxi
27 Episode 27. Bukan robot
28 Episode 28. Aruni maaf...
29 Episode 29. Jangan terlalu berharap
30 Episode 30. Bumil jadi Pakmil
31 Episode 31. Percaya bahwa aku pulang
32 Episode 32. Arga or Malik
33 Episode 33. Berita Paling MENYAKITKAN
34 Episode 34. Koma
35 Episode 35. Setelah 6 tahun...
36 Episode 36. Keputusan terbaik versi Aruni
37 Episode 37. Terminal tempat perpisahan
38 Episode 38. Malu jalan dengan Ghina
39 Episode 39. Arga dan Flashback
40 Episode 40. Rindu?
41 Episode 41. Syarat dari Ayah
42 Episode 42. Ngapa-ngapain
43 Episode 43. Mencintai sepihak itu sakit
44 Episode 44. Aku enggak jago!..
45 Episode 45. Trauma kala itu
46 Episode 46. Mas
47 Episode 47. One the way jadi petani
48 Episode 48. Disemangati
49 Episode 49. Tamat dan terimakasih
50 Episode Extra. Part 1
51 Episode Extra. Akhirnya bagian 1
52 Episode Extra. Bagian Akhir
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Episode 1. Prolog
2
Episode 2. Permintaan Mama Reni
3
Episode 3. Lo suka kan sama gue?
4
Episode 4. Memohon pada Vio
5
Episode 5. Bicara lima menit
6
Episode 6. Dimana Aruni?!
7
Episode 7. Semoga kamu bahagia
8
Episode 8. Terenggut
9
Episode 9. Yakinlah bisa move-on
10
Episode 10. Berpura-pura tidak melihat
11
Episode 11. Kedatangan Ghina
12
Episode 12. Harus menikahi
13
Episode 13. Kalo aku bisa milih
14
Episode 14. Tidak bisa melanjutkannya
15
Episode 15. Rekaman CCTV
16
Episode 16. Kenyataan
17
Episode 17. Dia anakku
18
Episode 18. Ijab qobul
19
Episode 19. Banyak maunya
20
Episode 20. Gatot
21
Episode 21. Cemburu
22
Episode 22. Ingin menghilang
23
Episode 23. Tujuan Kamu menikahi
24
Episode 24. Efek mual-mual
25
Episode 25. Lelah untuk hari ini
26
Episode 26. Sang sopir taxi
27
Episode 27. Bukan robot
28
Episode 28. Aruni maaf...
29
Episode 29. Jangan terlalu berharap
30
Episode 30. Bumil jadi Pakmil
31
Episode 31. Percaya bahwa aku pulang
32
Episode 32. Arga or Malik
33
Episode 33. Berita Paling MENYAKITKAN
34
Episode 34. Koma
35
Episode 35. Setelah 6 tahun...
36
Episode 36. Keputusan terbaik versi Aruni
37
Episode 37. Terminal tempat perpisahan
38
Episode 38. Malu jalan dengan Ghina
39
Episode 39. Arga dan Flashback
40
Episode 40. Rindu?
41
Episode 41. Syarat dari Ayah
42
Episode 42. Ngapa-ngapain
43
Episode 43. Mencintai sepihak itu sakit
44
Episode 44. Aku enggak jago!..
45
Episode 45. Trauma kala itu
46
Episode 46. Mas
47
Episode 47. One the way jadi petani
48
Episode 48. Disemangati
49
Episode 49. Tamat dan terimakasih
50
Episode Extra. Part 1
51
Episode Extra. Akhirnya bagian 1
52
Episode Extra. Bagian Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!