"Nama kamu emang masih sama, yaitu Arga Mahasura. Tapi, sikap, sifat dan kelakuan kamu kenapa berubah? Mana Arga yang dulu? Kenapa jadi gini? Arga dulu paling anti sama yang namanya rokok, minuman keras, balapan liar setiap hari, masuk ke geng yang katanya bakalan jadi musuh untuk selamanya karena itu geng narkoba. Sekarang apa? Cuman karena patah hati jadi gini" Aruni kini tidak bisa menahan air matanya agar tidak luruh. Ia mengisapnya pelan.
"Pergi Lo dari sini! Berisik!" Rokok yang sebelumnya tinggal sedikit itu Arga buang dan berniat untuk kembali merokok lagi.
Namun dengan segera Aruni mengambil bungkus rokok nya. "Udah banyak Ga! Kamu sadar gak sih? Istighfar Ga, inget sama Allah, inget sama Mama kamu. Kamu gini enggak ada gunanya...hiks.."
Arga yang sudah habis kesabarannya pun kini berdiri dan menatap tajam wanita itu. "Lo sama munafik nya kaya Vio! Gue tau, Lo adalah wanita paling bahagia saat gue putus sama Vio!" Bentak Arga sembari menunjuk wajah Aruni.
Degg
"M-maksut kamu apa?"
"Lo suka kan sama Gue?" Tanya Arga.
Degg
Aruni terbelak mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Arga. Ia benar-benar tidak menyangka jika Arga tau bahwa dia mencintai Arga.
"Munafik! Gue benci sama Lo!" Setelah mengucapkan itu Arga segera pergi meninggalkan Aruni seorang diri.
Aruni mematung ditempatnya. B-bagaimana Arga bisa tau? Dari mana laki-laki itu tau bahwa dia mencintainya? Sejak kapan?
Selang lima menit kemudian Arga keluar dari rumahnya dengan menggunakan jaket balap yang biasanya ia pakai. Arga kemudian melempar sesuatu pada Aruni yang masih berdiri mematung didepan rumahnya. "Jawaban kalo Lo lagi bertanya-tanya"
Aruni melihat buku diary nya yang saat ini sedang tergeletak diatas rumput itu. Pantas saja selama ini ia mencari buku diary kecil berwarna biru itu, ia pikir mungkin keselip atau jatuh dijalan dan Aruni membiarkannya. Tapi ternyata, buku diary itu telah berada ditangan Arga.
"Mau kemana Ga!" Tanya Aruni saat melihat Arga yang sudah memakai helm dan menunggangi motornya.
"Bacot"
Motor itu kini pergi melesat dengan cepat, meninggalkan pekarangan rumah.
Aruni hanya bisa menatap kepergian Arga. Ia lalu beralih pada buku diary nya. Aruni segera mengambilnya dan membukanya.
Buku diary ini sudah lama hilang dan Aruni sedikit lupa jika ia punya buku diary berwarna biru langit itu.
*
Keesokan harinya Aruni saat ini sedang berada didepan rumahnya. Ia pagi ini akan berolahraga sebentar lalu setelahnya akan menyusul bunda ke toko kue untuk membantu bunda disana.
Tiba-tiba pandangan Aruni mengesat pada Arga yang keluar dari rumahnya. Tadi malam Aruni tidak sama sekali menunggu kepulangan Arga seperti biasa, karena ia tertidur pulas diatas kasur setelah melihat dan membaca buku diary berwarna biru langit itu.
Aruni yakin, Arga akan pergi lagi untuk balapan liar diarea jalan raya pusat yang dimana jalanan disitu sangat rentan bahaya.
Arga memakai sarung tangannya, kemudian segera menunggangi motornya yang ia letakkan didepan rumahnya. Ia menatap sejenak Aruni yang sedang berolah raga menggunakan pakaian yang lumayan ketat.
Sesaat mereka sama-sama saling menatap.
Lalu kemudian Arga lebih dulu memutuskan tatapannya dan segera memakai helm nya.
Aruni yang melihat Arga akan pergi pun langsung berlari mendekati Arga. "Ga, kamu mau balapan liar disana"
"Bukan urusan Lo" Jawab Arga cuek sembari memasang helm nya. Ia pun berniat untuk menghidupkan mesin motornya.
Aruni yang melihat itu segera mencabut kunci motor itu. "Gak boleh. Kamu tau kan disitu jalanan banyak jurang"
Arga lalu menyetandarkan kembali motornya. "Balikin kunci moto gue"
Aruni menggeleng "Bahaya Ga, Mama kamu bisa sedih. Plise dengerin aku" Ucap Aruni yang menyembunyikan kunci motor itu dibalik punggungnya.
"Mama enggak akan tau, dia kerja. Kecuali kalo Lo yang ember!" Arga lalu turun dari motornya dan perlahan mulai mendekati Aruni.
"Balikin kunci motor gue!" Perintah Arga yang saat ini sudah ada didepan Aruni.
Aruni diam dan menatap kebawah. Kuncinya masih ia sembunyikan dibalik punggungnya.
"Jangan sampe gue bunuh Lo cuman gara-gara kaya gini!" Ancam Arga dengan dingin pada Aruni.
Aruni kini berani menatap Arga. Matanya sudah berkaca-kaca melihat laki-laki yang sangat dicintainya menjadi seorang laki-laki yang semakin buruk. "Bunuh aku kalo kamu mau. Bunuh aku kalo misalkan itu buat kamu seneng. Tapi, asalkan kamu janji sama aku untuk berubah jadi Arga yang dulu...jangan jadi Arga yang brengsek dan kelakuan buruk"
Arga menatap Aruni dengan tatapan penuh kebencian. Kemudian dengan cepat ia mengambil kunci yang Aruni sembunyikan dibalik punggung dengan memegangi lengan Aruni.
"Lebay, Lo pikir gue mau berubah cuman buat demi Lo? Jangan mimpi Aruni! Mending pikirin gimana caranya biar Lo bisa move-on dari gue, karena sejujurnya gue jijyk disukain cewek kaya Lo" Setelah mengatakan hal yang mampu membuat seorang Aruni patah hati, Arga pun segera menyalakan mesin motornya kembali dan pergi meninggalkan Aruni seorang diri.
Aruni menatap kepergian Arga dengan sulit. Bagaimana lagi ia harus memberitahu Arga agar segera berbuah? Aruni tidak suka melihat Arga yang sekarang menjadi laki-laki brandal dan liar.
Tiba-tiba pikirannya tertuju pada mantan pacar Arga sekaligus sahabatnya yaitu Vio. Vio adalah seorang yang telah membuat Arga menjadi seperti ini, sudah lama juga Aruni tidak melihat Vio semenjak kejadian 1 tahun yang lalu.
Ya, Aruni harus meminta tolong Vio untuk melakukan ini. Tidak ada cara lain, Aruni yakin jika Vio yang menasehati Arga pasti akan berubah. Aruni kemudian segera pulang kerumahnya dan berganti baju seragam. Ia akan membantu bunda ditoko terlebih dahulu lalu baru setelahnya Aruni pergi kerumah Vio yang ada dikota sebelah.
*
*
Sore harinya sekitar pukul 4 Aruni izin pada bunda untuk pergi kerumah Vio dengan alasan ingin melihat anak Vio yang tiga bulan lalu baru saja lahir. Untunglah bunda mengizinkan nya untuk pergi kesana.
Dengan menggunakan taxi online, Aruni pergi meninggalkan toko kue itu dan langsung menuju rumah Vio yang jaraknya menempuh sekitar hampir 1 jam perjalanan.
1 jam berlalu...
Kini Aruni telah sampai didepan rumah berlantai dua yang katanya ini adalah rumah yang ditinggali oleh Vio sahabatnya. Aruni pun turun dari mobil taxi nya dan membayarnya sesuai dengan tulisan yang tertera di aplikasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments