Malam itu Aruni seperti biasanya berdiri diatas balkon sekitar pukul 22.00 Wib hanya untuk melihat apakah laki-laki yang dicintainya itu sudah pulang. Mereka adalah tetangga dekat yang dimana orang tuanya dan juga orang tua laki-laki yang Aruni cintai sangat begitu akrab.
Aruni menghela nafasnya saat melihat jam yang tertera dilayar ponselnya. Ia kemudian kembali duduk dikursi tunggal sembari menikmati teh yang sudah dingin itu. Aruni melihat rembulan dan bintang di langit malam yang begitu indah itu.
Saat air matanya mulai luruh, segera Aruni menyingkirkan nya dengan mengusap kasar pipinya sendiri.
Arga Mahasura, laki-laki itu yang sampai saat ini masih tersimpan baik didalam hatinya. Tidak ada yang bisa menggantikan seorang Arga dihatinya, menggeser sedikit sajapun tidak akan bisa. Yang Aruni cintai hanya Arga dan Arga sampai sekarang.
"Ga, kalo kamu gini aku jadi merasa bersalah karena dulu aku sangat senang saat kamu putus dengan Vio. Kalo emang kebahagiaan kamu cuman sama Vio harusnya aku enggak akan pernah berdoa seperti itu..."
Kini Aruni menyesali segala doa-doa yang pernah ia panjatkan kepada Allah tentang agar Arga dan Vio segera putus dan dia bisa mendapatkan hati seorang Arga.
Ngeeng!!
Ngeng!!
Suara berisik motor resing itu telah terdengar ditelinga Aruni. Ia berdiri dan mendekati pagar balkon. Melihat laki-laki yang dicintainya telah pulang kerumahnya.
Tatapan Aruni iba pada Arga saat melihat betapa berantakannya penampilan lelaki itu. Aruni yakin kali ini Arga kembali pergi ke club' malam dan mabuk-mabukan disana. Mata Aruni kembali berembun dan berkaca-kaca, bersiap untuk luruh kebawah.
Tok!
Tok!
Tok!
"Sialan! Mama buka pintunya!!" Teriak Arga dari luar dengan menggedor-gedor pintu tanpa henti sebelum pintu itu dibuka oleh Mama nya. Tubuhnya sudah benar-benar susah untuk seimbang, tatapan matanya sayu dan rambut serta penampilan yang begitu berantakan dari Arga setelah baru saja meminum minuman kesukaannya 1 tahun terakhir ini.
Mama Reni segera membuka pintunya setengah baru saja bangun dari tidurnya diruang tamu karena menunggu anaknya pulang. "Astaghfirullah Arga! Kamu mabuk lagi!" Ucap Mama Reni dengan sedikit kuat. Bahkan saat menunggu anaknya mukenah putih itu belum terlepas dari tubuhnya.
"Berisik!" Jawab Arga yang kemudian segera masuk dan melewati Mama nya begitu saja.
Mama Reni menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Ia meneteskan air matanya melihat sang anak yang dulunya sangat ia banggakan kini berubah total menjadi laki-laki yang brandal dan bad boy.
Pa, tolong Mama...anak kita bener-bener udah berubah Pa...Mama enggak akan kuat disini hiks...hiks..
Mama Reni adalah seorang janda dengan 1 anak yaitu Arga Mahasura. Suaminya sudah meninggal sejak 10 tahun lalu karena gagal ginjal dan serangan jantung mendadak. Ia menjadi seorang mom yang begitu kuat, ia juga bekerja di perusahaan milik almarhum sang suami tanpa memikirkan untuk menikah lagi, karena cinta Mama Reni hanya untuk almarhum suami selamanya.
Setelah sampai kamarnya, Arga segera menjatuhkan dirinya diatas kasur dengan mata terpejam. "Perempuan sialan! Munafik! Gue benci sama Lo Vi! Gue setia tapi Lo menghianati dengan menikah sama laki-laki lain!" Igau Arga dengan marah-marah padahal matanya sudah terpejam.
*
Pagi harinya seperti biasanya Aruni akan membantu bunda untuk menyiram semua tanaman bunga yang ada dipekarangan rumahnya.
Aruni sedikit menguping pembicaraan bunda dan juga Mama Reni yang tak jauh darinya. Ia melihat Mama Reni yang sedang menangis sesugukan didepan bunda. Tentu dan jelas saja Aruni tau apa yang membuat Mama Reni menangis seperti itu, siapa lagi kalau bukan tentang Arga.
"Aruni, sini dulu. Bunda sama Mama Reni mau bicara sama kamu" Panggil Bunda Irana pada sang anak.
Aruni yang sebelumnya sedang mencabut duri bunga mawar itupun segera menyudahinya dan berjalan mendekati sang bunda. "Kenapa Bun?" Tanya Aruni. Kini tatapannya beralih pada Mama Reni yang dimana matanya sudah memerah dan sembab karena menangis.
"Runi, Mama pinta tolong untuk kamu bicara sama Arga...." Kini Mama Reni memegangi kedua tangan Aruni dengan menatap penuh kesedihan.
"Tapi Ma.."
"Tolong sayang...Mama enggak sanggup liar Arga kaya gitu. Mama enggak bisa hiks... Mama enggak kuat...siapa tau setelah kamu bicara dia bakal nurut..." Kini Mama Reni benar-benar sudah seperti orang yang stress memikirkan sang anak. Ia menatap Aruni dengan memelas.
Aruni menatap iba pada ibu kandung Arga. Ia juga ingin membantu Mama Reni, tapi, apakah yakin jika Arga mau mendengarkan semua nasehat darinya? Aruni tidak yakin dengan itu.
Melihat Aruni yang hanya diam, Mama Reni pun berniat untuk bersujud pada Aruni dan memohon.
Aruni yang melihat itu tentu saja panik dan segera mencegahnya "Ma, jangan gitu"
Mama Reni menggeleng "Hiks... Mama enggak kuat Run"
Aruni menatap bunda seakan meminta jawaban.
Bunda Irana hanya mengangguk sembari tersenyum mengizinkan.
"Iya Ma, Aruni bakal coba untuk nasehatin Arga. Nanti malem"
Mama Reni yang mendengarnya pun seketika menerbitkan senyumannya. Wanita berusia 57 tahun segera memeluk Aruni yang sudah dianggapnya seperti anak kandung sendiri. "Makasih sayang..."
*
Malam harinya.
Tidak seperti biasanya, Aruni melihat Arga yang sudah dirumah. Padahal ini baru pukul 20.00 WIB.
Ini mungkin waktu yang tepat untuk menasehati Arga. Seperti janjinya tadi pagi pada Mama Reni.
Dengan jarah rumah yang hanya beberapa meter itu, Aruni pun segera keluar dari rumahnya dan berniat untuk mendekati Arga yang saat ini sedang ada didepan rumah.
"Hiuff..!" Arga mengeluarkan asap yang ia hisap pada salah satu benda yang bernama rokok itu.
Dibelakang Arga, Aruni mengepalkan tangannya saat melihat Arga yang sedang merokok. Padahal dulu Arga adalah laki-laki yang anti dengan yang namanya rokok. Tapi sekarang?
Ia pun berjalan mendekati Arga. "Arga" Panggil Aruni yang dimana membuat Arga menoleh.
"Mau apa Lo" Ucap Arga cuek lalu segera kembali menatap lurus kedepan dan kembali menghisap batang rokok itu.
"Kenapa ngerokok?" Aruni kini sudah berada disamping Arga yang sedang duduk. Ia menatap sedih saat melihat beberapa bekas rokok yang lumayan banyak berserakan dirumput.
"Hobi" Jawabnya singkat.
"Tau kan kalo merokok bisa ngebunuh kamu?"
"Tau, tapi hidup dan mati cuman Allah yang ngatur, kalo gue mati ya karena takdir bukan rokok"
Aruni menatap wajah Arga. Matanya mulai berkaca-kaca menatap cintanya itu. "Kok kamu berubah di Ga?"
Arga kini mengarahkan bola matanya menatap Aruni. "Gue masih sama, Arga Mahasura!" Pinta Arga dengan tatapan membenci kearah Aruni.
*
Arga Mahasura
Seorang lelaki yang memiliki wajah tampan yang tidak pernah bosan untuk dipandangi. Postur tubuh tinggi tegap dengan badan yang ideal serta sixpack itu juga yang menjadi daya tarik para wanita yang menyukainya. Namun sayang hatinya sekarang masih tersimpan nama Violet Clear.
Usianya adalah 28 tahun.
Visual Arga Mahasura/
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments