Dengan ragu Aruni pun mendekati gerbang yang masih ditutup itu. Ia sedikit terperanjat kaget saat tiba-tiba ada satpam yang muncul.
"Maaf, anda siapa?" Tanya Pak Puja, satpam dirumah ini.
"Aruni, sahabatnya Violet Clear," Jelas Aruni pada sang satpam.
Pak Puja pun menatap tidak percaya didalam gerbang. "Saya telepon Nona Vio dulu ya."
Aruni pun hanya mengangguk saja.
"Halo Nona, didepan ada perempuan bernama Aruni yang ingin bertemu dengan anda, dia bilang adalah sahabat Nona. Baik Nona..." Ucap sang satpam yang kemudian mematikan sambungan teleponnya.
"Gimana Pak?"
Pak Puja pun mengangguk "Nona Vio menunggu didalam." Ucap sang satpam yang kemudian segera membuka pintu gerbang dan mempersilahkan Aruni untuk masuk.
Vio yang baru saja selesai menyusui anaknya pun segera keluar dari kamar untuk menemui sahabat yang lama tidak berjumpa.
Aruni duduk diruang tamu sembari matanya terus melihat isi ruangannya. Tidak ada yang mewah, hanya saja tertata rapi dan terlihat elegan. Aruni kemudian melihat bingkai foto dengan ukuran lumayan besar itu yang dimana ada foto Vio dan juga suaminya. Ia tersenyum tipis, sepertinya mereka sangat bahagia sekarang, Aruni jadi takut jika kedatangannya akan membuat perselisihan antara Vio dan suaminya nanti.
"Aruni!" Panggil Vio yang baru saja menuruni tangga. Dengan menggunakan baju daster dan rambut yang dicepol ala emak-emak, Vio menghampiri Aruni dan segera memeluknya.
Aruni tersenyum bahagia, lalu membalas pelukan Vio.
Beberapa saat kemudian mereka saling melepas pelukannya. "Gue kangen banget sama Lo..!" Ujar Vio yang menggenggam kedua tangan Aruni. " Duduk lagi, aku panggil bibi buat bikinan minuman. Mau apa?"
"Pilihannya apa?"
"Jus apel sama jus buah naga" Jawab Vio.
"Jus apel aja deh"
Vio mengangguk. Ia kemudian segera memanggil Bibi Turi dan menyuruhnya untuk membuatkan minuman yang dipesan oleh Aruni.
"Jus apel nya kosong nyonya" Ucap Bibi Turi saat majikannya meminta untuk membuatkan jus apel.
"Kalo gitu jus buah naga aja" Ucap Vio kemudian.
"Kosong juga nyonya"
"Yaudah jus nanas aja ya bik"
Bibi Turi pun mengangguk dan segera pergi kedapur.
Vio lalu duduk disamping Aruni. "Maaf Run, ternyata jus apel dana baih naga habis"
Aruni hanya menatap malas Vio. Bagaimana bisa sudah ditawarkan ternyata semuanya habis.
Setelah minumnya datang, beberapa saat mereka pun saling mengobrol bercerita seru dengan apa yang terjadi selama satu tahun tidak bertemu. Aruni sengaja berbasa-basi terlebih dahulu sebelum ia meminta permintaan yang ia juga tidak tau apakah Vio menyetujuinya atau tidak.
"Vio" panggil Aruni kemudian setelah mereka sama-sama beristirahat dengan minum dan juga memakan beberapa cemilan yang Vio sediakan.
Vio yang sedang memakan kacang telur pun seketika berhenti, kemudian menatap Aruni "kenapa Run?"
Aruni menautkan kedua tangannya. Ia kurang enak sebenernya untuk membicarakan ini pada Vio, tapi ini semua demi merubah sikap Arga. "Gue boleh minta tolong sama Lo?" Tanya Aruni kemudian.
Vio mengerutkan keningnya "Apa?"
Aruni menggigit bibir bawahnya, ia masih ragu-ragu untuk mengucapkannya. "Ee..mm.. tolong bantu gue buat nasehatin Arga Vi"
Degg!
Vio terdiam saat mendengar nama laki-laki itu. Nama yang sudah lama tidak ia dengar dan tidak pernah Vio ingat selama ini. Karena memang yang diperankannya adalah Mars dan Mars saja. "M-maksutnya gimana? Gue enggak ngerti" Tanya Vio kemudian sembari menatap lekat Aruni.
Aruni meneteskan air matanya. Ia lalu menggenggam kedua tangan milik Vio. "Plise Vi...bantu gue...Arga jadi semakin buruk semenjak ditinggal sama Lo hiks...hiks..gue, gue enggak tega liat Mamanya yang selalu nangis didepan bunda"
"Gue enggak ngerti Run"
"Arga satu tahun terakhir ini jadi sering mabuk-mabukan, ngerokok, sering pergi ke club' malam, bahkan gue yakin dia udah pernah coba nark otika"
Vio sedikit terkejut dengan ucapan Aruni. Ia tidak menyangka Arga menjadi seperti itu sekarang. Padahal yang ia tau, Arga adalah laki-laki yang anti rokok, mabuk dan lain sebagainya yang dapat merusak organ tubuhnya sendiri. Arga adalah seorang yang mencintai dirinya.
"Bantu gue ya..." Ucap Aruni dengan sangat memohon.
Vio mengalihkan pandangannya. "Kenapa harus gue?" Vio kemudian menggelengkan kepalanya "Gue enggak bisa. Arga sama gue udah selesai, kita enggak ada hubungan apapun" Tolak Vio. Ia memang benar-benar tidak ingin berhubungan kembali dengan masalah Arga apapun yang terjadi, Vio takut masalalu akan terulang kembali dengan Mars. Ia tidak mau kehilangan Mars lagi untuk yang kedua kalinya. Vio hanya punya Mars dan juga anaknya saja sekarang.
Aruni yang mendengar itu pun segera berpindah dari sofa kini duduk dilantai marmer dengan memegang lutut Vio. "Plise Vi....cuman Lo harapan satu-satunya hiks...gue enggak mau liat Arga kaya gini, gue mau Arga kaya dulu lagi" Mohon Aruni disertai dengan tangisan yang terisak-isak.
"Aruni, bangun sekarang!" Ucap Vio saat melihat Aruni yang sedang berlutut didepannya.
Aruni menggeleng sebelum Vio mau membantunya. "Gue enggak mau Vi, tolong kali ini aja bantu gue...gue sayang sama Arga...hiks..hiks.."
Vio kemudian memegang pundak Aruni yang memaksanya untuk berdiri, namun Aruni kekeh tetap duduk dilantai marmer itu. "Kenapa segitunya sih Run! Lo suka sama Arga"
"Iya, gue cinta sama Arga" Jawab Aruni yang lebih memilih untuk jujur.
Deg
Vio benar-benar dibuat semakin terkejut dengan ucapan Aruni.
Aruni kembali terisak. "Gue jujur, gue suka, gue cinta, gue jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sama Arga dari dulu hiks..gue seneng liat Lo putus sama Arga waktu itu, tapi sekarang gue ngerasa sengsara sendiri, gue capek sama semuanya, udah selalu nasehatin dia, tapi dia selalu ngabaiin semua yang gue omongin hiks.."
"Sejak kapan?"
"Usia 16 tahun" Jawab Aruni.
Vio mengusap wajahnya. Ia benar-benar tidak menyangka jika Aruni sudah lama mencintai Arga. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Aruni saat dulu dirinya selalu bercanda, berduaan dan melakukan hal-hal yang romantis didepan Aruni. Vio merasa bersalah sekarang, ia pikir Aruni tidak memiliki perasaan apapun pada Arga, karena yang Vio liat dulu Aruni tidak menunjukkan rasa cemburunya.
"Tolong Vi..." Mohon Aruni kembali.
Vio lalu melihat Aruni yang masih duduk diatas lantai keramik marmer sembari memegangi lututnya. Ingin menolak, tapi ia merasa iba melihat Aruni yang seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
lovely
di cinta mau aja di rendahin d Runi🥵
2023-10-26
0
Arkan_fadhila
izin suami dl vio
2023-05-21
0