Episode 4. Memohon pada Vio

Dengan ragu Aruni pun mendekati gerbang yang masih ditutup itu. Ia sedikit terperanjat kaget saat tiba-tiba ada satpam yang muncul.

"Maaf, anda siapa?" Tanya Pak Puja, satpam dirumah ini.

"Aruni, sahabatnya Violet Clear," Jelas Aruni pada sang satpam.

Pak Puja pun menatap tidak percaya didalam gerbang. "Saya telepon Nona Vio dulu ya."

Aruni pun hanya mengangguk saja.

"Halo Nona, didepan ada perempuan bernama Aruni yang ingin bertemu dengan anda, dia bilang adalah sahabat Nona. Baik Nona..." Ucap sang satpam yang kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"Gimana Pak?"

Pak Puja pun mengangguk "Nona Vio menunggu didalam." Ucap sang satpam yang kemudian segera membuka pintu gerbang dan mempersilahkan Aruni untuk masuk.

Vio yang baru saja selesai menyusui anaknya pun segera keluar dari kamar untuk menemui sahabat yang lama tidak berjumpa.

Aruni duduk diruang tamu sembari matanya terus melihat isi ruangannya. Tidak ada yang mewah, hanya saja tertata rapi dan terlihat elegan. Aruni kemudian melihat bingkai foto dengan ukuran lumayan besar itu yang dimana ada foto Vio dan juga suaminya. Ia tersenyum tipis, sepertinya mereka sangat bahagia sekarang, Aruni jadi takut jika kedatangannya akan membuat perselisihan antara Vio dan suaminya nanti.

"Aruni!" Panggil Vio yang baru saja menuruni tangga. Dengan menggunakan baju daster dan rambut yang dicepol ala emak-emak, Vio menghampiri Aruni dan segera memeluknya.

Aruni tersenyum bahagia, lalu membalas pelukan Vio.

Beberapa saat kemudian mereka saling melepas pelukannya. "Gue kangen banget sama Lo..!" Ujar Vio yang menggenggam kedua tangan Aruni. " Duduk lagi, aku panggil bibi buat bikinan minuman. Mau apa?"

"Pilihannya apa?"

"Jus apel sama jus buah naga" Jawab Vio.

"Jus apel aja deh"

Vio mengangguk. Ia kemudian segera memanggil Bibi Turi dan menyuruhnya untuk membuatkan minuman yang dipesan oleh Aruni.

"Jus apel nya kosong nyonya" Ucap Bibi Turi saat majikannya meminta untuk membuatkan jus apel.

"Kalo gitu jus buah naga aja" Ucap Vio kemudian.

"Kosong juga nyonya"

"Yaudah jus nanas aja ya bik"

Bibi Turi pun mengangguk dan segera pergi kedapur.

Vio lalu duduk disamping Aruni. "Maaf Run, ternyata jus apel dana baih naga habis"

Aruni hanya menatap malas Vio. Bagaimana bisa sudah ditawarkan ternyata semuanya habis.

Setelah minumnya datang, beberapa saat mereka pun saling mengobrol bercerita seru dengan apa yang terjadi selama satu tahun tidak bertemu. Aruni sengaja berbasa-basi terlebih dahulu sebelum ia meminta permintaan yang ia juga tidak tau apakah Vio menyetujuinya atau tidak.

"Vio" panggil Aruni kemudian setelah mereka sama-sama beristirahat dengan minum dan juga memakan beberapa cemilan yang Vio sediakan.

Vio yang sedang memakan kacang telur pun seketika berhenti, kemudian menatap Aruni "kenapa Run?"

Aruni menautkan kedua tangannya. Ia kurang enak sebenernya untuk membicarakan ini pada Vio, tapi ini semua demi merubah sikap Arga. "Gue boleh minta tolong sama Lo?" Tanya Aruni kemudian.

Vio mengerutkan keningnya "Apa?"

Aruni menggigit bibir bawahnya, ia masih ragu-ragu untuk mengucapkannya. "Ee..mm.. tolong bantu gue buat nasehatin Arga Vi"

Degg!

Vio terdiam saat mendengar nama laki-laki itu. Nama yang sudah lama tidak ia dengar dan tidak pernah Vio ingat selama ini. Karena memang yang diperankannya adalah Mars dan Mars saja. "M-maksutnya gimana? Gue enggak ngerti" Tanya Vio kemudian sembari menatap lekat Aruni.

Aruni meneteskan air matanya. Ia lalu menggenggam kedua tangan milik Vio. "Plise Vi...bantu gue...Arga jadi semakin buruk semenjak ditinggal sama Lo hiks...hiks..gue, gue enggak tega liat Mamanya yang selalu nangis didepan bunda"

"Gue enggak ngerti Run"

"Arga satu tahun terakhir ini jadi sering mabuk-mabukan, ngerokok, sering pergi ke club' malam, bahkan gue yakin dia udah pernah coba nark otika"

Vio sedikit terkejut dengan ucapan Aruni. Ia tidak menyangka Arga menjadi seperti itu sekarang. Padahal yang ia tau, Arga adalah laki-laki yang anti rokok, mabuk dan lain sebagainya yang dapat merusak organ tubuhnya sendiri. Arga adalah seorang yang mencintai dirinya.

"Bantu gue ya..." Ucap Aruni dengan sangat memohon.

Vio mengalihkan pandangannya. "Kenapa harus gue?" Vio kemudian menggelengkan kepalanya "Gue enggak bisa. Arga sama gue udah selesai, kita enggak ada hubungan apapun" Tolak Vio. Ia memang benar-benar tidak ingin berhubungan kembali dengan masalah Arga apapun yang terjadi, Vio takut masalalu akan terulang kembali dengan Mars. Ia tidak mau kehilangan Mars lagi untuk yang kedua kalinya. Vio hanya punya Mars dan juga anaknya saja sekarang.

Aruni yang mendengar itu pun segera berpindah dari sofa kini duduk dilantai marmer dengan memegang lutut Vio. "Plise Vi....cuman Lo harapan satu-satunya hiks...gue enggak mau liat Arga kaya gini, gue mau Arga kaya dulu lagi" Mohon Aruni disertai dengan tangisan yang terisak-isak.

"Aruni, bangun sekarang!" Ucap Vio saat melihat Aruni yang sedang berlutut didepannya.

Aruni menggeleng sebelum Vio mau membantunya. "Gue enggak mau Vi, tolong kali ini aja bantu gue...gue sayang sama Arga...hiks..hiks.."

Vio kemudian memegang pundak Aruni yang memaksanya untuk berdiri, namun Aruni kekeh tetap duduk dilantai marmer itu. "Kenapa segitunya sih Run! Lo suka sama Arga"

"Iya, gue cinta sama Arga" Jawab Aruni yang lebih memilih untuk jujur.

Deg

Vio benar-benar dibuat semakin terkejut dengan ucapan Aruni.

Aruni kembali terisak. "Gue jujur, gue suka, gue cinta, gue jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sama Arga dari dulu hiks..gue seneng liat Lo putus sama Arga waktu itu, tapi sekarang gue ngerasa sengsara sendiri, gue capek sama semuanya, udah selalu nasehatin dia, tapi dia selalu ngabaiin semua yang gue omongin hiks.."

"Sejak kapan?"

"Usia 16 tahun" Jawab Aruni.

Vio mengusap wajahnya. Ia benar-benar tidak menyangka jika Aruni sudah lama mencintai Arga. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Aruni saat dulu dirinya selalu bercanda, berduaan dan melakukan hal-hal yang romantis didepan Aruni. Vio merasa bersalah sekarang, ia pikir Aruni tidak memiliki perasaan apapun pada Arga, karena yang Vio liat dulu Aruni tidak menunjukkan rasa cemburunya.

"Tolong Vi..." Mohon Aruni kembali.

Vio lalu melihat Aruni yang masih duduk diatas lantai keramik marmer sembari memegangi lututnya. Ingin menolak, tapi ia merasa iba melihat Aruni yang seperti itu.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

di cinta mau aja di rendahin d Runi🥵

2023-10-26

0

Arkan_fadhila

Arkan_fadhila

izin suami dl vio

2023-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Prolog
2 Episode 2. Permintaan Mama Reni
3 Episode 3. Lo suka kan sama gue?
4 Episode 4. Memohon pada Vio
5 Episode 5. Bicara lima menit
6 Episode 6. Dimana Aruni?!
7 Episode 7. Semoga kamu bahagia
8 Episode 8. Terenggut
9 Episode 9. Yakinlah bisa move-on
10 Episode 10. Berpura-pura tidak melihat
11 Episode 11. Kedatangan Ghina
12 Episode 12. Harus menikahi
13 Episode 13. Kalo aku bisa milih
14 Episode 14. Tidak bisa melanjutkannya
15 Episode 15. Rekaman CCTV
16 Episode 16. Kenyataan
17 Episode 17. Dia anakku
18 Episode 18. Ijab qobul
19 Episode 19. Banyak maunya
20 Episode 20. Gatot
21 Episode 21. Cemburu
22 Episode 22. Ingin menghilang
23 Episode 23. Tujuan Kamu menikahi
24 Episode 24. Efek mual-mual
25 Episode 25. Lelah untuk hari ini
26 Episode 26. Sang sopir taxi
27 Episode 27. Bukan robot
28 Episode 28. Aruni maaf...
29 Episode 29. Jangan terlalu berharap
30 Episode 30. Bumil jadi Pakmil
31 Episode 31. Percaya bahwa aku pulang
32 Episode 32. Arga or Malik
33 Episode 33. Berita Paling MENYAKITKAN
34 Episode 34. Koma
35 Episode 35. Setelah 6 tahun...
36 Episode 36. Keputusan terbaik versi Aruni
37 Episode 37. Terminal tempat perpisahan
38 Episode 38. Malu jalan dengan Ghina
39 Episode 39. Arga dan Flashback
40 Episode 40. Rindu?
41 Episode 41. Syarat dari Ayah
42 Episode 42. Ngapa-ngapain
43 Episode 43. Mencintai sepihak itu sakit
44 Episode 44. Aku enggak jago!..
45 Episode 45. Trauma kala itu
46 Episode 46. Mas
47 Episode 47. One the way jadi petani
48 Episode 48. Disemangati
49 Episode 49. Tamat dan terimakasih
50 Episode Extra. Part 1
51 Episode Extra. Akhirnya bagian 1
52 Episode Extra. Bagian Akhir
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Episode 1. Prolog
2
Episode 2. Permintaan Mama Reni
3
Episode 3. Lo suka kan sama gue?
4
Episode 4. Memohon pada Vio
5
Episode 5. Bicara lima menit
6
Episode 6. Dimana Aruni?!
7
Episode 7. Semoga kamu bahagia
8
Episode 8. Terenggut
9
Episode 9. Yakinlah bisa move-on
10
Episode 10. Berpura-pura tidak melihat
11
Episode 11. Kedatangan Ghina
12
Episode 12. Harus menikahi
13
Episode 13. Kalo aku bisa milih
14
Episode 14. Tidak bisa melanjutkannya
15
Episode 15. Rekaman CCTV
16
Episode 16. Kenyataan
17
Episode 17. Dia anakku
18
Episode 18. Ijab qobul
19
Episode 19. Banyak maunya
20
Episode 20. Gatot
21
Episode 21. Cemburu
22
Episode 22. Ingin menghilang
23
Episode 23. Tujuan Kamu menikahi
24
Episode 24. Efek mual-mual
25
Episode 25. Lelah untuk hari ini
26
Episode 26. Sang sopir taxi
27
Episode 27. Bukan robot
28
Episode 28. Aruni maaf...
29
Episode 29. Jangan terlalu berharap
30
Episode 30. Bumil jadi Pakmil
31
Episode 31. Percaya bahwa aku pulang
32
Episode 32. Arga or Malik
33
Episode 33. Berita Paling MENYAKITKAN
34
Episode 34. Koma
35
Episode 35. Setelah 6 tahun...
36
Episode 36. Keputusan terbaik versi Aruni
37
Episode 37. Terminal tempat perpisahan
38
Episode 38. Malu jalan dengan Ghina
39
Episode 39. Arga dan Flashback
40
Episode 40. Rindu?
41
Episode 41. Syarat dari Ayah
42
Episode 42. Ngapa-ngapain
43
Episode 43. Mencintai sepihak itu sakit
44
Episode 44. Aku enggak jago!..
45
Episode 45. Trauma kala itu
46
Episode 46. Mas
47
Episode 47. One the way jadi petani
48
Episode 48. Disemangati
49
Episode 49. Tamat dan terimakasih
50
Episode Extra. Part 1
51
Episode Extra. Akhirnya bagian 1
52
Episode Extra. Bagian Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!