Setelah Menyusun rencana yang sempurna, akhirnya Alice menuju ketempat pertama kali dia disekap oleh organisasi WOLK. Ketika dia sampai di sana, tempat itu seperti tidak terawat, terlihat sangat berantakan dan sepi. Seperti tidak ada kehidupan di tempat itu.
Setelah berjalan beberapa saat ditempat itu, Alice melihat ada sebuah CCTV, dan dia mencoba mendekatinya, dan benar saja sesuai dugaan Alice bahwa CCTV itu memang menyala dan berfungsi. CCTV itu bergerak kearah Alice seolah-olah ingin mengawasi pergerakan Alice.
Tidak butuh waktu lama, tiba-tiba sekumpulan pasukan muncul menyergap Alice. Dengan kemunculan yang mendadak itu membuat Alice terkejut. Dia berusaha untuk kabur dari sergapan pasukan ini, namun karena yang mengejarnya merupakan pasukan yang terlatih, Alice dengan mudahnya mereka tangkap.
Dalam keadaan tangan kaki terikat dan mata tertutup, Alice dikurung di dalam sebuah ruangan. Dia tidak tahu apakah di ruangan itu dia sendirian atau ada orang lain, karena dia tidak mendengar suara apapun.
Baru setelah menunggu yang cukup lama, Alice mendengar bunyi pintu terbuka, yang menandakan ada seseorang yang memasuki ruangan dimana Alice di sekap. Alice merasa cemas dengan keadaan ini, detak jantungnya yang berdetak sangat kencang sehingga dia merasa panik dan hampir pingsan.
“Halo Alice, mengapa kau datang ketempat ini?” Tanya orang misterius itu.
“Siapa kau, dan kenapa kau menyekap ku disini?” Tanya Alice.
“Oh maafkan aku Alice, aku lupa memperkenalkan diriku. Mereka memanggilku Xulu. Aku kemari untuk menanyai mu banyak pertanyaan.” Jawab orang misterius itu yang mengaku bernama Xulu.
“Hei lepaskan ikatan dan tutup mataku ini, biarkan aku untuk melihatmu.” Jawab Alice memaksa.
“Baiklah Alice, Aku akan melepaskan seperti yang kau minta.”
Xulu langsung memerintahkan kepada anak buahnya untuk melepaskan ikatan Alice dan juga penutup matanya, dan setelah terlepas Alice melihat langsung ke arah Xulu dan dia sangat kaget ternyata Xulu adalah rekan kerjanya di kantor pada saat itu.
“Kau, kenapa kau bisa disini, jadi kau ikut terlibat dengan organisasi ini, Julian?” Tanya Alice yang menyebutkan nama Xulu dengan panggilan Julian.
“Ternyata kau mengingatku ya Alice, Aku memang menggunakan nama samaran di kantor untuk mendekatimu, agar aku bisa mendapatkan barang (Liontin) yang sedang di cari organisasi.” Jelas Xulu alias Julian.
“Jadi namamu sebenarnya adalah Xulu?” Tanya Alice.
“Begitulah Alice” Jawab Xulu.
“Dari mana kau tau aku memiliki barang itu?” Tanya Alice.
“Baiklah, kalau kau ingin mengetahuinya.” Ucap Xulu.
“Pada saat itu aku sedang mengejar perempuan cantik yang membawa Liontin itu, dia memang sangat cepat dalam berlari, padahal sedikit lagi Aku bisa mendapatkannya, namun ternyata kau muncul Alice, sehingga aku mengurungkan niatku untuk mengambilnya langsung darimu.” Jelas Xulu.
Ilustrasi Xulu, pic taken from pinterest.
Kemudian setelah ini Xulu bertanya dengan nada memaksa kepada Alice untuk mengatakan dimana Liontin yang sedang di cari oleh organisasinya. Namun Alice mengatakan, “Aku tidak akan mengatakan kepadamu, Xulu, tapi apabila pemimpin WOLK kemari, maka akan aku beritahukan kepadanya”. Jawab Alice menggertak Xulu.
“Kau pikir siapa dirimu Alice berani untuk memanggil pimpanan WOLK untuk datang kemari?” Tanya Xulu.
“Aku adalah pemimpin ditempat ini, dan sebaiknya kau menuruti apa mauku apabila kau ingin selamat Alice” Jelas Xulu sambil mengancamnya.
“Aku tidak takut dengan acaman mu Xulu, karena apabila kau membunuhku, maka teman-temanku yang lain akan langsung menyebarkan data-data yang terdapat dalam Liontin itu. Apakah kau mau?” Gertak Alice.
Mendengarkan gertakan Alice tersebut Xulu langsung terdiam dengan raut muka panik, dia bingung untuk membalasnya. Dan Alice terus memaksanya untuk memanggil pimpinan WOLK untuk menemuinya.
Akhirnya Xulu menghubungi pemimpin WOLK supaya bisa datang dan menemui Alice, disisi lain Alice merasa senang, karena ini sesuai dengan rencananya untuk mengetahui siapakah pimpinan organisasi WOLK ini.
Tidak butuh waktu lama, pemimpin WOLK datang, teryata hanya seorang yang sudah tua, dengan menggunakan tongkat khas orang tua, jalan kaki yang terlihat pincang, rambut putih yang tinggal sedikit.
Alice melihat dengan jelas orang tua itu dan cukup terkejut karena ternyata pemimpin WOLK sudah sangat tua.
Ilustrasi Oscar, pic taken from dontknow.
Orang tua itupun mengatakan kepada Alice, “Dimana kau simpan Liontin itu?” tanya orang tua itu.
Alice tidak langsung menjawabnya, namun dia ingin memastikan apakah orang ini benar-benar pemimpin WOLK atau hanya berpura-pura saja sebagai pemimpin.
“Hai kakek tua, siapakah kau? Apakah kau pemimpin dari organisasi WOLK ini?”
Kakek tua itu hanya terdiam sambil melihat wajah Alice. Matanya yang sudah rabun, sangat terlihat sekali.
Kakek tua itu mengatakan lagi, Dimana kau simpan Liontin itu?”
Alice pun enggan menjawab pertanyaan Kakek itu, karena merasa bingung dengan penampilan kakek ini, yang bahkan tidak menampakan charisma seorang pemimpin.
Dalam hatinya berkecamuk dan mengatakan, apakah benar dia seorang pemimpin WOLK? Tapi mengapa dia bisa menjadi pemimpin WOLK? Bagaimana mungkin dia menguasai organisasi yang sangat misterius sedangkan dia sendiri sudah tua seperti ini, dan terlihat lemah. Batin Alice pun berbicara dengan banyak pertanyaan.
Alice pun mencoba menanyakan kakek tersebut, “Kakek, benarkah kau pemimpin WOLK?”
“Aku sungguh tidak percaya kalau kau adalah pemimpin WOLK?” tanya Alice lagi.
“Benar, akulah sang pemimpin organisasi WOLK.” Jawab sang kakek.
“Kau bisa memanggilku dengan sebutan Oscar.” Jelas sang kakek lagi.
Jadi pemimpin WOLK ini bernama Oscar? Alice membatin.
“Baiklah Oscar, katakan kepadaku, mengapa kau sangat menginginkan Liontin itu?” tanya Alice.
“hm..baiklah aku akan menjelaskannya kepadamu sebelum kau mati.” Jawab Oscar.
‘”Apa? Kau serius akan membunuhku?” Tanya Alice.
“Apakah kau tidak takut dengan teman-temanku yang akan menyebarkan data-data mengenai organisasimu ini? mereka memiliki salinannya selainku.” Gertak Alice.
“Salinan itu tidak akan berguna, karena kami bisa saja langsung mengakui bahwa itu Hoax. Dan apakah kau tidak sadar Alice, kami organisasi WOLK menguasai semua elemen di pemerintah, bahkan semua media pun kami kuasai, jadi walaupun kau menyebarkannya, itu tidak akan berpengaruh pada kami.” Jawab Oscar dengan gertakan yang tak kalah hebat dengan Alice.
Alice pun kini terdiam, dia memikirkan, bahwa organisasi benar-benar sangat berbahaya, bahkan dia merasa tidak berdaya untuk mengalahkan WOLK. Dia menjadi merasa sangat takut dan pasrah, karena ternyata yang diupayakan ini tidak sesuai dengan rencanannya. Dia hanya bisa membatin dalam hati, maafkan aku Bryan, sepertinya aku akan mati disini.
“Bagaimana Alice, apakah kau mau menyerahkan Liontin itu?” Tanya Oscar sambil memecahkan keheningan di ruangan itu.
Alice masih terdiam karena dia shock dan masih mencoba untuk memahami situasi ini, dan memikirkan untuk menyelamatkan dirinya.
“Apabila kau menyerahkan Liontin itu, mungkin kau akan aku ampuni.” Bujuk Oscar kepada Alice.
“Aku tidak percaya itu, pasti kau akan membunuhku setelah mendapatkan Liontin itu.” Jawab Alice yang mencoba melawan.
Namun dalam pikiran Alice, apabila tadi yang dikatakan Oscar benar, bahwa mereka sudah menguasai pemerintah dan media, mengapa Oscar masih membutuhkan Liontin itu. Alice pun mencoba memancing Oscar agar memberitahukannya mengenai Liontin itu.
“Mengapa kau sangat menginginkan Liontin itu Oscar? Bukankah kau mengatakan data yang berada di dalamnya tidak akan berguna melawan mu.” Tanya Alice.
Sesaat raut muka Oscar berubah, dia menjadi bimbang untuk menjawab pertanyaan Alice, karena Liontin itu masih menyimpan banyak rahasia dan hanya bisa digunakan untuk organisasi WOLK.
Oscar masih terus terdiam karena di dalam batinnya berkecamuk untuk menjawab atau tidak pertanyaan dari Alice, dan bagaimana supaya Alice tidak mengetahui rahasia di dalamnya.
Sepertinya Liontin itu sangat penting bagi Oscar, karena melihat raut wajah dia berubah itu menandakan ada sesuatu mengenai Liontin itu. Alice membatin dalam pikirannya.
“Baiklah Alice, Aku jelas tidak akan memberitahukan mu, karena ini merupakan rahasia dari organisasi kami.” Tukas Oscar.
“Mungkin kita akhiri saja pertemuan ini, dan Aku akan serahkan nasibmu kepada Xulu.” Ucap Oscar sambil meninggalkan Alice dan keluar dari ruangan itu.
“Tunggu, hei tunggu.” Alice yang mencoba memanggil Oscar supaya tidak pergi dari ruangan itu.
Setelah Oscar meninggalkan ruangan itu, tidak berapa lama Xulu masuk, dan mengajak Alice keluar dari tempat itu. Alice langsung merasa cemas, karena dia berpikir mungkin Xulu akan membunuhnya diluar ruangan ini. Namun ternyata tidak, Xulu terus membawanya berjalan, hingga sampai diluar bangunan.
“Pergilah Alice, kau sangat beruntung Oscar tidak jadi membunuhmu.” Ucap Xulu.
Alice yang masih bingung sekaligus sedikit lega dengan perkataan Xulu, masih terdiam di tempat dia berdiri, dia masih tidak percaya bahwa dia tidak jadi dibunuh oleh organisasi WOLK. Alice mencoba untuk mencari tahu mengenai rahasia Liontin itu dengan bertanya kepada Xulu.
“Xulu, mengapa Oscar sangat menginginkan Liontin itu, bukankah data didalamnya tidak akan berguna untuk melawan kalian?” Tanya Alice.
Xulu tersenyum sambil menjawab, “Karena bukan hanya itu yang dibutuhkan, masih ada yang lainnya, agar bisa digunakan pada organisasi kami.”
Alice kaget dengan penjelasan Xulu itu, dalam hatinya membatin, berarti ada benda lainkah selain Liontin ini?. Xulu kemudian menyuruh anak buahnya untuk segera mengusir Alice dari tempat itu. Alice pun pergi meninggalkan tempat itu, dan ingin segera menemui kekasihnya (Bryan) dan juga detektif Alvaro.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
mayrdr139
keren ceritanya ❤️
2023-05-20
1