Pria bertubuh tegak itu memasang tatapan tajam pada sosok wanita yang tiba-tiba saja masuk dalam ruangannya kemudian berjalan kearahnya. Ia tak menyangka gadis itu akan datang sore ini setelah kemarin ia datang membawakannya makan siang, Alana berjalan dengan penuh percaya diri kemudian memasangkan senyum manis saat berada tepat di dihadapannya.
“Apa kau sibuk,….. Habis meetingnya? kau tampaknya sangat kelelahan. ”Ujar Alana.
Pria itu kembali mengfokuskan dirinya memeriksa semua berkas-berkas yang ada pada mejanya dan tidak menghiraukan perkataan Alana.
Merasa diacuhkan Alana dengan semakin percaya dirinya berjalan kearah belakang Vante kemudian memijat kedua bahu Vante dengan lembut.
“Owh ****!!... Apa yang kau lakukan. "Menepis tangan Alana dengan kasar. Alana mundur beberapa langkah dengan menampilkan wajah terkejutnya, namun meskipun seperti itu Alana tidak benar-benar terkejut sebab ia tahu Vante sudah jelas tak suka dengan perlakuannya.
“Kenapa?kau tak suka yah….. Apa aku terlalu keras menekannya, apa kau kesakitan. ”Ujar Alana sok khawatir dan kembali memegang kedua bahu Vante, namun kembali ditepis.
“Apa yang kau inginkan datang kemari? ”tanya Vante dengan kesal.
“Berusaha menarik perhatianmu. ”Balas Alana santai.
“Cihh…. Apa kau ingin bersikap ******?”
“Apa itu salah? "Tanya Alana lagi.
“Kau tidak salah….. Tapi kau gila!!”balas Vante.
Alana tersenyum menganguk kecil kemudian berangsur mendudukkan dirinya pada sofa ruangan Vante dan tidak lupa menyilangkan sebelah kakinya.
“Bukankah anda terlalu berlebihan tuan Vante?..... Aku hanya ingin bersikap baik kepada calon suamiku, jadi apa salahnya sih jika aku berusaha menggodamu. Toh kita berdua juga sebentar lagi akan menjadi pasangan suami istri,jadi anggaplah ini sebagai latihan agar nanti kita tidak akan canggung. "Jelas Alana menggoda.
Alana tersenyum senang tak kalah melihat wajah Vante yang sudah terselimuti oleh kekesalan,bukannya takut Alana bahkan menahan tawanya sebab menurutnya wajah Vante saat ini sangatlah lucu dan menggemaskan. Membuat hasrat dalam dirinya untuk menggoda Vante semakin menjadi-jadi.
“Owh dan satu lagi….. Kita mungkin sepatutnya tidak perlu berbicara terlalu fomal, santai saja. Yah kan?.... Itu lebih baik. "Ucap Alana lagi.
Took tok tok
“permisi pak. "Ucap Viola sekertaris Vante.
“Masuk. ”Singkat Vante.
Alana melirik gadis itu yang merupakan sekertaris Vante, melangkah masuk berusaha bersikap sesopan mungkin dengan membawa beberapa berkas yang mungkin untuk Vante tanda tangani lagi. ”Pak, client kita sudah tiba.”
“Baiklah kalau begitu simpan saja berkas itu dimeja saya dan silahkan ambil dan persiapkan beberapa proposal yang akan saya ajukan. "Jelas Vante sambil merapikan penampilannya tepat didepan cermin.
“Baik pak…. Saya akan menunggu anda diluar. "Ujar Viola berlalu dengan membawa beberapa berkas yang sebelumnya telah Vante kerjakan.
Sementara Alana dengan gercep beralih membantu Vante merapikan penampilannya.”Dasimu sepertinya harus dirapikan lagi, biar aku bantu. "Ucap Alana memegang dasi Vante namun ditepis kasar oleh Vante.
“Tak perlu, aku bisa merapikannya sendiri. "Sarkas Vante.
Alana merotasikan matanya setelah lagi-lagi Vante menolaknya dengan keras. ”Hufff, sepertinya untuk menaklukkan Vante itu membutuhkan kesabaran dan ketenangan. Tidak boleh sampai lepas kendali. ”Batin Alana.
“Apa gadis tadi itu sekertarismu? ”Tanya Alana.
Namun Vante hanya terdiam memilih fokus merapikan penampilannya saja dan tak berniat meladeni segala pertanyaan Alana.
“Cantik yah,manis lagi…… Apa ia juga sering bersama mu?... Mmmm maksudku, apa ia selalu menemanimu dimana pun kau pergi? "Tanya Alana lagi.
Dan lagi-lagi Vante tak menghiraukannya, menganggap jika Alana itu tak ada dan hanya dia sendiri yang berada diruangan ini. Untung saja client yang ingin bekerja sama dengan perusahaannya sudah tiba, jadinya ia tak perlu berlama-lama berada dalam ruangan bersama dengan Alana. Yang ada nanti ia bisa di buat stress.
“Baiklah…. Semoga meetingnya lancar,aku akan datang lagi kesini besok sore…… Jadi sampai jumpa calon suami. "Ujar Alana sebelum Vante benar-benar keluar dari ruangannya itu.
.
.
.
“Bagaimana Clara apa yang ini terlihat cocok untukku. Tanya Alana yang sedang sibuk memilih beberapa pakaian.
“Seperti biasa…. Kau selalu cocok dengan mengenakan pakaian apa pun. "Balas Clara.
“Owhhh ayolah aku sedang serius!.... Apa ini sudah terlihat cocok dan pas untukku! "Rengek Alana.
“Terlihat cocok dan sangat pas, sungguh! "Balas Clara kesal sebab ini sudah kesekian kalinya Alana terus bertanya seperti itu.
Alana menyengir tanpa menunjukkan rasa bersalah setelah sedari tadi Alana membuat Clara kelimpungan dan merasa kesal dengan berbagai pertanyaan tentang penampilannya sementara Clara juga tengah sibuk memilih bebrapa pakaian untuk ia kenakan juga.
“Bagaimana kemarin?" Tanya Clara.
“Tentang apa?.... Tentang Vante?”
Clara menganguk mengiyakan perkataan Alana
Alana tersenyum sambil kembali memilih pakaian lagi yang baru saja dibawah beberapa orang masuk kedalam ruangan itu. ”Not bad, dia hanya sedikit keras kepala."
Clara terkekeh mendengarnya. "Apa keras kepalanya seperti anak kecil?”
“Dia bukan tipikal pria yang suka berdekatan dengan wanita lain. "Balas Alana.
“Jangan bilang kalau dia risih denganmu karena berusaha mendekatinya."
“Yah sedikit seperti itu. "Jawab Alana dengan suara yang dipelankan.
.
.
.
“Kau! "Ujar Vante melotot menatap Alana yang sudah berada disini.
Sesuai perkataannya kemarin, Alana kini sudah nampak terduduk di sofa ruangan Vante. Setelah tadi ia sedikit berdebat dengan Viola sekertaris Vante yang tidak mengizinkannya untuk masuk kedalam ruangan, namun pada akhirnya Alana berhasil masuk dan tepatnya ia sudah berada diruangan itu selama 1 jam.
“Hai…. Aku sudah menunggumu tahu. "Sapa Alana.
Vante menyunggingkan senyumannya. ”Apa kau tak ada kerjaan selain datang kekantorku setiap hari?”
“Ini pekerjaanku….. Datang mengungjungimu memastikan calon suamiku agar tetap baik-baik saja. "Ucap Alana.
Vante menghembuskan nafas kasar berjalan menuju singgasananya itu sambil melonggarkan dasinya sebab merasa sudah mulai mencekik lehernya.
“Kau kelihatannya lelah….. Ingin kubuatkan sesuatu? minuman misalnya yang hangat. ”Tanya Alana.
“Mudah….. Cukup dengan kau pergi dari kantorku, itu saja sudah sangat meringankan lelahku. "Ujar Alana
Alana merotasikan matanya mendengar penuturan Vante. ”Bisakah kau bersikap sedikit baik padaku, aku datang kesini niatnya baik kok. ”Ujar Alana memanyunkan bibirnya merasa kesal dengan perkataan Vante tadi.
“Aku hanya baik kepada orang tertentu saja. ”Balas Vante.
“Tapi aku calon istrimu. Bukan orang lain. ”Ucap Alan sambil melipatkan kedua tangan didepan dada.
“Kalau begitu bersikap baiklah juga”
“Loh!! memangnya aku bersikap kurang baik?..... Perasaan gak deh, sikapku baik kok, aku datang kesini dengan sopan kok. ”Balas Alana.
“Kau selalu saja datang kesini dengan seenaknya…. Itu membuatku kesal. ”Amuk Vante.
Alana berdecak pinggang. ”Memangnya kenapa!! salah yah jika aku masuk keruangan calon suamiku sendiri. Harusnya aku boleh-boleh aja donk, aku kan bukan, orang lain. Dan apa-apaan tadi itu sekertaris kamu sok-sok an mau ngelarang aku masuk kesini, alasannya kamu belum datang padahal aku bisa aja nunggu kamu diruangan ini…. CK kesel deh sama sekertaris kamu itu."
Vante memijat keningnya mendengar omelan Alana yang seperti terbalik,harunya dia yang ngomel tapi ini malah Alana yang ngomel seolah-olah posisi Vante disini benar-benar salah. ”Kamu bisa menunggu diruang tunggu,tidak harus disini.”
“Tapi aku maunya disini. ”Ucap Alana dengan nada pelan dan kepala yang ditundukkan.
Lagi-lagi Vante menghela nafas kasar untuk kesekian kalinya, jujur saja ia muak dengan Alana yang terus -terusan datang kekantornya. Sementara Alana disana masih saja menundukkan kepalanya padahal ia sedang menyembunyikan perasaan bahagianya senang karena telah berhasil membuat Vante kesal apa lagi dengan melihat ekspresi Vante seperti sekarang ini. Dan dengan begini ia dan Vante lambat laun akan mulai dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
@Risa Virgo Always Beautiful
Vante ternyata sangat marah dengan kelakuan Alana
2023-06-08
1
վմղíα | HV💕
sudah Alana menyerahkan susah kalau kita saja yang mencintai
2023-06-05
1
vina
entahlah om mood nya perasaan buruk terus
2023-05-30
1