Bab.05

Awan biru terlihat begitu indah, dengan sinar matahari yang terlihat begitu gagah. Pelangi yang indah seolah menjadi penambah keindahan sang langit pagi itu.

Senyum seorang gadis tampak terlihat begitu manis. Gadis yang beberapa hari lalu seolah seperti awan mendung di atas langit. Kini senyumnya laksana pelangi setelah hujan, begitu indah menghiasi langit.

"Bell, kamu sakit? Dari tadi senyum-senyum kaya orang gila" Tanya Dira yang tiba-tiba datang melihat sahabat nya membersihkan kaca depan toko sambil terus tersenyum. Dia khawatir teman nya itu mendadak sakit jiwa, seminggu lalu dia menangis karena putus cinta. Ya walaupun dia tau beberapa hari ini Bella begitu semangat setelah Rara mengajarinya make up seminggu lalu, Bella terlihat cantik dengan make up naturalnya.

Bella yang di tanya seperti itu hanya memutar mata malas.

"Kamu tuh ya, orang senyum itu ibadah kok kamu bilang aku gila" Jawab Bella, sambil dia memindahkan tangga kesebelah kiri kaca toko itu. Dia mulai menyemprotkan pembersih kaca dari atas pojok kanan sampai bawah terus di ulang sampai seluruh bagian kaca itu bersih.

"Ya gak salah kamu senyum, tapi ya serem aja kamu senyum-senyum Sendiri dari tadi, ah udah deh, gak penting. Kamu makan gih udah siang nih. Anak lain udah makan semua"

Mendengar kata makan Bella tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

"Masak apa Dir?" Tanyanya sambil turun dari tangga dan langsung merapikan tangga itu untuk di angkatnya ke belakang.

"Soto ayam bell, sambal kecap" Teriak Dira. Yang melihat Bella berlalu sebelum ia sempat menjawabnya.

Bella mengacungkan jempol nya ke atas sambil berlalu ke belakang, karena memang cacing di perutnya sudah meronta ingin di isi. Jam sudah menunjukkan hampir pukul sebelas siang. Dan harusnya sudah akan memasuki jam makan siang. sedangkan Bella yang sedari tadi asyik membersihkan kaca depan toko sampai tak sadar waktu berlalu sangat cepat.

Bella mencuci tangan nya, dan berjalan mengambil nasi dengan kuah soto, ayam dan sambal kecap. Lalu mengambil tempat duduk di salah satu meja makan, yang ada di dapur itu.

"Bell, mau es campur gak?" Rara datang dengan membawa satu kresek penuh es campur. Yang bisa Bella pastikan dari fans Rara. setiap hari hampir ada saja yang membawa es campur, gorengan, dan masih banyak lagi.

"Wah mau Ra, dari fans kamu yang mana Ra?" Tanya Bella sambil mengambil mangkuk untuk es campurnya.

"Cowok hitam manis yang biasanya" Jawabnya. Yang hanya Bella angguki saja, dia mana tau siapa saja fans Rara. Bella lebih sering berada di gudang baju. jika bukan pergantian shif dia hampir sangat jarang berjaga di dalam toko. Bella tau Rara memang banyak yang suka tapi untuk siapa saja yang suka Bella tidak tau sama sekali. Yang jelas buat semua karyawan ini sebuah keberuntungan. Rara senang kami kenyang.

"Bell..."

Jika Rara sudah seperti ini. Bella hafal cewek itu akan minta tukar shif dengannya, bahkan biasanya dia minta Bella full shif lalu membelikan makanan yang Bella inginkan.

"Apa? kamu mau Kencan?" Yang langsung dijawab Rara dengan senyum yang memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

"Full shif?" Tanya Bella lagi.

"Iya, nanti aku bawakan dua es krim deh dan martabak manis gimana mau ya?" Bujuk Rara sambil menangkupkan kedua tangannya. Jika sudah seperti ini, Bella hanya bisa mengiyakannya saja. Siapa yang tidak mau dapat makanan gratis. Ya walaupun dia harus merelakan jam istirahatnya.

"Makasih Bella, kamu emang terbaik". Rara memeluk erat Bella sampai gadis itu sulit bernafas lalu dengan tepaksa Bella memukul tangan Rara agar gadis itu melepaskanya.

Mendapat tatapan maut dari Bella, gadis itu tersenyum dan berlari masuk kedalam toko. masih satu jam lagi waktu istirahat, jadi Rara masih harus bekerja sebelum jam istirahat.

Beberapa kali Bella menguap, siang itu begitu terik dan panas. bahkan sialnya AC di toko rusak. beberapa temannya begitu bahagia saat giliran jam istirahat mereka. Sedangkan Bella memang tidak bisa istirahat karena mengantikan jam kerja Rara.

Bella membayangkan betapa lembutnya kasur di belakang dengan kipas angin yang menyala. Sangayangnya Bella hanya bisa membasuh wajahnya beberapa kali. berharap kantuknya hilang.

Waktu berputar sangat lambat. Bella melirik jam dipergelangan tangannya, setengah jam lagi waktunya sholat ashar Bella berharap setelah mandi dan sholat kantuknya akan hilang.

"Bell, kamu mandi duluan gih udah jam empat lebih tuh" Dira membangunkan Bella yang tanpa sadar terlelap didepan meja kasir. memang saat itu toko sedang sepi, tak ada satupun pembeli yang datang.

Bella hanya menggangukan kepalanya, dia berjalan melewati Dira. Hampir saja dia mebarak rak baju didepan nya. Gadis itu berusaha menyadarkan dirinya agar jangan sampai ia menabrak apa yang ada di depannya.

Dengan langkah yang berat dia berusaha membawa tubuhnya kedalam kamar mandi. Gadis itu berharap dengan mandi dia bisa semangat lagi bekerja dan kantuknya akan hilang.

"Byur" Satu kali siraman di atas kepalanya tak mampu membuat nya merasakan segar. hingga beberapa kali dia menyiram tubuhnya akhirnya katuk yang tadi menyerangnya bisa hilang juga. dituangkannya shampoo diseluruh kepalanya agar kepalanya bisa merasakan segar dan mengusir aroma apek yang sedari tadi mengangunya. Di guyurnya lagi hingga semuanya bersih.

Setelah selesai gadis itu membalut kepalanya dengan handuk. dan membalut tubuhnya dengan kimono bergambar beruang cokelat miliknya.

Gadis itu berjalan ke dalam kamar, mencari baju kerja baru yang tadi siang di berikan bos nya. baju batik khas solo yang dia padukan celana jeans hitam miliknya.

"Ra pinjam hair dryer nya ya?" Pinta Bella, dia berteriak saat meminjam hair dryer Rara kerena gadis itu di sudah berada dalam kamar mandi, suaranya harus bersaing dengan bisingnya suara air yang sedang mengisi bak air didalam kamar mandi.

"Iya Bell, ambil aja di dalam lemari" Teriak Rara dari dalam kamar mandi.

Bella berjalan membuka lemari yang bertuliskan 'Rara' disana. dia mengambil hair dryer lalu menutupnya kembali.

Gadis itu melihat pantulan dirinya didalam cermin. sebelum ia menggunakan hair dryer dia aplikasikan vitamin rambut terlebih dahulu, baru setelahnya ia menata rambutnya membentuk gelombang indah dengan hair dryer dan sisir roll miliknya.

Setelah selesai dia berkutat dengan rambutnya ia memoles wajahnya seperti yang pernah Rara ajarkan. tampak natural tapi terlihat cantik.

Bella merapikan seluruh make up nya dan mengembalikan hair dryer milik Rara. Setelah siap dia akan berjaga didepan sampai jam tujuh karena hari ini Bella akan memberikan label harga untuk beberapa baju yang datang dari solo. Bosnya itu akan menyetok barang, jika bukan dari tanah abang pasti dari solo dan hari ini barang kiriman dari solo sudah datang.

Bersambung......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!