Ternyata belum siap aku
Kehilangan dirimu
Belum sanggup untuk jauh darimu
Yang masih selalu ada dalam hati ku.....
Belum siap kehilangan___setevan pasaribu
Aku tak pernah tau mana yang lebih menyakitkan mengetahui kamu seorang pembohong atau mempercayai bualanmu.
'Terimakasih pernah hadir sebagai salah satu pelajaran berharga di hidup ku, selamat melanjutkan perjalanan mu, baik-baik di sana, semoga seseorang yang tepat untukmu mampu membuatmu selalu bahagia dan takkan pernah membuatmu kembali patah'
Tidak ada patah hati yang tidak menyakitkan, gadis itu mencoba tersenyum saat mendapatkan notifikasi WA dari nomer tidak dia kenal, satu pesan yang mampu menjawab mengapa begitu tiba-tiba dia di putuskan.
Dia menyandarkan tubuhnya di dinding, terdiam cukup lama dengan pandangan yang kosong. Hanya musik dari Stevan Pasaribu yang menemaninya. Dia terduduk di atas tumpukan celana levis yang tadinya mau dia susun di atas rak gudang toko baju itu.
"Ini bukan apa-apa". Gumam gadis itu, berulangkali dia meyakinkan dirinya sendiri. Tanpa sadar air mata nya tak mampu lagi ia tahan.
Gadis itu kembali lagi terisak, sakit rasanya mengetahui orang yang ia cinta menghianati nya, dua tahun menjalin hubungan tak mampu membuat setia.
Sekarang detik ini, Bella Aurelia tidak akan menoleh, memandang, berbicara atau bahkan mengingat cowok itu lagi. Itu ikhrarnya dalam hati. Sudah cukup dia menangisi cowok yang gak pantas sama sekali ia tangisi.
Tok! Tok! Tok!
"Assalamu'alaikum". Suara lembut itu mampu membuyarkan lamunan bella. Gadis itu menghapus sisa-sisa jejak air matanya, dia mencoba tersenyum lembut saat melihat siapa yang datang.
" Wa'alaikumsalam ibu bos " Bella memperlihatkan deretan giginya yang rapi.
Dia berdiri menyambut bos nya itu, wanita yang cantik dengan kulit kuning langsat khas wanita Jawa kebanyakan. Siapa yang akan menyangka wanita di depan nya itu usianya hampir 50 tahun,
"Kamu bantu angkut barang ya Bell, "
"Siap, bu bos". Bella mengangkat tangan nya di kepala seperti memberi hormat. Dia berjalan ke sebelah toko membuka gerbang samping, menghampiri mobil berwarna hitam itu, dia mulai mengeluarkan beberapa barang mulai dari baju anak, kaos dewasa dan celana beberapa karyawan lain ikut membantunya.
Bella melihat daftar harga dan mulai membuat list untuk baju dan celana yang akan ia beri label harga itu. 20 menit lagi sebelum pukul dua belas waktu semua karyawan istirahat. Bella menyusun barang sesuai jenis agar ia dengan mudah memberi nya label harga.
"Bell udah belum". Tanya Dira, gadis itu muncul dari balik pintu depan toko. Wajah nya terlihat senang, di lirik nya jam sudah menunjukkan pukul dua belas. Waktunya istirahat, Bella tersenyum membalas senyum lembut sahabatnya itu.
" Sudah, kamu tunggu di depan aja dir nanti aku susul. "
Dira memberikan tanda oke dengan jarinya. Lalu dia melangkah pergi.
Selesai dengan tumpukan baju yang nanti bella akan beri label harga. Dia langsung menganti baju kerjanya dengan kaos putih yang di padukan dengan celana jeans dan cardigan navy itu.
Gadis itu menguncir rambut menjadi satu kebelakang. Siang itu matahari sangat gagah di antara awan putih di atas sana. Panas nya matahari tidak menyurutkan dua gadis yang sedang asyik memilih skincare dan kebutuhan bulanan mereka. Tanggal muda memang sangat pas untuk mereka berbelanja.
"Bell ini wangi gak?". Tanya Dira sambil menyodorkan parfum dengan wangi yang berbeda, di tangan kanannya dia memegang botol parfum pink dengan wangi lily blossom dan tangan kirinya memegang parfum dengan aroma peach.
"Hmm, yang lily blossom lebih cocok buat kamu deh wanginya kalem". Dira menggukkan kepalanya dia mengembalikan parfum wangi peach dan mengambil parfum dengan wangi lily blossom ke dalam keranjang kuning milik nya.
" lBell, kamu mau beli apa? keranjang kamu masih kosong? "
Bella mengangkat bahunya. Dia seperti bingung, biasanya dia hanya akan mengambil sabun dan beberapa kebutuhan lainnya.
"Hmm, aku mau beli skincare deh Dir. Menurut kamu apa aja? biar kulit aku gak kusam berjerawat dan biar aku lebih bersih".
Dira melihat Bella dengan pandangan aneh, pasalnya gadis yang biasanya cuek dengan penampilan sekarang menanyakan skincare padanya. Bella yang melihat tatapan aneh itu mencoba tersenyum kikuk. Dia seakan bisa membaca isi kepala sahabatnya itu.
" Aku mau berubah dir, ternyata evan punya cewek lain di sana. Dia cantik, putih, bersih dan__"
Belum sempat Bella melanjutkan ucapannya Dira sudah menyela ucapan nya.
"Berubah boleh tapi jangan pernah berubah biar dia kembali lagi sama kamu. Selingkuh itu penyakit yang bisa di sembuhin Bell, "
Bella menggangguk mengerti. Dia ingin berubah untuk dirinya sendiri bukan untuk cowok yang gak pantas ia tangisi dan ia perjuangkan itu.
Selesai berkutat dengan belanjaan mereka Bella menghidupkan mesin motornya. Lagi-lagi motor itu ngambek beberapa kali Bella stater motornya tapi motor itu tidak mau sama sekali menyala. hampir 20 menit akhirnya motor itu menyala. Panas siang itu sangat menyengat bahkan cardigannya tak mampu melindunginya dari panas siang itu.
"Bell mampir warung bu eni ya aku laper haus juga nih".
"Oke". Bella memutar motornya karena warung makan itu berlawanan arah dengan toko tempat nya bekerja. Warung makan mie bakso itu selalu ramai bahkan siang ini mereka hanya mendapatkan kursi di pojok kanan warung itu dekat dengan kipas angin dan TV LED berukuran 24 inc yang mengantung di dinding.
Menu warung makan itu beragam ada mie galau, seblak, bakso dan semua nya pedas, dari level putus cinta sampai pedasnya lidah mertua.
Yang paling di gemari dari warung makan itu adalah mie galau level lidah mertua pedas nya juara disini.
Bella dan Dira pasti akan memesan mie galau level lidah mertua dan jus jeruk. Mereka hampir setiap kesini akan memesan menu yang sama.
"Dira ini pedas banget, sepertinya bu eni memang juaranya buat makanan pedas " Ucap Bella bibirnya sudah sangat merah dan matanya berair sangking merasakan pedas di tenggorokan nya.
" Huuuuh.... Asli ini sangat pedas Bell, tapi memang juara rasanya sangat mantull abis "
Bella mengangguk, rasanya pedas membuatnya tak mampu menjawab, panasnya matahari ditambah pedas nya makanan yang mereka makan merupakan paduan yang sangat tepat.
Bella tekekeh kecil melihat sahabatnya itu menangis merasakan pedas yang teramat di lidah dan tenggorokan nya. Dira mengambil minum Bella karena minumanya sudah habis tapi sialnya minuman bella juga sudah habis.
"Astaga bell ini sangat pedas". Ucap nya berulang kali dengan air mata yang terus menetes menahan pedas yang membakar lidahnya.
Bella berjalan ke kasir, dia meminta air mineral untuk nya dan sahabatnya.
Tanpa menunggu lama Dira meneguk habis air mineral yang ada di tangan nya. Rasa pedas itu mulai mereda.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Putri Minwa
Masya Allah, nyarik novel mu, susah banget thor, udah setengah hari perjalanan tahu nggak. tapi nggak apa-apa dah, udah ketemu juga.
2023-10-23
2
Sari N
berubah boleh tapi buat balas dendam aja Bel.. pelet cowok yg lebih tajir dan lebih guanteng 🤣🤣🤣
2023-05-16
1
Dewa Sata
ikut nyanyi saya.
2023-05-16
1