Erick menghela kasar napasnya, dia benar-benar tidak habis pikir bahwa dia akan bertemu dengan wanita aneh itu untuk kedua kalinya, terlebih lagi wanita itu akan menjadi teman sekelasnya.
"Jadi sekarang ngapain luh nyamperin gue?!" tanya Erick dengan wajah yang kesal, namun meski begitu Navya tetap saja terus tersenyum.
"Jadi gini, di SMA ini setiap tahun ajaran baru diadakan ujian tes yang akan dilaksanakan di jam pelajaran terakhir."
"Dan untuk angkatan kita, materi yang akan diujiankan adalah materi kelas 3. Link materi sudah dikirim di grup sekolah, dan guru telah memintaku untuk memberikanmu link itu."
"So ... Ayo berikan nomor whatsApp mu sekarang! Aku akan segera mengirimkannya!"
Navya menjelaskan dengan panjang lebar tentang apa tujuan utamanya menghampiri Erick.
Wanita itu pun mengatakan semua kalimatnya tersebut dengan senyum, dan nada bicara yang bersemangat, terlebih lagi di bagian ketika dirinya meminta nomor whatsApp Erick.
"Gue gak butuh!" Disaat Navya menjelaskan dengan panjang lebar, pria ini malah menjawabnya dengan begitu singkat.
Mendengar hal itu senyum di wajah Navya memudar, bukan karena Erick menolak untuk memberikan nomor whatsApp nya, tapi karena dia mengingat betapa banyaknya diskriminasi disekolah yang elit ini.
"Erick, disekolah ini tidak ada diskriminasi antara mereka yang tampan dengan yang jelek, atau pun yang kaya dengan yang miskin. Tapi, diskriminasi antar mereka yang bodoh dengan yang pintar itu ada banyak. Orang-orang di sekolah ini akan mendiskriminasi mereka yang mendapatkan nilai kecil." Dengan wajah yang begitu serius, dan intonasi bicara yang tegas, Navya berbicara sembari menatap Erick.
"Ujian tes kali ini akan sangat mempengaruhi masa-masa SMA kamu kedepannya, juga nilai ujianmu nanti. Jika tidak ingin didiskriminasi, maka kamu harus menunjukkan yang terbaik pada ujian tes kali ini!" lanjut Navya, mencoba untuk meyakinkan Erick.
"Aissh ...!" Erick berdiri diiringi dengan aksi memukul mejanya, kemudian dia yang sedari tadi mengalihkan pandangan dari Navya, kini menatap Navya dengan tajam.
"Gue gak peduli!" seru Erick sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Navya, membuat jarak diantara mereka semakin dekat.
"Dan satu lagi, luh juga bakal ngelakuin hal yang sama seperti mereka? Mendiskriminasi murid yang bodoh?" Kini Erick bertanya, dan dengan cepat Navya langsung menjawab tidak.
Mendengar jawaban itu, Erick tersenyum sinis, kemudian dia kembali duduk di kursinya, "Kalau begitu tidak masalah bagiku, karena masih ada orang bodoh yang mau menerima orang bodoh lain, bukan?" Erick berbicara dengan puas, tanpa memperdulikan perasaan Navya.
Disaat Navya hanya diam dan tidak merespon, salah satu wanita yang duduk di bangku sebelah kanan Erick langsung berdiri.
Wanita itu menghampiri meja Erick, lalu memukul meja anak baru itu dengan cukup kuat, "Kamu anak baru kok kurang ajar banget sih? Asal kamu tahu, ya! Navya itu juara umum berturut-turut di angkatan ini, dia gak bodoh!" marah wanita itu.
Erick yang mendengar ocehan wanita tersebut pun hanya terdiam karena dia sedikit bingung, mengapa wanita itu bisa begitu marah seperti ini? Memangnya siapa dia?!
"Gue Caera! Sahabatnya Navya, dan kalau luh mau adu mulut, sini sama gue! Gue juga bisa kali ngomong luh, gue!" teriak wanita yang marah tadi, seolah-olah dia bisa tau apa hal yang membuat Erick terdiam saat ini.
Disaat Erick ingin membalas teriakan Caera, Navya langsung menyuruh Caera untuk duduk kembali ke kursinya, tepat sebelum mulut Erick kembali berbicara.
Karena Navya telah memintanya, dengan cepat dan tanpa mengatakan sepatah kata pun, Caera langsung duduk kembali ke kursinya.
"Huft ...." Navya menghela kasar napasnya, "Maaf Erick kalau aku mengganggu kamu, tapi Miss udah kasih amanah sama aku, dan aku gak mau pergi sebelum aku memberikan kamu link itu," ucap Navya kembali dengan senyumannya.
"Berikan ponselmu sekarang juga, Erick!" Dengan suara yang tegas dan tanpa memadamkan senyumannya, 3 kata dari Navya itu mampu membuat Erick tanpa sadar langsung memberikan ponselnya.
Setelah ponsel Erick sudah berada di tangan Navya, wanita itu pun langsung menyimpan nomornya di ponsel tersebut.
"Hai." Itulah kata singkat yang Navya tuliskan agar nomor Erick muncul di pesan whatsApp nya. Dan setelah itu dia langsung mengirimkan link yang dimaksudnya sejak tadi ke Erick.
"Sudah!" Navya mengembalikan ponsel Erick, "Ayo Caera, kita ke kantin!" lanjutnya kemudian pergi meninggalkan Erick.
Sementara Erick masih dibuat terdiam, lalu pada akhirnya dia mengurungkan niatnya ke kantin untuk membeli makanan ringan, karena dia sudah tidak ingin bertemu dengan wanita aneh maupun sahabat wanita aneh itu lagi.
"Gak dia, gak sahabatnya, aneh semua! Agak lain emang itu dua wanita, malah sahabatnya main marah-marah aja lagi!"
................
Seperti biasanya, ketika siang sampai sore hari, seluruh anak geng Sky Bruiser akan berkumpul di alun-alun kota batam, sekedar untuk bermain bola basket, skuter, ataupun jalan-jalan saja.
Dan di sore hari ini, mereka memilih untuk bermain bola basket. Sembari bermain, Erick terus bercerita kepada teman-temannya tentang hari pertamanya di SMA Jaya Sakti.
Mulai dari dirinya yang hampir terlambat, hingga harus mengerjakan ujian tes dihari pertama, semuanya Erick ceritakan.
Lalu, Erick menepatkan awal dia bertemu, dan juga berdebat dengan Navya di bagian terakhir.
"Pokoknya ya, cewek aneh yang bernama Navya itu, dia benar-benar gak jelas banget! Masa habis ditabrak dia malah senyum? Terus ngotot minta nomor hp gue dengan alasan harus menjalankan amanah dari wali kelas," ucap Erick menarik kesimpulan dari ceritanya yang panjang.
"Oh ... Jadi yang luh maksud Navya si Angel Girl?" sahut Abian yang bertanya setelah Erick selesai bercerita, dan juga mendeskripsikan dengan rinci tentang sosok gadis bernama Navya dari yang telah Erick lihat.
Mendengar ucapan Abian itu, Erick langsung menaikan salah satu alisnya, "Angel Girl?"
Abian mengangguk, "Iya, sebenarnya gue punya sepupu yang sekolah disana, dan dia cerita ke gue kalau ada cewek cantik, baik, pinter, dan kaya raya, namanya Navya. Dan karena dia spesifikasi malaikat banget, makanya orang-orang sebut dia angel girl, ya karena dia wanita yang sempurna!"
Disaat Erick masih terdiam mendengar pernyataan dari Abian itu, tiba-tiba saja Bryan masuk ke percakapan antara ketua dan wakil ketua geng tersebut.
"Kayaknya kalau bos jadian sama dia keren deh! Dari pada mantan-mantan bos sebelumnya, Navya itu jauh lebih berkelas!" ujar Bryan dengan wajah yang terlihat seperti sedang membayangkan sesuatu.
"Wah wah benar tuh! Entar judul kisah kalian Devil boy and Angel Girl! Keren banget kalau tuan muda Erick bisa jadian sama wanita yang disebut-sebut sebagai malaikat itu!" sahut Theo yang ikut nyambung bagaikan tiang listrik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
FT. Zira
lha... gimna sih rik/Facepalm/
2024-12-28
0
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤
cwe baik jgn di galakin y, nnt kamu bucin, 🤭🤭😂😂
2023-09-20
0
Ñůŕšý
Aneh karena kamu blm kenal dengan mereka
2023-09-18
1