CHAPTER 1: He's Come

Suara berisik terdengar oleh anak kecil yang tengkurap di lantai menahan rasa sakit pada kakinya. Dia berusaha untuk pergi mendekati dinding yang bercat hitam, tempat suara tersebut berasal. Matanya yang merah akibat kurang tidur  terasa perih ketika matanya berkaca-kaca oleh air mata. 

Anak laki-laki tersebut merasa dekat dengan ayahnya, merasa dirinya akan aman dan baik-baik saja.

Dengan susah payah, Samm merayap menuju dinding tersebut. Dia menempelkan telinganya pada dinding, tersenyum ketika mendengar suara yang ia kenal. 

"Dad."

"Dad! Apa kau ada disini?" 

Sammuel tidak mendengar apapun, seolah di luar tidak terjadi apapun.

Sementara itu, pria yang bernama Ed sedang tertawa melihat Masson yang masih berlutut di tanah setelah kakinya ditendang.

Masson menarik napas dalam, memegang perutnya yang berdenyut.

"Apa yang kau inginkan dariku?"

"Tidak ada, hanya saja aku bosan dengan permainan istrimu. Dia berikrar untuk tidak berkhianat, namun ternyata dia keluar."

"Kau masih menunggunya meskipun dia sudah keluar. Apa bosmu tidak memberitahu dengan siapa kau berurusan."

Ed menggeleng.

"Oh tidak, aku takut dengan Nizcholn!"

Masson beranjak dengan napas tersengal-sengal.

"Kau tidak perlu repot untuk melakukannya, aku tidak takut denganmu."

"Bukan tentang Nizcholn. Ini tentang Roflyoln, apa kau masih mengingatnya?"

"Dia sudah selesai."

Masson tertawa pelan mendengar hal itu. Dia menarik sesuatu dari dalam saku celananya.

"Dia belum selesai, bertemulah dengannya setelah ini."

Masson berlari sekuat tenaga melewati pria tersebut, mendorong dinding yang ternyata adalah sebuah pintu tersembunyi. Dia mendorongnya dengan kaki, bibirnya terangkat saat melihat anak laki-laki yang tengkurap di dekat dinding sebelah pintu tersembunyi.

"Kau, beraninya kau melakukan hal itu." Masson menyeringai.

"Argh."

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi membawa anak itu."

Masson melemparkan benda yang diambilnya tadu kearah Ed. Dia kemudian menggendong tubuh lemah Samm dan kembali menggunakan sisa tenaganya untuk pergi dari tempat yang dipenuhi oleh asap tebal.

Ed menggeram kesal. Dia segera meminta para pesuruhnya untuk mengejar keduanya.

"Dimana ibumu?"

"Aku tidak tahu, mom diseret oleh para pria jahat itu."

Sammuel menempelkan kepalanya di atas bahu ayahnya.

Masson bersembunyi di dalam sebuah ruangan ketika beberapa orang pria yang mencarinya datang. Laki-laki tersebut mengeratkan pelukannya pada Samm.

Ia menurunkan Samm dari gendongannya, menatap putranya sendu.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Hm, aku baik dad."

"Hebat, putraku memang pemberani."

Masson melepas jaketnya, merobek kain bagian dalam jaketnya. Laki-laki tersebut berdiri, mengambil sebuah kayu bakar di dekat tungku pemanas ruangan yang telah lama tidak dipakai. 

Laki-laki tersebut mendekati jendela, ia tersenyum puas. Masson membuka celah pada jendela itu dengan perlahan. 

"Aku rasa akan cukup untuk Samm." Gumamnya sembari Ia melemparkan sebuah benda bulat kecil miliknya untuk mengirim sinyal. 

Laki-laki itu menoleh pada Samm yang terlihat mengantuk, Masson mendekati putranya sambil membawa kayu yang diambilnya.

Dia meluruskan kaki Samm yang mengalami patah tulang, mengikat kayu tersebut pada kaki Samm.

"Ini tidak akan lama. Samm adalah anak yang kuat, hm?"

Anak laki-laki tersebut mengangguk, kemudian melakukan tos dengan ayahnya.

"Ayo, kita tidak bisa berlama-lama disini." 

Masson kembali mengangkat tubuh Samm dengan hati-hati. 

Dia mendekat ke arah jendela yang mengarah langsung keluar. Terlihat Laurent yang telah datang bersama tiga orang pria. 

"Laurent, bawa Samm pergi." 

Masson mengeluarkan putranya melalui celah jendela yang tadi dia buka. 

"Bagaimana dengan anda, tuan?"

"Rubby masih di sini. Kau pergi dan bawa Samm ke rumah sakit. "

"Minta orang-orang untuk masuk dan menunggu aba-abaku. "

Sementara itu, di sebuah ruangan bernuansa hitam putih. Seorang pria dengan luka di beberapa tubuhnya menyeringai.

"Hai, Rubby!"

Ed memutar kepalanya, menatap nyalang pada Rubby yang duduk lemas di sudut ruangan. Rubby menanggapi kedatangan Ed dengan waspada, bersiap untuk mengerahkan sisa tenaganya untuk melawan Ed.

Ed berjalan mendekati perempuan itu, menarik rambut Rubby dan menyeret perempuan itu keluar dari ruangan tersebut.

"Kau harus ikut denganku."

"Ed, dimana putraku?"

Rubby berusaha melepas cengkraman Ed, ia memegang pergelangan tangan Ed.

"Dia sudah tidak ada. Kau adalah tawananku yang berharga selain dia."

"Dengar Ed, dia pangeran Nizcholn. Jika sampai terjadi sesuatu padanya, aku tidak akan membiarkanmu begitu saja."

Rubby memutar tangan Ed, dia menendang perut pria itu. Setelah berhasil lepas, perempuan tersebut berlari menjauh.

"Sial!" Umpat Ed sembari memegang perutnya yang semakin terasa sakit.

><><><><><

Seorang perempuan berlari terseok-seok, ia berteriak ketika melihat siluet seseorang yang dikenalnya.

Wajahnya yang pucat seketika menjadi sedikit lebih cerah. Bibirnya bergetar menyebut nama laki-laki tersebut.

"Tuan Nizcholn!"

Laki-laki yang dipanggil tersebut keluar dari tempat persembunyiannya, tersenyum kearah Rubby. Dia mendekati Rubby, memeluk perempuan itu dengan perasaan yang tidak beraturan.

"Apa kamu tidak apa-apa?"

"Aku tidak apa-apa. Namun, Sammuel?"

"Dia sudah dibawa Laurent ke rumah sakit."

"Syukurlah, kalian sudah bertemu lebih dulu."

"Kita harus pergi, biar yang lain mengurus Ed."

"Ayo, lewat sini."

Masson menggenggam tangan istrinya, membawa perempuan itu pergi melewati banyak ruangan, menyusuri lorong bangunan tersebut.

Mereka disambut oleh Laurent yang sudah siap membawa keduanya pergi.

"Tunggulah di mobil."

Rubby mengangguk, dia kemudian masuk ke dalam mobil dan bernapas lega.

Masson menoleh ke belakang, semua orang-orang yang bekerja dengannya telah keluar setelah mengawalnya.

"Laurent, bukankah ini aneh."

Laurent mengangguk, dia mendekati Masson yang berdiri di hadapannya.

"Anda tidak perlu khawatir, saya akan menyelidikinya lebih lanjut."

Masson menganggukkan kepalanya sekali, memercayakannya pada Laurent. Dia kemudian pergi bersama Rubby menuju rumah sakit.

Sesampainya mereka di sana, Rubby memeluk putranya begitu Samm menyambutnya di depan pintu rumah sakit. Perempuan itu tak henti-hentinya menciumi Samm.

"Bagaimana kondisimu, sayang?"

"Aku baik, mom. Bagaimana denganmu?"

"Jika kau baik, maka aku juga merasa baik."

Masson tersenyum tipis melihat putra dan istrinya.

Laki-laki tersebut mengusap bahu Rubby.

"Kamu juga harus diobati."

Perempuan itu menyunggingkan senyumnya sembari mengangguk. Ia mengecup puncak kepala Samm sebelum pergi ke ruang perawatan.

"Samm, ayo istirahat."

Anak laki-laki tersebut mengangguk, dia dituntun Masson kembali ke ruang inapnya.

Setelah memastikan Samm tertidur, Rubby datang ke ruangan tersebut. Bertanya perihal kondisi putranya.

"Istirahatlah disini, aku akan keluar sebentar."

Masson pergi ke ruangan milik Damian, meminta pria itu untuk mengobati lukanya yang terbuka kembali.

"Bagaimana dengan kondisi Samm?"

"Syukurlah patah tulang yang dialami tuan muda tidak terlalu serius, akan sembuh selama beberapa bulan."

"Namun, kondisi anda yang membuat saya was-was."

"Ada apa denganku? Hanya luka biasa."

"Namun, jika anda kurang istirahat hingga masa pemulihan selesai itu tidak akan membuat luka anda sembuh dengan cepat."

"Tenanglah, aku tidak apa-apa. Lukanya pasti akan sembuh."

Masson menatap perutnya yang kembali memakai perban. Dia menarik napas dalam, beranjak dari sofa dan mendekat ke arah jendela.

"Laurent, bagaimana? Apa masih belum ada kabar?"

Pria yang berdiri di samping Damian tersebut angkat suara.

"Belum, tuan. Kami masih harus mengawasinya dan tetap waspada."

"Huft, dia pasti tidak akan tinggal diam." Gumam laki-laki tersebut, matanya yang tajam menatap keluar gedung melalui jendela.

Hari ini langit tampak mendung, namun tidak menandakan akan turun hujan.

><><><><><

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!