Jalan Hidup

"Tidak!"

Aku berguling cepat, menghindar darinya. Aku mencoba keluar dari kamar. Tapi saat itu juga Jake menahanku kembali. Dia menarik tanganku lalu menguncinya agar tidak bisa lari.

"Rubahku ini memang tidak penurut." Dia menarikku ke atas pangkuannya.

"Tuan, lepaskan aku!" Aku masih berusaha melawannya.

"Sudah terlambat. Kau milikku," katanya lalu menyandarkan tubuhku ini ke tubuhnya.

"Tuan, jangan ... ah!"

Jake mulai melancarkan aksinya. Dia melebarkan kedua pahaku di atas pangkuannya. Dia menggigit-gigit telingaku ini hingga aku kegelian sendiri. Sensasi geli kurasakan bertambah hebat saat lidahnya menari-nari di sekitar daun telingaku. Dia membuatku tak berdaya saat lidah itu berusaha masuk ke telingaku. Tubuhku pun menggeliat di atas pangkuannya, sedang kedua tanganku dikunci oleh kedua lengan kekarnya.

Tuan, tolong hentikan. Aku bisa gila ....

Tubuhku akhirnya lemas, seperti kehilangan tenaga. Semakin berusaha melawan, semakin merasa terserap olehnya. Dan Jake sudah tahu akan titik kelemahanku.

"Ini akibat karena tidak menurut. Masih mau seperti ini?" tanyanya setelah selesai bermain-main di telingaku.

"Tuan, kau jahat!"

Aku menatapnya dengan sayu. Laju napasku tidak beraturan karena ulahnya. Sekarang aku tidak mempunyai tenaga lagi untuk melawannya, apalagi lari darinya.

Jake tersenyum puas di depanku. Dia lalu merebahkanku ke atas kasur. Dia kini sudah berada di atas tubuhku.

"Aku kurang baik apalagi padamu, Lilia? Aku tidak melaporkan kejahatan yang kalian lakukan pada polisi. Itu semua karena kebaikanku padamu."

Jake menatapku dengan tatapan penuh kuasa. Dia kemudian membelai wajahku ini. Aku yang sudah lemas dan tak berdaya di bawahnya pun hanya bisa pasrah. Dan akhirnya permainan malam ini dimulai olehnya. Dia mencium bibirku kembali.

Dia mencium bibirku sambil melepaskan bikini yang kupakai. Dia menciumku dengan lembut. Beberapa penekanan juga dia berikan seolah memintaku untuk beradu. Aku pun tidak bisa melawannya, aku pasrah.

Aku tahu benar bagaimana kelanjutan malam ini bersamanya. Tapi aku seperti tidak berdaya untuk melawannya. Yang aku bisa hanya memejamkan mata saat dia melakukannya padaku.

"Lepaskan saja, Lilia. Jangan ditahan," katanya dengan nada yang lembut.

Suara serak nan seksinya membuat hormon di tubuhku bereaksi cepat. Tubuhku menggeliat ke sana dan kemari saat merasakan sentuhan yang mulai dia berikan. Dia seperti tidak memberi jeda untukku. Dan aku hanya bisa melihatnya melakukan hal itu.

Kini aku seperti menemui jalan buntu. Aku tidak bisa berpikir jernih di bawah kendalinya. Hingga akhirnya dia mulai mengunci tubuhku. Kedua kakinya mengapit kaki ini. Malam ini kelembutannya kembali kurasakan. Aku tak berdaya, benar-benar tak berdaya.

"Lilia, sssh ... ahhh. Kau milikku, hanya milikku." Dia mengatakannya sambil memejamkan mata di atas tubuhku.

.........

Masih teringat jelas akan kenangan itu. Di mana aku menjalin transaksi dengan seorang wanita sosialita kelas tinggi. Dia adalah Lea Kenandra yang kini sudah menjadi mantan istri dari priaku. Ya, sekarang aku sudah bersama suaminya. Atau lebih tepatnya mantan suaminya. Dan kini aku menemukan kebahagiaanku di sini. Bersama mantan suaminya, Jake Thompson.

Mungkin terkesan murahan sekali. Tapi aku tak peduli. Transaksi itu mengantarkanku menemui cinta sejatiku. Walau nyatanya berbagai aral rintangan harus kuhadapi. Termasuk dari Lea sendiri. Dia seringkali menerorku. Baik lewat pesan, telepon ataupun datang langsung ke apartemenku. Tapi kini rasanya aku tidak perlu takut lagi. Karena Jake sudah berada di sisiku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!