Aku sedikit ragu dengan pekerjaan ini. Rasanya sungguh berat untuk memenuhi apa yang klienku inginkan. Tapi sepertinya wanita bernama Nyonya Thompson ini menyadari keraguanku. Dia lalu mengeluarkan sejumlah uang ke atas meja.
"Ini uang muka dua puluh juta untukmu. Aku pernah mendengar kehebatanmu dalam pekerjaan ini. Jadi, tolong gunakan lebih banyak waktu untuk membuatnya melakukan kesalahan besar. Semakin fatal kesalahannya, semakin besar kemungkinan aku menang.” Dia menjelaskan.
Aku terdiam memikirkan kata-katanya. Rasanya dua puluh juta ini terlalu sedikit jika dibandingkan dengan pekerjaan yang akan kulakukan. Dan sepertinya dia kembali menyadari keraguan di hatiku. Dia lalu menceritakan kekerasan non fisik yang pernah dilakukan targetku kepadanya. Alhasil, aku menimbang ulang tawarannya.
"Nyonya, aku khawatir tuan Thompson akan mengetahui tujuanku. Dan akhirnya keadaan berbalik, aku yang malah menjadi sasarannya," tukasku.
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu, Nona Lilia. Jika sampai dia mengetahui hal yang sebenarnya, aku akan berdiskusi baik-baik dengannya. Jika diskusi kami gagal, maka aku sendiri yang akan mengantarkanmu ke luar negeri untuk bersembunyi. Bagaimana?" Wanita di depanku ini berani menjamin jika pekerjaanku tidak akan menimbulkan efek ke depannya.
"Em, baiklah. Aku akan berusaha memenuhi apa yang Nyonya inginkan. Tapi berapa komisi yang kudapat setelah pekerjaan ini selesai?" tanyaku agar lebih bersemangat.
"Kau gadis yang pintar, Nona." Dia tersenyum menyeringai kepadaku. "Aku sudah menyiapkan perjanjiannya. Bacalah ini." Nyonya Thompson menyerahkan amplop berisi perjanjian kerja kami.
Kulihat perjanjian itu dan seketika aku terperangah sendiri. Namun, sebisa mungkin kututupi.
Apa?! Lima milyar?!!
Aku terperangah melihat nominal yang akan diberikannya jika pekerjaanku ini selesai dengan cepat. Kubaca baik-baik sebelum akhirnya memutuskan untuk menandatanganinya. Seketika itu juga semangat menggelora di jiwaku. Tak lain karena uang lima milyar akan segera menjadi milikku.
"Baiklah. Beri aku waktu selambatnya tiga bulan. Aku akan menyerahkan semua bukti yang Nyonya inginkan." Aku merasa yakin dengan diriku sendiri.
Tak tahu bagaimana ke depannya, aku coba saja dulu. Toh, tidak akan ada efek untukku. Berhasil atau tidak, lebih baik rencanakan matang-matang dari sekarang agar hasilnya lebih memuaskan.
"Ini identitas barumu. Selamat bekerja." Nyonya Thompson pun mengajak ku berjabat tangan.
Aku berdiri lalu menyambut jabatan tangannya. Transaksi hari ini berjalan dengan lancar setelah lama menunggu. Dan aku harap hari-hari berikutnya akan semakin dimudahkan. Ini pekerjaanku dan akan kumainkan peranku dengan baik.
Satu bulan kemudian...
"Tu-tuan?!"
Aku sedang mandi di bawah shower air. Tapi targetku itu datang dengan hanya menggunakan handuk putihnya saja. Dia menghampiriku. Sontak aku segera mengambil handuk lalu menutupi tubuhku yang hanya terbalut bikini saja. Tapi dia seperti tidak mengizinkanku untuk memakainya.
"Tuan, apa yang Anda lakukan?" Aku pun berusaha pergi saat dia datang. Tapi....
"Mau ke mana?" tanyanya seperti tidak mengizinkanku untuk pergi. Dia menahan lenganku.
"Tu-tuan, tidak baik berdua di kamar mandi. Jika Anda ingin mandi, duluanlah." Aku berusaha melepaskan tangannya yang menahan lenganku.
"Lilia." Tangannya begitu kuat memegang lenganku ini. Aku jadi tidak bisa bergerak darinya. "Kenapa ingin menjaga jarak dariku?" tanyanya sambil tetap menahan lenganku.
"Tuan, kita tidak boleh seperti ini. Kita belum—"
"Mmmm..."
Jake seperti tidak menerima penolakan dariku. Dia menarik tubuhku ke dalam pelukannya. Dia membiusku dengan ciumannya. Dia menggelitik tengkuk leherku agar tunduk padanya. Saat itu juga kurasakan jika tenagaku seperti terserap olehnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments