Sadar Diri

Setelah ijab kabul, Rika langsung di bawa oleh Rey atas perintah Yuki. Ricky hanya diam tak bisa berbuat apa-apa, Ricky memeluk sayang adiknya itu dan memberikan wejangan serta terus mengucap maaf. Rika terus meyakinkan sang Kakak dirinya akan baik-baik saja dan tak perlu minta maaf. Rika mengatakan itu dengan senyum palsu dan memendam rasa sakitnya.

Kini Rika sudah tiba di apartemen milik Rey, bertiga dengan Yuki. Dan mereka saat ini tengah berkumpul di ruang keluarga, "Mas tolong jangan membuat Rika sakit hati dan terluka ya, perlakukan Rika seperti Mas memperlakukan saya, tolong berjanjilah," tutur kata Yuki dengan lemah dan duduk di kursi roda.

Rey hanya diam menatap manik mata Yuki tanpa memperdulikan Rika. Rika hanya diam melihat pemandangan itu. Sungguh entah mengapa hatinya begitu sakit melihat itu.

Yuki melepaskan genggaman tangannya pada Rey dan perlahan menjalankan kursi roda remote nya mendekati Rika, Wanita itu menatap lembut Rika dan langsung menggenggam kedua tangan Rika yang dulu ia anggap anak sekarang menjadi madunya.

"Rika mulai sekarang kamu resmi menjadi istri Suamiku, tolong jaga dan rawat suami kita ya, dan aku titipkan Lucas dan Lisa padamu. Mulai sekarang jangan panggil aku Bunda, panggil lah aku Mba ya?" ujar Yuki dengan meneteskan air matanya dan tersenyum hangat pada Rika.

Rika menggelengkan kepalanya lemas dan ikut meneteskan air matanya, "Tidak Bunda, mengapa Bunda berbicara seperti itu Bunda. Rika yakin Bunda akan sembuh,"

"Tidak Rika, tolong kabulkan permintaan terakhir ku, tolong rawat Mas Rey dan kedua anakku, dan panggil lah aku Mba!" Tegas Yuki dengan menghapus air matanya. Rika hanya diam tak bersuara lagi. Rey menghampiri Yuki dan memeluk Yuki dari belakang. Rika memalingkan wajahnya.

Yuki menggenggam kedua tangan Rey yang tengah memeluknya dari belakang, "Mas untuk satu bulan ini kamu di sini saja ya, untuk pendekatan dengan Rika," ujar Yuki lirih. Rey hanya diam. Rika sontak menatap Yuki.

"Terus siapa yang akan merawat mu jika saya tidak ada di mansion?" tanya Rey menenggelamkan wajahnya di sebelah kanan bahu Yuki yang masih terduduk di kursi roda. Yuki tersenyum tipis. "Mas tenang saja, di mansion kan ada Lucas dan Lisa, ada pula para pelayan yang akan membantu ku beraktivitas," tutur kata Yuki. Rey kembali diam.

Sore hari pukul 16.00 WIB, Rika keluar dari kamar mandi dengan pakaian tidur tertutup hijab. Wanita itu baru saja menyelesaikan beberes barang miliknya beberapa menit lalu sendiri tanpa di bantu oleh Rey.

Rika berjalan menuju balkon kamar dan ia langsung duduk di kursi yang tersedia. Dengan pandangan menatap jalan raya yang terlihat ramai. Rika termenung di sana air matanya kembali menetes. Terlihat kini Rika tengah menggulirkan ponselnya melihat satu persatu foto dan vidio nya bersama Lucas sang kekasih. Dengan berat hati, Rika menghapus satu persatu kenangan itu hingga tak tersisa.

"Aku akan segera memutuskan hubungan kita Lucas, maafkan aku, aku sangat mencintaimu Lucas, tapi aku tak bisa mempermainkan pernikahan ini." lirih Rika sendu

Ceklek

Pintu balkon terbuka, Rika menoleh pada arah itu, dan ya. Orang yang masuk adalah Rey suami barunya tersebut. Rika menghela napas berat dan menoleh kembali ke arah lain. Rey mendekati Rika kelaki itu duduk di samping istri mudanya.

"Jangan berharap lebih akan pernikahan ini, kita akan bercerai setelah satu tahun menikah, jangan berharap pula untuk mendapatkan perhatian dan perlakuan baik dariku!" tegas Rey menatap jalan raya tanpa menoleh sedikitpun pada arah Rika. Rika menundukkan kepalanya ia berusaha tegar dan tidak lemah. Mati-matian Rika menahan sesak di dada.

"Selama satu atap, kita akan pisah kamar, kamu tinggal lah di kamar ini, saya akan tidur di kamar tamu. Awas jika kamu melaporkan perihal ini pada Yuki!"

Deg

Rika terdiam dan memalingkan wajahnya. Sungguh sangat pedih apakah segitu tak rela nya ayah kedua sahabatnya itu tak menanggap dirinya sebagai seorang istri?.

Rey langsung berdiri, lelaki itu keluar dari balkon dan berjalan menuju pintu kamar, meninggalkan Rika sendiri di sana. Air mata Rika kembali luruh wanita itu terisak pelan. Dan mereka pun tidur secara terpisah.

Pagi hari pukul 04.15 WIB...

Rika bangun dari tidurnya dan masuk menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan salat Subuh. Rika kembali menangis, ia curahkan semua sakit nya kepada Tuhan dalam do'a. Setelah usai, Rika merapikan alat ibadahnya itu, Rika keluar dari kamarnya menuju kamar Rey.

Rika mengetuk pintu Rey. Tak ada jawaban, setelah ketukan ke empat barulah Rey bangun dan keluar dari kamarnya Rey menatap tajam Rika, "Ada apa?" tanya sinis Rey

Rika hanya tersenyum tipis, "Mas sudah Salat?" tanya Rika lembut. Dan Rey menggelengkan kepalanya.

"Mas sana Salat subuh ya, dosa tahu meninggalkan salat itu," ujar Rika lembut. Rey hanya mencebikkan mulutnya kesal. "Apa urusannya dengan mu? yang dosa saya juga ck, gak usah caper dan so alim!" gertak Rey dan langsung meninggalkan Rika yang tengah mematung di depan kamarnya.

Rika menatap nanar Rey. Wanita itu menghela napas pelan "Semoga kamu bisa berubah Mas dan taat akan perintah Tuhan," lirih Rika meninggalkan kamar Rey, dan berjalan menuju lantai bawah menggunakan pijakan tangga. Rika mengambil alat pembersih rumah dan mulai beberes, hingga semuanya kembali rapi dan bersih, setelah itu Rika berjalan menuju dapur untuk memasak.

Rika bergulat dengan lihai di dapur, tangannya begitu cekatan mengambil ini itu, dan mencampur baur bumbu masakan yang ada. Rika memasak rendang, sayur asem, ayam goreng, capcay, tahu, tempe, udang dan telur balado. Beberapa saat kemudian, masakan itu pun sudah tersedia, Rika menyusun semua itu di meja makan. Rika menghapus peluh keringat yang ada di kening dan pipinya. Rika tersenyum tipis melihat hasilnya itu.

Rika berjalan kembali menuju kamar Rey dengan santai. Waktu kini sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB, Rika kembali mengetuk kamar suaminya itu.

Ceklek

"Ada apa!" tanya Rey sinis dengan kedua tangan di lipat di dada.

Rika menghela napas pelan. "Mas masakan sudah siap, ayo kita sarapan," ujar Rika tersenyum manis.

Rey menatap tajam Rika "Jangan so peduli, makan saja sendiri. Saya akan makan sendiri di luar!" Rey keluar dari kamar dengan pakaian santainya dan begitu terlihat rapi.

Rika hanya terdiam mendapatkan perlakuan itu. Rika berjalan menuju lantai bawah dan terus menatap punggung Rey yang sudah menjauh. Rika merapikan beberapa masakannya dan ia masukkan ke dalam kulkas. Rika hanya makan dengan telur balado saja. Itu pun Rika makan tanpa selera.

Terpopuler

Comments

Masyitah Ellysa

Masyitah Ellysa

next yaaa author.. tqq

2023-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 permohonan
3 Paksaan Dan Menerima
4 Menikah
5 Sadar Diri
6 Mengakui Hubungan
7 Pertikaian
8 Cemburu
9 Manjanya Lucas
10 Meninggalnya Yuki
11 Keadaan Rumit
12 Hilangnya Kehormatan
13 Satu Atap Dua Pria
14 Hadirnya Kembali Widya
15 Sikap Tuan Alfash
16 Trauma
17 Psikiater
18 Ikatan Seorang Ibu
19 Terbongkarnya Rahasia
20 Hamil
21 Retaknya Persahabatan
22 Obsesi Lucas
23 Mengikuti Permainan
24 Toreh Masa Lalu
25 Mempengaruhi
26 Kembar?
27 Kelicikan Riska
28 Hampir
29 Hilang Jejak
30 Alexsa Kaylasha Alfash
31 Frustrasi
32 Sangkar Istana
33 Titik Terang
34 Gagal
35 Bekerja Sama?
36 Kebebasan Rika
37 Suka Dan Duka
38 Alexsa Sang Penguat
39 Amnesia?
40 Keluar Rumah Sakit
41 Bagaikan Mimpi Buruk
42 Ulat Keket
43 Kasih Sayang Mertua
44 Rapuh
45 Bersama Dengan Kenyataan
46 Mengganti Identitas
47 Desa Biyawak Kota Majalengka
48 Terpeleset Dalam Parit
49 Pesona Tuan Alfash
50 Mata Duitan
51 Gemulai Mas Angga
52 Merasa Bersalah
53 Petunjuk
54 Tertangkap
55 Perasaan Kalut
56 Menjelaskan
57 Kejanggalan Dalam Kebahagiaan
58 Tertata Rapi
59 Insiden
60 Kebahagiaan Seorang Istri
61 Cinta Tuan Bodyguard
62 Kesabaran Setipis Tisu
63 Keharmonisan Keluarga Alfash
64 Sifat Bak Malaikat
65 Kembalinya Lisa
66 Cemburunya Tuan Alfash
67 Julitnya Mayang
68 Perusahaan Sang Kakak
69 Pertikaian Kecil
70 Viola?
71 Teka-Teki
72 Batin Seorang Istri
73 Sergahan
74 Keputusan Telak
75 Kumpul Satu Keluarga
76 Pentingnya Sebuah Kejujuran
77 Keluar Dari Mansion
78 Jatuh Dari Tangga
79 Tumor Otak
80 Kepahitan Rika Di Masa Lampau
81 Bandara Soekarno-Hatta
82 Penyesalan dan Khawatir
83 Pertemuan Penuh Haru
84 Belum Menerima
85 Menjaga Jarak
86 Kedatangan Lucas
87 Darah Mafia
88 Renggang
89 Mengapa?
90 Berkunjung Ke Perusahaan
91 Permintaan Diluar Nalar
92 Pernyataan Sakit
93 Bukan Sembarang Sultan
94 Rencana Pernikahan Ayu Dan Ricky
95 Pindah Ke Apartemen
96 Menjadi Sekertaris
97 Bos Manja
98 Berziarah Ke Makam
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
permohonan
3
Paksaan Dan Menerima
4
Menikah
5
Sadar Diri
6
Mengakui Hubungan
7
Pertikaian
8
Cemburu
9
Manjanya Lucas
10
Meninggalnya Yuki
11
Keadaan Rumit
12
Hilangnya Kehormatan
13
Satu Atap Dua Pria
14
Hadirnya Kembali Widya
15
Sikap Tuan Alfash
16
Trauma
17
Psikiater
18
Ikatan Seorang Ibu
19
Terbongkarnya Rahasia
20
Hamil
21
Retaknya Persahabatan
22
Obsesi Lucas
23
Mengikuti Permainan
24
Toreh Masa Lalu
25
Mempengaruhi
26
Kembar?
27
Kelicikan Riska
28
Hampir
29
Hilang Jejak
30
Alexsa Kaylasha Alfash
31
Frustrasi
32
Sangkar Istana
33
Titik Terang
34
Gagal
35
Bekerja Sama?
36
Kebebasan Rika
37
Suka Dan Duka
38
Alexsa Sang Penguat
39
Amnesia?
40
Keluar Rumah Sakit
41
Bagaikan Mimpi Buruk
42
Ulat Keket
43
Kasih Sayang Mertua
44
Rapuh
45
Bersama Dengan Kenyataan
46
Mengganti Identitas
47
Desa Biyawak Kota Majalengka
48
Terpeleset Dalam Parit
49
Pesona Tuan Alfash
50
Mata Duitan
51
Gemulai Mas Angga
52
Merasa Bersalah
53
Petunjuk
54
Tertangkap
55
Perasaan Kalut
56
Menjelaskan
57
Kejanggalan Dalam Kebahagiaan
58
Tertata Rapi
59
Insiden
60
Kebahagiaan Seorang Istri
61
Cinta Tuan Bodyguard
62
Kesabaran Setipis Tisu
63
Keharmonisan Keluarga Alfash
64
Sifat Bak Malaikat
65
Kembalinya Lisa
66
Cemburunya Tuan Alfash
67
Julitnya Mayang
68
Perusahaan Sang Kakak
69
Pertikaian Kecil
70
Viola?
71
Teka-Teki
72
Batin Seorang Istri
73
Sergahan
74
Keputusan Telak
75
Kumpul Satu Keluarga
76
Pentingnya Sebuah Kejujuran
77
Keluar Dari Mansion
78
Jatuh Dari Tangga
79
Tumor Otak
80
Kepahitan Rika Di Masa Lampau
81
Bandara Soekarno-Hatta
82
Penyesalan dan Khawatir
83
Pertemuan Penuh Haru
84
Belum Menerima
85
Menjaga Jarak
86
Kedatangan Lucas
87
Darah Mafia
88
Renggang
89
Mengapa?
90
Berkunjung Ke Perusahaan
91
Permintaan Diluar Nalar
92
Pernyataan Sakit
93
Bukan Sembarang Sultan
94
Rencana Pernikahan Ayu Dan Ricky
95
Pindah Ke Apartemen
96
Menjadi Sekertaris
97
Bos Manja
98
Berziarah Ke Makam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!