Rika menundukkan pandangannya, tiba-tiba dirinya menjadi gugup berpapasan dengan lelaki itu. Ia mengatur napas dan sekilas menatapnya, "Permisi Om Rey," ujar Rika panas dingin dan langsung pergi begitu saja.
Lelaki itu menatap tajam Rika dan mengepalkan kedua tangannya erat. Rey langsung pergi begitu saja tanpa menjawab sapaan dari Rika.
Ceklek
Rey masuk ke kamarnya dan menghampiri istri tercintanya yang kini tengah berbaring lemah dengan mata sembab. "Loh sayang kenapa dengan mu? mengapa menangis? apa ada yang sakit? ayo bilang sama saya," cerocos Rey panik, ia mengusap surai rambut istrinya lembut dan satu tangannya menggenggam kedua tangan wanita itu.
Yuki menatap dalam kedua mata Rey. "Mas saya mohon kabulkan permintaan terakhir saya, menikahlah dengan Rika please," mohon Wanita itu dengan linangan air mata yang kembali luruh.
"Yuki ayolah sayang, saya yakin kamu pasti sembuh, tidak perlu berpikir aneh-aneh, kalau perlu kita datangi seluruh dunia untuk penyembuhan mu!"
"Mas percuma saya berobat kemana pun, itu tidak akan mengubah semuanya. Rasa sakit yang saya alami tidak ter toleransi lagi, saya tidak kuat akan ini semua saya hanya ingin setelah kepergian saya Mas mempunyai pendamping yang tepat, saya percaya pada Rika, please Mas." mohon Yuki dengan sesenggukan dan tubuh bergetar.
Rey hanya diam dengan amarah membuncah di lubuk hatinya, "Maaf sayang saya tetap tidak akan bisa mengabulkan permintaan mu itu!" ucapnya dengan membuang pandangan pada arah lain
"Ini permintaan saya Mas please, jika Mas benar sayang dan cinta sama saya tolong kabulkan," ujarnya lirih dengan perlahan menghapus air matanya dan mulai terpejam.
Rey panik tat kala istri tercintanya tak sadarkan diri, ia langsung menghubungi dokter pribadinya. Ternyata Yuki pingsan, Rey mendekap tubuh istrinya itu erat Rey menangis dan menatap sendu sang istri.
Tak lama kemudian Dokter pribadi keluarga Alfash pun tiba, Dokter itu langsung memeriksa istri majikannya. Terlihat oleh Rey, Dokter itu menghela napas dalam.
"Tuan Rey, istri Anda hanya pingsan biasa, tapi jiwanya terguncang saya mohon jangan membuat Nyonya Yuki stres terus menerus, Tuan saya anjurkan tolong kabulkan semua permintaan beliau," ujar Dokter itu sopan dan memperingatkan. Rey menghela napas pelan. Dokter itu pun undur diri. Rey kembali menatap istrinya sendu.
Saya akan menuruti permintaan mu Yuki, saya akan menikah dengan anak ingusan itu. Tapi saya tidak janji untuk memperlakukan dia dengan baik. Hanya kamu istri saya! tegas Rey dalam hati dengan menutup kedua matanya dan kedua tangan mengepal kuat.
Dari lantai bawah kediaman Keluarga Alfash, Rika tengah berpamitan pada Lucas dan Lisa untuk pulang.
Lisa menghela napas pelan, "Rika lo jangan pulang dulu dong cerita sama gue dan Lucas, kenapa lo keluar dari kamar Bunda gue mata lo jadi sembab gini?" cecar Lisa memaksa Rika berbicara. Rika hanya tersenyum tipis dan enggan menjawab, membuat Lucas dan lisa mendengus kesal.
Rika meninggalkan kediaman Alfash, setelah drama mendengarkan ocehan Lisa tanpa henti yang pada akhirnya wanita itu pula yang terdiam juga. Sedangkan Lucas terus menatap dalam mata indah kekasihnya Rika. Ia heran dengan wanita tercintanya, wanita itu biasanya selalu terbuka terhadap Lisa maupun Lucas apapun masalahnya tanpa terkecuali tetapi tidak untuk kali ini.
Kini Rika sudah tiba di kediamannya. Ia turun dari motor dan menghapus air matanya Rika berjalan lesu menuju pintu utama tanpa semangat hidup.
Ceklek
"Selamat sore Non," sapa ramah pelayan rumah.
Rika tersenyum tipis pada wanita paruh baya itu. Dia adalah Art satu-satunya di kediaman Rika, Namanya Bi Mumun dan umurnya sekitar 56 tahun.
"Sore Bi, oh ia Kak Ricky sama Mba Jessi mana?"
"Tuan Ricky sedang keluar Non, Non Jessi tadi beliau mengidam sate ular kobra," Tutur kata Bi Mumun sopan
"Hais baiklah kalau begitu Rika ke kamar ya bi,"
Art itu mengangguk dan tersenyum ramah. Ia dulunya adalah kepala Art di kediaman Rika, pada saat orang tua Rika masih ada, kediaman itu cukup ramai oleh para pekerja. Art di sana sekitar delapan orang di tambah delapan bodyguard dan empat sopir serta lima penjaga rumah. Tetapi semua pekerja itu di pecat secara hormat oleh Ricky dengan pesangon seadanya. Dan tinggallah Bi Mumun yang tersisa. Ricky memecat mereka karena sudah tak sanggup lagi setelah uang keluarganya di rampas oleh orang kepercayaan sang Ayah.
Malam hari pukul 20.00 WIB...
Terlihat di kediaman Rika dan Ricky mereka tengah makan malam bersama di tambah kehadiran Jessi yang tengah mengandung besar. Ketiganya tengah makan malam dengan hikmat namun dari arah pintu utama terdengar pintu itu di buka paksa dengan dobrakan kuat.
Brak
deg
Rika dan Ricky mematung menatap orang yang tengah berjalan mendekatinya dengan langkah arogan. Sedangkan Jessi ia hanya terdiam. Lelaki itu mendekati mereka dengan beberapa bodyguard di belakangnya.
"Wah, wah, wah, Ricky, Ricky, hebat sekali kamu ya rumah sebesar ini tapi tak bisa membayar hutang padaku, kau ingin mempermainkan ku hah!" gertak lelaki itu penuh emosi. Kemudian lelaki itu memerintahkan pada para bodyguardnya untuk menangkap Ricky dan memukulinya hingga babak belur.
"Om Rey," lirih Rika menatap ayah sahabatnya itu, sontak lelaki yang di sebut Om Rey pun langsung menoleh, lelaki itu tersenyum penuh arti.
"Tuan saya mohon lepaskan suami saya tolong jangan lukai dia," ucap Jessi memohon pada Rey dengan langkah pelan menghampirinya
"Om Rey saya mohon lepaskan Kakak saya." ujar Rika ikut menimpali
Rey terkekeh, "Oh ternyata Ricky adalah Kakak mu Rika?" tanya Rey dengan nada sombongnya
Rika mengangguk dan mencoba membantu Ricky agar tidak di sakiti lagi. "Mengapa Om menyakiti Kakak saya," ujar Rika dengan deraian air mata
"Asal kamu tahu Rika, Ricky Kakak mu sudah meminjam uang perusahaan ku sebesar 150 juta! dan dia tidak pernah membayar sedikitpun untuk melunasinya," gertak Rey
Deg
Tubuh Rika melemah, ia tahu sang Kakak dulu pernah meminjam uang itu pada atasannya untuk penyembuhan penyakit Kakak ipar, Rika tak menyangka Rey adalah Bos sang Kakak. Rika menatap iba sang Kakak yang tengah di aniaya oleh anak buah Rey.
"Om saya mohon jangan terus siksa Kakak saya, saya akan mencicil uang itu secepatnya, saya berjanji Om,"
"Saya ingin uang itu sudah ada lusa, kalau tidak ada maka mansion ini akan menjadi milikku!"
"Mana mungkin saya mendapatkan uang secepat itu om! dan saya gak rela jika harus melepas mansion peninggalan orang tua saya,"
"Kalau begitu, baik. Untuk melunasi hutang Kakak mu, gampang menikah lah dengan saya dan menjadi istri kedu!"
"Tidak! saya tidak mau,"
"baiklah kalau itu keputusanmu, Ricky akan saya bawa ke dalam penjara saat ini juga dan lihatlah wajah Kakakmu itu Rika, penuh luka kasihan sekali hahaha,"
Rika menatap tajam Rey dengan sorot kebencian.
"Rika Kak Jessi mohon turuti permintaan Tuan Rey, Kakak tidak sanggup jika Ricky masuk penjara, bagaimana dengan anak kami nanti," lirih Jessi memotong pembicaraan antara Rika dan Rey, Jessi menatap sendu Rika dan memelas.
Rika terdiam dan menutup matanya rapat, lagi air matanya kembali luruh. Rika menghela napas kasar, Rika menatap iba Ricky yang terus merintih kesakitan akan penyiksaannya itu dan kemudian ia pun mengangguk dengan tubuh gemetar.
Rey tersenyum puas akan jawaban Rika, kemudian lelaki itu menyuruh semua bodyguard yang menyiksa Ricky menghentikan itu. Jessi langsung berlari memeluk suaminya. Sedangkan Rey menghampiri Rika yang tengah memandang kosong arah sang Kakak.
Lucas maafkan aku aku sebentar lagi akan menjadi ibu tirimu Lucas maaf, Ya Allah semoga hubungan ku dengan Lucas baik-baik saja, lirih Rika dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Masyitah Ellysa
next yaaa author 😘
2023-05-16
1