Aku tidak tahu siapa anak kecil itu. Tapi saat ini aku tidak mempunyai jalan selain bertanya kepadanya. Di manakah aku berada dan apakah bisa pulang secepatnya?
Aku harus bertanya padanya.
Lantas aku pun mendekati anak kecil itu. Aku berdehem dari kejauhan agar dia tidak kaget melihatku. Aku pun mulai menyapanya.
"Em, permisi." Dan begitulah yang kukatakan padanya.
Dia kemudian berbalik ke arahku. Saat berbalik, saat itu juga aku terkejut melihatnya. Dia mirip sekali dengan seorang tokoh di film India yang terkenal. Aku rasa sedang nyasar ke negeri orang.
"Siapa?" Dia bertanya padaku.
Aku pun menarik napas dalam-dalam. "Em, aku sedang tersasar. Tiba-tiba tersadarkan sedang berada di dalam hutan. Bisakah mengantarkan aku pulang?" tanyaku.
"Tersasar?" Dia tampak bingung. "Memangnya Kakak dari mana?" tanyanya padaku.
"Em, aku ... aku dari ibu kota," jawabku ragu.
"Hah? Ibu kota? Apakah Kakak dari Andalusia?" Dia menanyakan lagi.
Aku mengangguk saja agar dia tidak banyak bertanya padaku. Dia pun akhirnya mengerti perkataanku ini.
"Ini adalah Hastinapura. Sebuah kota yang ada di India." Anak kecil itu berkata padaku.
Hastinapura??? Astaga! Jadi aku mengalami time travel ke tempat ini?!
Sungguh tak kusangka, sungguh tak kuduga. Entah mengapa aku malah nyasar ke tempat ini. Aku pun mencoba menepuk pipiku, mencubit lenganku. Dan rasanya sakit sekali. Ternyata aku benar-benar mengalami penjelajahan waktu.
"Em, ini tahun berapa ya?" tanyaku lagi.
"Tahun empat ratus sebelum masehi," jawabnya.
UUAAPAAA??!!!
Saat itu juga aku terkejut. Jantungku seperti ingin copot dari tempatnya. Ternyata oh ternyata aku berada di tahun sebelum masehi. Sungguh tak menyangka sekali.
Mungkin lebih baik aku pingsan saja.
Lantas aku tak mengerti harus bagaimana lagi. Napasku berangsur-angsur pelan, aliran darahku seolah ikut terhenti. Kepalaku terasa pusing sekali memikirkan di mana keberadaan ini. Dan akhirnya aku tidak ingat apa-apa lagi. Pandanganku menjadi gelap, pendengarannku juga semakin berkurang. Aku merasa seperti tidak menemukan jalan pulang untuk kembali ke bumi. Aku terjatuh pingsan dengan penuh kepasrahan.
Beberapa saat kemudian...
Pusing. Itulah yang kurasakan saat mencoba tersadar dari hal yang kualami. Aku pun membuka mata untuk melihat keadaan sekitar. Dan ternyata aku sedang berada di bawah atap rumbia. Perlahan-lahan hidungku pun mencium aroma yang tidak biasa. Seperti aroma dupa yang menyengat sekali.
Di mana ini?
Lantas aku mencoba bangun. Dan kulihat sedang berada di atas dipan bambu. Sekelilingku pun masih berlantai tanah dan belum ada semennya. Tidak salah lagi jika aku kembali ke zaman dulu. Ke sebuah zaman yang tidak pernah kuduga sama sekali. Zaman sebelum masehi.
"Kau sudah sadar?" Tiba-tiba ada seorang nenek tua membawa nampan di tangannya.
Aku pun terkejut seketika. Aku takut sekali.
"Jangan takut. Kami bukanlah orang jahat. Kami penduduk lama Hastinapura," katanya kepadaku.
"Kakak, kau sudah siuman? Syukurlah kalau begitu. Ini kubawakan tebu untukmu." Anak kecil yang kulihat tadi juga datang ke arahku.
"Kalian?" Aku pun bertanya-tanya kepada mereka.
"Namaku Amar, Kak. Dan ini nenekku." Anak laki-laki itu mengenalkan padaku.
Amar???
Sontak aku pun membenarkan apa yang ada di pikiranku. Aku memang berada di suatu tempat yang sangat asing. Tapi kurasa akan mulai menikmati perjalanan ini. Aku ingin tahu ada apa saja di sini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
YuniSetyowati 1999
Lah lah lah pingsan juga akhirnya 🤦
2024-09-26
0
YuniSetyowati 1999
Emang bisa ya pingsan direncanakan wkwkwkwkwk 😂😂🤣🤣🤣
2024-09-26
0
YuniSetyowati 1999
othor kaget aku Thor 😁
2024-09-26
0