Part 5

Aku kembali menuju ruang tamu setelah selesai degan semua pekerjaan rumah tangga, memboyong tumpukan buku juga ponsel yang tak lupa pula ku taruh di atas sofa di mana aku duduk dengan manisnya .

Aku duduk dengan tangan sibuk membuka buku bacaan juga cemilan yang selalu tersedia di atas meja ruang tamu .

Aku tak begitu menyukai keadaan di luar rumah yang mungkin sebagian isinya adalah ibu muda dengan tingkah anaknya masing-masing dan sudah pasti para wanita paruh baya yang juga tak memiliki kegiatan seperti ku akan membandingkan kehidupan mereka dengan diri ku.

" Mbak ? Mbak Nada!."

Panggilan seseorang membuat ku mendongak ke arah pintu.

" Loh! "

Sedikit terkejut dengan kehadiran gadis cantik dengan bibir melengkung sempurna.

" Masuk dulu! Dari mana kamu ?''

Tanya ku padanya .

" Dari kantor mbak , ini buat mbak."

Kata ya menyodorkan sebuah kantong plastik dengan kotak seterofon didalamnya.

" Dari kantor kok kesini! Maksud mbak ini kan belum jam istirahat kantor!."

Ucap ku sembari membuka bingkisa dalam plastik berwarna putih bergaris.

" Wahhh!! Mkasih ya ."

" Hmm,, Aku baru dari kantor baru selesai bertemu klien lalu mengantarkan berkas didekat sini , jadi sekalian mampir deh ."

Ucapnya sembari terkekeh.

" Ih kamu ini !."

" Dimana laki-laki itu?"

Tanya Indah membuat ku menghentikan pergerakan tangan.

" Kamu ini! Dia kakak mu !."

" Ehehee !! Iya , dimana kak Rendi ?"

Katanya mengulang pertanyaan.

" Bukannya di kantor? Tadi pagi berangkat lebih pagi kok!."

" Ohh , mungkin ada bertemu klien diliat ya mbak , jadi kita tidak bertemu."

Kata gadis bernama Bunga , ya dia cantik seperti namanya.

" Sepertinya begitu , soalnya tadi pagi ada pesan masuk katanya dari klien yang ingin bertemu hari ini."

Jam makan siang sudah berlangsung , untungnya ada Bunga yang menemani makan siang hari ini, menu yang ku buat pun tidak terlalu buruk untuk ku suguhkan pada tamu dadakan hari ini.

" Mbak , aku jalan dulu ya ! Oh iya di salah satu perusahaan teman Bunga ada yang sedang menawarkan pekerjaan barangkali Mbak Nada ingin mengisi waktu luang."

Katanya sebelum meninggalkan pintu rumah lalu menyodorkan secarik kertas kartu nama dengan nomor telepon yang tertulis di atasnya.

" Sepertinya tidak perlu Bunga, mungkin kakak mu tidak memberi izin ."

Kata ku menolak kertas di tangannya.

" Maaf Mbak bukan maksud Bunga bagaimana, tapi mungkin ini berguna buat Mbak nantinya . Jika tidak butuh pun tidak apa, Bunga hanya menawarkan , heheeheee!

Takutnya mbak dirumah kesepian . Bye Mbak Bunga pergi dulu ya !!".

Tawanya lalu memaksa tangan ku menerima kartu nama berwarna hitam lalu pergi begitu tadi panggilan datang di halaman rumah .

Aku masuk membawa serta secarik kartu nama dari gadis periang yang baru saja menemani ku makan siang , ya sebenarnya aku pun merasa kesepian saat Mas Rendi tengah pergi bekerja atau sedang melakukan perjalanan bisnis seperti Minggu lalu , dan yang ku lakukan hanya membaca novel atau majalah atau memainkan ponsel untuk membuang waktu membosankan ku .

Ku taruh kartu pemberian Bunga dalam buku novel yang sebelumnya sudah ku baca lalu pergi menuju dapur tak ku ambil pusing atau sekedar terlintas dalam pikiran ku untuk sekedar membaca nama yang ada di dalamnya . Aku berlalu membereskan tumpukan mangkuk juga piring setelah ditemani makan siang dengan tamu dadakan ku .

Terpopuler

Comments

Rama Fitria Sari

Rama Fitria Sari

hallo salam kenal, like dan komen sudah mendarat ya. Mampir kembali di karya terbaru ku "jika masih berjodoh" dan "akankah kita berpisah" mari saling mendukung terima kasih

2023-07-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!