Matahari nampak enggan timbul , sisa air hujan semalam masih setia memberi kesejukan pagi ini. Aku berkutat di balik dinding ruang tamu , sebuah dapur yang tak begitu luas namun cukup untuk membuat menu apa saja yang tengah di inginkan atau sekedar iseng mencoba resep baru dan mas Rendi yang ku jadikan juri dalam menilai rasa .
Cukup nyaman memang tinggal berdua seperti ini , bukan berarti satu tahun yang lalu aku tidak senang satu atap dengan ibu mertua ku . Tapi! Rasanya sedikit sungkan jika aku menginginkan sesuatu , namun terkadang menggelitik dalam hati saat tak sengaja ku dengar tangis bayi dari rumah tetangga sebrang yang berhadapan dengan kediaman ku .
Tangis bayi yang mungkin bagi mereka membisingkan, dan nyatanya suara itu yang selama lima tahun ini yang aku nantikan.
Cuuppp
" Aaa!!".
Aku kembali sadar saat bibir di gin mas Rendi menyentuh pipi hangat ku.
Ya, dia baru saja membersihkan diri jadi dingin air membuat kulit ku terkejut.
" Masak apa?"
Katanya dan seperti biasa rangkulan dari belakang sangat-sangat membuat ku nyaman.
" Nasi goreng seafood . Koreksi rasa!."
Kata ku saat satu sendok terisi makanan dari atas wajan dan bibir ku monyong memberi tiupan agar panasnya tak melukai bibir suami ku.
" Apapun yang kamu masak terasa enak di lidah ku . Tapi sedikit garam lagi tidak masalah."
Katanya memberi masukan dengan caranya, juga jari telunjuk laki-laki itupun turut menyentuh ujung hidung ku bak sebuah kebiasaan yang membuat ku terasa ada .
" Silahkan mas."
Kata ku dengan wajah tersenyum manis , mengalahkan madu tawon asli.
" Cantik!."
" Masss!!! ."
Aku tersipu , padahal aku hanya menggunakan daster dengan rambut ku gulung asal serta keringat yang sedikit membanjiri bagian kening ku.
" Memang cantik! Lalu Mas harus bilang apa ?".
" Sudah ! Ayo dimakan dulu , nanti keburu kesiangan."
Kata ku sembri menarik kursi dan duduk di samping mas Rendi.
Aku duduk , menikmati hidangan yang ku buat, sembari menunggu lelaki tampan yang tengah mengambil sesuatu yang tertinggal di dalam kamar.
Klunting
Suara notifikasi terdengar dari ponsel miliknya yang tergeletak diatas meja.
" Mass?? Ada pesan ini! "
Kata ku tapi tak ingin menyentuh benda pipih yang masih menyala itu.
" Siapa?".
Katanya setengah berteriak dari jarak yang cukup jauh.
" Entah! Perlu ku bacakan ?."
Tawar ku menoleh ke arahnya .
" Jangan! Tidak perlu, mungkin hanya klien yang ingin bertemu pagi ini!."
Katanya tiba-tiba mencegah saat tangan ku sudah melayang di atas meja.
" Ohh! Ya sudah kalau begitu. Apa masih ada yang perlu di cek mas?".
Kata ku mencoba membantu pagi harinya sebelum berangkat menuju kantor di mana mas Rendi bekerja.
" Sepertinya tidak! Ya sudah mas pergi dulu ya? ."
Ccuuppp
Sebuah kecupan hangat mendarat dengan lembut membuat rona wajah ku serta bunga bermekaran dalam hati ku.
" Hati-hati mas."
" Iya! Love you sayang."
Bak angin pagi yang menyapu wajah , sapaan terakhir sebelum mas Rendi menghilang dalam pintu mobil membuat ku semakin tersipu.
Berdiri di teras rumah mengantarkan suami yang hendak bekerja , serta beberapa tetangga yang tengah melakukan aktifitas dihalaman rumah seolah membuat ku semakin melayang.
Ya bak manusia paling beruntung mempunya laki-laki semanis Mas Rendi.
" Love you to mas."
Aku berucap malu-malu, ya padahal hal seperti itu setiap hari terjadi , tapi nyatanya aku masih merasa hangat di pipi ketika kata-kata itu keluar dari bibirnya .
" Jangan begitu ! Nanti mas tidak jadi pergi!."
" Mmaass!!!."
Godanya sebelum kaca mobil tertutup keatas membuat ku menahan senyum.
Mobil menghilang dari pekarangan rumah , menyisakan aku yang masih be diri menahan senyum di ambang pintu.
" Iya iya lagi seneng!! Nanti makin sayang Mbak suaminya kalau berangkat kerja di antar anak istri di depan rumah!."
Deegg.
Seketika senyum ku luntur saat suara tepat di samping rumah ku menyambar gendang telinga ku.
" Iya Mbak. Mari mbak!."
Kata ku mengangguk lalu be pamitan tak ingin berlama-lama bertemu dengan mereka yang merusakkan pagi ku .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Ida Farida
retaknya karna tetangga julid? gak mungkin juga,, ataukah ada orang ke tiga yang tiba2aja dtng kerumah bawa anaknya,, atau liat d jalan,, iiss bikin penasaran
2023-07-02
1