Malam menyapa bumi , hembusan angin malam semakin membuat ku mengeratkan pelukan pada tubuh laki-laki dengan suara dengkuran halus beradu dengan gemericik air yang berjatuhan di atas atap rumah malam ini. Ya hujan datang setelah matahari cukup lama terbenam seolah memanjakan tubuh untuk beristirahat lebih tenang.
Aku membuka mata lalu tersenyum kecil saat kepala itu menggeleng ketika tangan jahil ku membuat lukisan di atas pipi kirinya.
" Selamat tidur sayang , cuppp."
Sebuah kecupan ku daratkan tepat ada pipi dengan mata terpejam, tenang dan sangat menenangka.
Aku kembali berguling , membenarkan posisi selimut agar hawa dingin tak mampu nyentuh kulit kita malam ini.
" Sayang ?"
Degg
Jantung ku berdetak begitu panggilan terdengar menyapu daun telinga dengan suara serak serta sentuhan telapak tangan pada pergelangan tangan ku terasa bak sengatan hangat menyapu tubuh.
" Mmm .... Mmaaass? . Ada apa bangun?".
Kataku dengan suara gagap entah apa penyebabnya, padahal hanya sebuah panggilan yang sehari-hari ku dengan dari bibir laki-laki di samping ku.
" Kau membangun kan ku sayang!."
Katanya .
" Emmm, maafkan aku mas . Kalau begitu ayo kita tidur lagi ! Ini masih sangat malam untuk kita bangun . Lagipun hari ini hujan .''
Aku merebahkan tubuh setelah mengatakan hal itu.
Aku menutupi seluruh tubuh ku dengan selimut tebal yang sebelumnya sudah ku benarkan dan kembali tersingkap setelah pergelangan tangan ku di cekal lirih . Dan kini aku mencoba memejamkan mata dengan erat berharap segera tertidur dalam sekejap .
" Hah? "
" Mass ?".
Panggil ku dan seketika terbuka lebar kembali kedua bola mata saat tubuh ku di rengkuh dengan bisikan di balik telinga hingga lembut sapuan hangat udara yang berhembus meremangkan rambut kecil di balik rambut tengkuk leher ku.
" Masss?? "
Kata ku lagi saat semakin erat tubuh di rengkuh olehnya.
" Diamlah ! Aku hanya ingin memeluk mu."
Katanya dengan ringan namun ku rasakan ada sesuatu yang tak asing dan.
" Aauu !!! Maaaassss!!."
Kata ku cukup keras saat tangan jahil mas Rendi menekan sesuai dari arah belakang.
" Ehehee !! Kamu sangat menggemaskan!."
Katanya dengan kekehan penuh sayang .
" Tapi sakit !".
" Iya iya , maaf ya ? Ya sudah , ayo kita tidur."
Katanya menyadari detik jarum jam semakin menurun di angka satu.
Aku mengangguk , lalu membalikkan tubuh ku dan memeluk erat tubuh hangat dengan menyembunyikan wajah ku di balik dada bidangnya.
Jangan bilang kalian berfikir macam-macam ya ! heheeheee.
Di usapnya pucuk kepala ku dengan lembut seakan aku adalah sebuah permata yang begitu berharga . Senyum kecil ku sunggingan sembari mata terpejam aku aku mulai merasa kantuk menyelimuti mata dan sekarang aku akan berlayar menuju alam mimpi yang entah mimpi apa yang akan ku temui malam ini .
"Hhuuaammmm !"
Aku menguap kencang dan , ya pandai sekali laki-laki itu menidurkan bayi besar seperti ku.
Bayi besar yang begitu cengeng , bayi besar yang begitu pandai megolah kata yang terdengar di telinga hingga masuk kedalam hati.
Aku mulai terlelap dan entah sampai kapan tangan itu akan mengusap rambut ku , entah sampai kapan hangat tubuhnya yang menampel akan terlepas juga entah sampai kapan lengan kekar itu akan ku jadikan bantal . Yang pasti saat aku terbangun semua masih sama , yang membedakan dengkuran halus serta gerakan tangan sudah tak seperti tadi , namun lengan kekar itu masih setia menyangga kepala ku hingga fajar tiba .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments