Bab 5

Melihat anak gadisnya yang cantik dicium oleh titisan Abon mendadak asisten pelit terkena serangan ginjal. Ingin sekali ia memakan anak tampan dari mantan kekasihnya ini. Bisa-bisanya ia bersikap seperti itu dihadapannya. Dengan langkah yang gagah perkasa Bagas menghampiri Rasya yang sama sekali tak terlihat takut olehnya.

"Apa yang kau lakukan pada putriku, Abon jelek!"

"Aku ... Aku hanya menciumnya saja. Dan kalau Papa mertua memintaku untuk bertanggung jawab, aku akan dengan senang hati melakukannya," jawab Abon mini ini dengan tersenyum senang, karena itu yang ia inginkan. Bertanggung jawab dengan menikahi Sabrina.

"Bertanggung jawab seperti apa! Apa kau ingin mempertanggung jawabkan perbuatanmu dengan menjadi Abon goreng!" sentak Bagas kesal, hidungnya sampai naik turun karena menahan amarahnya yang akan meledak pada anak Abon ini.

"Kenapa aku harus menjadi Abon goreng, kalau aku bisa menjadi menantumu dan mencetak cucu yang lucu untukmu," jawab Rasya santai.

"Abon mini!" teriak Sabrina dan Bagas karena mendengar ucapan Rasya yang membuat otak mereka menjadi bertraveling. Jika Sabrina membayangkan akan bermain cilukba dan aye-aye bersama dengan Rasya. Maka Lain halnya dengan Bagas yang membayangkan ada bayi yang memanggilnya Opa. Astaga ia tidak semuda itu untuk dipanggil Oppa, membuat jiwa mudanya tiba-tiba berontak.

"Rasya,". panggil Siena.

"Kenapa? Mamah mertua, apa kau ingin dibuatkan cucu yang lucu?" tanya Rasya pada Siena, pertanyaan Rasya membuat Siena pun menjadi senam lambung. Kenapa bicara Rasya sangat menurun dari Sasa, yang selalu membuat lambung terkejut.

'Astaga Sasako saat hamil kau makan apa,' Siena membatin melihat kelakuan pria yang selalu menobatkan diri menjadi calon menantunya.

"Rasya sebaiknya kau pulang, lihatlah suami dan putriku. Mereka berdua terlihat shock mendengar ucapanmu," ucap Siena yang sebenarnya merasa tidak nyaman harus mengatakan itu kepada Rasya bagaimanapun juga Sasa adalah sahabatnya dan juga Ramon. Ia tidak ingin menyinggung kedua sahabatnya itu karena memperlakukan putra mereka dengan tidak baik tidak pernah membenci Rasya, justru sebenarnya ia sangat suka jika putra dari Sasa ini menikahi putrinya. Rasya adalah pemuda yang baik, ia sangat sempurna jika untuk menjadi suami putrinya. Akan tetapi Entah kenapa Sabrina tidak mencintai Rasya.

"Baiklah Mama mertua, aku pulang dulu," pamit Rasya.

"Sayang, aku pulang dulu. Dan Papa mertua jaga emosimu, mudah marah tidak baik untuk kesehatan ginjalmu," ucap Rasya setelah itu, Rasya pun pergi meninggalkan rumah Bagas dengan hati yang bahagia karena sudah berhasil mencium bibir Sabrina.

*

*

*

Keesokan harinya, Bagas yang masih kesal datang ke perusahaan Adyatama untuk menemui Ramon dan membicarakan tentang apa yang dilakukan oleh Rasya di rumahnya semalam. Bagas berpikir jika ia akan mudah berbicara dengan Ramon dimana Ramon memiliki pikiran yang normal tidak seperti putranya yang selalu membuat lambungnya shock saat bicara.

Bagas masuk tanpa mengetuk pintu, membuat Ivan asistent Ramon menjadi kesal. Sejak dulu ia selalu kesal pada asistent pelit namun terkenal hebat itu.

"Apa tanganmu yang pelit itu tidak bisa mengetuk pintu!" sindir Ivan

"Aku tidak ingin bicara denganmu, tapi aku mau bicara pada Bos mu," jawab Bagas.

"Sudah tidak sopan sekarang malah seenaknya," jawab Ivan. Ramon yang tahu maksud dari kedatangan Bagas pun angkat bicara. Bagaimana ia bisa tahu? Karena semalam putra kesayangannya itu meminta izin untuk masuk ke lubang buaya. Tentu saja jika putranya masuk ke sana maka ia pasti akan membuat masalah dan membuat buaya ini serangan jantung. Untuk itulah Ramon sangat tahu jika kedatangan Bagas adalah untuk menegurnya, karena sikap anak tampannya ini selalu membuat masalah di rumah asisten pelit ini.

"Apa yang dilakukan oleh putraku sampai telingamu itu ngos-ngosan?" tanya Ramon. Hingga Bagas Dengan bodohnya malah langsung memegang telinganya.

"Oh astaga, begini semalam anak kesayanganmu itu sudah...."

"Ya ampun apa separah itu?" tanya Ramon memotong ucapan Bagas.

"Aku bahkan belum selesai mengucapkannya dan kau sudah memotong ucapanku dasar Abon jelek,"

"Oh jadi kau belum mengatakannya aku pikir sudah," jawab Ramon santai, sepertinya keputusan Bagas untuk berbicara dengan Ramon adalah sebuah keputusan yang salah. Nyatanya Ramon sama sekali tidak mempedulikan kedatangannya untuk memprotes kenakalan putranya itu, yang sudah berani mencium bibir Putri kesayangannya.

"Astaga, semalam anaknya membuatku terkena serangan ginjal dan sekarang ayahnya malah membuat jantung ku shock," gumam Bagas sambil memegang kepalanya.

"Sejak kapan jantung dan ginjal bertetangga dengan otak?" ejek Ivan.

"Aaaaaarrggghhhh ..." teriak Bagas membuat Ramon dan Ivan berjingkat kaget. Mereka berdua terkejut sampai memegang dada mereka takut jika jantung mereka shock mendengar teriakan orang pelit.

"Tuan, sepertinya asistent ini mengalami trauma," ucap Ivan memegang dadanya karena ia terkejut mendengar teriakan Bagas yang kencang.

"Trauma? Trauma apa ?"

******

Asistent pelit trauma Abon goreng Mas Ramon 😌

Like dam komen ya bestie 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Mamh Rahma

Mamh Rahma

lnjut

2023-05-29

0

Ningsih

Ningsih

viralkan komentar ku ya gaessss😂

2023-05-13

1

Defi

Defi

Abon sama abon mini sefrekuensi sampai2 ginjal Bagas tukar tempat dengan jantung #eh😜🤣🤣

2023-05-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!