Bab 2

Saat yang ditunggu - tunggu pun tiba, Rasya dan Ramon pergi ke perusahaan Maheswara. Dimana mereka akan bertemu dengan calon mertuanya yaitu Bagas, tak lupa Ivan pun ikut bersama dengan mereka. Ivan sangat tahu jika anak bosnya ini sangat mencintai putri dari asisten pelit itu. Namun, Bagas sama sekali tidak pernah menyetujui jika Rasya menikah dengan Sabrina, begitupun dengan Sabrina yang memang tidak mencintai Rasya. Padahal jelas-jelas putrinya Inaya sangat mencintai Rasya, akan tetapi Rasya sama sekali tidak pernah melirik Inaya. Padahal selama ini putrinya sangat tulus mencintai dia. Meskipun begitu Ivan pun tidak bisa memaksakan perasaan orang lain untuk mencintai putrinya. Jadi, ia hanya bisa diam dan menyimak bagaimana waktu akan menjawab semua ini. Sebuah cerita cinta yang entah seperti apa ujungnya.

"Hallo Papa mertua," sapa Rasya pada Bagas, tapi asistent pelit ini hanya mendelik sebal saja pada Rasya.

"Jangan melihat putraku seperti itu, atau aku colok matamu yang jelek itu!" balas Ramon yang tidak suka anak kesayangannya mendapatkan tatapan maut dari Bagas.

"Coba saja," jawab Bagas cuek.

"Dasar manusia pelit menyebalkan," gumam Ivan.

"Sudahlah, kita mulai saja meetingnya. Aku pusing melihat Abon dan dan orang pelit berseteru, itu tidak baik untuk kesehatan lambungku," ucap Regan menyudahi adu mulut ketiga orang itu.

*

*

*

Siang ini Sabrina pergi ke rumah Areta karena ia sedang bosan tinggal di rumah, sebenarnya Sabrina juga ingin bekerja sama seperti Aretha. Akan tetapi Bagas melarangnya, karena wajah cantiknya yang selalu menarik perhatian orang-orang membuat Bagas selalu khawatir pada putrinya itu. Untuk itu, Bagas meminta Sabrina sementara waktu diam dulu saja menemani Siena. Karena perusahaan kakeknya juga sebenarnya membutuhkan bantuan Sabrina. Namun, Bagas masih berat hati membiarkan putrinya untuk bekerja, tapi mungkin suatu saat nanti ia akan pikirkan.

Karena saat ini Areta sudah tidak lagi bekerja dengan Reby setelah Arka melarangnya, maka ia pun sama seperti Sabrina yang hanya pengangguran. Untuk itu, ia sengaja datang untuk menemui teman kecilnya itu karena ia sangat bosan setiap hari hanya tinggal di rumah saja.

"Hai Ar ... "

"Bagaimana kabarmu?"

"Tidak begitu baik, aku bosan." terbiasa bekerja membuat Areta tidak terbiasa tinggal di rumah ia merasa bosan karena ia hanya bisa menghabiskan waktu dengan bermain ponsel atau menonton televisi sesekali. Akan tetapi sejak kelahiran si kembar, Areta cukup kelelahan menjalani hari-harinya. Karena balita yang berusia dua tahun itu sedang tumbuh aktif-aktifnya. Dan tidak mau diam dan selalu saja berlari kesana kemari. Membuat Areta kelelahan. Akan tetapi sekarang si kembar sedang di bawa oleh Yura dan Anggi untuk pergi berjalan-jalan. Untuk itu Areta bisa sedikit bersantai.

Namun, belum lama anak-anaknya pergi ia sudah merasa bosan, dan merasa jadi pengangguran.

"Aku juga bosan, entah sampai kapan aku akan menjadi pengangguran. Padahal aku bisa bekerja di perusahaan Kakek atau ikut dengan Papa. Tapi Papa melarangku, ahhh aku bosan," ucap Sabrina yang kemudian tiduran di sofa di seberang Aretha.

"Kalau kau bosan, kenapa kau tidak menikah saja dengan Abon itu." Aretha tertawa melihat wajah Sabrina yang terlihat kesal.

"Aku tidak mencintai Abon itu, dia terlalu cerewet dan berisik. Kenapa dia tidak bisa bersikap tenang seperti Arka atau Reby,"

"Itu karena setelannya memang sudah begitu, mau di apakan lagi," Areta tertawa membayangkan Rasya yang memang selalu cerewet, sama seperti ibunya Sasako.

"Aiihh kau ini, aku menginginkan pria yang tampan untuk menjadi kekasihku,"

"Dia juga tampan," jawab Aretha

"Kaya,"

"Dia juga kaya,"

"Keren, mainly"

"Dia juga begitu,"

"Dan yang terpenting dia sangat mencintaiku,"

"Dia cinta mati padamu, apa lagi yang kurang?"

"Yang kurang adalah, aku tidak mencintainya,"

"Kenapa tidak dijalani saja dulu, aku dan Arka juga begitu,"

"Aku tidak mau sepertimu, aku ingin menikah dengan pria yang mencintaiku dan aku mencintainya,"

"Apa kau sedang membicarakan aku bidadariku," tiba-tiba seorang yang selalu mengikuti Sabrina seperti bayangan, kini berada di depannya sambil tersenyum sangat manis, semanis madu dicampur susu.

"Kau ... "

****

Jangan lupa tinggalkan jejak untuk dukungan novel ini ya 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Mi Iwan

Mi Iwan

Yaaa.... Ampiyuuuuunnnn Rasyaaaaa..... 😁😁

2023-05-12

1

Ningsih

Ningsih

lupa Areta ma arka🤭

2023-05-12

1

ari dinata

ari dinata

min Sony anak nya Stevan yg di kejar2 Livia jngn di lupakan

2023-05-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!