Bab 4

"Astaga rupanya Abon mini, mau apa aku kemari!" dengan semangat dan senyum yang terus mengembang Rasya menjawab pertanyaan Bagas.

"Aku datang untuk meminta restu darimu Papa mertua,"

"Apa!"

"Iya Papa mertua, aku datang kemari untuk meminta restumu, dan meminta ijin untuk meminang putrimu yang cantik itu," jawab Rasya tanpa merasa gentar atau takut pada Bagas. Padahal banyak dari orang-orang merasa takut pada Bagas. Ia terkenal sebagai asistent hebat Maheswara, selain asistent ia juga merangkap sebagai bodyguard dan juga bermulut pedas. Siapa yang berani mendekat maka ia harus menerima konsekuensinya.

"Astaga Abon ini terlalu banyak makan Micin, jadi otaknya tidak berfungsi dengan baik," gumam Bagas. Namun, meskipun seperti itu Bagas masih menghormati Rasya sebagai keponakan dari bos nya itu. Jika ia berbuat macam-macam padanya, maka Bagas akan kehilangan separuh gajinya. Untuk itulah, selama ini Bagas selalu menahan rasa gemasnya pada anak Abon ini.

"Bagaimana apa diterima?" tanya Rasya.

"Diterima kepalamu! Kau mau masuk atau hanya berdiri di luar saja aku mau makan malam, dan aku tidak mau dianggap sebagai orang kejam yang menyuruh orang untuk pergi karena meminta makan malam ke rumahku,"

"Astaga, ... aku bukan minta makan malam Papa mertua, tapi aku sudah datang ke sini hanya untuk meminta restumu dan juga cinta anakmu yang cantik itu," rajuk Anak Abon itu memelas.

"Cepat masuk atau aku tendang!" akhirnya Rasya pun memilih untuk masuk saja, sudah jauh-jauh ya datang kemari tidak mungkin ia pulang tanpa melihat tulisan pujaan hati.

"Oke, aku terima tawaran makan malamnya, karena makan malam di rumah ini pasti akan ada sentuhan cinta dari Sabrinaku yang cantik,"

"Kalau bukan keponakan Tuan Regan, sudah aku makan Abon ini," gumam Bagas dalam hati.

Setelah itu Rasya pun masuk dan ikut makan malam bersama dengan keluarga Bagas, mereka makan malam dengan dengan tenang. Tapi sesekali Rasya selalu memandang ke arah wajah cantik Sabrina. Sabrina mencoba untuk acuh, walaupun sebenarnya ia merasa tidak nyaman saat Rasya terus memandanginya sambil tersenyum dengan manis.

"Ehheeeemmmmm," deheman Bagas menghentikan tatapan penuh cinta dari anak Abon pada putri sang asistent. Setelah acara makan malam selesai, Rasya ingin mengobrol sejenak dengan Sabrina. Dan Bagas pun mengijinkannya asalkan mereka tak boleh lepas dari pandangannya. Untuk itulah Bagas kini berada di ruang sebelah dekat dengan ruang tamu, jadi pandangannya mengarah pada Rasya dan juga Sabrina. Jaraknya memang tidak terlalu dekat, hingga Bagas tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Akan tetapi ia masih bisa melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan.

"Oh ya ampun, sangat sulit sekali mendapatkan cinta darimu dan juga restu dari Papamu," Rasya geleng-geleng kepala melihat ke arah Bagas yang menatapnya dengan tatapan penuh selidik takut anak kesayangannya di apa-apakan oleh putra dari Ramon Adyatama itu.

"Kenapa kau tidak menyerah saja," jawaban Sabrina menyentil jantung Abon mini ini, tentu iya tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan cinta Sabrina dan juga restu dari Bagas. Apapun akan dilakukan asalkan ia bisa mendapatkan Sabrina dan juga restu dari calon mertuanya.

"Tidak! Aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu. Walaupun aku harus mendaki gunung dan menyebrang lautan akan aku lalui semua ini demi cintaku padamu,"

"Memangnya kau bisa mendaki gunung dan menyebrangi lautan?" tanya Sabrina.

""Tentu saja, aku punya helikopter pribadi mudah bagiku untuk melewatinya,"

"Kau sama sekali tidak romantis,"

"Kau ingin sesuatu yang romantis?" tanya Rasya.

"Bukankah setiap wanita menyukai sesuatu yang romantis?"

"Baiklah, kalau begitu aku akan memberikanmu sesuatu yang romantis untukmu, mendekatlah," ucap Rasya.

"Tidak mau! Kau pasti mencium pipiku lagi," Sabrina sudah sangat tahu dengan modus yang selalu dilakukan oleh Rasya.

"Tidak, Aku tidak akan mencium pipimu,"

"Kau janji?"

"Iya aku janji," jawab Rasya, kemudian Sabrina pun mendekat ke arah Rasya.

"Oh ya ampun, Papa mertua apa yang sedang kau lakukan?" tanya Rasya, sontak saja Sabrina pun langsung melihat ke arah belakang. Sayangnya ia sama sekali tidak melihat, papanya. Sedangkan papanya terlihat sedang mengecek pekerjaannya di laptop miliknya.

"Dasar Abon tukang bohong," ucap Sabrina dan kemudian membalikkan lagi tubuhnya ke arah Rasya dan ...

Cup

Rasya berhasil mengecup bibir manis Sabrina, dan adegan itu juga di lihat oleh Bagas yang secara kebetulan mengangkat wajahnya.

"Oh astaga, anak Aboooooonnnn!!!" teriak Bagas, sedangkan Sabrina hanya bisa diam membeku setelah mendapatkan perlakuan seperti itu dari rahasia. Ia sangat terkejut, dengan serangan mendadak dari bibir Rasya.

****

Ya ampun Rasya kamu nackal banget sihh 😌 liatin papa mertua kamu nanti marah lohh 😪

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

😅😅😅😅😅

2023-07-26

0

Mamh Rahma

Mamh Rahma

lnjut thor

2023-05-15

0

Defi

Defi

kunyah2 dah itu lepeh ya..😜😄😄

2023-05-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!