Joy yang jatuh dari atas parasut berhasil di tampung oleh Kriss di bawah dan di gendong olehnya. Mata Joy terbuka dan melihat dirinya sedang berada di pelukan Kriss. Tapi karena terkejut, membuat Joy bergerak aktif sehingga Kriss tidak dapat menahan keseimbangan antara tubuh mereka berdua dengan tanah sebagai pijakan Kriss saat ini. Mereka berada di sebuah tepi tanah yang kebawah, hanya jurang pendek yang berada sekitar 10 meter dari tanah yang di injak oleh Kriss.
Mereka berdua terjatuh ke jurang kecil sehingga membuat mereka berguling-guling ke arah bawah hingga akhirnya kepala Kriss menjadi bahan pemberhentian untuk menyelamatkan tubuh Joy yang terjatuh dan ikut berguling-guling.
"Baguslah kau selamat." Ucap Kriss yang melihat wanita yang di peluknya untuk di selamatkan saat ini sedang baik-baik saja. Namun, kepalannya yang terluka membuat darah segar terus keluar dari kepala dan membuat Kriss menutupkan matannya.
"Pusing, lebih baik aku tidur dulu." Ucap Kriss dalam hati saat merasakan tubuhnya yang lemas dan pandangan yang kabur namun masih memeluk tubuh mungil Joy yang ada di atas tanah bersama dengannya.
"Hey bangun." Ucap Joy setelah melepaskan pelukan Kriss pada tubuhnya. Joy membangunkan tubuhnya dan memeriksa keadaan Kriss.
"Kepala nya." Ucap Joy yang memegang kepala Kriss yang sudah mengeluarkan banyak darah. Joy langsung panik dan berdiri memanggil bantuan.
"Tolong..... Tolong...... Tolong......." Joy berteriak keras memanggil bantuan namun belum ada jawaban.
Dengan menggunakan ilmu yang dimiliki olehnya untuk memberikan pertolongan pertama untuk Kriss. Joy membuka tali yang masih mengikat di tubuhnya dan segera mengambil sapu tangan miliknya. Joy mengingat bahwa ia mengantongi sebuah sapu tangan yang ada di dalam saku kantong di baju. Joy langsung mengambil sapu tangan dan meletakkan di atas kepala Kriss yang mengeluarkan banyak darah.
Tim penyelamat sedang melacak GPS yang tertanam di helm sebagai alat komunikasi Joy tadi berbicara dengan mereka. Namun karena Joy terjatuh dari atas di tangkap oleh Kriss, helm itu terjatuh dan berada di atas sedangkan Joy dan Kriss terjatuh ke bawah jurang yang tidak terlalu curam, hanya ada 10 meter dari tempat awal ke tanah sejajar dari tanah curam seperti jurang.
Joy mencoba menghentikan darah yang terus keluar dari kepala Kriss dan berteriak terus menerus untuk meminta bantuan. Joy baru sadar bahwa telekomunikasi yang ada di helm telah jatuh di atas saat ia tadi di tangkap oleh Kriss. Setelah beberapa menit menunggu, suara mobil dan helikopter terdengar.
Tim penyelamat menemukan dimana sinyal GPS yang berasal dari helm. Mereka semua menuju ke arah titik GPS dan menemukan helmnya.
"Dimana orangnya?" tanya mereka yang melaporkan kepada markas. Baru saja melihat ke kanan dan kiri, mereka mendengar suara seorang meminta tolong. Helikopter yang baru saja tiba tidak jauh dari tempat helm Joy yang terjatuh membuat suara Joy terhalang dengan suara baling-baling helikopter.
"Matikan helikopter, sepertinya aku mendengar sesuatu." Ucap seorang yang sedang memegang helm Joy yang terjatuh. Setelah helikopter dihentikan mesinnya, suara Joy terdengar ke telinga mereka. Tim penyelamat melihat kebawah dan melihat dua orang sedang berada di depan pohon di atas tanah.
"Mereka jatuh ke bawah." Ucap salah satu tim penyelamat yang melihat Joy sedang melambaikan tangan.
"Aku disini, tolong." Jawab Joy. Beberapa kali Joy berteriak meminta tolong, akhirnya ada yang menemukan mereka.
"Nona tunggu di situ, kami akan turun." Jawab tim penyelamat.Tim penyelamat langsung membuat tali pengaman dan membawa Joy dan Kriss ke atas.
"Cepatlah, ada yang terluka." Jawab Joy yang panik.
"Tenang nona, kami akan kebawah." Jawab tim penyelamat yang sedang turun menggunakan tali yang telah di ikat di pohon dan perlahan-lahan turun menuju ke arah Joy.
Dengan bantuan tim penyelamat, akhirnya mereka bisa mengevakuasi Joy dan Kriss dari dasar jurang pendek. Tim penyelamat perlahan-lahan membawa Kriss dan Joy ke atas dan langsung kedalam helikopter untuk di bawa ke klinik wisata yang ada di puncak.
"Apa yang harus kita lakukan? Cepat selamatkan dia, darah di kepalannya sudah banyak keluar. Denyut nadin sedikit lemah, dan dia tidak sadarkan diri sejak 10 menit yang lalu." tanya Joy yang panik dan memberikan informasi kondisi Krisis menurut diagnosa dirinya.
"Nona tenanglah, kami akan membawanya ke klinik wisata. Kita memiliki dokter handal di tempat itu." Jawab tim penyelamat yang sedang menyiapkan beberapa alat untuk memberikan pertolongan pertama kepada Kriss.
"Lebih baik sekarang kamu urus dulu dirimu sendiri nona, kau juga terluka." Ucap salah satu tim penyelamat juga yang berada di dalam helikopter. Ia memberikan bantalan air hangat untuk diberikan oleh Joy untuk menekan memar yang ada di kepalannya. Perawat itu juga memberikan alkohol kepada Joy. Sementara perawat lelaki yang sedang memberikan infus kepada Kriss
Mereka hanya membutuhkan waktu 10 menit tiba di atas puncak gunung wisata alam. Helikopter yang sudah turun langsung di sambut oleh beberapa orang yang membawa tempat tidur roda untuk Kriss. Meletakkan tubuh Kriss dan langsung masuk ke dalam klinik.
"Kalian tunggu di luar, biar dokter yang menanganinya." Jawab seorang perawat yang menutup pintu bersamaan dengan Kriss yang didorong kedalam. Joy menunggu di luar dan di bawa oleh perawat yang memberikan alkohol kepadanya di helikopter.
Perawat itu membersihkan beberapa luka yang ada di tubuh Joy. Dengan perlahan-lahan membersihkan luka yang tergores di beberapa bagian tubuh Joy. Siku tangan, siku kaki, tumit kaki dan luka gores di pipi Joy. Dan beberapa luka memar yang di berikan kompres oleh perawat.
"Gantilah pakaian nona. Setelah itu istirahatlah, anda mungkin sedikit trauma atas kejadian tadi. Jangan khawatir tentang kekasih nona, dokter akan segera menolongnya." Jawab perawat itu sedang membersihkan kapas dan pergi begitu saja.
"Bodoh amat, sekarang harus segera ke sana melihat kondisinya." Jawab Joy yang menghiraukan tuduhan suster tentang hubungan Kriss dan dirinya. Joy juga mengganti pakaiannya karena pakaian yang digunakan olehnnya tadi sudah robek-robek. Setelah berganti pakaian, Joy langsung berlari ke arah depan pintu ICU klinik wisata alam. Joy menunggu di kursi tunggu depan ruang ICU.
"Bagaimana dengan keadaannya? Kenapa dokter lama sekali keluar? Padahal aku melihat hanya luka di kepalannya saja yang parah karena mengeluarkan banyak darah. Dan aku sudah memeriksanya, tidak ada lagi luka yang di dapat olehnya. Tapi aku belum bisa tenang sebelum melihatnya lagi? Apa dokter itu bisa di percaya?" tanya Joy yang mondar mandir duduk lalu berjalan ke sana kemari di depan pintu ICU.
Setelah setengah jam berlalu, dokter itu keluar dan memberikan informasi kepada Joy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
M
akhirnya up. trimakasih kk author.
2023-05-16
2