Ayu telah sampai ke sebuah apartemen yang cukup mewah, tempat seorang wanita yang merupakan sahabatnya tinggal. Namanya Sofia, seorang wanita berhijab yang sedang menjalani LDM atau Long Distance Marriage. Hubungan jarak jauh yang berlangsung selama dua tahun setelah suaminya diterima bekerja di perusahaan luar negeri. Sofia tidak ikut menyusul suaminya karena ingin menunggu suaminya bisa mutasi kira-kira setahun lagi.
Sofia membuka pintu dan langsung terkejut melihat Ayu yang menangis tersedu-sedu serta memeluknya.
"Yu, kamu kenapa? Ada apa?" tanya Sofia dengan tatapan cemas.
Ayu tak langsung menjawab. Dia masih menangis dalam pelukan Sofia.
Sofia pun mengajaknya masuk ke dalam unit apartemennya. Menyuruhnya duduk di sofa, sementara Sofia membuatkan teh untuknya.
"Kamu udah sholat?" tanya Sofia sambil menyuguhkan teh itu pada Ayu.
"Belum." Ayu menggelengkan kepalanya perlahan.
"Sekarang sholat dulu agar hati kamu tenang," ucap Sofia sambil mengusap lengan Ayu.
Ayu pun mengangguk dan segera ke kamar mandi. Dia mengambil wudhu, lalu melaksanakan sholat isya' di ruang sholat Sofia.
Selesai sholat, Ayu terlihat lebih baik. Seperti beban pikirannya yang mulai tersingkir sedikit.
"Sekarang kenapa lagi, Yu? Apa ini soal suamimu?" tanya Sofia dengan tatapan teduhnya.
"Mas Rafa, Sof. Biasalah, dia nggak mau aku ajak itu," ucap Ayu yang sedikit menundukkan kepalanya karena malu bercerita masalah ranjang pada sahabatnya sejak kuliah itu.
"Mungkin suami kamu capek, Yu."
"Capek gimana? Aku suruh cium aja dia nggak mau! Kan udah jelas kalau dia itu nggak mau sama aku!" Ayu kembali emosi ketika menceritakan kronologi kejadian barusan yang membuatnya sangat kecewa.
"Kamu jangan terlalu overthinking, Yu. Mungkin dia punya alasan lain."
"Kamu itu orangnya positif, wajar kalau kamu selalu berpikiran positif. Tapi aku nggak terima, Yu. Dia kayak anggap aku ini makhluk menjijikkan!" Ayu kembali menangis tersedu-sedu. Kalau mengingat perlakuan suaminya tadi, rasanya air matanya tidak akan cukup.
"Kamu yang sabar, ya, Yu. Aku yakin akan ada hikmah dibalik kejadian ini. Kamu harus tetap tawakal. Sholatnya jangan putus. Ingat, Yu, jalur langit itu nggak ada tandingannya."
Ayu tertegun mendengar ucapan Sofia. Apakah ini artinya dia harus rajin sholat agar Allah menunjukkan kebenaran padanya?
"Makasih, ya, Sof. Kalau curhat sama kamu pasti bawaannya adem terus. Kamu itu punya positive vibes." Ayu melemparkan seniman kecil pada Sofia.
"Sama-sama. Aku juga senang bisa menjadi pendengar yang baik. Kamu itu cantik, apalagi kalau pakai hijab, pasti jauh lebih cantik."
Ayu tersenyum mendengar ucapan Sofia. Ingin sekali dia mengikuti jejak Sofia yang syar'i. Tapi, sholatnya saja masih sering bolong. Terkadang dia berpikir, apakah dia pantas menjadi wanita seperti Sofia?
Ayu yang sudah merasa tenang pun langsung pulang ke rumah. Dia melihat suaminya belum ada di kamar mereka. Artinya, suaminya masih ada di ruang kerja. Tapi, apakah suaminya bekerja atau tidur? Diam-diam Ayu mengintip ke ruang kerja suaminya. Tampak sang suami yang sedang rebahan di atas ranjang sambil memainkan ponselnya. Ruang kerjanya memang dilengkapi ranjang jika sewaktu-waktu dia harus lembur sampai larut. Tapi, Ayu selalu berpikir jika Rafa sengaja memasukkan ranjang di ruang kerja itu agar mereka tidak sering berada di satu ranjang.
Namun, ada hal sedikit menyakitkan bagi Ayu. Suaminya sejak tadi tersenyum sambil memegangi ponselnya. Mungkinkah dia sedang berkirim pesan dengan orang lain? Lalu, siapa orang yang berhasil membuat suaminya senyum-senyum seperti sedang jatuh cinta itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Dewi Oktavia
sakit x rasa y sebagai seorang istri seperti itu,,,,jadi ingat suami ku tak pernah menyentuh ku selama 1 bulan rasa y benci pada diri sendiri,minta cerai tapi suami diam ja,😭jadi ingat dulu hampura y😁
2024-08-12
0
Yunerty Blessa
pasti ada perempuan lain 😏
2024-06-04
0
Al Fatih
ada yg lain ternyata....
2023-07-19
0