Sugar Baby Kakak Sahabat - Part 2.
Alen masuk ke pekarangan rumah besar milik kedua orang tuanya yang selalu sibuk dengan bisnis diluar baik negeri maupun kota membuat Alen bersahabat dengan kesunyian.
Alen mengecek ponselnya dan melihat ada tiga panggilan dari Ara membuat dirinya bertanya, “ Ara tumben banget nelpon ada apa?”
Panggilan memang tak terdengar karena memang biasanya jika sedang apel dengan kekasih, Alen akan mensilent ponselnya namun Ara biasanya akan mengirim pesan jika panggilan tidak diangkat.
Alen akhirnya mencoba menghubungi Ara balik namun panggilan menunjukan jika ponsel sedang tidak aktif, Alen sedikit cemas dan memutuskan untuk keluar berjalan kaki menghampiri rumah Ara karena jaraknya memang tidak terlalu jauh hanya satu blok saja.
Alen mengetuk dan memencet bel dan seorang wanita dewasa yang Alen tahu adalah Regina, kakak angkat dari Ara yang tinggal di luar negeri menyambutnya.
“ Kamu siapa?” Tanya Regina yang memang tidak mengenal siapa Alen.
“ Saya Alen, tetangga tante Dian sekaligus teman Ara, apa Aranya ada tante?”
“ Tante, kamu kira saya sudah setua itu, Ara sudah tidak tinggal disini lagi, sudah diusir mama dari rumah.”
Alen masih mencoba mencerna perkataan Regina, “ Gimana maksudnya tan, eh Mbak, Ara sudah tidak tinggal disini lagi?”
Regina berdecak, “ Ck makanya jangan kebanyakan bergaul sama si Ara pembawa sial itu, Gw sama mama udah usir dia dari rumah dan mulai sekarang urusan hidup Ara bukan urusan kita lagi jadi jangan cari Ara disini lagi karena Ara bukan penghuni rumah ini lagi.”
Regina memutuskan untuk menutup pintu bahkan sangat keras, satu yang Alen baru ketahui jika ternyata selama ini Dian tidak memperlakukan Ara dengan baik, pantas saja anak itu akan murung jika ditinggal Aditama keluar kota.
“ Ra, kok lo nggak pernah cerita?”
-
Ditempat lain, Ara sudah terbangun dan memikirkan matang-matang, dia akan bicara dengan sahabatnya Sita yang kebetulan sudah bangun.
“ Dah bangun lo.”
“ Hm,, Sita aku sudah memutuskan.”
“ Memutuskan? Dah lo pikirin mateng-mateng?” tanya Sita mencoba meyakinkan Ara jika Ara memang benar-benar sudah memikirkan dengan matang.
“ Ya, aku mau bekerja jadi sugar baby seperti kamu!
Sita sebenarnya tidak mau menjerumuskan teman sebaik dan sepolos Ara, namun dirinya juga tak mampu membantu Ara.
“ Ra, sebenarnya lo bisa minta tolong sama Alen, sahabat lo itu dia kan kaya, nggak mungkin kalau dia nggak mau bantuin lo.”
Ara tahu itu, sempat terbesit meminta bantuan Alen untuk menyelesaikannya, namun Alen tidak tahu kisah sebenarnya mengenai perlakuan Dian yang jauh berbanding terbalik dengan Aditama ditambah sekarang Regina yang satu frekuensi dengan Dian yang sama-sama membenci Ara membuat Ara menghilangkan opsi itu.
Lagipula, Ara mencintai Alen sudah sejak lama dan Alen tidak tahu akan hal itu, terjebak di dunia Friendzone.
“ Dia tidak tahu apapun soal perlakuan mama Dian ke aku, dia hanya tahu kalau keluarga papa itu baik sama aku, dan lagipula aku nggak mau punya hutang sama Alen, dia pasti bakal ngira aku hanya beban saja.”
Sita menggelengkan kepalanya, “ Gw yakin Alen nggak akan mikir gitu Ra.”
Ara hanya menatap Sita dengan sendu, “ Aku nggak mau merepotkan siapapun lagi, aku harus bisa berdiri dikaki aku sendiri.”
“ Meskipun..”
Ara menatap Sita dengan dalam, “ Meskipun aku harus menjual diri aku hanya demi uang.”
Dan pada akhirnya, Sita mempersiapkan pendaftaran Ara disebuah aplikasi, mempersiapkan Ara dengan mengenakan pakaian seksi yang dimilikinya karena kebetulan Ara memang ukurannya sama seperti Sita meski sedikit lebih kecil Ara ketimbang Sita namun masih masuk ukuran Sita.
Menyiapkan penampilan Ara dengan tatanan rambut dan wajah semenarik mungkin dan jangan lupakan pakaian yang cukup terbuka membuat penampilan Ara yang biasanya hanya mengenakan hoodie dan jeans dengan wajah naturalnya kini berubah menjadi seorang wanita dewasa yang siap mencari mangsa.
-
Di Sebuah perusahaan, seorang pria dewasa sedang menatap kearah depan yang menampilkan suasana kota di siang hari, dia adalah Sagara Dharmawan, salah satu pengusaha muda yang cukup disegani di negeri ini.
Sagara tengah mengingat kebersamaan dengan kekasihnya dua tahun lalu yang harus berakhir karena pengkhianatan sang wanita dengan temannya sendiri, tangan Sagara terkepal kuat ketika mengingat kejadian tersebut.
“ Bangsat.”
Sagara hanya dapat mengumpat dan mengucap sumpah serapah atas apa yang dilakukan oleh mantan kekasihnya dan juga mantan sahabatnya itu.
Suara ketukan tiga kali dan langsung masuk ke dalam, Sagara tahu siapa yang datang tak lain adalah Alen Dharmawan adik satu-satunya.
“ Ngapain lo kesini.”
Sagara segera duduk di kursi kebesarannya menatap sang adik dengan datar dan yang ditatap hanya mendengus dengan kasar karena perkataan sang kakak.
“ ck, emang gw gak boleh datengin kakak gw yang rasanya udah kaya orang tua gw ini?”
“ Biasanya kamu sama sahabat kamu itu atau sama pacar-pacar kamu itu.”
Alen hanya tertawa hambar, memang hanya Sagara yang dia miliki, peran Sagara lebih cocok sebagai orang tua bukan kakak selain karena sejak dulu keperluan Alen Sagara yang memenuhi, juga sebagai pengganti atas kehadiran kedua orang tuanya yang memang jika dihitung hanya beberapa kali saja berada dirumah.
“ Gw baru putus sama Shandy.”
“ Bukannya baru jadian beberapa minggu?” tanya Sagara yang heran dengan sang adik baru saja beberapa waktu cerita baru jadian dengan seorang wanita namun kini sudah dengar putus lagi sedangkan dirinya untuk membuka hatinya rasanya masih begitu sulit.
“ Biasa lah, dia nggak terima gw jadiin second priority setelah Ara padahal gw udah bilang di awal kalo gw sama Ara sulit dilepaskan.”
Sagara hanya menganggukan kepalanya, jika ditelisik adiknya seperti mencari kekasih bayangan yang mirip dengan Ara dan dijadikan alasan namun jika tidak menerima kehadiran Ara, dengan mudahnya Alen akan melepaskan wanita tersebut.
“ Kamu suka sama Ara?”
Itu adalah pertanyaan Sagara yang kesekian kalinya namun Alen tetap saja menyangkal dengan jawaban, “ Yang bener aja, gw sama Ara hanya sahabat nggak lebih jadi gw rasa tuduhan lo itu nggak berdasar kak.”
Dan jawaban yang sama pasti akan dikatakan oleh Alen jika Sagara bertanya hal demikian maka dari itu sudah sangat hafal sekali Sagara dengan jawaban sang adik, jika saja dia tidak sayang dengan Alen sudah dia ketok kepala Alen agar menyadari satu hal jika Alen sejujurnya memang menyukai Ara.
Alen masih saja sibuk mengotak-atik ponselnya mencari keberadaan Ara karena sejak semalam terakhir menghubungi nomor ponsel Ara tidak aktif dan Alen yang bosan memutuskan ke kantor kakaknya itu.
Ketukan pintu terdengar, Dion salah satu sahabat Sagara yang dimilikinya datang dengan muka konyolnya itu.
“ Woy bre, sibuk banget sih lo ini heran gw.”
Alen yang merasa kehadiran dirinya membuat dua orang dewasa tidak leluasa berbicara pun memutuskan untuk pulang saja, sedang Sagara hanya mendengus dengan kasar atas apa yang dilakukan sahabat laknatnya itu.
“ Muka lo kucel banget.”
“ Berisik lo.”
“ Makanya cari istri atau ngga pacar kek apa gitu.”
Ck, Sagara hanya berdecak saja jawabannya sudah jelas, malas merasakan yang Namanya jatuh cinta dan menata hati jika disakiti, lebih baik dirinya disuruh mencari tender milyaran daripada mengobati rasa sakit karena cinta.
“ Lo tahu, alasan muka gw selalu glowing dan fresh meski belum menikah?”
Meski Sagara tak minat untuk tahu, namun dia tetap memperhatikan temannya yang sedang berargumen itu dengannya, “ Apa? Punya peliharaan gitu.”
Namun jawaban asal Sagara rupanya dianggukan Dion dengan senyum ceria, “ Lebih tepatnya sugar baby.”
-
Setelah sahabat laknatnya pulang, Sagara masih memikirkan yang dikatakan oleh Dion mengenai sugar baby dan sepertinya Sagara sedikit tertarik dengan yang dilakukan oleh temannya itu.
“ Punya sugar baby nggak mesti jatuh cinta, asal lo punya duit dan bisa biayain hidup hedonnya dia lo bisa dapat kepuasan kaya punya istri kasarnya lo ada yang ngurus tapi tanpa ikatan dan yang lebih oke lagi, dia bisa lo jadiin boneka sesuka lo daun muda juga kalau bosan ya lepas cari baru lagipula sugar baby itu beda sama ******, dia cuma main sama lo aja selama kontrak berlangsung.”
“ Kontrak?”
“ Iyalah itu berguna buat ngendaliin dia supaya nggak macam-macam sama kita, ingat disini jangan pakai hati dan perasaan dan kita sebagai pembeli yang berkuasa sedang dia tugasnya menerima apa yang kita kasih.”
Sagara mencoba membuka aplikasi yang diberitahu Dion tadi, dirinya mencari yang sekiranya cocok dan membuatnya tertarik.
Sebuah foto yang dirinya temukan membuat Sagara tersenyum menyeringai.
To be continued.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
fitri
kayak nya seru cerita nya lanjut Thor 🥰
2023-09-13
1
վմղíα | HV💕
apakah Ara yang jadi sugar Beby sagara
2023-05-31
1
Virgo Vivi
Ada kasihan hidupnya
2023-05-26
1