Asisten Pribadi

Sekhal dan Maya saling memandang beberapa saat. Dua insan itu membisu dan merasakan hembusan nafas sosok di hadapannya. Beberapa kali Maya susah payah menelan salivanya. Sekat yang setipis papan triplek membuatnya dapat melihat dengan sangat jelas kulit wajah Sekhal. Hidung sang pria yang terlalu mancung sedikit lagi menyentuh hidungnya. Pertemuan pertama setelah tujuh tahun berlalu ini terlalu intim bagi Maya. Kenangan indah saat bersama pun kembali terungkap memenuhi sanubarinya. Semua yang telah dilalui masih tersimpan rapat dalam ingatannya. Kata-katanya tadi tentu saja bohong. Ia tidak pernah melupakan sedikitpun setiap moment yang telah terjadi antara dirinya dengan sang mantan.

"Maksud pak Sekhal? Memangnya saya harus melakukan apa agar diterima bekerja?" tanya Maya gugup setengah mati.

"Layani saya" balas Sekhal singkat.

Pranggg

Refleks Maya berdiri dan tangannya tidak sengaja menyenggol gelas berisi kopi yang terletak di ujung meja kerja Sekhal.

"Oh maaf pak, saya tidak sengaja" sesal Maya panik.

Saking paniknya, Maya tidak menyadari jika kepala kakinya terkena pecahan gelas. Gadis yang memiliki senyuman manis itu mendadak seperti orang linglung. Gesture tubuhnya terlihat sangat tidak nyaman. Buku-buku tangannya mengepal erat dan garis wajahnya menjadi tegang.

"Apa maksud Sekhal berbicara begitu? Dia memintaku melayaninya. Apa dia sedang meminta tubuhku?" racaunya dalam hati.

Sekhal tidak dapat menahan senyum menawannya saat melihat pergerakan-pergerakan aneh dari gadis di depannya. Ia tahu apa yang saat ini sedang Maya pikirkan tentangnya.

"Posisi yang kamu lamar sudah terisi orang lain. Kamu kurang cepat. Karena itu saya menawar kamu pekerjaan lain. Layani saya 24 jam, sebagai asisten pribadi saya" jelas Sekhal tenang sembari melipat tangannya di dada.

"Ohh itu maksudnya" batin Maya lega sambil mengelus dada.

"Hmm...asisten pribadi itu pekerjaannya gimana ?" tanyanya hati-hati.

Sontak sepasang netra dengan bulatan coklat kekuningan itu mendelik. Sekhal sebenarnya malas bicara panjang lebar. "Mengurus semua keperluan saya dari bangun tidur sampai saya tidur lagi. Jika kamu setuju, kita bisa langsung bicara tentang gaji" katanya lebih rinci.

Maya diam sejenak sembari memikirkan untung dan resiko dari pekerjaan yang ditawarkan padanya. Baginya bekerja di waktu normal saja sudah cukup melelahkan apalagi 24 jam penuh. Bisa habis tubuh kecilnya karena kelelahan. Memang saat ini ia membutuhkan uang tapi tidak harus menyiksa diri juga. Apalagi bos nya ini mantan pacarnya. Tentunya akan banyak kesulitan yang akan ia hadapi nanti. Sekhal tidak akan membiarkannya bekerja dengan senang hati.

"Sekhal, aku tahu kamu masih sangat marah padaku atau mungkin benci. Bahkan mungkin kamu juga dendam padaku. Tapi kenapa kamu menawarkan pekerjaan ini? Apa kamu sedang menyusun rencana untuk menyiksaku?" batin Maya curiga.

"Berapa lama lagi waktu yang kamu butuhkan?" tanya Sekhal membuyarkan lamunan gadis yang sedang bimbang itu.

Maya membuang nafas berat sebelum mengambil keputusan. Mata indahnya memandang intens pria berotot di seberangnya. Ia berusaha membaca ekspresi pria datar itu. Namun tidak menemukan jawaban yang dapat memuaskan rasa penasarannya.

"Saya berterima kasih atas kemurahan hati pak Sekhal. Tapi maaf, saya tidak bisa menerima pekerjaan ini. Sekali lagi terima kasih pak. Saya permisi" pamit Maya sedikit menunduk.

"Jika kamu mau, saya akan membayar kamu tiga kali lipat dari gaji karyawan biasa" seru Sekhal tampak sangat antusias.

Besarnya gaji yang Sekhal tawarkan membuat Maya terpengaruh. Ia pun mulai menghitung dalam hati kisaran gaji yang akan diterimanya setiap akhir bulan.

"Jika gaji karyawan biasa sekitar tiga juta lebih, berarti gaji aku sebulan bisa sepuluh juta. What? Gede banget. Tapi setara sih dengan waktu kerja aku nanti. Tapi resikonya, aku gak punya waktu istirahat" batin Maya masih ragu-ragu.

Desakan kebutuhan hidup dan gaji besar yang Sekhal tawarkan membuat Maya tak berkutik. Ia pun menerima pekerjaan itu. "Baiklah pak, saya terima pekerjaan itu" ucapnya setuju.

"Ternyata dia tidak berubah" batin Sekhal tersenyum sinis.

Sekhal kembali bekerja seperti biasa. Sedangkan Maya nampak kikuk sambil memainkan tali tas warna hitamnya. Bola matanya berulang kali berpindah dari Sekhal lalu ke kursi sofa di samping kanannya. Ia bingung apa yang harus dilakukan sebagai asisten pribadi. Sekhal juga belum menyuruhnya apa-apa. Ia pun tidak punya ruangan ataupun kursi khusus yang bisa di duduki. Dirinya tidak berani lancang duduk di sofa yang ada di ruangan yang sedang ia pijaki saat ini, takut si boss dingin marah.

"Kalau saya tidak memerintahkan apa-apa, kamu bisa ambil inisiatif sendiri. Bersihin pecahan gelas tadi contohnya" terang Sekhal memberi arahan.

"Hah...jadi pekerjaan pertama aku ngepel lantai? Untuk apa aku belajar biar pintar kalau pas kerja masih ngepel lantai juga" gerutu Maya mengeluh dalam hati.

Gadis yang sedang kesal itu masuk kembali setelah mengambil sapu dan alat pel di pantry.

"Permisi pak, saya bersihin ini dulu"

"Pelan-pelan. Saya tidak suka berisik" sambar Sekhal ketus tanpa melihat lawan bicaranya.

Selesai mengumpulkan pecahan gelas, Maya langsung mengepel lantai hingga bersih. Tidak lama karena memang lantai yang terkena kopi tidak lebar. Setelahnya, Maya kembali bingung karena kembali menganggur. Merasa kakinya pegal, Maya pun duduk di sofa meskipun Sekhal belum memberinya aba-aba untuk duduk di atas benda empuk itu. Sekhal yang sedang sangat serius bekerja membuatnya tidak berani meminta izin.

"Kamu pergi saja ke rumah saya. Bersihin rumah saya. Dan ingat jangan memindahkan benda apapun. Setelah beres, kamu masak. Saya mau makan malam di rumah. Alamatnya akan saya kirim" ujar Sekhal memberi arahan apa yang harus Maya lakukan di rumahnya nanti.

Tak ada kekuatan bagi gadis berparas cantik itu untuk melawan. Suka tidak suka, ia harus melakukan semua pekerjaan rumah yang Sekhal perintahkan. Jiwanya sedikit memberontak karena pekerjaannya saat ini tidak sesuai dengan keahlian akademik yang telah ia pelajari selama bertahun-tahun namun apa daya, ia tetap harus menjalani ini semua demi mendapatkan uang untuk membayar kontrakan dan mengirim uang untuk ibunya di kampung.

Dan yang sedikit melegakan perasaanya, kini ia dapat melihat Sekhal setiap hari bahkan seharian penuh. Walaupun kini sang pria tidak selembut dulu tapi bisa melihat seseorang yang selama ini ia rindukan, sudah cukup baginya.

...***...

Maya merasa kelelahan setelah bekerja keras membersihkan rumah mewah yang berukuran cukup besar itu. Ia pun melucuti kemeja biru dongkernya karena merasa gerah. Volume AC ditingkatkan agar dinginnya lebih berasa. Tak terasa, sapuan angin yang berasal dari pendingin ruangan membuat Maya ketiduran di atas sofa yang sebelumnya sudah ia pukul-pukul pakai sapu. Tubuh bagian atasnya yang hanya mengenakan pakaian dalam membuatnya sedikit mengigil dalam tidur pulasnya. Tidur Maya yang terlalu lelap membuatnya tidak sadar jika sejak beberapa saat yang lalu sang pemilik rumah sudah pulang.

Sekhal berdiri tepat di depan sofa yang Maya tempati. Matanya tak berpaling memandang tubuh aduhai sang gadis yang tampak sangat menggiurkan.

Tak lama dari itu, Mata Maya mengerjap malas. Ia merasa angin semakin kencang menerpa kulitnya. Netranya terbuka perlahan dan berusaha mengenali sosok pria di sampingnya.

"Sekhal" ucapnya parau.

Sekhal tersenyum nakal seakan ingin melucuti Maya. "Sepertinya kamu sangat nyaman tidur di sini. Akan lebih nyaman lagi jika kamu tidur di ranjangku"

Maya terlonjak. Matanya terbuka lebar. Ia pun segera duduk kemudian meraih kemeja yang tergeletak di atas meja kaca. "Maksud kamu apa?" tanyanya gemetar sembari berpindah ke ujung sofa.

Sekhal menyeringai semakin lebar. Tangan kekarnya kemudian menarik paksa kaki Maya hingga tubuh sang gadis merapat padanya. "Jika kamu mau tidur denganku, aku akan membayar kamu lima kali lipat"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!