Rere dan mamanya sangat baik pada keluarga mereka. Ini bukan kali pertamanya tante Mida menitipkan sesuatu untuk mamanya. Hati Davira menghangat ia merasa sangat bersyukur bisa mengenal Rere dan mamanya.
Di saat keluarga Papanya menjauh begitu juga para sahabat Papanya ternyata masih ada orang yang peduli pada Davira dan mamanya.
Tak terasa air mata Davira menetes membasahi pipinya.
Sejak ia jatuh miskin semua teman-temannya menghindar, bahkan Davira yang tadinya primadona kampus kini seperti tak pernah ada, supaya harta dapat merubah orang begitu mudah. Davira banyak belajar tentang kehidupan dari kejadian ini.
Ia yang biasanya hidup berkecukupan Kini harus merasakan pedih dan lelahnya mencari uang.
Davira lalu bergegas menuju parkiran di mana ia memarkirkan sepeda motor kesayangannya.
Tak lupa ia mengirimkan pesan singkat pada Rere sebagai ucapan terima kasih atas semua yang Rere berikan pada keluarganya.
Karena terlalu fokus dengan ponselnya ia tak melihat jalanan di depannya hingga...
BRUGH
Davira menabrak seseorang hingga tubuhnya limbung dan hendak jatuh.
Beruntung pria itu dengan cekatan memegang pinggang Davira.
Davira buru-buru mundur dan menjauh
"Maaf pak ,saya gak sengaja" ucap Davira menunduk sambil meminta maaf, namun ia tak mendengar jawaban pria yang ia tabrak
Davira mendongak keatas dan melihat pria di depannya sedang memakai hand sanitizer dan mengelap tangannya.
Untuk sepersekian detik Davira tertegun, sedetik kemudian ia kesal bukan main.
Pria itu memperlakukannya seperti kuman.
Apa ia menjijikan atau seperti wanita pesakitan???
"pak tua, anda benar-benar tak sopan. mengapa anda tak membiarkan saya jatuh saja???" bentak Davira kesal bukan main, membuat pria itu tersadar dan menatap ke arahnya
"Aku hanya reflek, tak niat membantu" ucap pria itu cuek
"lagi pula aku takut pot bunga di belakangmu rusak karena tertindih olehmu
Pot bunga itu antik dan mahal." ucap pria itu santai membuat Davira kehilangan kata-kata
Jelas pria itu mengatakan jika pot bunga di belakang Davira lebih berharga dari dirinya.
Davira merasa amarahnya hampir meledak dan rasanya ingin sekali mencakar-cakar wajah sombong pria itu
"Dasar pria aneh," ucap Davira langsung berjalan cepat meninggalkan tempat itu.
Davira tak perlu berterima kasih karena sudah di tolong, ia malah berharap pria itu tidak menolongnya tadi, sambil berjalan Davira terus menggerutu
"Dasar sial, pulang ketemu orang gila.
untung ganteng kalau enggak habis ku cakar wajahnya yang menyebalkan itu!!!" gerutu Davira
"Hei nona, kau harus membayar ku karena menolong mu" teriak pria itu tersenyum
"Pergi kau ke neraka" ucap Davira tanpa menoleh, ia berjalan cepat menuju parkiran dan segera mengendarai motornya meninggalkan halaman hotel.
"mimpi apa gue semalam sampai ketemu makhluk alien seperti dia, sial" maki Davira sambil mengendarai motornya
"Haha dasar gadis yang galak" ucap pria itu terkekeh menatap kepergian Davira
"Bos, apa yang anda lihat???" Tanya seorang pria ang Bru saja tiba
"Tak ada, hanya seekor kucing liar yang lucu" ucap pria itu terkekeh berjalan menuju lift
"Kucing liar????
bagaimana bisa masuk kesini??, Aku harus tegur manager hotel nanti" ucap pria itu langsung menyusul bos nya
Setelah menempuh perjalanan satu jam setengah, akhirnya Davira sampai juga di rumah sakit, ia segera memarkirkan motor kesayangannya dan langsung masuk ke dalam rumah sakit.
saat memasuki rumah sakit, Beberapa perawat menyapanya ramah, Davira cukup terkenal karena mamanya pasien tetap di rumah sakit ini dan kerap keluar masuk rumah sakit karena penyakitnya.
Pembawaannya yang sopan dan ramah membuat ia mudah di kenal.
Akhirnya Davira sampai juga di ruang perawatan Cynthia.
Ia melihat seorang suster yang ia kenal keluar dari dalam ruangan.
"Sore suster Mira"sapa davira ramah
"Sore juga cantik, loe baru sampe??? dokter Frans udah dua kali bolak balik nyari loe" ucap suster itu akrab
"Thanks suster cantik, gue nemuin mama dulu baru ke ruangan dokter Frans"ucap Devira sambil matanya menatap paper bag yang di bawah
"Okey.
Jangan lupa temui dokter Frans sepertinya ada sesuatu yang ingin dia bicarakan" ucap suster Mira kembali ke pos nya.
"Beres sus"ucap Devira mengacungkan jari jempolnya.
Devira mengetuk pintu ruang perawatan mamanya
Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam.
Sayang akhirnya kamu sampai juga mama sudah menantimu sejak tadi. Tumben kau datangnya sore sekali
Oh tadi dokter Frans datang dan mencari mu nak" ucap Sintia menatap Putri semata wayangnya
"Maafin Vira ya mah datangnya telat.
Biasa ma, shift dua tadi briefing nya kelamaan.
Tadi suster Mira sudah kasih tahu kok"ucap Devira mencium punggung tangan mamanya dan mencium pipi kanan kiri Cynthia.
"Oh iya Ma, dapat titipan dari Tante Mina" ucap Arabella
"Apa isinya sayang??"
"Enggak tahu, Bella belum buka ma, paling makanan kan Tante Mina sekarang buka catering" ucap davira meletakkan paper bag di atas nakas, lalu ia berjalan ke arah wastafel dan mencuci kedua tangannya.
Davira duduk di sisi tempat tidur mamanya dan membukakan buah jeruk untuk mamanya
"Sayang sampaikan ucapan terima kasih mama pada tante Mina dan juga Rere ya.
Kita berutang Budi pada mereka.
mama jadi malu terus menyusahkan mereka"
"Ma kita gak minta, mereka memberi dengan ikhlas.
Davira, davira akan membalas semua kebaikan tante Mina dan Rere saat Devira sudah bisa berdiri tegak dengan kaki sendiri"
"Itu harus sayang. Almarhum papamu selalu membalas kebaikan dengan kebaikan sayangnya,...."tanpa terasa air mata Sintia menetes membasahi wajahnya yang kini terlihat lebih tirus
"Mah Papa adalah pria terbaik yang pernah davira kenal. Devira bangga memiliki Papa seperti papa Adrian. Biarlah mereka yang telah berbuat jahat pada Papa menerima balasannya dari Tuhan. Tuhan tidak pernah tidur mah. Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan keburukan akan dibalas dengan keburukan juga"
"Mama juga percaya itu sayang mama merindukan papamu......."Cynthia kembali menangis sesenggukan ia sungguh kehilangan sosok pria yang amat dicintainya begitu juga davira. Namun Devira berusaha tegar demi mamanya ia tak pernah menunjukkan sisi sedihnya di depan mamanya.
"Davira juga merindukan Papa ma. Tapi sekarang Papa sudah tenang di sana.
Mama jangan menangis lagi Papa pasti sedih melihat Mama seperti itu"ucap Devira menghapus air mata mamanya.
"Nak, kamu terlihat sangat kelelahan, lihat dibawah matamu ada lingkar hitam.
Kamu anak gadis belum menikah, siapa yang akan mau dengan gadis keriput dan kurus sepertimu nanti???" gerutu Cynthia pada putrinya.
"Davira belum mau menikah ma, Vira mau terus berada di samping mama, merawat mama sampai mama sembuh"
"Gadis bodoh, kau harus menikah dan memiliki kehidupanmu sendiri.
Mama tidak akan hidup lama lagi, kamu harus bisa menemukan kebahagiaanmu" ucap Cynthia mengelus puncak kepala Putri semata wayangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Retno Elisabeth
semangat vira
2023-08-13
2
Liswati Angelina
orang yg sudah ditolong kabur semua.....ternyata hanya mau kenal dengan orang yg ber uang aja....
2023-05-11
0