Harga Diri Yang Terjual
Di lobby sebuah hotel ternama di kota B, nampak seorang wanita cantik berseragam khas pegawai hotel sedang menahan kantuknya.
Wanita itu terlihat menguap beberapa kali di sela-sela pekerjaannya.
Walaupun begitu, ia tetap melayani konsumen yang datang dengan sangat ramah dan penuh senyum, berusaha profesional sebagai resepsionis walau kantuk melanda.
Wanita itu bernama Davira Ayaka Aarav , dan teman-temanya bisa memanggilnya Vira
Vira adalah gadis yang ceria, selalu tersenyum dan pekerja keras.
Ia memiliki wajah cantik berkulit putih, hidung mancung dan bibir mungil, matanya yang bulat lebar di hiasi bulu mata lentik membuatnya mirip boneka Barbie versi hidup.
Banyak teman-temannya yang menyayangkan jika Vira bekerja sebagai resepsionis.
dengan tubuh proporsional dan wajah cantik, Vira lebih cocok menjadi foto model atau peragawati.
namun Vira hanya tersenyum menanggapi ucapan teman-temannya.
Vira lebih memilih bekerja seperti ini membuatnya nyaman di banding harus berpose atau berlenggak-lenggok di depan kamera.
Davira merupakan anak pertama dari pasangan Adrian Aarav Dan Cynthia Aarav.
Adrian adalah seorang pengusaha yang sukses dan baik hati. Tak sedikit orang yang pernah dia tolong.
Kehidupan bergelimang harta tak membuat Adrian sombong, justru ia makin bersyukur atas semua kesuksesan yang di raihnya.
Adrian juga merangkul para sahabatnya yang kesusahan, membantu mereka bangkit dan membangun usaha mereka agar sukses.
bahkan tak sedikit yang ia bantu modal awal usaha mereka.
namun kebaikan tak selamanya di balas dengan kebaikan.
ibarat pepatah air susu di balas air tuba, begitulah yang menimpa keluarga Adrian.
Adrian ditipu oleh sahabatnya sendiri hingga
ia menderita kerugian dan terlilit hutang yang nominalnya fantastis.
demi menutupi hutangnya, Adrian menjual semua aset yang di milikinya, termasuk semua rumah yang ia punya dan juga rumah yang mereka tempati, termasuk beberapa kendaraan yang berjejer rapih di bagasi rumah, semua habis tak tersisa untuk membayar hutang Adrian juga membayar gaji para karyawannya.
Ia hanya ingin karyawannya mendapatkan gaji mereka dan akhirnya perusahaanya pun harus ia relakan.
Adrian merasa terpuruk dan hancur, ia depresi berat hingga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia karena tak sanggup menerima kenyataan
Ditengah kesedihan, Cintya istri Adrian di vonis kanker payudara stadium lanjut membuat perekonomian mereka yang sudah hancur makin rumit karena harus membiayai pengobatan Cintya.
Awalnya Davira masih tetap berkuliah, namun keuangan mereka yang menipis membuat Vira memutuskan untuk berhenti kuliah dan mencari pekerjaan.
Walau awalnya ia gadis yang manja karena biasa hidup serba kecukupan, namun di saat susah seperti ini ia tumbuh menjadi gadis dewasa yang tegar.
keadaan membuat Davira harus dewasa lebih cepat.
Atas bantuan salah seorang sahabat almarhum papanya, Davira bekerja di hotel sebagai resepsionis.
namun gaji yang ia peroleh tidak mencukupi untuk biaya pengobatan mamanya sehingga Davira memutuskan mengambil dua pekerjaan sekaligus dalam sehari.
Walau awalnya ia merasa sangat tersiksa, namun demi kesembuhan mamanya Vira berusaha kuat dan tetap tersenyum walau tubuhnya terasa puluh lantah karena kelelahan.
namun Davira tak mau menunjukkan kesedihannya di depan mamanya.
Hanya mamanya lah keluarga yang Davira punya, sementara keluarga papanya langsung menjauhi mereka karena takut di mintai tolong.
"siang cinta....." Sapa Rere sahabat Vira yang ia kenal beberapa bulan lalu.
"siang juga sayangku" balas Vira tersenyum
"ini gue bawain loe kopi, liat mata loe udah kaya mata panda, loe pasti begadang ya semalam???" tanya Rere sambil menyodorkan paper bag berisi kopi hangat untuk sahabatnya
"Thank you babe, loe emang best friend gue" ucap Vira tersenyum lebar
"Ingat minumnya ngumpet-ngumpet, bisa habis kita kalau ketahuan pak Bambang" ucap Rere mengedipkan sebelah matanya
"Siap bos" ucap Vira mengacungkan jari jempol kearah Rere
"Ah curang loe Re, masa cuma Vira aja, gue mana???" Protes Suci cemberut
"Loe mau???" Tanya Rere dengan wajah serius
"Yeee, ya mau lah"
"Beliiiiii" ucap Rere cekikikan lalu berjalan menjauh sambil mengangkat tangannya
"bye para jomblowati, gue ganti baju dulu" ucap Rere sambil cekikikan langsung menuju ruangan khusus karyawan
Sebenarnya karyawan di larang masuk lewat pintu depan, namun bukan Rere namanya jika tidak melanggar, ia selalu saja kena tegur manager hotel karena kelakuannya yang sedikit nyeleneh.
Walaupun begitu saat bekerja Rere sangat profesional, sehingga pihak hotel tak pernah memperpanjang hal tersebut.
Rere adalah gadis ceria dan selalu ada saja tingkahnya yang membuat semua orang tertawa, sangat berbanding terbalik dengan Vira, ya Vira yang sekarang.
Dulu Davira sosok yng riang, humoris dan penuh senyum, itu dulu saat kelurganya masih jaya namun kini....
Senyum Davira lenyap karena pahit dan kerasnya hidup hingga ia sekaan tak punya waktu buat tersenyum dan tertawa lepas.
Satu jam kemudian pergantian shift tiba, kini giliran shift Rere di mulai.
Avira sudah merapihkan meja kerjanya dan bersiap pulang.
"Vir gimana kabar Tante Cynthia???" tanya Rere karena melihat wajah lelah sahabatnya itu.
Walau mereka baru mengenal beberapa bulan lalu, namun keduanya merasa klop.
"Alhamdulilah masih sama, kondisinya lebih baik.
Tapi ya itu....
mama harus segera operasi" ucap Vira di akhir kalimatnya dengan wajah muram
"Sabar ya, loe pasti bisa melewati semuanya" ucap Rere menepuk punggung sahabatnya memberi semangat. sebagai sahabat loe gue cuma bisa bantu doa.
Percayalah, Allah tidak akan pernah memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya dan gue yakin loe kuat" ucap Rere sambil menepuk punggung sahabatnya memberi semangat
"Pasti re, apapun gue akan lakukan demi mama. Terima kasih loe udah jadi sahabat gue yang terbaik"ucap Vira merasa sangat beruntung bisa mengenal Rere
"Gue juga beruntung punya teman kayak loe.
Ya udah sekarang loe pulang dan titip salam buat tante Cynthia.
Owh ya di loker ada titipan buat Tante Cynthia tadi mama gue yang bungkusin" ucap Rere
"Ya Allah terima kasih ya, salam buat Tante Mida"
"Siap, dah loe cepet balik sana, pasti Tante Cynthia udah nungguin loe datang" ucap Rere menepuk punggung sahabatnya.
Setelah berpelukan dan cipika-cipiki Davira langsung pamit pulang.
Rere menatap punggung sahabatnya yang menjauh ia merasa sedih untuk Davira.
Jika saja iya berasal dari keluarga yang berada Rere pasti akan membantu sahabatnya itu sayangnya keluarganya juga berasal dari keluarga yang pas-pasan sehingga lelehannya bisa membantu doa untuk kesembuhan Cynthia
Davira langsung menuju ke rumah sakit di mana mamanya dirawat.
Davira menatap paper bag yang diberi kan oleh Rere.
ada rasa bahagia dan syukur yang tak terhingga.
tak henti-henti Davira memanjatkan puji syukur kehadirat ilahi karena masih di pertemukan dengan orang baik seperti Rere dan mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Isnay Maulani
mampiiiir thor 💕💕
2023-11-04
0
Retno Elisabeth
mampir thor
2023-08-13
0
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak👍
2023-06-25
0