pandangan pertama

...Maya dan ke dua temannya pun masuk ke...

area sekolah. Namun, rencana yang di susun sedemikan rupa gagal. Karena pak Sanip tiba-tiba datang. Dan entah dari arah mana datangnya. Hingga mengagetkan Maya dan kedua temannya.

''Hayo... " Teriak Pak Sanip yang tiba-tiba muncul.

"aaaaa... " terik ke tiga gadis itu. Sembari mengeluarkan motor mereka dari parkiran.

"Kalian mau ngapain? mau ngambil motor nya? no, no, no." ucap Sanip sambil menggerak-gerakkan jari telunjuknya ke kiri dan kekanan.

"Gayanya so bahasa inggris." ucap Maya.

"Minggir dong pak. Kita kan mau pulang." minta Hana pada pak Sanip yang kini tengah berdiri menghalangi jalan mereka.

"Can not! You, You, and You." jarinya menunjuk pada Maya dan kedua sahabatnya secara bergantian. "Di larang membawa motor kalian. Motor kalian, Saya tahan. Dan itu perintah dari kepala sekolah." jelas Sanip.

"Gimana dong? Kalau Gue pulang gak bawa motor. Terus Gue harus ngomong apa ke Mak Gue? Kalau jujur, yang ada Gue kena Opel. Ah, membayangkan nya saja Gue gak sanggup." Maya ketakutan.

"Bisa-bisa Kita di coret dari kartu Keluarga." Cetus Pitri.

Maya, Hana dan Pitri terus membujuk pak Sanip agar dia mau membantunya. Agar motor mereka bisa di bawa pulang. Berbagai cara mereka lakukan. Mulai dari di belikan jajanan, Minuman, dll.

"Ok, Saya ijinkan kalian pulang bawa motor. Tapi... Dengan syarat." Sanip tersenyum licik. Dan sedikit menyunggingkan bibirnya.

Seketika mata mereka bersinar. Seolah mereka telah menemukan solusi. Maya pun bertanya, syarat apa yang harus Ia lakukan Atau Ia berikan. Agar motornya bisa di bawa pulang.

"Apa syaratnya?" Tanya Maya.

"Heh, mudah kok. Saya mau baso porsi jumbo. Terus, gorengan dan minuman. Satu lagi Cemilan nya juga." Minta Sanip, pada Maya dan temannya.

"Hah." secara bersamaan. Dan saling menatatap satu sama lain.

"Minta apa ngerampok? banyak banget mau ya. Baso saja semangkok kalau mau." ucap Hana.

"Kalau begitu, Tambah batagor." Sanip tersenyum. Sementara Maya dan sahabatnya nampak kesal.

"Loh, kok nambah. Gak bisa gitu dong Pak." Protes Maya.

"Tambah martabak. Lumayan kan buat ngopi tar malem." jawab Sanip Spontan.

Semakin mereka menolak. Maka semakin bertambah pula permintaan pak Sanip pada ke tiga gadis itu.

"Licik." ucap Maya.

Sebenarnya itu memang akal-akalannya sanip saja. Dan tidak ada kaitannya dengan kepala sekolah. Karena, Sanip ingin sedikit memberikan pelajaran pada mereka. Sekaligus mencari keuntungan untuk dirinya sendiri.

Akhirnya, Maya dan sahabatnya Hana dan Pitri pergi ke kantin. Dan membelikan makanan yang pak Sanip minta. Meskipun mereka harus mengeluarkan uang untuk beli bengsin. Dan Senyum kemenangan terpangpang jelas pada pada bibir pak Sanip.

"Duh, Gimana nih kalau motor Gue habis bengsin di tengah jalan." Maya mulai cemas.

Sebab, mengingat jarak rumah nya kesekolah lumayan jauh. Dan tadi pagi ia tidak sempat mengisi bengsin. Mereka pun membawa makanan tersebut dan memberikannya pada pak Sanip.

"Ini makanannya."' Maya memberikan mangkok berisi baso ke pada Sanip. Sementara, Hana membawa gorengan dan minuman yang Sanip pesan.

"Kalau begitu Kita pulang dulu." ucap Pitri, yang sedang berjalan ke arah kuda besinya.

"Eits, tunggu dulu." Sanip menahan ke tiga Gadis itu.

"Apa lagi?" Maya tampak kesal.

"Kalian boleh pulang setelah Saya menghabiskan baso ini. Sekarang kalian kipasin Saya dulu. Saya kepanasan." ucap Sanip, yang kini sedang memegang mangkok baso.

"Ingat, Tidak boleh menolak!" Tegas Sanip.

"Tidak bisa gitu dong pak?" kesal Maya. Dan, napasnya mulai naik turun karena merasa di permainkan. Mereka pun mulai berdebat. Dan tiba -tiba guru tampan itu menghampiri mereka. Karena, Kevin penasaran apa yang tengah terjadi di parkiran. "Ada apa ini?" tanya Kevin.

Dan suara berat itu, Seketika menghentikan ocehan ke tiga gadis itu. Lalu mereka melihat kearah sumber suara.

"Wow, So handsome man." matanya membulat. Maya terus menatap wajah tampan sang guru hingga nyaris tak berkedip. Jika di gambarkan, mungkin mata tersebut mengeluarkan gambar emot love.

Pipinya yang mulai merona. Senyum manis di bibirnya sangat terlihat jelas. Dan jangtungnya yang mulai berdegup kencang. Bak sebuah bom yang mau meledak.

"May, May. Sadar woi." bisik Pitri. Karena Maya terus menatap Kevin.

"Eh pak Kevin. Anu pak Kevin. Ini mereka maksa mau bawa pulang motor mereka. Karena kepala sekolah menahan motor mereka sampai orang tua mereka datang kesini. Tapi, mereka gak terima. Dan maksa saya untuk membantu nya. Bahkan mereka repot-repot belikan saya makanan yang banyak. Bapak liat sendiri kan makanan nya banyak sekali." jelas Sanip.

Mendengar perkataan tersebut. Seketika, Hana dan Pitri melihat ke arah Sanip. Dan melebarkan bola mata mereka kepada Sanip. Seolah -olah siap menerkam.

Sementara Maya masih belum sadar dan terus menatap sang guru.

"Oh, begitu rupanya. Kalian Anak-anak IPS yang daftar Nama nya Penuh dengan tanda merah! Dan sebagai hukumannya. Bersihkan seluruh area sekolah ini. Setelah itu, baru kalian bisa bawa pulang motor kalian.

'"Hah." Hana dan Fitri melihat ke arah Kevin dengan wajah bingung.

"Siapa dia?" ucap Hana dalam hati.

"Kalau begitu cepat kerjakan. Saya akan memantau kalian di sini hingga selesai!" Tegas Kevin.

"Baik pak." jawab Hana dan Pitri secara bersamaan.

Karena Maya yang tak kunjung sadar dalam khayalan nya. Pitri pun mencubit lengan Maya, "aw... ." pekik Maya kesakitan. Hana dan Pitri kembali menatap tajam sanip yang kini sedang tersenyum.

"Ayo cepat kerjakan." ucap Kevin.

"Baik pak..." jawab Hana. Lalu menarik tangan Maya.

"Lo mau ajak Gue kemana?" Tanya Maya kebingungan.

"Jangan banyak tanya. Ikutin Gue." Hana terus menarik lengan Maya. Sedangkan disisi lain, Sanip masih tersenyum. Dan akan segera menyantap baso yang sedari tadi sudah melambai-lambai pada Sanip. Saat baso itu masuk kedalam mulut sanip. "aaaaa~" Sanip yang kepedesan.

Sebab, tadi saat di kantin Maya menaruh banyak sekali sambal pada baso tersebut. Maya, Hana dan Pitri yang melihat adegan tersebut tertawa sejadi-jadinya.

"Hahaha... makan tuh sambel." teriak Maya pada pak Sanip.

"Moncor-moncor tuh perut. Hahaha... ." sambung Hana.

Terpopuler

Comments

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak

2023-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 bolos
2 warung teh susi
3 antara hidup dan mati
4 pandangan pertama
5 habis bengsin
6 Taruhan
7 Dinda vs Maya
8 perjanjian
9 terimakasih pak
10 belajar tambahan
11 lo mau kan balikan lagi
12 Godain Om-Om
13 kecewa
14 Apa Salah Gue
15 kampret
16 hukuman apa yang pantas
17 kasbon
18 Bapak Mau Membunuh Saya
19 jangan mencintai saya.
20 hampir saja
21 ujian
22 di beri obat
23 dalam pengaruh obat
24 Kevin kiss Maya.
25 kalah taruhan
26 Hesti Pingsan
27 Bukan Urusan Bapak
28 Kemping
29 Deri Kembali
30 Bapak Jangan Bicara Sembarangan.
31 Kenapa Bapak Selalu Ikut Campur.
32 Pesta Ulang Tahun Dinda
33 Maya Pingsan.
34 Perjanjian
35 Cemburu
36 Cepat Makan!
37 Mohon Maaf
38 Turut Berduka Cita
39 Ikannya Gosong
40 Gak Boleh Bawa Duit Banyak-banyak.
41 Sup Ayam
42 Maya pingsan
43 Gadis Baik
44 Silvi dan Jefrin
45 Tipu Daya Silvi
46 Surprise
47 Aku Minta Maaf ya
48 Aku Tak Pantas Untuk nya
49 Ana Dan Andrea
50 Maya Dan Doni
51 Maya adiksi
52 Aku janji akan berubah.
53 kita bawa ke rumah sakit
54 Teman macam apa dia
55 Emang bapak punya banyak uang?
56 serba hitam
57 Bohong Ana
58 kecelakaan pesawat
59 Tempat peristirahatan terakhir ayahnya
60 Yang penting berduit.
61 Aku berjanji, aku akan setia di sisinya
62 Merepotkan
63 kejutan untuk kevin
64 siapa yang mengundangnya?
65 Awas kalau bo'ong.
66 Ada apa dengan pak Kevin?
67 Salah Paham
68 Oma Jatuh
69 Permintaan Terakhir Oma
70 Kevin menikah
71 Bau-bau CLBK
72 Maya Pergi
73 Oma Meninggal
74 Menjelang persalinan
75 Pertemuan pertama Kevin dan bayinya
76 Naura sakit
77 Janji kevin
78 Perpisahan
79 Reino Melamar Maya
80 Penyesalan Kevin
81 Singa lapar
82 Kemana Reino Membawa Maya
83 Bukan gadis. Tapi seorang ibu muda.
84 Panggil Aku Mas!
85 Kita Lakukan Tes DNA
86 Kamu yang sabar
87 Masa Kecil Reino.
88 Bagaimana ini?
89 Hasil Tes DNA
90 Maya Kecelakaan
91 Maya Tersadar
92 Pernikahan Maya Dan Reino
93 Ambillah. Aku milikmu.
94 Terbongkarnya Rahasia Agnes Dan Andrea.
95 Terimakasih, mas kevin
96 Penyesalan Ratna
97 kita tidak boleh egois
98 Rasa Haru
99 Aku minta maaf
Episodes

Updated 99 Episodes

1
bolos
2
warung teh susi
3
antara hidup dan mati
4
pandangan pertama
5
habis bengsin
6
Taruhan
7
Dinda vs Maya
8
perjanjian
9
terimakasih pak
10
belajar tambahan
11
lo mau kan balikan lagi
12
Godain Om-Om
13
kecewa
14
Apa Salah Gue
15
kampret
16
hukuman apa yang pantas
17
kasbon
18
Bapak Mau Membunuh Saya
19
jangan mencintai saya.
20
hampir saja
21
ujian
22
di beri obat
23
dalam pengaruh obat
24
Kevin kiss Maya.
25
kalah taruhan
26
Hesti Pingsan
27
Bukan Urusan Bapak
28
Kemping
29
Deri Kembali
30
Bapak Jangan Bicara Sembarangan.
31
Kenapa Bapak Selalu Ikut Campur.
32
Pesta Ulang Tahun Dinda
33
Maya Pingsan.
34
Perjanjian
35
Cemburu
36
Cepat Makan!
37
Mohon Maaf
38
Turut Berduka Cita
39
Ikannya Gosong
40
Gak Boleh Bawa Duit Banyak-banyak.
41
Sup Ayam
42
Maya pingsan
43
Gadis Baik
44
Silvi dan Jefrin
45
Tipu Daya Silvi
46
Surprise
47
Aku Minta Maaf ya
48
Aku Tak Pantas Untuk nya
49
Ana Dan Andrea
50
Maya Dan Doni
51
Maya adiksi
52
Aku janji akan berubah.
53
kita bawa ke rumah sakit
54
Teman macam apa dia
55
Emang bapak punya banyak uang?
56
serba hitam
57
Bohong Ana
58
kecelakaan pesawat
59
Tempat peristirahatan terakhir ayahnya
60
Yang penting berduit.
61
Aku berjanji, aku akan setia di sisinya
62
Merepotkan
63
kejutan untuk kevin
64
siapa yang mengundangnya?
65
Awas kalau bo'ong.
66
Ada apa dengan pak Kevin?
67
Salah Paham
68
Oma Jatuh
69
Permintaan Terakhir Oma
70
Kevin menikah
71
Bau-bau CLBK
72
Maya Pergi
73
Oma Meninggal
74
Menjelang persalinan
75
Pertemuan pertama Kevin dan bayinya
76
Naura sakit
77
Janji kevin
78
Perpisahan
79
Reino Melamar Maya
80
Penyesalan Kevin
81
Singa lapar
82
Kemana Reino Membawa Maya
83
Bukan gadis. Tapi seorang ibu muda.
84
Panggil Aku Mas!
85
Kita Lakukan Tes DNA
86
Kamu yang sabar
87
Masa Kecil Reino.
88
Bagaimana ini?
89
Hasil Tes DNA
90
Maya Kecelakaan
91
Maya Tersadar
92
Pernikahan Maya Dan Reino
93
Ambillah. Aku milikmu.
94
Terbongkarnya Rahasia Agnes Dan Andrea.
95
Terimakasih, mas kevin
96
Penyesalan Ratna
97
kita tidak boleh egois
98
Rasa Haru
99
Aku minta maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!