Kejadian Yang Tak Terduga

Malam ini Sinta sedang bersiap akan pergi makan malam bersama Reza. Sinta merasa sangat senang sekali karena akhirnya Reza mengajaknya untuk pergi makan malam sekaligus menyaksikan pembukaan restoran terbaru pamannya Reza.

"Pilih baju yang mana ya? Aku jadi bingung," ujar Sinta yang sejak tadi masih bingung memilih baju yang hendak ia kenakan.

Entah mengapa rasanya sangat bingung saat Sinta harus memilih sebuah baju. Padahal baju-baju yang ada di lemarinya bagus-bagus dan mahal. Tapi saat akan memakainya Sinta merasa bingung harus memilih baju yang mana.

Tak berapa lama di tengah kebingungannya tiba-tiba ibunya masuk ke dalam kamar.

"Kamu sedang apa nak? apa kamu masih belum siap? Sebentar lagi Reza datang loh," ujar Laila.

"Ini bu, aku bingung mau pake baju yang mana," lirih Sinta.

Mendengar anaknya berkata seperti itu membuat Laila tersenyum. Laila seolah tahu tentang apa yang dirasakan anaknya. Tak butuh waktu yang lama akhirnya Laila memilihkan baju dress panjang berwarna coklat untuk Sinta.

"Coba yang ini nak," ujar Laila sambil memberikan baju itu dari tangannya.

"Tapi bu," timpal Sinta yang merasa tidak cocok dengan pilihan ibunya.

"Ayo coba dulu," tukas Laila.

Akhirnya mau tidak mau Sinta segera memakai baju pilihan ibunya. Beberapa menit kemudian Sinta sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian pilihan ibunya tadi.

"Sini deh, tuh kan bagus," ujar Laila sambil melihat Sinta di lemari kaca.

"Hehe iya bu," ucap Sinta sambil tersenyum simpul.

"Kamu terlihat sangat cantik nak," puji Laila yang melihat anaknya terlihat sangat berbeda.

"Ah ibu bisa aja," timpal Sinta sambil tersenyum simpul.

Tak berapa lama terdengar suara Bi Marni yang mengetuk pintu.

tok.. tok..

"Permisi non, den Reza sudah menunggu dibawah," teriak Bi Marni dari luar kamar.

"Baik bi, aku mau turun," pekik Sinta dari dalam kamarnya.

Mengetahui Reza sudah berada dibawah, Sinta segera mempercepat riasannya. Sinta sendiri tidak suka terlalu berlebihan dalam bermake up. Ia lebih memilih tampil apa adanya dan sederhana.

Beberapa saat kemudian akhirnya Sinta segera menemui Reza.

"Wah kamu cantik sekali Sinta," puji Reza di hadapan ibunya.

"Iya dong, anak siapa dulu," timpal Laila.

"Ish ibu apaan sih," ujar Sinta yang merasa begitu malu.

"Kamu memang terlihat sangat berbeda Sinta," ucap Reza.

Sinta hanya tersenyum mendengar pujian Reza. Tak berapa lama akhirnya Reza dan Sinta segera bergegas pergi. Laila merasa sangat senang saat melihat anaknya terlihat begitu bahagia.

"Tante titip Sinta ya Reza," ucap Laila sesaat sebelum mereka pergi.

"Siap tante, aku akan mengembalikan Sinta tepat waktu," tukas Reza sambil tersenyum.

Setelah berpamitan kepada Laila, Reza segera membawa Sinta pergi. Sinta merasa sangat senang karena akhirnya mereka bisa pergi bersama. Suasana malam hari yang begitu cerah seolah mendukung mereka berdua.

Reza segera menancap gas di jalanan yang begitu ramai. Satu jam kemudian akhirnya mereka tiba di sebuah restoran milik pamannya. Tiba di tempat parkir, Reza dan Sinta segera turun dari mobil dan segera masuk ke dalam restoran itu.

Di dalam restoran suasana begitu ramai oleh para pengunjung. Sebuah pembukaan restoran yang baru. Pamannya memang tergolong orang yang sukses. Kali ini sudah tempat kedua yang ia buka.

Reza dan Sinta segera duduk di meja yang sudah tersedia. Dalam pembukaan restoran itu. Saat acara di mulai pembukaan acara di buka dengan Karisma yang menyanyikan sebuah lagu.

"Bukannya itu kak Karisma?" gumam batin Sinta yang menautkan kedua halisnya.

"Ada apa Sinta?" tanya Reza yang melihat Sinta terlihat begitu kesal.

"Kamu tahu ga, itu kakak tiri aku kak Karisma," jawab Sinta memberitahu.

"Wah dunia memang sempit ya. Ternyata kakak kamu bekerja di sini," tukas Reza.

Setelah Karisma selesai menyanyikan sebuah lagu. Sinta dan Reza segera menghampiri Karisma menuju ruang ganti.

"Kak, kak Karisma ayo kita pulang!" ajak Sinta sambil menarik tangan Karisma.

"Ga mau, apa pedulimu!" pekik Karisma yang merasa tidak terima saat adiknya mengajak dia pulang.

Melihat keributan yang terjadi, spontan anak buah Budi pun segera menghampiri mereka bertiga.

"Ayo kak kita pulang!" ajak Sinta sekali lagi.

"Ga mau yah, cepat usir mereka dari sini!" pekik Karisma yang masih merasa kesal pada Sinta.

Perkelahian pun tak terhindarkan. Reza dan anak buah pamannya bertengkar hebat. Sementara Karisma tidak perduli dengan apa yang terjadi. Tak berapa lama Budi segera datang untuk melerai anak buah dan juga keponakannya.

"Sudah-sudah hentikan biarkan mereka pulang!" ujar Budi kepada anak buahnya.

Sinta yang merasa kasihan melihat Reza segera memapahnya dnan segera pulang. Sedangkan Karisma menatap kepergian mereka dengan sinis. Karisma merasa tidak senang saat Sinta mencampuri urusannya.

Dia merasa senang saat Sinta dan Reza sudah pergi dari sana.

"Kakak tidak apa-apa?" tanya Sinta. Sesampainya di rumah dia segera mengambil kotak P3K untuk mengobati luka Reza. Ujung bibirnya sedikit berdarah karena pukulan orang-orang bodyguard pamannya.

"Aw, tidak. Hanya sedikit perih saja," lirih Reza yang merasakan perih saat Sinta mengobatinya.

"Loh, kamu kenapa nak?" tanya Laila saat melihat Reza datang-datang berdarah di daerah bibirnya.

"Ini mah, tadi kak Reza berantem sama orang-orang di restoran," jawab Sinta menjelaskan.

"Loh kok bisa?" tanya Laila sambil menautkan kedua halisnya.

Sinta pun menjelaskan tentang apa yang terjadi di restoran milik pamannya tadi. Laila hampir tidak percaya saat mengetahui anak tirinya ternyata bekerja di sebuah restoran yang ia sebut bar.

"Apa jadi dia menjadi wanita penghibur di tempat itu? pantas saja sekarang-sekarang jarang minta uang kesini lagi, ternyata dia sudah banyak uang karena sering menyanyi di bar itu," ujar Laila sinis.

"Bu, jangan bilang seperti itu," tukas Sinta yang merasa tidak senang saat ibunya berkata seperti itu dihadapan Reza.

"Kenapa? memang itu bener kan? sekarang dia jadi wanita penghibur," ucap Laila sekali lagi.

Di saat yang bersamaan tiba-tiba Hermawan baru saja datang bekerja. Dia mendengarkan apa yang di katakan Laila saat itu.

"Siapa yang menjadi wanita penghibur di club malam?" tanya Hermawan.

"Itu pah, anak kamu tuh yang jadi wanita penghibur di club malam yang terkenal itu!" jawab Laila menegaskan.

"Apa? Benar-benar Karisma, dia tidak tahu malu. Dia benar-benar sudah menchoreng nama baik keluarga kita!" pekik Hermawan.

Merasa tidak nyaman karena keluarga Sinta terus saja berdebat akhirnya Reza meminta izin untuk segera pulang. Reza merasa tidak enak saat dia berada ditengah-tengah keluarga Sinta.

Walaupun tidak enak tapi Reza harus tetap segera pergi dari rumah ini. Reza melihat ke arah Sinta memberikan kode.

"Permisi om, tante, kalau begitu saya pulang dulu," ujar Reza.

"Oh iya nak hati-hati di jalan," tukas Laila.

Setelah berpamitan pada ayah dan ibu Sinta, Reza segera bergegas pergi meninggalkan rumah itu. Reza baru mengetahui jika ternyata Hermawan memiliki anak dari wanita lain.

Dia juga tidak pernah menyangka jika wanita yang hampir ia tabrak saat itu ternyata kakak dari Sinta. Sejak awal melihat Karisma, Reza memang sudah menaruh hati pada Karisma.

Karisma yang cerewet tapi cantik yang membuat Reza jatuh cinta pada pandangan pertama. Beberapa hari kemudian Reza sengaja datang menemui pamannya untuk melihat penampilan Karisma.

"Aku tidak menyangka jika ternyata dia pandai bernyanyi," ujar Reza saat menyaksikan Karisma yang sedang bekerja saat itu.

Beberapa saat setelah Karisma selesai bernyanyi, Reza segera menghampiri Karisma.

"Hai, kamu masih inget aku kan?" tanya Reza yang segera menghampiri Karisma di ruang ganti.

Untuk beberapa saat Karisma terdiam. Dia teringat kejadian kemarin, namun dia juga masih ingat saat pertama kali mereka bertemu.

"Ya, ya aku ingat," jawab Karisma ketus.

"Ada apa datang kemari?" tanya Karisma.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin melihatmu bernyanyi saja," jawab Reza.

"Tapi sekarang aku sudah selesai menyanyi, aku mau pulang karena pekerjaanku sudah selesai," ucap Karisma.

"Tapi, aku akan mengantarkanmu pulang," tawar Reza.

"Tidak usah repot-repot," tukas Karisma.

"Tapi aku tidak merasa di repotkan, ayo pokoknya aku akan mengantarmu pulang," pekik Reza.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!