Di tengah guyuran hujan yang deras Karisma berlari sambil menahan rasa sakit hati atas perilaku ayahnya. Seumur hidupnya Karisma tidak akan pernah melupakan kejadian saat ayahnya menamparnya.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah yang Karisma alami. Bukannya uang yang Karisma dapatkan tapi justru siksaan, cacian bahkan makian yang ia dapat. Karisma terus saja berlari sampai akhirnya ia merasa begitu lelah.
Karisma menepi sebentar untuk beristirahat. Namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang hampir saja akan menabrak Karisma.
tidid..
Terdengar suara klakson mobil yang seolah memberikan isyarat agar Karisma segera pergi dari tempat itu. Namun sayang karena laju mobil yang begitu cepat akhirnya Karisma terserempet mobil.
Supir yang ada di dalam mobil pun seketika keluar untuk melihat keadaan Karisma.
"Saya benar-benar minta maaf mba, saya tidak sengaja. Apa anda baik-baik saja?" tanya seorang laki-laki yang masih muda serta tampan.
"Iya saya tidak apa-apa, aduh.." ujar Karisma sambil memegangi tangan kanannya yang ternyata lecet karena terkena bahu jalan saat menghindari mobil itu.
"Coba saya periksa," tukas Reza sambil melihat tangan kanan Karisma yang lecet.
"Biar saya obati, tunggu sebentar," ucap Reza sambil bergegas menuju mobilnya untuk mengambil kotak P3K.
Reza setengah berlari dan segera mengobati luka pada tangan Karisma. Dengan sangat hati-hati Reza mulai mengusap dan membersihkan lukanya menggunakan alkohol.
Setelah itu Reza memberikan betadin pada tangan Karisma.
"Aduh," ujar Karisma yang merasa perih pada bagian tangannya.
"Maaf, tolong bersabar sebentar," timpal Reza.
Beberapa menit kemudian akhirnya Reza beres mengobati luka Karisma.
"Sekali lagi maafkan saya. Saya benar-benar tidak sengaja," ucap Reza yang kembali membuka pembicaraan.
"Ya tidak apa-apa, ini juga salahku karena tidak fokus saat berjalan," lirih Karisma dengan mata yang masih berkaca-kaca.
"Maaf sebenarnya anda mau kemana malam-malam begini, berbahaya bagi seorang wanita berada diluar," timpal Reza yang merasa sangat menyesal karena melakukan kesalahan ini.
Karenanya dia hampir mencelakai seseorang.
"Sebenarnya saya akan meminjam uang untuk berobat ibu saya. Namun ayah saya justru menyiksa dan menampar saya," lirih Karisma yang kembali teringat akan kejadian tadi.
Mendengar hal itu membuat Reza merasa iba. Dia benar-benar merasa kasihan pada Karisma.
"Kalau begitu biar saya yang akan mengantarmu pulang ke rumah," ucap Reza.
"Tidak usah repot-repot," timpal Karisma.
"Ini tidak merepotkan, anggap saja aku berhutang budi kepadamu."
Setelah berbicara seperti itu akhirnya Karisma mau diantar pulang oleh Reza. Walaupun sebenarnya merasa tidak enak tapi Karisma terpaksa menerima bantuannya karena perjalanannya masih sangat panjang.
Ditambah Karisma sangat mengkhawatirkan keadaan ibunya yang si tinggal seorang diri. Dengan kecepatan yang tinggi akhirnya Karisma tiba di rumah. Rumah kontrakan yang cukup sederhana.
"Ibu baik-baik saja?" tanya Karisma saat melihat ibunya yang setengah tertidur.
"Tidak, tidak apa-apa. ibu hanya mengantuk saja," ucap Ibunya lirih.
"Biar saya yang akan mengantar ibu ke rumah sakit," tawar Reza.
"Tapi kamu siapa?" selidik Dewi.
"Aku tidak sengaja akan menabrak anak ibu, tapi beruntung dia tidak apa-apa," jelas Reza yang mencoba menceritakan pertemuan nya dengan Karisma.
Dewi segera melihat keadaan Karisma dan beruntung dia tidak apa-apa. Tak berapa lama Dewi segera dibawa ke dokter untuk diperiksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments