..._💕💕_ Happy Reading _💕💕_...
Suara itu sungguh membuat yang mendengar merasa takut dan segera menundukkan kepalanya, karena saking takut nya, siapa lagi kalau bukan ustadz Haikal.
''Ustadz,'' gumam Keysha pelan, namun masih bisa di dengar oleh sang ustadz. ''Ada apa ustadz?'' tanya Keysha dengan menghampiri sang ustadz.
''Kalian sedang belajar apa? sampai berisik seperti barusan,'' tanya ustadz Haikal kepada semua santriwati.
''Kita, sedang bahas rukun nikah ustadz,'' jawab Keysha, tanpa ragu sama sekali.
''Bahas rukun nikah, tapi pada berisik!'' ustadz Haikal mengernyitkan dahinya, karena heran dengan pengajaran Keysha swlama ini di Pondok Pesantren nya.
''Maaf ustadz, kalau sudah mengganggu kelas lain nya,'' lagi lagi Keysha yang menjawab, semua perkata'an ustadz Haikal.
''Ya sudah, kamu cepat selesaikan pelajaran ini? setelah itu cepat temui tunangan kamu di dalam,'' titah nya yang di angguki Keysha.
Semua santriwati yang ada di dalam kelas tersebut mendengus, karena Keysha di suruh cepat pergi dari kelas ini.
Sepeninggal sang Ustad santriwati menggerutu karena Keysha sangat nisa di ajak bercanda di kelas nya, selain dia juga mengajar Keysha juga banyak belajar dari santriwati lain nya juga yang lebih tinggi usia darinya.
''Ustadz kok gitu sich Ustadzah, kita masih belum selesai belajar nya,'' seru santriwati lain nya cemberut.
''Insya Allah kita lanjut besok lagi ya kak, maaf tidak bisa lama di kelas ini, karena di dalam sedang ada tamu,'' jawab Keysha dengan mengulas senyuman nya.
''Tamu, tamu calon suami??'' seru salah satu santriwati yang selalu bertingkah konyol ketika Keysha yang mengajar di kelas nya.
''Huss, nanti kedengeran Ustad, kita kena lagi kayak tadi,'' santriwati lainnya mengingat kan teman nya.
''Kalau gitu, pelajaran hari ini, kita tutup sampai bab nikah ya kak, besok di lanjut lagi,'' sambung Keysha kepada semua nya.
''Ustazah, besok di sambung ke bab malam pertama oke,'' teriak nya lagi dengan mendapatkan tonyoran dari yang sebangku nya.
''Bisa bisa nya kamu berteriak seperti itu, kalau kamu sudah kebelet ajak yuh tunangan kamu untuk segera menikah,'' tandas nya dengan kesal.
Semua yang ada di kelas tersebut hanya tertawa dengan kelakuan salah satu teman nya, karena sebagian yang menjadi santriwati di Pondok Pesantren sudah memiliki tunangan.
Hal hal seperti ini, yang membuat Keysha tidak mau di ajak pulang ketika dia sudah lulus sekolah menengah atas (SMA), banyak teman yang juga bisa di ajak bercanda tawa di kala waktu senggang mereka, terutama hati jum'at dan hati minggu, kegiatan di Pondok Pesantren tidak lah padat seperti hari hari biasa nya, yang sangat menguras energi.
Perdebatan kecil masih berlangsung di kelas tersebut, tapi Keysha sudah keluar dari kelas, setelah berpamitan lebih dulu pada santriwati yang baru di ajarnya.
Keysha berjalan menuju rumah yang selama ini di tempati oleh Keysha selama berada di Pondok Pesantren.
Laki-laki tampan sudah menunggu di sana dengan teh hangat dan juga camilan sebagai teman di kala sedang menunggu.
''Assalamu'alaikum,'' ucap Keysha ketika membuka pintu rumah nya.
''Waalaikum salam,'' jawab sang tunangan dengan menatap wajah Keysha.
Keysha mengulurkan tangan nya dan mencium punggung tangan sang tunangan dengan khidmat.
''Sudah selesai?'' tanya Ivander ketika melihat tunangan nya sudah kembali dari kelas nya.
''Iya Bang, Ustad menyuruh Key untuk segera menemui Abang di sini,'' sahut nya dengan duduk di seberang. Keysha tidak berani menatap wajah tampan tunangan nya begitu intens, karena dia juga malu dan juga tidak terlalu kenal, tapi Ivander selalu datang setiap bulan ke Pondok Pesantren, hanya sekedar bertemu dengan tunangan nya di sana. Yah bisa di bilang pertemuan singkat, dan siapa tau cinta itu datang tiba-tiba, dengan seiringnya pertemuan mereka di sana.
...****************...
Pagi hari nya, setelah melakukan sholat subuh dan mengikuti ngaji kitab kuning bersama kyai di rumah utama, Keysha segera pergi ke dapur setelah menaruh semua kitab dan bukunya di dalam rumah, Keysha berjalan menuju ke dapur umum untuk membantu Bibi di sana.
Sebelum berangkat ke kampus nya, Itu adalah rutinitas yang selalu di lakukan Keysha setiap paginya.
Namun pagi ini sangatlah berbeda? karena kedatangan sang tunangan, yang mengharuskan Keysha membuatkan kopi di pagi hari untuk Ivander sang tunangan, tak mungkin juga kan kalau Keysha menyuruh Bibi Bibi yang bekerja di sana.
''Bi, Keysha butuh kopi,'' pintanya, ketika berada di samping sang Bibi, Keysha baru sadar kalau sang tunangan sudah menunggu kopinya sedari tadi.
''Biasanya, kopinya selalu ada di dalam toples ini Bi?'' tambah nya lagi seraya mencari cari kopi yang selalu di letakkan di atas meja.
''Biar Bibi saja yang bikinin neng,'' jawab sang Bibi lembut, yang mengira Keysha akan membuatkan kopi untuk ustadz Haikal.
''Biar saya saja Bi, Bibi kasih tau Keysha saja kopinya di taruh di mana?'' tolak nya, dan bertanya lagi pada sang Bibi.
''Tadi toples kopinya di pegang Bi Patmi kayaknya neng? coba tanya sama dia,'' jawab nya menunjuk ke arah seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di depan pintu masuk dapur.
''Maaf Bi, apa kopinya sudah selesai?'' tanya Keysha pelan, sembari membungkuk kan badan nya di depan Bi Patmi.
''Sudah neng, maaf sudah bikin neng nyari,'' jawab nya dengan menyunggingkan senyuman nya.
''Nggak apa apa kok Bi, kalau githu Keysha bawa dulu ya, habis ini Keysha balikin ke sini lagi,'' janji Keysha.
Sepeninggal Keysha, Bi Patmi hanya menggelengkan kepala nya pelan, seraya bergumam kecil, ''Pantesan den Ivan cinta banget sama neng Keysha, selain cantik? dia juga sangat baik dan juga sopan kepada semua orang, dia juga tidak pernah pilih pilih dalam berbuat kebaikan,''
Keysha mulai menuangkan satu sendok kopi dan juga satu sendok gula ke dalam gelas, lalu kemudian Keysha menuangkan air mendidih. Dan yang terakhir Keysha mengaduk nya dengan perlahan agar tidak tumpah ke bawah.
''Sudah selesai neng?'' tanya Bi Sarmi saat Keysha membawa nampan yang hanya berisi satu gelas kopi saja.
''Iya Bi,'' jawab nya. ''Oiya Bi, di atas masih ada camilan kah?'' tanya Keysha ketika mengingat tak ada camilan di atas nampan nya.
''Biar Bibi lihat dulu neng?'' Bi Sarmi pun langsung melangkah menuju rak paling atas, dan segera mengambil nya dan di taruh di atas nampan yang masih Keysha pegang.
''Makasih Bibi cantik?'' Ucap nya dengan memuji Bibi yang sudah ia anggap sebagai Ibu kandung nya sendiri di dalam Pondok Pesantren, tempat ia mencari ilmu.
.
.
.
BERSAMBUNG
Terima kasih buat yang sudah mampir dan selalu dukung karya receh Almahyra.
Jangan lupa like, komen dan favorit kan ya kak, Terima kasih 💕😘💕😘💕😘💕😘.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Yani
Masih nyimak
2023-05-16
0