Episode 03.

..._💕💕_ Happy Reading _💕💕💕_...

''Jangan centil centil di depan den Ivan neng,'' ledek Bi Sarmi dengan kekehan kecil.

Keysha hanya memonyongkan bibir nya menghadapi celotehan Bi Sarmi barusan, sebelum benar-benar pergi dari dapur menuju ruang tamu, di mana di sana hanya ada Ivan seorang.

Ya maklumlah, rumah yang di tempati Ivan saat ini, adalah rumah yang di tempati Keysha seorang diri, jadi emang hanya Ivan dan Keysha saja yang ada di dalam nya.

''Sudah lama nungguin nya,'' kata Keysha, ketika melihat sang tunangan sibuk dengan ponsel nya.

''Nggak juga kok, lagian memang kamu tidak tau ya, kalau Abang mu ini tidak pernah minum kopi hitam,'' jawab Ivan, seraya mengingat kan sang tunangan yang sudah membawa kopi hitam di atas nampan.

Keysha mengetuk dahinya, karena dia melupakan itu, bulan bulan lalu Bibi dapur lah yang selalu bikinin Ivan minuman.

''Och maaf, Key tidak tau kalau Bang Ivan tidak minum kopi hitam, Keysha bikinin lagi saja ya,'' ucap nya, Keysha beranjak dari duduk nya dan sekarang sudah berdiri di depan Ivan sang tunangan, Keysha merasa tak enak hati kepada Ivan tunangan nya.

Krena Keysha benar-benar tidak mengetahui, kalau sang tunangan tidak pernah meminum kopi hitam.

''Nggak usah, sudah jadi juga kan? biar aku minum sedikit saja, untuk menghargai buatan calon istri ku,'' sahut nya, dengan kekehan dan segera menyambar gelas yang berisi kopi, yang masih berada di atas nampan nya.

''Ternyata bikinan calon istri ku sangat enak? jadi pengen habisin kopinya dech,'' goda Ivan kepada sang tunangan, agar Keysha tersenyum dan tidak merasa kecewa, karena kopi buatan nya sudah di minum habis.

'Perut, kamu harus ngerti situasi saat ini ya, jadi- kamu tidak boleh sakit sekarang, aku harap kamu bisa menahan nya sampai kita balik ke Jakarta,' Gumam Ivander di dalam hatinya, seraya mengelus pelan perut nya tanpa sepengetahuan Keysha.

''Memang nya kamu tidak mau berangkat ke kampus?'' tanya Ivander, memutus pandangan nya, karena perut nya sudah mulai bereaksi.

Ivander sendiri bukan tidak suka dengan kopi hitam? tapi perut nya yang mungkin bermasalah, karena setelah minum kopi hitam perut nya akan terasa kembung dan tidak enak rasanya, bahkan Ivander juga sudah merasa mual dan ingin memuntahkan isi perut nya.

''Bang Ivan kenapa?'' tanya Keysha, yang tidak menjawab pertanya'an dari Ivander tunangan nya, malah Keysha bertanya balik kepada sang tunangan.

Karena Keysha melihat Ivander yang sudah menutup mulut nya dengan satu tangan nya, dan segera melangkah pergi menuju ke kamar mandi yang berada tak jauh dari tempat yang ia duduki.

Ivander memuntahkan isi perut nya di sana, dan yang membuat Keysha heran, kenapa Ivander bisa muntah seperti itu, pikir nya.

''Kayak orang hamil saja dech,'' bisik nya pada diri sendiri.

Keysha menghampiri sang tunangan, dan dia juga memijit punggung Ivander sang tunangan, karena dia juga nggak tau harus berbuat apalagi selain memijit punggung nya.

''Sudah, aku nggak apa apa kok?'' kata Ivander, yang membasuh bibir nya, dan dia juga sudah mengelap bibir nya dengan tisu.

''Aku antar kamu ke kampus sekarang? setelah itu aku mau menemui orang di dekat kampus kamu dek,'' lanjut nya seraya melangkah menghampiri kursi yang tadi ia duduki, dan segera mengambil jaket yang ada di sana.

Keysha sendiri hanya mengangguk, dan segera masuk ke dalam kamar nya, untuk mengambil tas dan juga tugas tugas yang sudah ia kerjakan semalam bersama dengan Ivander.

Tak lupa juga Keysha berpamitan kepada sang Kyai, dan juga keluarga yang ada di sana saat itu.

''Kyai, kayak nya Keysha? nanti pulang dari kampus, akan ikut Bang Ivan pulang?'' pamit Keysha, yang langsung di angguki oleh semuanya.

''Ya sudah, kamu hati hati di jalan ya,'' pesan Kyai dengan ulasan senyum, yang selalu membuat hati Keysha nyaman tinggal di dalam Pondok Pesantren ini.

''Terima kasih Kyai,'' ucap Keysha, sembari mencium punggung tangan sang Kyai dan juga yang lain nya.

''Mbak Keysha jangan lama lama berada di rumah nya ya, Kaila tidak ada yang nemenin di sini?'' kata Kaila mendramatisir, karena melihat Keysha yang ingin pulang bareng dengan tunangan nya, yang sudah pasti sangat lama sekali di sana.

''Lagian ngapain juga sich, Mbak Keysha harus pulang segala, kan? sudah bertemu di sini sama Om Ivander kan?'' tambah nya lagi yang tak ingin di tinggal pergi oleh Keysha.

Kaila memang sangat dekat dengan Keysha, sejak dia masih berumur beberapa bulan.

''Nanti Mbak pasti balik ke sini lagi kok, kamu tidak boleh sedih gitu dong? kan Mbak nggak bawa baju dari sini juga kan,'' sahut nya dengan mencubit pipi Kaila.

Kaila masih cemberut, ketika melihat Keysha sudah masuk ke dalam mobil Ivander, Keysha hanya mengulas senyum dan melambaikan tangan ke arah Kaila dan juga keluarga Kyai yang lain nya.

Sepanjang perjalan menuju kampus nya, Keysha sama sekali tidak membuka suara nya, dia fokus dengan jalanan yang padat dengan beberapa mobil yang berlalu lalang di sebelah nya, sampai akhirnya Ivander yang membuka obrolan nya lebih dulu.

''Kenapa kamu mau ikut aku pulang, bukan nya kamu bilang bulan lalu sudah pulang,'' tanya Ivander tiba-tiba, membuat Keysha terbelalak kaget dengan pertanya'an sang tunangan.

''Nggak apa apa, aku juga ingin tau keada'an nenek juga, kalau misalkan tidak boleh? ya Keysha tidak akan ikut kok,'' jawab nya, tanpa mengalihkan pandangan nya dari jalanan.

''Kuliah kamu bagaimana, kalau kamu ikut pulang aku sekarang?'' tanya Ivander yang masih fokus dengan jalanan.

''Aku bisa mengambil cuti beberapa hari kok, kalau Abang tidak mengijinkan aku ikut, ya tidak akan mengambil cuti,'' balas nya dengan menatap wajah Ivander sejenak.

Ivander hanya bisa menghela nafas, sebisa mungkin dia bersikap seperti biasa saja dengan Keysha, yang notabene nya adalah tunangan nya, namun dalam Agama mereka berdua sudah sahut menjadi suami istri, tapi baik Keysha dan Ivander memilih untuk hidup di kota nya masing-masing.

Mereka berdua masih tahap pengenalan satu sama lain, ''Setelah ini, aku akan bertemu teman di dekat kampus kamu, kalau misalkan kamu juga sudah selesai, kamu bisa hubungi aku,'' kata Ivander, yang langsung di angguki oleh Keysha.

Mobil sudah sampai di depan gerbang kampus, di mana Keysha mengenyam pendidikan di sana. Keysha berpamitan kepada sang tunangan, dia tak lupa mencium punggung tangan Ivander, yang kini akan menjadi kegiatan baru bagi Keysha.

.

.

.

BERSAMBUNG

Terima kasih buat yang sudah mampir dan selalu dukung karya receh Almahyra.

Jangan lupa like, komen dan favorit kan ya kak, Terima kasih 💕😘💕😘💕😘💕😘.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Oh...udah nikah

2023-05-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!