BAB 3 " CEO BARU "

 Karina membuka web dari link perusahaan yang memang sudah disimpannya secara otomatis. Dia melihat beberapa notifikasi yang ia lewatkan beberapa jam lalu.

"Oh My God!"

 Kaget Karina sambil menunjukan isi berita yang tertera dilayar handphonenya kepada Gilda. Mata Gilda melotot kaget karena apa yang sudah dia duga terjadi saat ini.

*POV berita video:

" Selamat pagi pemirsa. Berita hangat dan bahagia hari ini datang dari teman seperjuangan kami yang dilamar oleh pria mapan dan CEO ternama di negeri ini yang tidak lain lagi adalah CEO ALVIN GABRIEL DEACON. Kabar gembira ini dilangsungkan dengan lamaran mendadak dari sang kekasih kepada wanita pujaannya pagi tadi tepat pukul 08.30 waktu setempat. Dan menariknya lagi bahwa bukan lagi tempat kerja sang pujaan yang dibooking melainkan, Perusahaan stasiun TV ini kini menjadi milik resmi CEO muda ALVIN GABRIEL DEACON yang sudah resmi dibeli dan menandatangani kepemilikan gedung pagi ini pukul 07.00 tepat sebelum acara lamaran di mulai*........."

......................

Sementara di ruangan yang kini menjadi kepemilikannya, Alvin sedang tersenyum menikmati kemenangannya. Matanya tak berhenti melihat vidio berita yang saat ini sedang diputar dilayar iPad miliknya.

"Sepertinya hari ini mood bos sedang baik."

Timpal Jay yang tiba-tiba sudah berada dihadapannya.

"Yah, seperti yang kamu lihat sendiri. hari ini aku menangani kasus keluarga ku dengan baik. Terimakasih atas bantuanmu , Jay."

ucap Alvin dengan senyuman terbaiknya saat itu.

"Tapi.... aku rasa wanita itu tidak akan terima dengan apa yang sudah pak bos lakukan."

"Hehehehe... kamu tenang saja Jay, bagian dia adalah urusan ku. lagi pula dengan begini aku tidak terus-menerus dipaksa untuk dijodohkan oleh kakek."

"Bukankah kalian sudah dipertemukan saat itu? sepertinya wanita gila itu akan terus mengejar mu."

"Hhmm...kita lihat saja nanti."

......................

Di apartemen, Gilda masih ditemani oleh sahabatnya Karina, karena apartemen mereka bersebelahan sehingga ketika sampai tadi Karina memilih untuk menemani Gilda terlebih dahulu. Setelah selesai dengan urusan rumah sakit mereka memilih untuk pulang ke rumah karena rasa kesal Gilda masih terlalu besar apa lagi kalau di kantor harus kembali melihat bos barunya itu.

Berendam dan membersihkan diri adalah pilihan terbaik saat ini.

 Didalam kamar mandi miliknya,Gilda merendam diri kedalam bak pemandian yang seukuran tubuhnya dengan aroma kayu putih kesukaannya. Menarik nafas panjang membiarkan hidungnya menyerap aroma kayu putih lalu menutup matanya berusaha melepaskan sejenak semua masalah yang terjadi hari ini. Sementara, Karina yang mengerti dengan situasi sahabatnya itu ia memutuskan untuk kembali ke apartemennya, karena mungkin saja Gilda membutuhkan waktu untuk sendiri.

"Awas saja kau MONSTER!!"

"Prak... prak... prak!!"

Gerutu Gilda kesal sambil menggebrak-gebrak air mandinya.

"Oke, lihat saja nanti kalau aku bertemu dengan mu. Aku pastikan untuk memberi pelajaran pada mu MONSTER..."

"Hmmmm.... tapi dia tampan dan mapan... Gilda."

Menggeleng kepalanya

"Oh.... tidak tidak tidak... ingat Gilda dia tetaplah MONSTER. okey!!"

"Pikirkan apa yang sudah dia lakukan pada mu!"

Berbicara sendiri adalah nasihat terbaik yang hakiki buat dirinya saat ini.

......................

 Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 dan karyawan kantor sudah bergantian shift. Saat ini Alvin dan Jay sudah berada di Kantor pusat A.G.D GROUP. Mereka baru saja kembali setelah dokumen kepemilikan perusahaan stasiun TV itu sudah beres dan resmi serah terima. Acara hari ini memang mendadak sehingga serah terima dilakukan secara tertutup dan hanya dihadiri CEO lama dan beberapa staf pengurus, serta Alvin yang menjadi pemilik baru dan beberapa saksi dari perusaan pusatnya. Meski begitu Alvin tetap mempersiapkan dokumentasi lengkap baik secara rekaman maupun foto sehingga tidak merepotkannya dikemudian hari jika saja ada perselisihan.

" Jay, apakah sudah ada data yang aku minta kemarin?"

"Sudah Tuan! saya menyimpannya di laci meja kerja di ruangan Tuan Muda."

"Ada yang mengganjal?"

"Hmm... saya rasa tidak ada pak. Dia single dan sepertinya belum pernah pacaran sebelumnya. itu mungkin karena dia memiliki trauma dari keluarganya."

Alvin hanya mengangguk mendengar penjelasan Jay. tampaknya mereka sedang mengobrol tentang Gilda. Itu karena lamaran tadi terjadi begitu saja sebelum Alvin menerima data dari Jay yang memang belum menemukan secara detail. Hal itulah yang menyebabkan Alvin hanya mengetahui nama panjang Gilda melalui Karina. Bagaimana tidak, Karina diancam dengan keras oleh Jay sehingga membuatnya terpaksa buka suara. Itulah sebabnya juga mengapa Alvin menyebut nama kebesaran keluarga Gilda.

flashback

......................

...****************...

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!