Mungkin ada yang bertanya-tanya sejak kapan CEO perusaan tersebut ada disitu. Yah, sejak dengar keributan itu dia yang berada di ruangan direktur utama langsung buru-buru memeriksa keadaan tersebut. Sehingga tepat saat itulah Alvin langsung memerintahkannya.
Keringat dingin mulai membasahi bagian wajah dan leher Gilda. Mendadak ia merasa pegal pada bagian pundak dan lehernya, hingga kakinya pun mulai perlahan melemah Nafasnya sudah tidak bisa dia atur dengan baik. Gilda merasa lemah seketika setelah mendapat serangan ciuman itu. Pusing saat ini menyerangnya perlahan. Tangan mungil itu bergerak memijat dahi dan matanya yang perlahan buram. Alvin menyadari hal tersebut sehingga disaat yang tepat tangan perkasanya menangkap pinggang Gilda yang hampir ambruk. Karina pun panik dengan keadaan temannya itu, sehingga ia buru-buru mendekati Gilda dan Alvin.
"Ada masalah apa dengan kesehatannya, sehingga masih pagi begini sudah menyebabkan kekacauan?"
Tanya Alvin kesal.
"Tetapi sebelumnya dia tidak seperti ini, Tuan."
Karina menimpali dengan nada panik. sebab ini adalah pertama kalinya Gilda kalah dalam sebuah perdebatan sampai menyebabkan dirinya ambruk seperti ini.
"Jay, urus sisanya. wanita ini biar aku yang tangani!"
"Baik, pak!"
setelah berkata demikian Alvin langsung menggendong Gilda ala bridal style dan berjalan masuk ke lift diikuti oleh Karina.
......................
Jay dan beberapa karyawan yang diutus Alvin dari kantor utama, yaitu kantor miliknya sendiri tanpa campur tangan keluarga Deacon. Dan ini adalah perusahaan pertama yang dia rintis dengan kemampuan dan dari penghasilannya sendiri, sehingga perusahaan atas nama A.G.D GROUP ini kini sudah berkembang pesat hingga melewati perusaan milik keluarga Deacon sendiri dan menjadi puncak investor utama di negara itu.
Jay mulai menggerakkan beberapa bawahannya untuk mengontrol orang-orang bekerja di bagian studio penayangan dan juga ada beberapa yang mulai mengawasi bagian penyunting naskah dan vidio. Semuanya berjalan dengan baik, termasuk pemulihan perangkat dan juga penghapusan beberapa berita yang pernah ditayangkan sebelumnya mengenai keluarga Deacon.
......................
Diruang rawat rumah sakit saat ini tepatnya dirumah sakit milik Deacon, Gilda sedang ditangani oleh seorang dokter yang merupakan dokter kepercayaan keluarga Deacon. Gilda masih belum juga siuman. Dokter Gery mendekati Alvin dan Karina yang masih setia menunggu informasi darinya disudut ranjang.
"Alvin, sepertinya dia mengalami philophobia. Ini adalah gangguan terhadap seseorang yang merasa cemas akan hal percintaan. Bisa saja seperti ciuman, atau panik saat berhadapan dengan lawan jenis."
"Dia hanya butuh waktu untuk beristirahat sampai dia tersadar kembali."
Jelas dokter Gery panjang. BTW dokter Gery adalah teman dekat ayahnya Alvin, karena itu saat berbicara dengannya dokter Gery hanya menggunakan bahasa santai. Bagaiman pun juga dia sudah cukup lama bekerja dirumah sakit itu dari Alvin yang masih berusia 12 tahun, jadi tak heran diangkat sebagai dokter pribadi keluarga Deacon.
Alvin mengangguk paham dengan sedikit tersenyum lega.
"Terimakasih banyak, Dokter Gery."
"Sama-sama, kalau begitu saya permisi."
Dokter Gery meninggalkan ruang rawat tersebut dengan tersenyum, isyarat permisi pada Karina yang ada disamping Alvin.
"Tunggu saja sampai dia siuman, lalu kamu bisa mengantarnya pulang. saya harus pergi!"
"Ba.. baik Tuan."
jawab Karina terbata setelah mendengar perintah Alvin yang kini sudah berlalu meninggalkan mereka.
Beberapa saat setelah kepergian Alvin, kini Gilda sudah siuman dengan kebingungan mendapati dirinya yang berada di ruangan yang berbeda. Matanya tertuju pada Karina yang masih setia menemaninya. Karina terlelap dengan posisi duduk disamping ranjang.
Berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya dan sedikit mengatur pernafasannya, Gila berusaha bangun dan mengoyakkan badan Karina yang masih terlelap.
"Karina, apa yang terjadi, kita dimana ini?"
suara Gilda masih terdengar serak meski badannya sudah terasa membaik.
Karina menatap wajah sahabatnya dan dia sedikit menitipkan airmata.
"Kamu kenapa, Karina. untuk apa menangis?"
"Maaf, kamu sakit tetapi aku tidak menyadarinya. seharusnya kamu cerita pada ku. hu..hu..hu...."
"Sudah, aku tidak apa-apa. jawab dulu kita dimana ini?"
"Di Rumah Sakit."
"Apakah dokter mengatakan sesuatu terjadi pada ku?"
"Hu..hu..hu.... iya! Dokter berkata bahwa kamu mendwrita philophobia. hu..hu..hu.."
" Oowh.... sudah lah. jangan menangis. lagi pula aku masih hidup."
Gilda berusaha menenangkan Karina dan menyeka air mata sahabatnya itu.
"Itu saja? bahkan kamu tidak terkejut dengan pernyataan itu?"
"Tidak! tidak sama sekali. Aku bahkan sudah menduganya saat dia mencium ku tadi. aku merasakan ada yang aneh dengan diriku. itulah sebabnya aku hilang kendali.Tapi, ini adalah yang pertama kalinya."
"Benarkah, kamu tidak apa-apa sekarang? baiklah kita pulang sekarang."
"Karina, dimana ponselku?"
"ponselmu ada di kantor!"
"kalau begitu, periksa berita hari ini di ponsel mu. Apakah berita tadi sudah dirilis?"
Gilda panik akan nasibnya yang sebentar lagi akan menjadi serangan tulisan netizen. Bagaimana tidak, dia bahkan tidak menduga bahwa Alvin akan bertindak sejauh ini setelah beberapa hari yang lalu dia berhasil merilis berita yang datang dari keluarga Deacon. Salah satu anggota keluarga Deacon, dia adalah bibi termuda alias adik dari ayahnya Alvin. Dia adalah Natalia Deacon putri bungsu dari mantan komisaris Gabriel Deacon (kakek Alvin) yang masih terlihat muda diusianya yang suda menginjak 35 tahun. Wanita ini adalah seorang model ternama di negara itu, dan saat ini sedang mengalami perawatan intensif akibat kecelakaan maut bersama suaminya Allan Edward. Keduanya belum dikaruniai anak setelah sudah 5 tahun menikah. Diduga kecelakaan tersebut terjadi karena keduanya dalam keadaan mabuk. Hal ini menjadi topik hangat publik, dan menjadi bahan konsumsi Mulut masyarakat. Untuk itu Alvin tidak tinggal diam dengan hal tersebut. Dia akan melakukan segala upaya untuk melindungi nama baik keluarganya.
......................
...****************...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments