Ketika dia hampir dilahap salah satu monster yang memiliki lidah panjang dan gigi bertaring, Jack ditolong oleh seorang wanita bernama Lilian Ashley. Dia adalah seorang pemburu iblis. Dia pun bisa menyerang iblis iblis kelas bawah itu dengan mudahnya, senjatanya adalah panah.
"Sial! Kenapa dia tidak mati?" kata wanita berambut merah dengan satu kuncir kuda itu. Berkali-kali dia menembakkan panahnya, namun monster itu belum lumpuh juga.
Matanya terbelalak saat ia melihat mata si Monster buaya dan tertulis angka 5 disana. Monster itu menggeram dan hendak menyerangnya. Namun si wanita gesit dan pandai berlarian kesana kemari. Menghindar dengan tubuh mungilnya, dia cukup cepat.
"Pantas saja, monster tingkat 5! Dia bukan tandinganku!" geram Lilian, lalu ia pun mendekati Jack yang masih berdiri mematung di sudut lain anak tangga itu. Dia masih menembakkan panahnya ke arah sang monster, di bagian kaki, tangan dan tengah. Api dari panah menyambar tubuh sang monster, tapi perlahan-lahan menghilang.
"Kalian mencoba membunuhku dengan senjata murahan ini? Tidak akan semudah itu!" suara berat dari Monster itu seakan meremehkan Lilian dan Jack. Bahwa mereka tidak akan bisa membunuhnya dengan mudah.
"Ayo pergi! Sebelum apinya menghilang!" wanita itu menarik tangan Jack, lalu mereka pun keluar dari sana gedung kosan tersebut.
Diluar sana, ternyata terjadi kekacauan yang lebih besar. Semua orang berlarian kesana-kemari mencari perlindungan. Bahkan banyak dari mereka yang menjadi santapan monster-monster itu.
"Ack! Tidak!"
"Tolong!"
Teriakan-teriakan dari orang yang meminta tolong dan menjerit kesakitan itu membuat Jack semakin ketakutan. Tapi jauh didalam hatinya, ia memiliki perasaan ingin menolong mereka.
"Siapa mereka?" gumam Jack saat ia melihat beberapa orang dengan gesit dan memegang senjata yang berbeda-beda, tengah bertarung melawan monster dan menolong mereka yang kesulitan. Jack melihat mereka seperti bukan berasal dari dunia ini.
"Bisakah kau menanyakannya nanti? Sekarang lebih baik kau bantu mereka yang terluka. Buatlah dirimu berguna," cetus Lilian pada Jack, seraya menyerahkan tasnya pada Jack.
"Apa isi tasnya?" tanya Jack polos.
"Apa perlu aku menjelaskan itu? Kau buka saja sendiri!" ujar Lilian ketus, lalu ia pun pergi membantu orang-orang yang diserang monster bersama para rekannya yang lain.
Langit masih menangis darah, menandakan bahwa kota tersebut sedang tidak baik-baik saja. Banyak darah di sepanjang jalanan, darah dari orang-orang tidak berdosa dimana monster melahap mereka.
"Lilian, mana si bodoh itu?" tanya seorang pria dengan rambut perak dan ada ikat berwarna merah di kepalanya. Dia memakai senjata seperti pistol. Wajahnya tampan, tapi terlihat datar.
"Dia sedang menolong orang yang terluka! Dengan kekuatan seperti itu, dia masih belum bisa bertarung!" cetus Lilian sambil melayangkan anak panahnya pada beberapa monster yang menyerang manusia. Ada diantara mereka yang langsung mati menjadi abu, tapi ada juga yang harus di tebas lehernya.
"Dia terlihat bodoh! Bagaimana bisa dia memiliki kekuatan darah spesial?" tanya pria itu meremehkan Jack. Dia dengan gesit menembaki para monster itu, sampai hampir semua monster di jalanan habis karenanya.
"Monster tingkat 5?" pria berambut perak itu tercengang saat melihat monster buaya dengan mata angka 5 tengah berjalan ke arahnya dan Lilian dengan santai.
"Sial! Rupanya dia sudah berhasil meloloskan diri dari jebakan panahku. Jim, apa kau bisa menanganinya?" Liliana menatap pria berambut perak yang dipanggil Jim itu. Tangannya sibuk memanah dan ia juga belum bisa mengalahkan monster tingkat 5.
"Serahkan padaku! Kau kalahkan mereka!" ujar Jim datar, lalu ia pun berjalan mendekati monster buaya itu dan mengarahkan pistol ke arahnya. Dan dimulailah pertarungan itu.
Disisi lain, Jack melakukan tugasnya. Ia berusaha menolong orang yang terluka dengan peralatan yang diberikan oleh Lilian.
"Huhuhu...ini sangat sakit." Anak laki-laki menangis meringis kesakitan.
"Tenang, ini hanya tergores saja! Jangan menangis," ucap Jack pada seorang anak laki-laki yang tangannya berdarah.
Dengan lembut, Jack mengoleskan obat dan menutup luka ditangan anak laki-laki itu dengan perban.
"Terimakasih sudah menyelamatkan anakku, tuan!" ujar wanita paruh baya itu kepada Jack.
"Sama-sama, sekarang lebih baik kalian pergi ke tempat yang aman." Jack tersenyum dan meminta mereka yang berada didekat jalanan, untuk pergi dan bersembunyi ke tempat yang aman.
Beberapa warga yang ada di jalanan di arahkan ke tempat aman. Mereka memasuki sebuah geraja dengan sihir perlindungan di sana. Dimana ada seorang pria berambut panjang, menjaganya. Jack yakin pria itu orang baik, sebab dia memiliki lambang yang sama dengan Lilian. Ada syal terikat ditangan Lilian dan pria itu, syal berwarna ungu. Tapi berbeda titik. Syal milik Lilian memiliki titik 2, sedangkan milik pria ini titiknya ada 4.
Pertarungan itu pun berakhir ketika monster tingkat 5 berhasil dikalahkan oleh Jim dan seorang pria berambut hitam kelam, dia membawa senjata pedang. Namun, jalanan dan beberapa rumah tampak kacau akibat ulah monster.
"Orang-orang itu, mereka hebat sekali...siapa mereka?" sedari tadi Jack berdecak kagum melihat orang-orang dengan kekuatan tidak biasa, seolah mereka dari dunia lain. Dan mereka memakai syal berwarna sama dengan logo naga.
Sling!
Pria berambut panjang tadi, lantas mengarahkan tangannya ke langit dan terlihat ada kubah berwarna hijau disana. Kubah itu melindungi orang-orang yang selamat dari monster. Namun, monster-monster itu masih ada diluar kubah berwarna hijau itu.
Setelah keadaan dirasa sudah aman, Jim, Lilian, pria berambut panjang dan juga 3 orang temannya yang lain menghampiri Jack. Mereka menatap Jack dengan tajam, lalu Jim menarik baju Jack dengan kasar.
"Kau terlihat bodoh, tidak terlihat kuat sama sekali." Jim menatap Jack meremehkan.
"Bagaimana bisa memiliki kekuatan jurus darah?" gumam pria berambut panjang itu tidak percaya. Dia menatap tajam pada Jack sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"A-aku tidak paham apa yang kalian bicarakan. Tapi siapa kalian?" tanya Jack gelagapan, berhadapan dengan orang-orang ini membuatnya tertekan.
"Kau mau melihatnya Aaron?" tanya Jim seraya melihat ke arah pria berambut panjang yang dipanggil Aaron. Sementara Jack bingung, kenapa orang-orang ini mengatakan hal yang tidak ia mengerti.
Tiba-tiba saja Jim mengambil belati dari saku celananya dan mengiris salah satu jari tangan Jack. "Ah! Apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila?!" pekik Jack kaget dan saat ini tangannya mengeluarkan darah.
Jim mendorong Jack keluar kubah, darah ditangannya menetes ke tanah. Kemudian para iblis itu berjalan mendekatinya dengan sempoyongan seperti orang mabuk. Tak lama kemudian para monster itu ditebas si pemilik rambut hitam dengan mudahnya.
"Kyakkk!!" Jack berteriak saat melihat beberapa kepala Monster menggelinding ke arahnya.
"Sial! Ternyata benar si penakut ini pemilik darah spesial!" umpat Aaron dan meludah ke arah Jack.
Setelah monster di jalanan musnah, Jack dibawa oleh mereka semua ke sebuah ruangan bawah tanah. Dimana ada banyak orang dengan pakaian aneh juga disana, seperti pakaian pemburu. Gaya mereka juga aneh-aneh dan terlihat galak pada Jack.
"Tutupi lukamu dengan ini, atau monster itu akan berdatangan lagi karena ulahmu!" ujar Lilian seraya menyerahkan sapu tangan kepada Jack.
"Terimakasih cantik!" ucapnya sambil tersenyum lebar.
PLAK!
BUGH!
Tiba-tiba saja kepalanya di pukul dan tubuhnya di tendang sampai ke bawah oleh salah seorang diantara mereka ini. Jack sampai kesulitan bergerak.
"Sa-sakit lepaskan aku!"
"Jim, jangan terlalu galak padanya. Kita harus menyambutnya dengan baik," ucap seorang pria yang tiba-tiba saja muncul di hadapan Jack dari atas sana. Pria itu memiliki rambut berwarna merah sama seperti Lilian.
"Ka-kalian siapa? Kenapa kalian menyiksaku seperti ini? Apa salahku?" tanya Jack tidak paham. Dia menahan sakit karena kaki Jim yang menginjak punggungnya.
"Kami adalah Demon Hunters," jawab si pria yang memiliki rambut merah itu pada Jack, sambil tersenyum menyeringai.
"Demon Hunters? A-apa itu?" gumam Jack bingung.
"Pemburu iblis, atau monster. Dan selamat karena darahmu, para monster iblis itu muncul didunia ini." celetuk Aaron.
"Da-darahku?"
Kemudian Lilian menjelaskan secara singkat, kenapa Demon Hunters bisa datang kesini. Ya, Demon Hunters itu datang dari dunia lain saat mengetahui dari ramalan, bahwa iblis dan monster akan muncul karena pemilik kekuatan jurus darah telah terlahir. Pemilik kekuatan jurus darah itu ada Jack.
"Aku? Pemilik kekuatan jurus darah?!" teriak Jack kaget dengan apa yang didengarnya itu dari Lilian. Terdengar keren tapi juga menyeramkan. Tapi yang terpenting, apakah ini hal yang baik?
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Penelop3
kereeen
2023-06-05
1
pembaca novel
Kalau di filmin pasti seru ini😥
2023-05-12
0
Apriyanti
lanjut thor
2023-05-11
1