4. Menjadi mualaf

Semuanya telah berkumpul kembali. Di kamar inap Mami Yeri dan Papi Paul. Mungkin, hanya Umi Maryam saja yang tidak ada di sana. Sebab menunggu Syifa di UGD bersama Bibi pembantu di rumah Joe.

Joe, Abi Hamdan, Robert, Ustad Yunus, Pak RT, Sandi serta Pak Penghulu yang bernama Dylan, semuanya sedang duduk lesehan bersila di atas tikar.

Di depan Joe, sudah ada meja kecil. Ada mahar berupa satu paket emas murni, seperangkat alat sholat, sepasang cincin, dan beberapa berkas syarat nikah.

Juga ada akta nikah serta sertifikat mualaf. Itu semua akan ditanda tangani setelah proses ini selesai.

Pria tampan bermata sipit itu mengenakan stelan jas berwarna putih dengan dasi yang berwarna putih juga. Dan sepertinya, Sandi memang mengerti dengan keadaan Joe. Sebab stelan jasnya itu menggunakan sarung putih, bukan celana bahan.

Sebelum dia duduk, dia sudah berwudhu. Dengan ditemani Sandi juga tentunya.

"Sudah siap, Jon?" tanya Abi Hamdan, yang duduk di sebelah Penghulu Dylan. Dia menatap wajah Joe yang tampak begitu ceria, bahkan sejak tadi deretan gigi putihnya ditonjolkan.

Joe benar-benar merasa sangat bahagia sekali, bisa sampai dititik ini.

"Sudah, Pak." Joe mengangguk cepat penuh semangat.

"Sekarang, berikrar lah tentang niatmu ingin masuk Islam," perintah Abi Hamdan.

Joe membuang napasnya perlahan, lalu dia pun menatap orang tuanya yang berada di atas ranjang sambil tersenyum manis.

Mami Yeri terlihat sama seperti Joe, yakni tersenyum manis dan dia juga tentunya ikut senang. Akan tetapi, tidak dengan Papi Paul. Bola mata pria itu terlihat becek, wajahnya pun tampak begitu sendu.

'Tuhan Yesus maafkan aku, yang nggak bisa menolak permintaan Joe sehingga dia menjadi mualaf,' batin Papi Paul. 'Ini semua karena kesalahannya bersama Syifa. Tolong maafkan lah anakku Jonathan, atas semua yang telah terjadi.'

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Hal pertama yang Joe ucapkan tentunya adalah salam.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab mereka semua yang ada di sana. Terkecuali Papi Paul, yang masih sibuk dengan pikirannya.

"Aku Jonathan Anderson. Aku lahir dari keluarga Kristen Protestan. Dan atas izin Allah serta orang tuaku ... aku ingin masuk Islam," ujar Joe.

Sorotan matanya pun menatap sekitar dan terhenti di depan pintu, sebab dia melihat Kakek Tua berada di sana. Tengah berdiri sambil memegang karung dan tersenyum manis menatapnya.

Pakaian Kakek itu terlihat sama, seperti awal-awal Joe melihatnya. Akan tetapi Joe heran sendiri, mengapa dia bisa ada di sana?

'Lho, kok Kakek Tua itu ada di sini juga? Apa Abinya Syifa mengenalnya, sehingga dia diundang?' batin Joe bertanya-tanya. Sorotan matanya pun kini turun ke kakinya yang memakai sepatu boot berwarna putih. 'Itu sepatu juga nggak ganti-ganti. Orang mana sih, dia, kok bisa kebanjiran? Kan Jakarta nggak hujan.'

"Hei, Jon! Kenapa kau bengong!" seru Abi Hamdan sambil menepuk punggung tangan Joe. Dan seketika membuat pria itu tersentak kaget.

"Ah, ma-maaf-maaf. Aku gagal fokus sama Kakek-kakek, Pak," sahut Joe dengan tergagap.

"Kakek? Kakek siapa?" Abi Hamdan langsung memutar kepalanya ke belakang. Mengikuti arah pandangan mata Joe. Akan tetapi, dia tak melihat apa-apa di sana. 'Mana kakek-kakeknya? Nggak ada Kakek-kakek di perasaan. Hanya Pak RT yang paling tua di sini dan dia belum Kakek-kakek.'

"Silahkan dilanjutkan Pak Jonathan. Dan berpokuslah," tegur Ustad Yunus.

"Iya." Joe mengangguk cepat. "Selain karena ingin menikahi Syifa dan menjadi satu keyakinan dengannya ... aku juga sudah sadar dan tanpa paksaan dari pihak mana pun, jika ternyata tidak ada Tuhan selain Allah di dunia ini. Adam, nabi pertama Allah. Dan nabi terakhirnya adalah Nabi Muhammad." Joe tersenyum, dengan perlahan menatap Abi Hamdan. "Mulai sekarang ... Al-Qur'an adalah kitab suciku. Dan aku akan memperdalam Islam lebih jauh, supaya aku menjadi muslim yang taat pada agama serta menjadi imam yang baik untuk anak dan istriku."

"Alhamdulillah ...," ucap Abi Hamdan sambil tersenyum. Lalu menatap sekitar. "Kita semua akan menyaksikan Jonathan yang akan mengucapkan syahadat."

Joe lantas berkata, "Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah."

Tanpa bimbingan dari Abi Hamdan atau Ustad Yunus, Joe mengucapkan kalimat syahadat itu dengan lancar.

"Tolong ucapkan sekali lagi, Pak," pinta Ustad Yunus.

"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah," ucap Joe.

"Alhamdulillah ya Allah," ucap semua orang yang duduk lesehan di sana. Lalu mengusap wajahnya dengan telapak tangan, mengucap syukur sebab telah menyaksikan seseorang yang sudah mendapatkan hidayah.

"Selamat, Jon ...." Tangan Abi Hamdan terulur ke arah Joe. Dan langsung disambut oleh pria itu. "Mulai hari ini, kau seperti terlahir kembali di dunia sebagai umat muslim. Umatnya Allah yang Maha Esa. Aku harap ... kau akan tetap beragama Islam hingga akhir hayatmu."

"Amin, ya Allah. Terima kasih, Abi Mertua," sahut Joe sambil tersenyum. Perlahan jabatan tangan itu dilepaskan.

"Silahkan tanda tangan, Pak. Karena Bapak sudah resmi memeluk Islam," titah Ustad Yunus yang menggeser selembar sertifikat di atas meja, kemudian memberikan pulpen ke tangan Joe.

"Iya, Tad." Joe mengangguk, segera dia menandatangani sertifikat itu.

Setelah selesai semuanya. Sekarang tiba saatnya proses ijab kabul itu dimulai.

Seperti biasanya, seorang Ustad memimpin do'a terlebih dahulu. Dan Ustad Yunus lah yang memimpin do'anya.

"Saat kamu berjabat tangan dengan Pak Ustad Hamdan. Ucapkan kalimat ijab kabulnya, Joe. Bunyinya; "Saya terima nikah dan kawinnya Syifa Sonjaya binti Hamdan Sonjaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set emas murni 50,32 gram, tunai!" Penghulu Dylan memberitahu, akan apa yang harusnya Joe ucapkan nanti.

"Iya, Dy." Joe mengangguk, kemudian terdiam sambil mengingat-ingat dan mengucapkan kalimat itu berulang kali dalam hati.

Hingga tiba saatnya, dimana tangan Joe dan Abi Hamdan saling berjabat. Namun mendadak, tangan pria itu terasa bergetar. Jantungnya pun ikut berdegup kencang.

Tampaknya, Joe mulai grogi. Sebab memang ini pengalaman pertamanya akad nikah dengan proses ijab kabul dan tanpa didampingi calon pengantin wanita.

'Syifa, hanya dalam hitungan detik. Aku akan menjadi suamimu, dan memilikimu seutuhnya,' batin Joe sambil tersenyum dan mengingat wajah Syifa yang tengah tersenyum padanya.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Jonathan Anderson bin Pilus Anderson—"

"Paulus Anderson, Pak, bukan Pilus Anderson," potong Penghulu Dylan. Sebab memang apa yang diucapkan Abi Hamdan salah.

"Maaf. Akan aku ulangi," ucap Abi Hamdan dengan menganggukkan kepalanya. "Saya nikahkan dan saya kawinnya engkau saudara Jonathan Anderson bin Paulus Anderson dengan anak saya yang bernama Syifa Sonjaya dengan mas kawinnya berupa seperangkat alat sholat dan satu set emas murni 50,32 gram, tunai!" Abi Hamdan menggerakkan jabatan tangannya, sehingga Joe langsung membuka suara.

"Saya terima kawinnya—"

"Saya terima nikah dan kawinnya, Joe," sahut Penghulu Dylan yang membenarkan.

"Coba ulangi dulu, kalimatnya, Jon, sebelum mulai lagi." Abi Hamdan melepaskan jabatan tangannya. Membiarkan Joe menghafalkan kalimat itu supaya tak salah lagi.

"Saya terima nikah dan kawinnya Syifa Sonjaya binti Hamdan Sonjaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set emas murni 50,32 gram, tunai," ucap Joe.

"Nah, itu bisa." Abi Hamdan mengulurkan kembali tangannya di atas meja. Perlahan Joe pun kembali meraih dan terasa dingin sekali pria itu. "Nggak perlu grogi, Jon. Santai saja."

"Iya, Pak." Joe mengangguk. Sandi yang tengah memvideokan momen itu langsung melangkah menuju nakas di dekat ranjang Mami Yeri. Dia mengambil beberapa lembar tissu kemudian mengusap keringat pada dahi majikannya.

"Tarik napas dulu, Dad, biar nggak grogi," tegur Robert sambil tersenyum. Dia duduk bersila di sana dengan wajah ceria dan bersemu merah.

"Iya." Joe menarik napasnya, lalu perlahan dia buang.

"Sudah siap?" tanya Abi Hamdan. Joe pun mengangguk. "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Jonathan Anderson bin Paulus Anderson dengan anak saya yang bernama Syifa Sonjaya dengan mas kawinnya berupa seperangkat alat sholat dan satu set emas murni 50,32 gram, tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Syifa Sonjaya binti Hamdan Sonjaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set emas murni 30,32 gram, tunai!" seru Joe dengan lantang.

"Emasnya salah, Joe," keluh Penghulu Dylan. "Harusnya 50,32 gram."

"Aku tadi bilang 50,32 gram kok," kilah Joe. Dia menganggap apa yang diucapkan benar, tapi sebetulnya memang salah.

"Ulangi. Satu kali lagi," titah Penghulu Dylan.

"Ini yang terakhir, Jon," tegur Abi Hamdan sambil menggerakkan tangannya yang saling menjabat dengan calon menantu. "Kalau kau salah lagi, akad ini aku nyatakan gagal dan akan ditunda besok."

Dalam madzab Imam Syafi’i, jika calon pengantin pria gagal mengucapkan lafadz qabul, maka harus diulang. Jika masih gagal, diulang lagi sampai tiga kali.

Jika setelah diulang sebanyak tiga kali masih gagal, calon pengantin diperintahkan untuk berwudhu. Pasca berwudhu, pengantin pria diperbolehkan mencoba lagi sebanyak satu kali.

Kalau masih gagal, akad nikah hari itu dianggap gagal dan tidak boleh diteruskan. Harus diganti hari lain dan mulai dari ijab qabul pertama lagi.

"Jangan sampai salah lagi, Pak. Biar Bapak cepat sah dengan Bu Syifa." Sandi menepuk pundak Joe, memberikan semangat.

"Bismillah dulu, Joe, jangan lupa." Seseorang tiba-tiba berkata, dia lah Kakek Tua. Joe langsung menatap ke arahnya, Kakek itu masih berdiri di sana sambil memperhatikan dirinya.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Joe. Sorotan matanya kini berubah menjadi tegas. "Ayok, Pak, kita ulangi sekali lagi."

"Siap?" tanya Abi Hamdan.

"Iya." Joe mengangguk cepat.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Jonathan Anderson bin Paulus Anderson dengan anak saya yang bernama Syifa Sonjaya dengan mas kawinnya berupa seperangkat alat sholat dan satu set emas murni 50,32 gram, tunai!"

"Saya terima nikah dan kawinnya Syifa Sonjaya binti Hamdan Sonjaya dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan satu set emas murni 50,32 gram, tunai!" seru Joe dengan satu tarikan napas. Suaranya terdengar begitu nyaring mengisi ruangan itu.

"Bagaimana para saksi?" tanya Penghulu Dylan sambil menoleh ke kanan dan kiri.

"Sah!!" Abi Hamdan yang menyahut lebih dulu. Kemudian disusul beberapa orang yang lain dengan kompaknya. "Saahh!!"

"Alhamdulillahirobbilalamin," ucap Ustad Yunus. Kemudian langsung memanjatkan do'a.

"Alhamdulillah ya, Allah." Joe mengangkat kedua tangannya dan mengikuti do'a-do'a yang Ustad Yunus ucapkan. 'Akhirnya, semuanya selesai. Aku sudah menikahimu, Fa. Kamu sudah menjadi istriku,' batin Joe.

'Ya Allah ya Tuhanku. Terima kasih ... terima kasih telah mengizinkanku untuk menikah lagi. Jika Sonya adalah cinta pertamaku, aku berharap Syifa akan menjadi cinta terakhirku,' tambah Joe, membatin penuh harap.

"Alhamdulillah, Joe. Kamu dan Syifa sudah menjadi pasangan suami istri. Semoga sakinah, mawadah, warahmah," ucap Penghulu Dylan seraya menjabat tangan Joe.

"Amin, Dy. Terima kasih." Joe tersenyum dan perlahan mengangkat tubuhnya. Dia setengah berdiri dengan kedua lutut yang menopang, lalu meraih tubuh Abi Hamdan dan langsung memeluk. "Terima kasih Pak Hamdan, karena telah menerima dan merestuiku jadi menantumu."

Tak terasa, air mata Joe bergulir membasahi pipi. Tapi ini bukanlah air mata kesedihan, melainkan kebahagiaan.

Robert langsung berdiri dan berlari memutar menghampiri Joe. Segera, dia ikut bergabung untuk saling berpelukan.

"Sama-sama, Jon. Aku harap ... kau bisa memegang ucapanmu. Yakni bisa menjadi imam yang baik untuk anak dan istrimu," ucap Abi Hamdan pelan. "Dan aku ingin berpesan padamu untuk jangan pernah menyakiti Syifa, baik fisik atau pun hatinya. Bahagiakan lah dia, jangan pernah membuatnya menangis. Karena kalau kau sampai menyakiti hingga membuatnya menangis ... mungkin aku akan melakukan hal yang sama, seperti apa yang kau lakukan kepada Beni. Yakni memencet telur serta tongkatmu."

Ujung pesan Abi Hamdan terdengar seperti sebuah ancaman.

"Bapak tenang saja. Eh, maksudku Abi Mertua," ralat Joe. "Aku akan berusaha sebisa dan semampuku untuk selalu membahagiakan Syifa. Karena aku benar-benar mencintainya, Bi."

"Iya." Abi Hamdan perlahan mengusap puncak rambut Joe.

"Selamat ya, Dad, dan terima kasih telah mewujudkan keinginan Robert selama ini. Robert sayang sama Daddy banyak-banyak!" seru Robert dengan girang. Ini seperti hari kemenangan. Semua harapan indahnya akhirnya terwujud.

"Daddy juga sayang sekali sama kamu," sahut Joe.

Robert perlahan melepaskan pelukan, kemudian berlari menuju pintu. "Robert juga ingin memeluk Bu Syifa. Eh, maksudnya Mommy," ralatnya terkekeh sendiri. Kakinya berjingkrak-jingkrak tatkala membuka handle pintu. "Sekarang adalah waktu dimana Robert bisa tidur bareng sama Mommy baru. Ini malam pertama Robert bersama Mommy Syifa!"

Terpopuler

Comments

Arumi Nasha Razeta

Arumi Nasha Razeta

Ada yang ga sabar pengen bercinta rupanya tapi bau" nya bakal gagal ini 😂si tongkat bakal ttp terbungkus 🤣

2023-05-12

1

Eva Karmita

Eva Karmita

ya ampun om Jojon kebelet pengen kencingin Bu Syifa 🥰🙈 , sabar om tu tongkat bisbol di cek dulu udah kering apa belum 🤪🤣 , jangan" masih setengah kering setengah basah 🤭🙈😂🤣🤣🤣

2023-05-10

0

Vera Wati

Vera Wati

🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️

2023-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku wanita kotor
2 2. Menjadi milikku selamanya
3 3. Udah gatel banget rupanya
4 4. Menjadi mualaf
5 5. Syifa nggak diper*kosa
6 6. Aku belum menikah
7 7. Memangnya Syifa hamil?
8 8. Harus hamil anakku
9 9. Bercinta adalah solusinya
10 10. Minimal ciuman dulu
11 11. Jadi umat Islam itu nggak enak
12 12. Dia pasti sedang sibuk
13 13. Kamu hanya miliknya
14 14. Tongkat bisbolku sampai sakit
15 15. Cara buat anaknya gimana?
16 16. Kentut dulu yang banyak
17 17. Hukumnya makruh
18 18. Izin membawa Syifa
19 19. Takut naik kalkulator
20 20. Nggak mau disunat
21 21. Supaya Robert mau disunat
22 22. Terlalu lebay
23 23. Turunan Korea
24 24. Berhelm serta lucu
25 25. Kenapa aku jadi merinding begini?!
26 26. Seperti anak gadis saja!
27 27. Gantengan
28 28. Orang yang tepat untukku
29 29. Bersenang-senanglah
30 30. Kita harus melakukannya
31 31. Sangat putih dan indah
32 32. Robert mau disembelih
33 33. Ini hanya salah paham
34 34. Kejutan
35 35. Adik bayi disuntik
36 36. Sa-sakit, Aa!
37 37. Padahal tinggal goyang doang
38 38. Baru setengah
39 39. Sakit kepala
40 40. Resepsi Joe dan Syifa
41 41. Tamu tak diundang
42 42. Di atas langit masih ada langit
43 43. Si Jojon pelit
44 44. Seperti ada yang hilang
45 45. Kita kerjain Om ini
46 46. Sebuah do'a
47 47. Kita bermalam di sini
48 48. Memiliki Syifa seutuhnya
49 49. Aku mencintaimu
50 50. Menuduh tanpa bukti
51 51. Kunci kamar hotel
52 52. Masih perih
53 53. Jadikan ini pengalamanmu yang pertama
54 54. Karena si Jojon sangat membenci Fahmi
55 55. Pengen makan disuapi Mommy
56 56. Izin mendobrak pintu
57 57. Cobaan di depan mata
58 58. Overdosis karena sering disuntik
59 59. Bisa-bisa dia marah
60 60. Kamulah yang lebih menderita
61 61. Ada Om Polisi datang
62 62. Kacipirit*
63 63. Tolong Robert
64 64. Jojon terlihat sangat sempurna
65 65. Dia kupenjarakan saja!
66 66. Menjadi viral
67 67. Selamat datang Pak Fahmi
68 68. Akun face*book
69 69. Musim pelakor
70 70. Bur*ngnya tersangkut
71 71. Malam ini aku lembur
72 72. Takut Aa selingkuh
73 73. Aku mau susulin Aa
74 74. Melihatnya langsung
75 75. Beda tempat
76 Pengumuman! Tolong dibaca karena ini penting!
77 76. Aku kira kamu kangen
78 77. Kamu harus tanggung jawab
79 78. Gaya helikopter
80 79. Abi ketinggalan di kantor
81 80. Jemput Abi pulang
82 81. Lindungi suami hamba
83 82. Kelaparan
84 83. Nggak bisa pelan
85 84. Kupenggal kepalamu
86 85. Bisa-bisa Mami kecewa
87 86. Gunakan waktu ini
88 87. Kita nggak akan bercerai sampai kapan pun
89 88. Menelan kunci
90 89. Poin utama permasalahan
91 90. Jangan pisahkan aku dan Syifa
92 91. Aku mencintai Aa
93 92. Kita pisahkan mereka saja
94 93. Menjauhkan mereka
95 94. Ada yang harus kita selesaikan
96 95. Pengen cepat ketemu Aa
97 96. Aku nggak mau cerai
98 97. Dia akan kembali bersamamu
99 98. Demi Papi dan Mami
100 99. Kamu kembali berdusta
101 100. Setan di Indonesia
102 101. Satu kali kesempatan
103 102. Pengganti Syifa
104 103. Kerjasama
105 104. Jangan menyiksa dirimu
106 105. Menahan rindu memang sangat berat
107 106. Butuh belaian kasih sayang
108 107. Butuh bantuan
109 108. Hitung-hitung ngasih kejutan
110 109. Do'a Robert
111 110. Apakah kita harus urungkan niat?
112 111. Lebih cocok
113 112. Robert ngamuk
114 113. Ayok keluar
115 114. Sensasinya
116 115. Kita akhiri semua masalah ini
117 116. Kalian kali ini selamat
118 117. Punya pesawat
119 118. Model iklan
120 119. Robert nggak ada
121 120. Kepengen ngobrol empat mata
122 121. Wajib mendesa*h setiap hari
123 122. Perasaanku jadi nggak enak
124 123. Mengantar pulang
125 124. Ayok ditolong
126 125. Gaya kepiting
127 126. Mami mau gaya kepiting
128 127. Biar aku bisa merebutnya
129 128. Jalan-jalan bertiga
130 129. Nonton film
131 130. Astaghfirullahallazim
132 131. Ngompol dicelana
133 132. Udah gede masih ngompol
134 133. Kita harus jagain Daddy
135 134. Nggak rela membagi cintaku
136 135. Kepengen cepat jadi dewasa
137 136. Enak banget
138 137. Cintaku bertepuk sebelah tangan
139 138. Roti bakar
140 139. Nggak perlu gatal sama suami orang
141 140. Mommy keren!
142 141. Tante harus waspada
143 142. Unta dari Arab
144 143. Biar satu keluarga itu nangis
145 144. Tapi ada syaratnya
146 145. Kok nyebelin?
147 146. Ada rencana nambah istri
148 147. Rencananya sudah beres
149 148. KERACUNAN
150 149. Sebuah fitnah
151 150. Abi khawatir kamu jatuh miskin
152 151. 10 Milyar
153 152. Ganti nama
154 153. Warna baru dihidup mereka
155 154. Pengen ini
156 155. Udah gede masih nennen
157 156. Tolong aku, Bi
158 157. Masa Robert kalah dari Daddy
159 158. Kita bercinta dulu sepuasnya
160 159. Gaya kodok
161 160. Memangnya mau cukur rambut?
162 161. Digundul sampai licin
163 162. Sudah jelek dari sananya
164 163. Dijahit sedikit
165 164. Agak ngeri
166 165. Biksu Tong
167 166. Aku malu
168 167. Syifa selingkuh
169 168. Salah pilih wig
170 169. Biar adil
171 170. Semoga nggak ada hal buruk
172 171. Jangan cukur rambutku
173 172. Sama-sama botak
174 173. Sama-sama salah
175 174. Jadi kepengen digundul juga
176 175. Seputih Cinta Keluarga Gundul
177 176. Rumah sakit
178 177. Goyangan
179 178. Tapi aku takut
180 179. Menolong dengan ikhlas
181 180. Kita ledekin
182 181. Lagi nge-trend
183 182. Kok botak, sih?
184 183. Meminta izin
185 184. Diamplas
186 185. Gundul In The Geng
187 186. Nyebelin
188 187. Darah orang muslim
189 188. Lagi genting
190 189. Ada apa dengan Syifa?
191 190. 3 Bulan
192 191. Kangen sama Syifa
193 192. Maryam Kesayangan Abi Hamdan
194 193. Tidur bareng Syifa
195 194. Jangan sampai kecolongan
196 195. Perkara sarapan
197 196. Mending usir saja
198 197. Kalau perutku agak besar
199 198. Saran hadiah
200 199. Ikut Mami sama Papi
201 200. Hamba Allah
202 201. Syifa belum pulang
203 202. Karaokean
204 203. Berhentilah untuk bersikap berlebihan!
205 204. Coba kupegang
206 205. Sampai lemes
207 206. Sudah pernah ketemu sekali
208 207. Belum ada calon
209 208. Nasi goreng Abang-Abang
210 209. Pura-pura budeg
211 210. Sudah sedikit gila
212 211. Makan bareng
213 212. Muntah-muntah
214 213. Karena Aa pingsan
215 214. Ingin cucu perempuan
216 215. Boy
217 216. Ketemu camer
218 217. Ta'aruf
219 218. Hari kemerdekaan
220 219. Lomba agustusan
221 220. Pasti menang
222 221. Memecahkan balon
223 222. Robert minta maaf
224 223. Hasil keringat sendiri diusia dini
225 224. Motor listrik
226 225. Dompres
227 226. Kayaknya enak juga
228 227. Merengek minta goyang
229 228. Main kucing-kucingan
230 229. Harga diriku
231 230. Lebih baik kita kerjasama
232 231. Pemenang panjat pinang
233 232. Sungguh fantastis
234 233. Sesak napas
235 234. Alasan Abi pingsan
236 235. Pasti dia seneng banget
237 236. Ngajak kondangan
238 237. Diganggu makhluk halus
239 238. Dengan senang hati akan membimbing
240 239. Sampai jadi mertuamu
241 240. Calon istri saya
242 241. Tanda terima kasih
243 242. Daddy tega banggeeeeettttttt
244 243. Suasana baru
245 244. Di alam terbuka
246 245. kok goyang-goyang?
247 246. Aku malu
248 247. Mencintaimu melebihi apa pun
249 248. Video berdurasi 3 menit
250 249. Habis sudah riwayatku
251 250. Sekalian pergi berbulan madu
252 251. Udin Ganteng Slebew
253 252. Hitam dan bergigi tonggos
254 253. Jangan berani kabur dariku
255 254. Keracunan ketek
256 255. Nanti ribet
257 256. Sunat massal
258 257. Biar sekalian mabar
259 258. Nggak rela
260 259. Pasti nanti tertekan batin
261 260. Masa depanmu masih panjang
262 261. Servise senjata
263 262. Berenang bareng
264 263. Kabar baik dan kabar buruk
265 264. Terdengar sok akrab
266 265. Buket bunga
267 266. Hal yang serius
268 267. Perasaan Robert kok nggak enak
269 268. Robert nggak mau sunat
270 269. Berikan jalan
271 270. Tunggu Robert punya istri
272 271. Potongan tongkat
273 272. Kulup
274 273. Nggak ada pengertiannya
275 274. Bintang sepuluh
276 275. Berjemur
277 276. Kamu mau menikah?
278 277. Mantan pacar
279 278. kiriman nasi goreng
280 279. Tiba-tiba kok dia baik sama aku
281 Jodoh Untuk Ustad Yunus
282 280. 9 Bulan
283 281. Nama
284 282. Perutku mules
285 283. Mommy mau melahirkan!
286 284. Sangat cantik
287 285. Seperti kita main arisan
288 286. Velove Mutiara Anderson
289 287. Nggak mau punya adik lagi
290 288. Melakukannya tanpa saling menyatu
291 289. Masih terlalu kecil
292 290. ASI-nya Mommy (END)
293 Menjerat Nyawa Suamiku
Episodes

Updated 293 Episodes

1
1. Aku wanita kotor
2
2. Menjadi milikku selamanya
3
3. Udah gatel banget rupanya
4
4. Menjadi mualaf
5
5. Syifa nggak diper*kosa
6
6. Aku belum menikah
7
7. Memangnya Syifa hamil?
8
8. Harus hamil anakku
9
9. Bercinta adalah solusinya
10
10. Minimal ciuman dulu
11
11. Jadi umat Islam itu nggak enak
12
12. Dia pasti sedang sibuk
13
13. Kamu hanya miliknya
14
14. Tongkat bisbolku sampai sakit
15
15. Cara buat anaknya gimana?
16
16. Kentut dulu yang banyak
17
17. Hukumnya makruh
18
18. Izin membawa Syifa
19
19. Takut naik kalkulator
20
20. Nggak mau disunat
21
21. Supaya Robert mau disunat
22
22. Terlalu lebay
23
23. Turunan Korea
24
24. Berhelm serta lucu
25
25. Kenapa aku jadi merinding begini?!
26
26. Seperti anak gadis saja!
27
27. Gantengan
28
28. Orang yang tepat untukku
29
29. Bersenang-senanglah
30
30. Kita harus melakukannya
31
31. Sangat putih dan indah
32
32. Robert mau disembelih
33
33. Ini hanya salah paham
34
34. Kejutan
35
35. Adik bayi disuntik
36
36. Sa-sakit, Aa!
37
37. Padahal tinggal goyang doang
38
38. Baru setengah
39
39. Sakit kepala
40
40. Resepsi Joe dan Syifa
41
41. Tamu tak diundang
42
42. Di atas langit masih ada langit
43
43. Si Jojon pelit
44
44. Seperti ada yang hilang
45
45. Kita kerjain Om ini
46
46. Sebuah do'a
47
47. Kita bermalam di sini
48
48. Memiliki Syifa seutuhnya
49
49. Aku mencintaimu
50
50. Menuduh tanpa bukti
51
51. Kunci kamar hotel
52
52. Masih perih
53
53. Jadikan ini pengalamanmu yang pertama
54
54. Karena si Jojon sangat membenci Fahmi
55
55. Pengen makan disuapi Mommy
56
56. Izin mendobrak pintu
57
57. Cobaan di depan mata
58
58. Overdosis karena sering disuntik
59
59. Bisa-bisa dia marah
60
60. Kamulah yang lebih menderita
61
61. Ada Om Polisi datang
62
62. Kacipirit*
63
63. Tolong Robert
64
64. Jojon terlihat sangat sempurna
65
65. Dia kupenjarakan saja!
66
66. Menjadi viral
67
67. Selamat datang Pak Fahmi
68
68. Akun face*book
69
69. Musim pelakor
70
70. Bur*ngnya tersangkut
71
71. Malam ini aku lembur
72
72. Takut Aa selingkuh
73
73. Aku mau susulin Aa
74
74. Melihatnya langsung
75
75. Beda tempat
76
Pengumuman! Tolong dibaca karena ini penting!
77
76. Aku kira kamu kangen
78
77. Kamu harus tanggung jawab
79
78. Gaya helikopter
80
79. Abi ketinggalan di kantor
81
80. Jemput Abi pulang
82
81. Lindungi suami hamba
83
82. Kelaparan
84
83. Nggak bisa pelan
85
84. Kupenggal kepalamu
86
85. Bisa-bisa Mami kecewa
87
86. Gunakan waktu ini
88
87. Kita nggak akan bercerai sampai kapan pun
89
88. Menelan kunci
90
89. Poin utama permasalahan
91
90. Jangan pisahkan aku dan Syifa
92
91. Aku mencintai Aa
93
92. Kita pisahkan mereka saja
94
93. Menjauhkan mereka
95
94. Ada yang harus kita selesaikan
96
95. Pengen cepat ketemu Aa
97
96. Aku nggak mau cerai
98
97. Dia akan kembali bersamamu
99
98. Demi Papi dan Mami
100
99. Kamu kembali berdusta
101
100. Setan di Indonesia
102
101. Satu kali kesempatan
103
102. Pengganti Syifa
104
103. Kerjasama
105
104. Jangan menyiksa dirimu
106
105. Menahan rindu memang sangat berat
107
106. Butuh belaian kasih sayang
108
107. Butuh bantuan
109
108. Hitung-hitung ngasih kejutan
110
109. Do'a Robert
111
110. Apakah kita harus urungkan niat?
112
111. Lebih cocok
113
112. Robert ngamuk
114
113. Ayok keluar
115
114. Sensasinya
116
115. Kita akhiri semua masalah ini
117
116. Kalian kali ini selamat
118
117. Punya pesawat
119
118. Model iklan
120
119. Robert nggak ada
121
120. Kepengen ngobrol empat mata
122
121. Wajib mendesa*h setiap hari
123
122. Perasaanku jadi nggak enak
124
123. Mengantar pulang
125
124. Ayok ditolong
126
125. Gaya kepiting
127
126. Mami mau gaya kepiting
128
127. Biar aku bisa merebutnya
129
128. Jalan-jalan bertiga
130
129. Nonton film
131
130. Astaghfirullahallazim
132
131. Ngompol dicelana
133
132. Udah gede masih ngompol
134
133. Kita harus jagain Daddy
135
134. Nggak rela membagi cintaku
136
135. Kepengen cepat jadi dewasa
137
136. Enak banget
138
137. Cintaku bertepuk sebelah tangan
139
138. Roti bakar
140
139. Nggak perlu gatal sama suami orang
141
140. Mommy keren!
142
141. Tante harus waspada
143
142. Unta dari Arab
144
143. Biar satu keluarga itu nangis
145
144. Tapi ada syaratnya
146
145. Kok nyebelin?
147
146. Ada rencana nambah istri
148
147. Rencananya sudah beres
149
148. KERACUNAN
150
149. Sebuah fitnah
151
150. Abi khawatir kamu jatuh miskin
152
151. 10 Milyar
153
152. Ganti nama
154
153. Warna baru dihidup mereka
155
154. Pengen ini
156
155. Udah gede masih nennen
157
156. Tolong aku, Bi
158
157. Masa Robert kalah dari Daddy
159
158. Kita bercinta dulu sepuasnya
160
159. Gaya kodok
161
160. Memangnya mau cukur rambut?
162
161. Digundul sampai licin
163
162. Sudah jelek dari sananya
164
163. Dijahit sedikit
165
164. Agak ngeri
166
165. Biksu Tong
167
166. Aku malu
168
167. Syifa selingkuh
169
168. Salah pilih wig
170
169. Biar adil
171
170. Semoga nggak ada hal buruk
172
171. Jangan cukur rambutku
173
172. Sama-sama botak
174
173. Sama-sama salah
175
174. Jadi kepengen digundul juga
176
175. Seputih Cinta Keluarga Gundul
177
176. Rumah sakit
178
177. Goyangan
179
178. Tapi aku takut
180
179. Menolong dengan ikhlas
181
180. Kita ledekin
182
181. Lagi nge-trend
183
182. Kok botak, sih?
184
183. Meminta izin
185
184. Diamplas
186
185. Gundul In The Geng
187
186. Nyebelin
188
187. Darah orang muslim
189
188. Lagi genting
190
189. Ada apa dengan Syifa?
191
190. 3 Bulan
192
191. Kangen sama Syifa
193
192. Maryam Kesayangan Abi Hamdan
194
193. Tidur bareng Syifa
195
194. Jangan sampai kecolongan
196
195. Perkara sarapan
197
196. Mending usir saja
198
197. Kalau perutku agak besar
199
198. Saran hadiah
200
199. Ikut Mami sama Papi
201
200. Hamba Allah
202
201. Syifa belum pulang
203
202. Karaokean
204
203. Berhentilah untuk bersikap berlebihan!
205
204. Coba kupegang
206
205. Sampai lemes
207
206. Sudah pernah ketemu sekali
208
207. Belum ada calon
209
208. Nasi goreng Abang-Abang
210
209. Pura-pura budeg
211
210. Sudah sedikit gila
212
211. Makan bareng
213
212. Muntah-muntah
214
213. Karena Aa pingsan
215
214. Ingin cucu perempuan
216
215. Boy
217
216. Ketemu camer
218
217. Ta'aruf
219
218. Hari kemerdekaan
220
219. Lomba agustusan
221
220. Pasti menang
222
221. Memecahkan balon
223
222. Robert minta maaf
224
223. Hasil keringat sendiri diusia dini
225
224. Motor listrik
226
225. Dompres
227
226. Kayaknya enak juga
228
227. Merengek minta goyang
229
228. Main kucing-kucingan
230
229. Harga diriku
231
230. Lebih baik kita kerjasama
232
231. Pemenang panjat pinang
233
232. Sungguh fantastis
234
233. Sesak napas
235
234. Alasan Abi pingsan
236
235. Pasti dia seneng banget
237
236. Ngajak kondangan
238
237. Diganggu makhluk halus
239
238. Dengan senang hati akan membimbing
240
239. Sampai jadi mertuamu
241
240. Calon istri saya
242
241. Tanda terima kasih
243
242. Daddy tega banggeeeeettttttt
244
243. Suasana baru
245
244. Di alam terbuka
246
245. kok goyang-goyang?
247
246. Aku malu
248
247. Mencintaimu melebihi apa pun
249
248. Video berdurasi 3 menit
250
249. Habis sudah riwayatku
251
250. Sekalian pergi berbulan madu
252
251. Udin Ganteng Slebew
253
252. Hitam dan bergigi tonggos
254
253. Jangan berani kabur dariku
255
254. Keracunan ketek
256
255. Nanti ribet
257
256. Sunat massal
258
257. Biar sekalian mabar
259
258. Nggak rela
260
259. Pasti nanti tertekan batin
261
260. Masa depanmu masih panjang
262
261. Servise senjata
263
262. Berenang bareng
264
263. Kabar baik dan kabar buruk
265
264. Terdengar sok akrab
266
265. Buket bunga
267
266. Hal yang serius
268
267. Perasaan Robert kok nggak enak
269
268. Robert nggak mau sunat
270
269. Berikan jalan
271
270. Tunggu Robert punya istri
272
271. Potongan tongkat
273
272. Kulup
274
273. Nggak ada pengertiannya
275
274. Bintang sepuluh
276
275. Berjemur
277
276. Kamu mau menikah?
278
277. Mantan pacar
279
278. kiriman nasi goreng
280
279. Tiba-tiba kok dia baik sama aku
281
Jodoh Untuk Ustad Yunus
282
280. 9 Bulan
283
281. Nama
284
282. Perutku mules
285
283. Mommy mau melahirkan!
286
284. Sangat cantik
287
285. Seperti kita main arisan
288
286. Velove Mutiara Anderson
289
287. Nggak mau punya adik lagi
290
288. Melakukannya tanpa saling menyatu
291
289. Masih terlalu kecil
292
290. ASI-nya Mommy (END)
293
Menjerat Nyawa Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!