Ketulusan Cinta JONATHAN

Ketulusan Cinta JONATHAN

1. Aku wanita kotor

...Haloooo.... selamat datang dan selamat membaca dinovelku yang ke-6. Semoga suka, ya.......

...Novel ini merupakan season ke-2 dari novel 'Mengejar Cinta Duplikat Istriku'...

...****************...

"Angkat tangan kalian ke atas!" seru seorang polisi sambil menodongkan sebuah pistol pada dua pria di depan pintu kamar.

Dia dan rekan seprofesinya berhasil menemukan jejak dimana Syifa diculik.

Sebelumnya, Joe meminta anaknya Robert untuk menghubungi pihak polisi. Supaya membantunya untuk bisa menemukan Syifa, calon istrinya.

(Flashback On)

Syifa dan Robert tengah duduk sambil mengobrol, di kursi panjang di depan kamar inap Mami Yeri dan Papi Paul. Dua orang itu adalah orang tua Joe, mereka berada di rumah sakit karena mengalami magh dan butuh cairan. Sehingga pihak rumah sakit meminta keduanya untuk sementara dirawat.

Selain duduk dan mengobrol, Syifa dan Robert juga menunggu Abi Hamdan dan Umi Maryam yang berada di sana. Mereka adalah orang tua dari Syifa.

Rencananya, dua pasang orang tua itu hendak berdiskusi. Menentukan kapan berlangsungnya Syifa dan Joe menikah.

Abi Hamdan sudah mengusulkan ijab kabul yang akan dilakukan malam ini pada jam 7. Tapi tidak tahu mereka setuju atau tidak.

Namun, disaat Syifa dan Robert mengobrol dengan asiknya. Tiba-tiba saja datang seorang pria, lalu meraih Syifa dengan kasar hingga membuat tubuhnya berdiri.

"Syifa! Ternyata kamu ada di sini juga?!" tanyanya. Sebenarnya ini hanya basa basi saja. Padahal awalnya dia memang sudah membuntuti Syifa sejak kemarin-kemarin.

Robert pun ikut berdiri, kemudian menepis tangan pria yang terlihat asing dimatanya itu. "Om siapa? Jangan pegang-pegang calon Mommy baruku!" tegasnya.

"Kamu pokoknya nggak boleh menikah, Fa! Dan kita nggak boleh putus!" tegasnya.

Ternyata pria itu adalah Beni, mantan kekasih Syifa. Dia lantas menoleh ke kanan dan kiri, mengamati situasi. Dan ketika menurutnya aman, segera dia pun kembali meraih tangan Syifa. Tapi kali ini sambil ditarik dan mengajaknya pergi.

"Hei! Mau bawa Mommy baruku ke mana kau?!" teriak Robert yang langsung berlari mengejar mereka pada lorong rumah sakit.

"Kakak ini apa-apaan, sih! Lepaskan aku!" pekik Syifa memberontak. Bukan hanya menepis tangan Beni, dia juga mendorong dadanya hingga membuat pria itu mundur beberapa langkah.

"Kamu harus ikut denganku, Fa!" Dengan nekat dan tanpa berpikir, Beni langsung mengangkat tubuh Syifa. Kemudian membawanya berlari pergi dari sana hingga keluar dari rumah sakit.

Robert yang masih mengejar langsung membuka seluruh sepatunya, lalu melemparkannya ke arah punggung pria di depannya sambil berteriak meminta tolong. "Semuanya tolong aku! Calon Mommy baruku mau diculik!" teriaknya kencang.

(Flashback Off)

Dua pria di depan pintu itu adalah temannya Beni. Niat awal Beni memanglah ingin menculik Syifa supaya bisa memperko*sanya. Tapi jika dilakukan seorang diri, rasanya dia tidak akan bisa. Selain itu, dia juga tak punya mobil.

Kedua teman Beni ingin membantu karena memang diberikan iming-iming. Tapi ini bukan soal uang, melainkan soal kebutuhan biologis.

Dua pria tersebut sontak terbelalak, mereka terkejut sebab tahu-tahu sudah ada tiga polisi yang menodongkan senjata di hadapannya. Sebelumnya, dia dan temannya itu sama sekali tak curiga dan mendengar apa pun jika akan ada polisi datang.

Ada Joe juga di samping salah satu polisi itu.

'Kok tiba-tiba sudah ada polisi? Wah gawat ini,' batin pria berjaket hitam seraya mengangkat tangannya.

'Kira-kira si Beni sudah selesai memperko*sa Syifa belum, ya?' batin pria berkaos merah. Dia juga perlahan mengangkat tangannya. 'Ah sial banget sih ini, padahal aku belum memperko*sa Syifa. Masa sudah ditangkap duluan.'

"Pak, saya dan teman saya hanya disuruh Beni. Dia lah orang yang ...." Ucapan pria berjaket hitam itu terhenti saat tiba-tiba saja mendengar suara perempuan berteriak histeris di dalam kamar. Padahal sebenarnya dia ingin menjelaskan supaya tak mendapatkan hukuman.

"Kakak br*ngsek, hiks!"

"Syifa!" seru Joe dengan keterkejutannya. Sorotan matanya tertuju ke arah pintu kamar. Suara itu dia kenal betul milik calon istrinya.

Dengan panik, Joe langsung menendang pintu di depannya. Tidak lagi menggunakan tangan untuk membuka. Ternyata, kayu jatinya pun sudah rapuh. Sehingga sekali tendangan saja benda tersebut langsung tertubruk jatuh.

Bruk!

"Astaga Syifa!" Joe sontak terbelalak dengan jantung yang berdegup kencang, kala melihat Syifa yang setengah tel*njang itu dihimpit dari bawah serta diciumi oleh pria yang entah dia sendiri tak tahu siapa. Tapi yang jelas, pria itu tanpa busana.

"Bre*ngsek sekali, kau! Berani-beraninya melecehkan calon istriku!" geram Joe dengan kedua tangan yang mengepal kuat. Dadanya bergemuruh dan matanya memanas.

Namun, ada rasa sakit di dalam lubuk hatinya, dan itu membawanya untuk menghajar habis-habisan Beni.

Kerah belakang pria itu langsung Joe tarik dengan kasar, hingga membuat tubuhnya terhentak ke lantai.

Bruk!

"Ternyata kau orangnya?! Dasar manusia bia*dab!" berang Joe dengan penuh kemurkaan, ketika mengetahui ternyata Beni lah oranganya. Pertemuannya sekali dengan pria itu ternyata tidak membuatnya lupa dengan wajahnya.

Segera, Joe menghentakkan bokong ke perut Beni. Kemudian mulai menonjokki seluruh wajah pria itu secara bertubi-tubi dan tanpa ampun.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Hiks, hiks, hiks!" Syifa yang sejak tadi menangis langsung membenarkan pakaiannya, kemudian beringsut mundur menuju beberapa tumpukan kardus kosong di sana untuk menutupi tubuhnya.

Pakaiannya sekarang sudah tak bisa lagi menutupi aurat. Banyak yang robek karena ulah Beni. Bahkan hijab pashminanya pun hilang entah ke mana.

"Pak Jonathan! Hentikan, Pak!" Seorang polisi mencoba menarik tangan Joe. Berupaya menghentikan aksinya, yang sekarang tengah mencekik leher Beni.

Wajah pria itu terlihat memerah dalam kegelapan. Napasnya sudah tersendat-sendat. Kalau aksi Joe tidak dihentikan, bisa-bisa Beni kehilangan nyawa.

"Biarkan aku membunuhnya malam ini!" Joe sudah seperti orang yang kerasukan setan, karena sangking murkanya melihat keadaan. Dengan kasar, dia pun menepis tangan Pak Polisi yang menghalanginya.

Lantas, dengan satu tangan, dia kembali mencekik leher Beni. Dan tangan satunya dia gunakan untuk mencengkeram tongkat dan kedua telur Beni.

"Bukan hanya nyawamu yang kubuat melayang. Tapi tongkat dan kedua telurmu juga, Bia*dab!!" teriaknya. Bagi Joe, Beni pantas mendapatkan semua itu. Sebab dia menggunakan ketiga benda tersebut di tubuhnya untuk bisa melecehkan Syifa.

"Aaarrrgghh!" Beni mengerang tertahan. Matanya sontak mendelik ke atas. Saat merasakan sakit yang tak terhingga, sepanjang sejarah dalam hidupnya.

"Pak Jonathan astaghfirullah!" Pak Polisi sontak membelalakkan matanya, saat mendapati Beni sudah hilang kesadaran.

Cepat-cepat, dia yang dibantu temannya yang baru saja menghampiri langsung menarik tubuh Joe hingga membuatnya berdiri.

Setelah itu, dia lantas berjongkok ke arah Beni. Jari telunjuknya ditempelkan pada lubang hidungnya. Untuk bisa memastikan jika pria itu masih bernapas atau tidak.

"Astaghfirullah! Dia nggak bernapas, Pak! Cepat kita bawa ke rumah sakit!" perintahnya pada rekan seprofesinya. Sebab memang dia tak merasakan angin yang berhembus dari lubang hidung pria itu.

"Ayok, Pak." Rekannya itu mengangguk, kemudian berjongkok dan meraih tubuh Beni.

Keduanya berlari pergi dari sana, membawa Beni. Sedangkan polisi yang satunya datang menghampiri Joe, dia baru saja selesai memasukkan kedua teman Beni ke dalam mobil. Tentunya dengan diborgol juga, supaya tak kabur.

"Syifa!" Joe langsung berlari menghampiri Syifa saat mengingat akan dirinya yang sejak tadi menangis. Dia melihat, kaki putih calon istrinya berada dibalik tumpukan kardus kosong.

"Jangan mendekat!" teriak Syifa histeris. Dia beringsut mundur dengan wajah ketakutan, tubuhnya terlihat bergetar hebat. Kedua tangannya itu menyilang ke arah dada, berusaha menutupi bagian-bagian tubuh supaya tak dapat dilihat orang lain.

Joe masih melangkah pelan. Perlahan dia pun melepaskan jas, kemudian melepaskan beberapa kancing kemejanya.

"Jangan mendekat kataku! Jangan perko*sa aku!" teriak Syifa yang makin kencang sambil menangis.

Melihatnya yang begitu ketakutan, Joe akhirnya menghentikan langkahnya. Padahal niat Joe, ingin memberikan apa yang dia pakai kepada Syifa. Supaya gadis itu dapat menutupi tubuhnya.

"Aku Jonathan, Fa. Aku nggak akan mempe*rkosamu. Aku datang justru membantumu." Perlahan, Joe berjongkok. Tangan kanannya pun terulur dengan pelan ke arah Syifa yang tengah menundukkan wajahnya. Rambut panjang berwarna hitamnya bergerai indah. "Tolong pakailah ini untuk sementara, biar aku akan membawakan baju ganti untukmu," pintanya dengan lembut.

Bukannya mengambil, Syifa justru menangis pilu dengan menutupi wajahnya. Dia merasa, saat ini hidupnya benar-benar telah hancur. Dunia pun rasanya runtuh.

"Hiks! Hiks!"

"Tenanglah, Fa. Aku sudah datang dan menolongmu," ucap Joe dengan lembut seraya mengusap puncak rambut Syifa. Akan tetapi, gadis itu menepisnya. Jas abu yang sudah Joe lepaskan kini diletakkan di samping kaki kanan Syifa, sebab sejak tadi belum diambil. "Kamu sudah aman sekarang. Tunggu sebentar ... aku akan mencarikan baju untukmu supaya kita bisa pulang, ya?"

Joe tersenyum manis. Dia lantas berdiri. Baru saja kakinya hendak melangkah pergi, tetapi seketika urung saat di mana Syifa berucap,

"Aku nggak mau menikah dengan Bapak." Suara Syifa begitu lirih, tertahan oleh tangisnya dan terasa begitu menyesakkan dada.

"Nggak mau menikah?!" Joe mengerutkan keningnya, lalu berbalik badan dan menatap kembali Syifa dengan bingung. "Kenapa? Bukankah malam ini kita akan melangsungkan akad. Pasti orang tua kita sudah menunggu, Fa."

"Harusnya Bapak nggak perlu tanya kenapa. Kan Bapak sudah tau sendiri, apa yang telah aku alami, hiks!" rintih Syifa.

"Terus kenapa? Apa masalahnya di sini, Fa? Yang penting 'kan kamu sudah baik-baik saja sekarang."

"Baik-baik saja apanya, Pak?" Syifa mengangkat wajahnya yang sudah banjir karena air mata. Matanya merah begitu pun dengan seluruh wajahnya. "Aku sudah nggak suci lagi. Aku wanita kotor, hiks!"

Jantung Joe sontak berdebar kencang. Dadanya terasa berdenyut. Ngilu sekali rasanya, mendengar apa yang terucap dibibir gadis pujaan hati itu.

Namun, dia sendiri justru memilih untuk menyalahkan dirinya sendiri. Sebab kalau benar itu semua telah terjadi—itu dikarenakan dia lah yang lalai. Telat datang untuk menyelamatkan.

Harusnya, Joe juga tidak perlu mandi saat itu. Supaya tidak meninggalkan Syifa bersama Robert.

"Kamu benar-benar sudah dilecehkan tadi? Dia memperko*samu?" tanya Joe dengan bibir yang bergetar. Bola matanya tampak berkaca-kaca. Dia tentunya ikut sedih. Melihat calon istrinya bersedih.

Syifa hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Tapi sejujurnya, dia sendiri tak tahu jelas bagaimana kejadiannya. Sebab saat terbangun dari pingsan, Syifa sudah melihat Beni tengah berada di atas tubuhnya yang bermandikan keringat. Sedang menciumi bibir.

Keadaan mereka pun yang bisa dikatakan tak berbusana. Selain itu, Syifa juga sekarang merasakan seluruh tubuhnya sakit, sela*ngkangannya, serta kepala. Jadi semua itu rasanya sudah meyakinkan hatinya, jika Beni benar-benar sudah melakukan tindakan asusila.

"Aku benar-benar wanita kotor, Pak! Bapak pasti sudah jijik kepadaku, kan, hiks?!" Syifa kembali menangis, meratapi nasibnya.

"Kamu bukan wanita kotor, Fa!" tegas Joe dengan gelengan kepala. "Aku juga nggak peduli dengan apa yang telah terjadi. Karena kamu tetap akan menikah denganku!"

"Tapi aku tetap nggak mau menikah dengan Bapak!" tegas Syifa sambil menggeleng cepat.

"Kenapa, Fa?" Suara Joe terdengar begitu lembut. Air mata pun seketika luruh, membasahi kedua pipinya. "Bukan cuma aku saja yang telah berjuang. Tapi Robert juga. Masa kita sudah dititik ini harus nggak jadi menikah? Masa perjuanganku sia-sia?"

...Jangan lupa masukkan ke daftar favorit ya, Guys!...

...Like, komen, vote dan hadiahnya juga jangan lupa dibagi! Biar Author semangat nulisnya 😉...

Terpopuler

Comments

Micel Lee

Micel Lee

slalu hadir

2023-05-09

2

Arumi Nasha Razeta

Arumi Nasha Razeta

Semoga saja Bu Syifa belum sempat di bobol yah semangat pak Joe perjuangkan cintamu 💪

2023-05-09

0

Yulia Prihatin91#SoLo#

Yulia Prihatin91#SoLo#

akhirnya sesok 2
Robert aq kasih bunga bermekaran nih kayak hatimu yang berbunga- bunga

2023-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku wanita kotor
2 2. Menjadi milikku selamanya
3 3. Udah gatel banget rupanya
4 4. Menjadi mualaf
5 5. Syifa nggak diper*kosa
6 6. Aku belum menikah
7 7. Memangnya Syifa hamil?
8 8. Harus hamil anakku
9 9. Bercinta adalah solusinya
10 10. Minimal ciuman dulu
11 11. Jadi umat Islam itu nggak enak
12 12. Dia pasti sedang sibuk
13 13. Kamu hanya miliknya
14 14. Tongkat bisbolku sampai sakit
15 15. Cara buat anaknya gimana?
16 16. Kentut dulu yang banyak
17 17. Hukumnya makruh
18 18. Izin membawa Syifa
19 19. Takut naik kalkulator
20 20. Nggak mau disunat
21 21. Supaya Robert mau disunat
22 22. Terlalu lebay
23 23. Turunan Korea
24 24. Berhelm serta lucu
25 25. Kenapa aku jadi merinding begini?!
26 26. Seperti anak gadis saja!
27 27. Gantengan
28 28. Orang yang tepat untukku
29 29. Bersenang-senanglah
30 30. Kita harus melakukannya
31 31. Sangat putih dan indah
32 32. Robert mau disembelih
33 33. Ini hanya salah paham
34 34. Kejutan
35 35. Adik bayi disuntik
36 36. Sa-sakit, Aa!
37 37. Padahal tinggal goyang doang
38 38. Baru setengah
39 39. Sakit kepala
40 40. Resepsi Joe dan Syifa
41 41. Tamu tak diundang
42 42. Di atas langit masih ada langit
43 43. Si Jojon pelit
44 44. Seperti ada yang hilang
45 45. Kita kerjain Om ini
46 46. Sebuah do'a
47 47. Kita bermalam di sini
48 48. Memiliki Syifa seutuhnya
49 49. Aku mencintaimu
50 50. Menuduh tanpa bukti
51 51. Kunci kamar hotel
52 52. Masih perih
53 53. Jadikan ini pengalamanmu yang pertama
54 54. Karena si Jojon sangat membenci Fahmi
55 55. Pengen makan disuapi Mommy
56 56. Izin mendobrak pintu
57 57. Cobaan di depan mata
58 58. Overdosis karena sering disuntik
59 59. Bisa-bisa dia marah
60 60. Kamulah yang lebih menderita
61 61. Ada Om Polisi datang
62 62. Kacipirit*
63 63. Tolong Robert
64 64. Jojon terlihat sangat sempurna
65 65. Dia kupenjarakan saja!
66 66. Menjadi viral
67 67. Selamat datang Pak Fahmi
68 68. Akun face*book
69 69. Musim pelakor
70 70. Bur*ngnya tersangkut
71 71. Malam ini aku lembur
72 72. Takut Aa selingkuh
73 73. Aku mau susulin Aa
74 74. Melihatnya langsung
75 75. Beda tempat
76 Pengumuman! Tolong dibaca karena ini penting!
77 76. Aku kira kamu kangen
78 77. Kamu harus tanggung jawab
79 78. Gaya helikopter
80 79. Abi ketinggalan di kantor
81 80. Jemput Abi pulang
82 81. Lindungi suami hamba
83 82. Kelaparan
84 83. Nggak bisa pelan
85 84. Kupenggal kepalamu
86 85. Bisa-bisa Mami kecewa
87 86. Gunakan waktu ini
88 87. Kita nggak akan bercerai sampai kapan pun
89 88. Menelan kunci
90 89. Poin utama permasalahan
91 90. Jangan pisahkan aku dan Syifa
92 91. Aku mencintai Aa
93 92. Kita pisahkan mereka saja
94 93. Menjauhkan mereka
95 94. Ada yang harus kita selesaikan
96 95. Pengen cepat ketemu Aa
97 96. Aku nggak mau cerai
98 97. Dia akan kembali bersamamu
99 98. Demi Papi dan Mami
100 99. Kamu kembali berdusta
101 100. Setan di Indonesia
102 101. Satu kali kesempatan
103 102. Pengganti Syifa
104 103. Kerjasama
105 104. Jangan menyiksa dirimu
106 105. Menahan rindu memang sangat berat
107 106. Butuh belaian kasih sayang
108 107. Butuh bantuan
109 108. Hitung-hitung ngasih kejutan
110 109. Do'a Robert
111 110. Apakah kita harus urungkan niat?
112 111. Lebih cocok
113 112. Robert ngamuk
114 113. Ayok keluar
115 114. Sensasinya
116 115. Kita akhiri semua masalah ini
117 116. Kalian kali ini selamat
118 117. Punya pesawat
119 118. Model iklan
120 119. Robert nggak ada
121 120. Kepengen ngobrol empat mata
122 121. Wajib mendesa*h setiap hari
123 122. Perasaanku jadi nggak enak
124 123. Mengantar pulang
125 124. Ayok ditolong
126 125. Gaya kepiting
127 126. Mami mau gaya kepiting
128 127. Biar aku bisa merebutnya
129 128. Jalan-jalan bertiga
130 129. Nonton film
131 130. Astaghfirullahallazim
132 131. Ngompol dicelana
133 132. Udah gede masih ngompol
134 133. Kita harus jagain Daddy
135 134. Nggak rela membagi cintaku
136 135. Kepengen cepat jadi dewasa
137 136. Enak banget
138 137. Cintaku bertepuk sebelah tangan
139 138. Roti bakar
140 139. Nggak perlu gatal sama suami orang
141 140. Mommy keren!
142 141. Tante harus waspada
143 142. Unta dari Arab
144 143. Biar satu keluarga itu nangis
145 144. Tapi ada syaratnya
146 145. Kok nyebelin?
147 146. Ada rencana nambah istri
148 147. Rencananya sudah beres
149 148. KERACUNAN
150 149. Sebuah fitnah
151 150. Abi khawatir kamu jatuh miskin
152 151. 10 Milyar
153 152. Ganti nama
154 153. Warna baru dihidup mereka
155 154. Pengen ini
156 155. Udah gede masih nennen
157 156. Tolong aku, Bi
158 157. Masa Robert kalah dari Daddy
159 158. Kita bercinta dulu sepuasnya
160 159. Gaya kodok
161 160. Memangnya mau cukur rambut?
162 161. Digundul sampai licin
163 162. Sudah jelek dari sananya
164 163. Dijahit sedikit
165 164. Agak ngeri
166 165. Biksu Tong
167 166. Aku malu
168 167. Syifa selingkuh
169 168. Salah pilih wig
170 169. Biar adil
171 170. Semoga nggak ada hal buruk
172 171. Jangan cukur rambutku
173 172. Sama-sama botak
174 173. Sama-sama salah
175 174. Jadi kepengen digundul juga
176 175. Seputih Cinta Keluarga Gundul
177 176. Rumah sakit
178 177. Goyangan
179 178. Tapi aku takut
180 179. Menolong dengan ikhlas
181 180. Kita ledekin
182 181. Lagi nge-trend
183 182. Kok botak, sih?
184 183. Meminta izin
185 184. Diamplas
186 185. Gundul In The Geng
187 186. Nyebelin
188 187. Darah orang muslim
189 188. Lagi genting
190 189. Ada apa dengan Syifa?
191 190. 3 Bulan
192 191. Kangen sama Syifa
193 192. Maryam Kesayangan Abi Hamdan
194 193. Tidur bareng Syifa
195 194. Jangan sampai kecolongan
196 195. Perkara sarapan
197 196. Mending usir saja
198 197. Kalau perutku agak besar
199 198. Saran hadiah
200 199. Ikut Mami sama Papi
201 200. Hamba Allah
202 201. Syifa belum pulang
203 202. Karaokean
204 203. Berhentilah untuk bersikap berlebihan!
205 204. Coba kupegang
206 205. Sampai lemes
207 206. Sudah pernah ketemu sekali
208 207. Belum ada calon
209 208. Nasi goreng Abang-Abang
210 209. Pura-pura budeg
211 210. Sudah sedikit gila
212 211. Makan bareng
213 212. Muntah-muntah
214 213. Karena Aa pingsan
215 214. Ingin cucu perempuan
216 215. Boy
217 216. Ketemu camer
218 217. Ta'aruf
219 218. Hari kemerdekaan
220 219. Lomba agustusan
221 220. Pasti menang
222 221. Memecahkan balon
223 222. Robert minta maaf
224 223. Hasil keringat sendiri diusia dini
225 224. Motor listrik
226 225. Dompres
227 226. Kayaknya enak juga
228 227. Merengek minta goyang
229 228. Main kucing-kucingan
230 229. Harga diriku
231 230. Lebih baik kita kerjasama
232 231. Pemenang panjat pinang
233 232. Sungguh fantastis
234 233. Sesak napas
235 234. Alasan Abi pingsan
236 235. Pasti dia seneng banget
237 236. Ngajak kondangan
238 237. Diganggu makhluk halus
239 238. Dengan senang hati akan membimbing
240 239. Sampai jadi mertuamu
241 240. Calon istri saya
242 241. Tanda terima kasih
243 242. Daddy tega banggeeeeettttttt
244 243. Suasana baru
245 244. Di alam terbuka
246 245. kok goyang-goyang?
247 246. Aku malu
248 247. Mencintaimu melebihi apa pun
249 248. Video berdurasi 3 menit
250 249. Habis sudah riwayatku
251 250. Sekalian pergi berbulan madu
252 251. Udin Ganteng Slebew
253 252. Hitam dan bergigi tonggos
254 253. Jangan berani kabur dariku
255 254. Keracunan ketek
256 255. Nanti ribet
257 256. Sunat massal
258 257. Biar sekalian mabar
259 258. Nggak rela
260 259. Pasti nanti tertekan batin
261 260. Masa depanmu masih panjang
262 261. Servise senjata
263 262. Berenang bareng
264 263. Kabar baik dan kabar buruk
265 264. Terdengar sok akrab
266 265. Buket bunga
267 266. Hal yang serius
268 267. Perasaan Robert kok nggak enak
269 268. Robert nggak mau sunat
270 269. Berikan jalan
271 270. Tunggu Robert punya istri
272 271. Potongan tongkat
273 272. Kulup
274 273. Nggak ada pengertiannya
275 274. Bintang sepuluh
276 275. Berjemur
277 276. Kamu mau menikah?
278 277. Mantan pacar
279 278. kiriman nasi goreng
280 279. Tiba-tiba kok dia baik sama aku
281 Jodoh Untuk Ustad Yunus
282 280. 9 Bulan
283 281. Nama
284 282. Perutku mules
285 283. Mommy mau melahirkan!
286 284. Sangat cantik
287 285. Seperti kita main arisan
288 286. Velove Mutiara Anderson
289 287. Nggak mau punya adik lagi
290 288. Melakukannya tanpa saling menyatu
291 289. Masih terlalu kecil
292 290. ASI-nya Mommy (END)
293 Menjerat Nyawa Suamiku
Episodes

Updated 293 Episodes

1
1. Aku wanita kotor
2
2. Menjadi milikku selamanya
3
3. Udah gatel banget rupanya
4
4. Menjadi mualaf
5
5. Syifa nggak diper*kosa
6
6. Aku belum menikah
7
7. Memangnya Syifa hamil?
8
8. Harus hamil anakku
9
9. Bercinta adalah solusinya
10
10. Minimal ciuman dulu
11
11. Jadi umat Islam itu nggak enak
12
12. Dia pasti sedang sibuk
13
13. Kamu hanya miliknya
14
14. Tongkat bisbolku sampai sakit
15
15. Cara buat anaknya gimana?
16
16. Kentut dulu yang banyak
17
17. Hukumnya makruh
18
18. Izin membawa Syifa
19
19. Takut naik kalkulator
20
20. Nggak mau disunat
21
21. Supaya Robert mau disunat
22
22. Terlalu lebay
23
23. Turunan Korea
24
24. Berhelm serta lucu
25
25. Kenapa aku jadi merinding begini?!
26
26. Seperti anak gadis saja!
27
27. Gantengan
28
28. Orang yang tepat untukku
29
29. Bersenang-senanglah
30
30. Kita harus melakukannya
31
31. Sangat putih dan indah
32
32. Robert mau disembelih
33
33. Ini hanya salah paham
34
34. Kejutan
35
35. Adik bayi disuntik
36
36. Sa-sakit, Aa!
37
37. Padahal tinggal goyang doang
38
38. Baru setengah
39
39. Sakit kepala
40
40. Resepsi Joe dan Syifa
41
41. Tamu tak diundang
42
42. Di atas langit masih ada langit
43
43. Si Jojon pelit
44
44. Seperti ada yang hilang
45
45. Kita kerjain Om ini
46
46. Sebuah do'a
47
47. Kita bermalam di sini
48
48. Memiliki Syifa seutuhnya
49
49. Aku mencintaimu
50
50. Menuduh tanpa bukti
51
51. Kunci kamar hotel
52
52. Masih perih
53
53. Jadikan ini pengalamanmu yang pertama
54
54. Karena si Jojon sangat membenci Fahmi
55
55. Pengen makan disuapi Mommy
56
56. Izin mendobrak pintu
57
57. Cobaan di depan mata
58
58. Overdosis karena sering disuntik
59
59. Bisa-bisa dia marah
60
60. Kamulah yang lebih menderita
61
61. Ada Om Polisi datang
62
62. Kacipirit*
63
63. Tolong Robert
64
64. Jojon terlihat sangat sempurna
65
65. Dia kupenjarakan saja!
66
66. Menjadi viral
67
67. Selamat datang Pak Fahmi
68
68. Akun face*book
69
69. Musim pelakor
70
70. Bur*ngnya tersangkut
71
71. Malam ini aku lembur
72
72. Takut Aa selingkuh
73
73. Aku mau susulin Aa
74
74. Melihatnya langsung
75
75. Beda tempat
76
Pengumuman! Tolong dibaca karena ini penting!
77
76. Aku kira kamu kangen
78
77. Kamu harus tanggung jawab
79
78. Gaya helikopter
80
79. Abi ketinggalan di kantor
81
80. Jemput Abi pulang
82
81. Lindungi suami hamba
83
82. Kelaparan
84
83. Nggak bisa pelan
85
84. Kupenggal kepalamu
86
85. Bisa-bisa Mami kecewa
87
86. Gunakan waktu ini
88
87. Kita nggak akan bercerai sampai kapan pun
89
88. Menelan kunci
90
89. Poin utama permasalahan
91
90. Jangan pisahkan aku dan Syifa
92
91. Aku mencintai Aa
93
92. Kita pisahkan mereka saja
94
93. Menjauhkan mereka
95
94. Ada yang harus kita selesaikan
96
95. Pengen cepat ketemu Aa
97
96. Aku nggak mau cerai
98
97. Dia akan kembali bersamamu
99
98. Demi Papi dan Mami
100
99. Kamu kembali berdusta
101
100. Setan di Indonesia
102
101. Satu kali kesempatan
103
102. Pengganti Syifa
104
103. Kerjasama
105
104. Jangan menyiksa dirimu
106
105. Menahan rindu memang sangat berat
107
106. Butuh belaian kasih sayang
108
107. Butuh bantuan
109
108. Hitung-hitung ngasih kejutan
110
109. Do'a Robert
111
110. Apakah kita harus urungkan niat?
112
111. Lebih cocok
113
112. Robert ngamuk
114
113. Ayok keluar
115
114. Sensasinya
116
115. Kita akhiri semua masalah ini
117
116. Kalian kali ini selamat
118
117. Punya pesawat
119
118. Model iklan
120
119. Robert nggak ada
121
120. Kepengen ngobrol empat mata
122
121. Wajib mendesa*h setiap hari
123
122. Perasaanku jadi nggak enak
124
123. Mengantar pulang
125
124. Ayok ditolong
126
125. Gaya kepiting
127
126. Mami mau gaya kepiting
128
127. Biar aku bisa merebutnya
129
128. Jalan-jalan bertiga
130
129. Nonton film
131
130. Astaghfirullahallazim
132
131. Ngompol dicelana
133
132. Udah gede masih ngompol
134
133. Kita harus jagain Daddy
135
134. Nggak rela membagi cintaku
136
135. Kepengen cepat jadi dewasa
137
136. Enak banget
138
137. Cintaku bertepuk sebelah tangan
139
138. Roti bakar
140
139. Nggak perlu gatal sama suami orang
141
140. Mommy keren!
142
141. Tante harus waspada
143
142. Unta dari Arab
144
143. Biar satu keluarga itu nangis
145
144. Tapi ada syaratnya
146
145. Kok nyebelin?
147
146. Ada rencana nambah istri
148
147. Rencananya sudah beres
149
148. KERACUNAN
150
149. Sebuah fitnah
151
150. Abi khawatir kamu jatuh miskin
152
151. 10 Milyar
153
152. Ganti nama
154
153. Warna baru dihidup mereka
155
154. Pengen ini
156
155. Udah gede masih nennen
157
156. Tolong aku, Bi
158
157. Masa Robert kalah dari Daddy
159
158. Kita bercinta dulu sepuasnya
160
159. Gaya kodok
161
160. Memangnya mau cukur rambut?
162
161. Digundul sampai licin
163
162. Sudah jelek dari sananya
164
163. Dijahit sedikit
165
164. Agak ngeri
166
165. Biksu Tong
167
166. Aku malu
168
167. Syifa selingkuh
169
168. Salah pilih wig
170
169. Biar adil
171
170. Semoga nggak ada hal buruk
172
171. Jangan cukur rambutku
173
172. Sama-sama botak
174
173. Sama-sama salah
175
174. Jadi kepengen digundul juga
176
175. Seputih Cinta Keluarga Gundul
177
176. Rumah sakit
178
177. Goyangan
179
178. Tapi aku takut
180
179. Menolong dengan ikhlas
181
180. Kita ledekin
182
181. Lagi nge-trend
183
182. Kok botak, sih?
184
183. Meminta izin
185
184. Diamplas
186
185. Gundul In The Geng
187
186. Nyebelin
188
187. Darah orang muslim
189
188. Lagi genting
190
189. Ada apa dengan Syifa?
191
190. 3 Bulan
192
191. Kangen sama Syifa
193
192. Maryam Kesayangan Abi Hamdan
194
193. Tidur bareng Syifa
195
194. Jangan sampai kecolongan
196
195. Perkara sarapan
197
196. Mending usir saja
198
197. Kalau perutku agak besar
199
198. Saran hadiah
200
199. Ikut Mami sama Papi
201
200. Hamba Allah
202
201. Syifa belum pulang
203
202. Karaokean
204
203. Berhentilah untuk bersikap berlebihan!
205
204. Coba kupegang
206
205. Sampai lemes
207
206. Sudah pernah ketemu sekali
208
207. Belum ada calon
209
208. Nasi goreng Abang-Abang
210
209. Pura-pura budeg
211
210. Sudah sedikit gila
212
211. Makan bareng
213
212. Muntah-muntah
214
213. Karena Aa pingsan
215
214. Ingin cucu perempuan
216
215. Boy
217
216. Ketemu camer
218
217. Ta'aruf
219
218. Hari kemerdekaan
220
219. Lomba agustusan
221
220. Pasti menang
222
221. Memecahkan balon
223
222. Robert minta maaf
224
223. Hasil keringat sendiri diusia dini
225
224. Motor listrik
226
225. Dompres
227
226. Kayaknya enak juga
228
227. Merengek minta goyang
229
228. Main kucing-kucingan
230
229. Harga diriku
231
230. Lebih baik kita kerjasama
232
231. Pemenang panjat pinang
233
232. Sungguh fantastis
234
233. Sesak napas
235
234. Alasan Abi pingsan
236
235. Pasti dia seneng banget
237
236. Ngajak kondangan
238
237. Diganggu makhluk halus
239
238. Dengan senang hati akan membimbing
240
239. Sampai jadi mertuamu
241
240. Calon istri saya
242
241. Tanda terima kasih
243
242. Daddy tega banggeeeeettttttt
244
243. Suasana baru
245
244. Di alam terbuka
246
245. kok goyang-goyang?
247
246. Aku malu
248
247. Mencintaimu melebihi apa pun
249
248. Video berdurasi 3 menit
250
249. Habis sudah riwayatku
251
250. Sekalian pergi berbulan madu
252
251. Udin Ganteng Slebew
253
252. Hitam dan bergigi tonggos
254
253. Jangan berani kabur dariku
255
254. Keracunan ketek
256
255. Nanti ribet
257
256. Sunat massal
258
257. Biar sekalian mabar
259
258. Nggak rela
260
259. Pasti nanti tertekan batin
261
260. Masa depanmu masih panjang
262
261. Servise senjata
263
262. Berenang bareng
264
263. Kabar baik dan kabar buruk
265
264. Terdengar sok akrab
266
265. Buket bunga
267
266. Hal yang serius
268
267. Perasaan Robert kok nggak enak
269
268. Robert nggak mau sunat
270
269. Berikan jalan
271
270. Tunggu Robert punya istri
272
271. Potongan tongkat
273
272. Kulup
274
273. Nggak ada pengertiannya
275
274. Bintang sepuluh
276
275. Berjemur
277
276. Kamu mau menikah?
278
277. Mantan pacar
279
278. kiriman nasi goreng
280
279. Tiba-tiba kok dia baik sama aku
281
Jodoh Untuk Ustad Yunus
282
280. 9 Bulan
283
281. Nama
284
282. Perutku mules
285
283. Mommy mau melahirkan!
286
284. Sangat cantik
287
285. Seperti kita main arisan
288
286. Velove Mutiara Anderson
289
287. Nggak mau punya adik lagi
290
288. Melakukannya tanpa saling menyatu
291
289. Masih terlalu kecil
292
290. ASI-nya Mommy (END)
293
Menjerat Nyawa Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!