Dalton menemui Detektif Gangga, setelah menurunkan Megan di halte bus. Mereka akan bertemu di tempat biasanya yaitu sebuah club yang buka 24 jam. Namun bedanya pada malam hari club itu lebih ramai.
Seperti biasa Dalton selalu disediakan tempat VVIP. Dia adalah member Diamond di club itu, member diatas platinum yang artinya Dalton tidak perlu membayar setiap kali ke tempat itu, untuk sekedar minum atau bermain dengan wanita penghibur.
Pembayaran sudah dilakukan di muka, dengan nominal cukup mahal. Jika tidak dipakai maka hangus alias sia-sia, Dan jika dipakai maka Dalton bisa memakainya hingga batas limit. Jika transaksi lebih dari itu maka member Diamond harus memperpanjang pembayaran. Begitulah sistem kerjanya.
Ruangan tersembunyi yang berada di lantai bawah tanah. Tersedia wanita cantik tinggal pilih mana saja tetapi Dalton tidak mengambil wanita itu. Dia hanya bertemu dengan Detektif Gangga untuk pembicaraan serius.
Detektif itu masih yakin dengan dugaannya bahwa diperkirakan nyawa Dalton sebenarnya masih diincar, oleh siapa Detektif itu sendiri belum pasti dan Dalton juga tidak tahu.
Detektif Gangga, menaruh sebuah foto asing yang tidak dikenali oleh Dalton. Dalton mengenang memory kecilnya sama sekali tidak pernah bertemu dengan pria itu. Melihatnya saja tidak pernah.
"Apakah dia dalangnya?" tanya Dalton
"Aku belum menyelidikinya lebih lanjut namun pria ini beberapa kali terlihat menemui Mark. Mungkin hampir 5 kali di tempat yang berbeda, dia menemui Mark sebelum insiden penembakan itu terjadi," ucap Detektif Gangga
"Dari mana kau tahu? Dan kenapa dikau mengatakan kata mungkin?"
"Aku menemukan mobil milik Mark yang telah di jual, dengan plat nomer yang sama dan mobil yang sama hanya saja berganti kepemilikan. Beruntung orang yang membeli mobil Mark masih menyimpan Dashcam Mark dan memberikannya padaku, Aku mengatakan mungkin karena di dalam rekaman itu hanya terekam 5 kali pertemuan. Mungkin saja bisa lebih dari itu yang tidak terekam kamera," jelas Detektif Gangga
DashCam (Dashboard Camera mobil berfungsi sebagai CCTV yang merekam peristiwa atau kejadian di jalan)
"Mereka juga tidak ada ikatan darah. Ku selidiki tentang bisnis apakah mereka memiliki bisnis usaha, tetapi riwayat rekening transaksi hanya ada satu kali transaksi dari nama pengirim Joe Stewart dengan nominal 2 juta Dollar. Dan itu dibayarkan di hari terbunuhnya orang tuamu," ucap Detektif Gangga
"Hah astaga, jika benar dia pelakunya maka nyawa mereka dihargai 2 juta dollar?! Fffak!! " umpat Dalton sambil menggebrak meja
"Sepertinya aku mengenal namanya, dia adalah pengusaha sukses dan juga keturunan bangsawan. Hanya saja aku belum pernah menemui atau melihat dirinya. Aku akan mengambil alih setelah ini. Akan ku selidiki sendiri dan ku pastikan dia akan tersiksa. Terimakasih Detektif," ucap Dalton
"Jangan sungkan Tuan Dalton. Oh ya sebagai informasi dan saran. Pria itu memiliki anak gadis, mungkin kau bisa memanfaatkan wanita itu untuk masuk kedalam rumahnya," ucap Detektif Gangga
"Ide yang bagus," Dalton tersenyum sembari meminum habis tiga gelas wine yang cukup membuat wajahnya memerah.
Sebagai ucapan terimakasih dan bonus, Dalton menawarkan wanita penghibur untuk Detektif Gangga. Pria itu tidak menolak tawaran Dalton, siapa sih yang tidak mau dikasih gratisan.
Setelah pembicaraan selesai, Dalton memilih pulang. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Hujan lebat, Dalton mengendarai mobilnya dengan pelan.
Dia malas makan malam diluar, persediaan makanan di rumahnya pun sudah habis. Dalton tidak memiliki pembantu atau asisten rumah tangga. Biasanya dia menyewa jasa kebersihan karena dianggap lebih aman dan privacynya tidak terganggu.
Ia pun menepikan mobilnya di depan minimarket. Pria itu tidak membawa payung sehingga berniat akan berlari kecil menuju mini market.
Tetapi saat ia membuka pintu nya, sebuah payung terbentang di atasnya. Dalton melihat kaki wanita dengan sandal jepit dan jas hujan berwarna kuning. Lalu matanya menyusuri hingga atas kepala.
"Kau....,"
"Bos..., "
Dalton dan Megan berucap bersamaan.
Tanpa banyak bicara, Dalton mengambil payung yang dibentangkan Megan dan berjalan menuju mini market.
Sesampainya di teras mini market, Dalton mengembalikan payungnya.
"Terimakasih," ucap Dalton
"Hemm ini tidak gratis, 1 dollar dan kau bisa mengembalikannya saat pulang nanti," ucap Megan lalu ia melepas kacamatanya yang terkena air hujan dan mengeringkannya lalu dipakainya lagi
"Haha all Right, tunggulah aku akan berbelanja," ucap Dalton
Pekerjaan sampingan Megan adalah penawar payung, harga yang murah untuk Dalton tetapi untuk Megan sangatlah banyak. Dan ia melakukan itu agar bisa makan.
Dalton ke dalam mini market membeli beberapa kebutuhannya, kemudian ia melihat Megan dari kaca pembatas. Dalton teringat dirinya saat sebelum memiliki uang. Bagaimana susahnya mencari pekerjaan. Beruntung dirinya cerdas dan beruntung pula yayasan gerejanya saat itu mau mengasuhnya.
Dalton juga membelikan beberapa roti, minuman, sereal, makanan kaleng untuk Megan.
"Apa bos sudah selesai?" tanya Megan
"Ini untukmu," ucap Dalton memberikan tas belanjaan pada Megan
Megan terkejut, "Untukku? Benarkah?"
"Ayo ambil, aku mau pulang,"
Megan langsung mengambilnya, "Terimakasih bos,"
Dalton membuka payung untuk dirinya dan Megan yang memakai jas hujan mengikutinya hingga parkiran
Dalton memberikan 100 dollar pada Megan saat sudah masuk ke dalam mobilnya.
"Ambil saja kembaliannya," ucap Dalton
Pria itu sangat berbaik hati, membuat Megan senang luar biasa hingga mengucapkan terimakasih berkali-kali.
Setelah Dalton pergi, Megan langsung pulang saat dirasa penghasilannya sudah cukup. Tubuhnya tak kuat lagi menahan hujan dan terlebih dia memiliki adik yang masih kecil dan seorang ibu yang sudah tua dan berpenyakitan.
Dalton telah tiba di rumahnya yang sangat besar. Ia langsung memanaskan makanan kaleng yang tadi dibelinya.
"Wanita itu unik juga," pikir Dalton
"Wait kenapa tiba-tiba aku memikirkan wanita yang banyak masalah itu. Sepertinya hidupnya benar-benar dalam masalah. Sudah berbohong denganku yang mengatakan dia terkena PHK karena pengurangan karyawan rupanya dia dikeluarkan karena masalah dengan kantornya. Dia juga mengaku kalau dirinya paham Saham, tapi aku masih tidak yakin. Lalu dia bermasalah dengan preman bergigi hitam. Huft semoga saja dia bisa bekerja dengan baik," ucap Dalton yang berbicara dengan dirinya sendiri
Setelah itu ia meniriskan makanan kaleng yang baru dipanaskan, dan memakannya dengan roti yang baru di panggangnya.
Lalu duduk di depan laptop dan mulai berkutat dengan keyboard menuliskan kata Joe Stewart.
Enter
Tak butuh waktu lama, Dalton mendapatkan informasi berita mengenai Joe Stewart. Ia juga membaca informasi lain yang tidak di ketahui publik. Info yang didapatkan Detektif Gangga yang melaporkan bahwa Joe memiliki keluarga lain yang hilang dan tidak tertulis di informasi umum
"Keluarga yang hilang? Atau keluarga yang dia bunuh," tanya Dalton pada dirinya sendiri seraya menerka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
cieeee ada rasa yang menyelusup ya Dalton
2024-12-16
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
megan menjual jasa payung 🤭
2024-12-16
0
ViaNa
serem amat wajah mark ..
2024-11-09
0