Bab 4 - Peri Cantik?

“Sashi kok baru pulang?”

Teguran Mama mengagetkannya. “Ngg iya Ma… barusan ke supermarket dulu.”

“Sama siapa?”

“Temen, Ma.”

“Oh ya sudah… tapi lain kali kabari Mama ya kalau pulang telat.” Mama tersenyum maklum gadis muda pasti ada masanya.

“Iya Ma. Aku ke kamar dulu ya.”

“Silahkan.”

Sashi bergegas ke kamar. Barusan Nino mengantarnya pulang, tapi karena tidak mau Nino tahu tempat tinggalnya, ia minta diturunkan di ujung jalan.

“Kenapa enggak sampe rumah aja?” tanya Nino barusan.

“Enggak usah, Kak. Di sini aja.”

“Jadi aku nggak boleh tau rumah kamu?”

“Bukan gitu. Tapi, kapan-kapan aja ya? Nggak enak sama Mama. Aku baru aja tinggal di sini.”

“Oke deh. Tapi nggak pa-pa nih kamu jalan kaki?”

“Nggak pa-pa. Udah deket kok. Di jalan ini.”

“Emang kamu tinggal di kompleks sini?”

“Iya. Kenapa emang?”

“Berarti kamu sering ketemu Dev?”

Sashi menelan ludah. “Dev?”

“Iya. Rumah dia kan ada di kompleks ini juga.”

Aduh! Peka juga Nino. “Enggak kok, aku malah nggak tau dia tinggal di deket sini. Ya udah Kak, aku pulang dulu ya? Nggak enak sama Mama. Pasti Mama nungguin aku.”

“Oke. Sampe ketemu besok.”

Pintu diketuk keras ketika Sashi selesai mandi.

“Dari hawanya ini pasti Dev deh. Nggak bisa apa dia ketuk pintu pelan-pelan.” Ia memakai kacamata dan membuka pintu.

“Lo ada hubungan apa sama Nino?” tembak Dev langsung, nyebelin banget.

“Maksud kamu?” tanya Sashi polos.

Dev jengkel. “Lo kasih tau dia kan lo tinggal di rumah gue?!”

“Enggak kok beneran. Dia nggak tau.”

“Alaaahhhh lo pikir gue percaya!”

“Beneran dia nggak tau.”

“Trus lo pergi sama dia?”

“Memangnya salah?” Sashi mulai ngeri.

Tiba-tiba Dev mencengkeram lengannya, keras. “Gue peringatin sekali lagi, kalo sampe bocor kabar kita tinggal serumah, awas lo!”

Sashi meringis sakit. “Iya. Barusan juga aku dianter sampe ujung jalan. Dia nggak tau aku tinggal di sini.”

"Gue pegang kata-kata lo. Jangan sampai bocor!"

Sashi mengangguk paham.

Dev berbalik pergi.

Lengan Sashi memerah, tenaga Dev kuat juga.

Kenapa Dev begitu membencinya?

Apa ia bikin salah?

***

Sudah jam sebelas malam, Sashi masih terjaga.

Ia memandangi secarik kertas bertuliskan tulisan ibunya. Ia menghela nafas panjang.

Akhirnya ia mengambil HP dan menghubungi Nino.

“Halo, Sas?” suara Nino terdengar ramah.

“Halo, Kak. Aku ganggu nggak?"

“Enggak kok. Kebetulan aku abis nonton bola. Kenapa? Kok belum tidur? Hampir midnight lho ini.”

“Lagi banyak pikiran aja.”

“Mikirin apa sih? Negara? Tugasnya presiden itu.”

Sashi terkekeh. “Bukan lah… ngg, maaf nih Kak, aku boleh minta tolong?”

“Boleh dong. Minta tolong apa?”

“Tolong bantu aku cari seseorang.”

“Siapa?”

“Ntar aku jelasin. Tapi, Kakak mau bantu aku?”

“Pasti lah. Kebetulan besok aku nggak sibuk.”

“Makasih ya, Kak. Besok aku kabarin lagi.”

“Oke. Met tidur ya.”

“Iya. Assalamu’alaikum, Kak.”

“Wa’alaikumsalam.”

***

“Sashi gimana kuliahnya?” tanya Mama ketika sarapan.

“Lancar, Ma.” Sashi menikmati sepiring nasi goreng lezat. Ia makan begitu lahap, dulu setiap pagi Ibu memasak nasi goreng untuk sarapannya. Sekarang ia bisa melepas rindu dengan masakan Mama.

“Alhamdulillah kalo lancar.”

“Oya Ma, mungkin beberapa hari aku pulang agak sore ya? Soalnya lagi banyak tugas kelompok.”

“Iya nggak apa-apa. Asal jangan kemalaman pulangnya.”

Sashi mengangguk patuh dan melanjutkan makannya.

“Ma, aku pergi dulu ya?” muncul Dev sudah rapi.

Wangi parfum yang maskulin langsung menerpa hidung Sashi.

“Sarapan dulu, Nak?”

Dev mendelik ke arah Sashi. “Nggak sempet, Ma. Berangkat ya!”

“Eh tungguin Sashi dong, Nak?” sergah Mama. “Berangkat bareng ya? Mama nggak tega dia naik angkot terus.”

“Ahh dia kan bukan anak kecil lagi, Ma!” seru Dev bete. “Lagian aku sama dia beda gedung. Kalo nganter dia dulu, aku bisa telat.”

“Nggak pa-pa, Ma. Aku naik angkot aja.”

“Tuh kan? Dia kan dari kampung. Udah biasa naik angkot. Malah dia suka mabok kalo naik mobil. Biarin aja kan udah gede. Aku duluan, Ma!” Dev ngeloyor pergi.

Mama geleng-geleng kepala. “Kenapa anak itu jadi kasar? Maafin Dev ya, Sashi? Jangan dimasukin hati. Sebenernya Dev baik kok.”

“Nggak pa-pa, Ma.”

“Ya sudah dihabiskan dulu ya makannya. Dan Mama titip bawain sarapan untuk Dev. Kalo Dev jam segini nggak makan, Mama takut dia sakit.”

Sashi agak ragu. Takut Dev marah lagi kalau dia dekat-dekat. Tapi ia tidak mau mengecewakan Mama. “Iya Ma.. nanti aku kasih ke Dev.”

Begitu keluar rumah, ia menemukan map biru tergeletak di halaman rumah.

“Apa ini?” ia membaca isinya. “Lho ini punya Dev? Pasti jatuh deh.”

Matanya menangkap selembar foto yang tergeletak di bawah map. “Foto siapa itu?”

Di foto tersebut ada Dev bersama seorang cewek cantik berambut sebahu. “Apa ini pacarnya Dev?"

Ia membalikkan foto dan ada tulisan “Peri Cantik”.

Entah kenapa jantungnya mendadak berdegup kencang tanpa ia tahu penyebabnya.

***

“Heh! Ngapain sih lo pake ke sini? Bikin malu gue aja!” bentak Dev tertahan.

“Aku kan udah chat supaya kamu nggak malu.” Sashi menjawab polos.

“Ahhh basa-basi aja! Cepet bilang, ada perlu apaan!?”

Sashi menyodorkan map. “Ini tadi jatuh di teras. Ini tugas yang harus kamu kumpulin kan.”

Dev menyambar mapnya. “Buruan lo pergi, ntar pada ngira lo pacar gue!”

“Eh Dev tunggu!”

“Apa lagi sih?” Dev berbalik dengan muka galak.

“Ini dari Mama.” Sashi memberikan tas makanan.

Dev malas melihatnya. “Bawa ama lo aja deh!”

“Dev, ini Mama lho yang minta.”

Dev mendengus dan menyambar tas makanan. “Udah lo pergi sana!”

“Eh Dev…”

“Apa lagi sih?!”

Sashi bingung. Baiknya aku balikin enggak ya foto ini?

“Lo mau caper ya sama gue?”

Sashi buru-buru menggeleng.

“Kalo gitu pergi sana! Jangan malu-maluin gue!” Dev masuk kelas diiringi tatapan Sashi.

"Galak banget jadi cowok. Moga aja nggak sampai darah tinggi deh." Sashi balik badan menuju kelasnya.

Padahal dia bela-belain nyamperin Dev dengan melewati dua gedung, tapi cowok itu galaknya nggak bisa dikondisikan.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!