paksaan

"begini saja Bu indah,saya dapat melunasi semua hutang ibu kepada saya....dengan satu syarat!". ucap seorang pria paruh baya yang berpenampilan rapih.

"syarat?sya-syarat apa tuan?".jawab seorang wanita paruh baya yang dipanggil indah.

"mudah Bu,asalkan putri anda yang cantik itu mau dinikahkan dengan anak saya,maka semuaaa hutang ibuuu saya bereskan,dan juga tidak hanya itu,biaya pengobatan suami anda saya yang tanggung dan.....tidaaaak hanyaa ituuu Bu,sayaaaa akan menanggung seluruh biaya pendidikan anak laki laki ibu yang paling kecil,bagaimana?".tanya pria itu yang bernama Baron,ia bertanya dan menjelaskan dengan sangat antusias,nampak senyuman licik terukir diwajahnya.

indah yang mendengarnya langsung terdiam dan membeku,hutangnya memang sangat besar yaitu 1 miliar, pengobatan suaminya juga bukan kecil, apalagi biaya pendidikan sang anak bungsunya yang ingin berkuliah di UGM Yogyakarta.

indah seketika berpikir akankah anak perempuan satu satunya menyetujui pernikahan ini?karena ternyata anak yang dimaksud oleh Baron adalah seorang pria yang memiliki sindrom peter pan!.

Peter pan....?akankah sang anak perempuan nya mau menerima seorang pria dewasa yang masih bersikap dan berperilaku seperti anak anak?.

"ba-baik tuan Baron, kalau begitu biar saya tanyakan dahulu kepada putri saya,dan sa-saya mohon,beri saya waktu 3 hari untuk memberitahu kan jawabannya kepada anda".indah lalu membungkuk dengan sopan dihadapan Baron.

"baiklah!aku tunggu selama 3 hari itu,kalau belum ada jawaban,maka bersiap siaplah untuk pergi meninggalkan negara ini!".ancam Baron dengan mengerikan karena nampaknya ia bukan orang biasa dan tidak mudah dibodohi.

setelah kepergian Baron,hati indah menjadi gundah gelana karena terus memikirkan bagaimana reaksi sang putri setelah mengetahui hal ini.

......................

setelah malam tiba,nampak seorang gadis cantik dengan setelan kantor baru pulang dari tempatnya bekerja,mata gadis itu nampak sayu karena kelelahan.

"ibu.....tresa pulang!".teriak gadis itu yang menyebut namanya dengan sebutan tresa.

tak lama setelah itu,indah langsung keluar dari kamarnya dan bergegas menghampiri tresa.

"tres!tres!sini!mamah mau bicara".ajak indah dengan antusias sambil duduk diatas sofa yang sudah usang.

tresa yang tidak tahu apa apa bergegas menghampiri sang ibu,lalu duduk dengan lelah.

"tres,ibu ada kabar baru nih!kamu pasti suka!".

"kabar baru?kabar baru apa mah?".

"kamu tahu gak?tadi pagi tuan Baron datang kesini tahu!terus dia bilang hutang kita, pengobatan bapa,terus pendidikan Adek kamu, semuanya bakal ditanggung Ama beliau.....tapi....dengan satu syarat!".ucap indah yang awalnya antusias namun,setelah teringat akan 1 syarat langsung murung.

"benarkah kah mah?lalu 1 syarat?syarat apa mah?".tanya tresa dengan kebingungan.

emmm,indah seketika terdiam dan berpikir akankah ia harus memberitahukan kebenaran pada putrinya atau memilih menyembunyikan nya dan lebih baik pindah negara?.

namun,karena tak punya cukup uang bila harus pindah negara akhrinya indah memutuskan untuk meminta bantuan tresa dab mengatakan yang sebenarnya.

"emm tres,tuan Baron ngasih 1 syarat!katanya.... emmmm kamu....harus mau menikah dengan anak nya".

bagai petir menyambar hati tresa,ia begitu terkejut akan syarat yang diajukan oleh tuan Baron,bukan hanya karena syarat yang begitu memaksa,namun juga tresa mengingat keadaan anak Baron yang memiliki sindrom peter pan.

namun,tidak hanya itu,tresa mengingat kembali kisah cintanya bersama sang kekasih yang kini hilang bak ditelan bumi,hatinya selalu menunggu kehadiran pria itu,namun tak pernah hadir,dan saat tengah menunggu,tresa malah di suruh menikah dengan pria yang belum pernah ia temui.

"tres?mamah tahu ini pilihan yang berat untuk kamu!tapi mamah mohon yah,kamu mau!kamu pikirin aja keluarga kita yang miskin ini!apalagi nih ya kamu jangan takut sama calon suami kamu nanti yang Peter pan,mamah yakin ko dia gak bakal macam macam sama kamu!". indah berkata dengan sangat mudah dan tidak memikirkan perasaan sang anak.

"mah?terus.........gunanya tresa kerja selama 5tahun untuk apa?gunanya aku buang masa remaja untuk apa?mamah gak tahu capeknya aku kerja,dari pagi sampe malem,harus ngurus bapa yang lagi sakit,datang ke sekolah kalau si Adek butuh wali,aku sengaja gak lanjutin sekolah SMA aku mah!demi apa?....demi menghidupi keluarga kita!".lirih tresa dengan sedikit mengeluarkan cairan bening dari matanya.

indah yang mendengarnya mulai berpikir kembali,namun dirinya tak mau bila harus hidup sengsara lagi,sudah cukup biarkan dirinya dan tresa saja,jangan sampai anak bungsu laki lakinya ikut menderita.

"tres,mamah tahu jadi kamu itu melelahkan!tapi tres....coba kamu pikirkan kehidupan kita kalau kamu menolak menikah dengan anak dari tuan Baron!kita bakal diusir dari negara ini!dan belum tentu kalau kita pindah negara,hidup kita bakal jadi mewah!lagian......gaji kamu gak seberapa sama hutang tuan Baron!".lagi lagi indah berkata kata pedas terhadap tresa.

tresa yang mendengarnya hanya terdiam dan menangis,ia tak habis pikir terhadap sikap sang ibu,yang tak mengerti perasaannya.

"yasudah mah,tresa kekamar dulu,nanti tresa kasih tahu lagi!".lirih tresa lalu pergi meninggalkan indah.

saat kepergian tresa,terlihat dibalik pintu kamar, seorang laki laki tengah murung dan hampir menangis,ternyata ia mendengar semu percakapan yang di ucapkan oleh ibunya dan kakak perempuan nya.

'a-aku harus bantu kak tresa!'.batin anak laki laki itu.

setelah kepergian tresa,indah merasa pusing dan tak tahu harus melakukan apa terhadap sikap anaknya yang menolak.

sehingga,indah memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan bersiap siap karena, akan pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi suaminya yang tengah di rawat.

sedangkan kini tresa yang tengah menangis, dikejutkan dengan pintu kamar yang tiba tiba terbuka,dan masuklah seorang laki laki sambil tersenyum.

"Agam....?".sebut tresa pada adik laki laki nya, ia lalu menghapus air matanya dan segera berdiri duduk.

"ka-kak tresa....?kakak abis nangis?".tanya Agam yang lalu duduk di samping tresa.

"ngga ko dek,kakak lagi cape aja".ucap tresa sambil tersenyum dan mengelus kepala Agam dengan lembut.

"oh Iyah,adek udah gede yah, udah kelas 2 SMA, nanti kalau udah gede,Ade kuliahnya mau dimana?katanya mau di UGM,mau?!".tanya tresa sambil terus mengelus pundak Agam dengan sangat lembut.

Agam yang mendengarnya hanya terdiam, memang dirinya sangat ingin berkuliah disana, namun,Agam tahu kenapa kakak nya menanyai hal tersebut.

"ngga ko kak,Agam gak pengen kuliah di sana..... lagian......tadi Agam denger ko obrolan kakak sama mamah".ucap Agam sambil menunduk dan menangis.

"loh ko anak cowo menangis?janga dong!kan mamah emang bener gam,kakak harus menikah dengan anak tuan Baron,kalo ngga,nanti kita diusir dari negara ini tahu,terus nanti pengobatan bapa gimana?".tresa berkata dengan lembut dan terus tersenyum agar sang adik laki laki nya tidak memikirkannya.

"kalau kakak menolak,memangnya.....tidak ada cara lain?".

"tidak ada gam.....memang benar kata mamah,gaji kakak tidak dapat dibandingkan dengan hutang kepada tuan Baron,hutangnya sangat besar,sudah bersyukur ada cara agar dapat melunasinya,jadi.....ini sudah takdir,kita harus menerimanya".tresa terus berkata sambil tersenyum,hingga tak sadar 1 air kolor keluar dari matanya,tresa yang tak ingin kelihatan oleh adiknya,langsung memeluk dan mencium keningnya.

"udah,Agam gak usah mikirin hal hal itu yah! sekarang kamu fokus belajar aja,kalau udah gede....harus jadi pria sukses okeh!".tresa lalu memberikan jari kelingkingnya.

"janji!".Agam lalu mengunci jari kelingkingnya dengan milik tresa,mereka lalu menangis dan berpelukan kembali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!