saat tengah kepanikan,tresa tiba tiba tersadar akan pesan Baron yaitu,Aiden alergi terhadap udang,dan dia tadi memberikan taburan udang udang kecil dan memasukkan nya kemulut Aiden.
tresa yang panik yang langsung memanggil Baron,dan untungnya Baron dengan cepat datang kesana.
"ada apa ini tresa?".
"tuan,maafkan saya,saya lupa soal alergi Aiden, tadi dia makan udang sedikit".
Baron yang mendengarnya begitu terkejut ia langsung menghubungi dokter dan menenangkan Aiden.
"Aiden sayang,jangan digaruk terus ya,nanti dokter sebentar lagi ke sini".
tresa yang merasa bersalah langsung mendekati Aiden dan mengelus pundaknya,namun siapa sangka,Aiden lagi lagi marah kepada tresa dan menduga bahwa tresa ingin membunuhnya.
"sana kakak jahat!aku tidak mau melihat kakak! kakak mencoba mem-membunuhku hiksss,ayah aku takut pada kakak tresa hikss".
Aiden lalu memeluk Baron.
"Aiden,maafin kakak yah,kakak lupa kalau kamu alergi sama udang".
baron yang melihat tresa sudah di pandang buruk oleh Aiden,langsung menyuruh tresa untuk diam dahulu,dan meminta maaf sesudah tangannya di obati.
sehingga tak lama kemudian,dokter buru buru datang dan langsung mengobati tangan Aiden.
"hikss sakit ayah!rasanya panas dan gatal hikss!".
"Aiden,tenang yah,kan ada dokter,nanti dokter kasih permen mau?".ucap sang dokter pria paruh baya,nampaknya ia sering melakukan pengobatan terhadap Aiden.
"pe-permen?horee!Aiden mau!".
Aiden seketika merubah raut wajahnya menjadi senang dan gembira.
setelah itu pengobatan pun berjalan dengan lancar,Aiden juga sudah tak menangis dan memakan lolipop dari dokter dengan gembira.
terasa yang melihat Aiden sudah kembali sembuh lalu mendekatinya dan mulai meminta maaf namun sayangnya dia justru menolak dan menjauhi tresa karena masih merasa ketakutan.
"Aiden Kakak terasa itu kan tidak sengaja,jadi maafkan saja dia ya,kamu tidak boleh seperti itu bagaimanapun Kakak terasa itu kan teman kamu".
Baron mencoba menenangkan Aiden,supaya dapat memaafkan tresa.
"tidak mau kakak tresa jahat!dia-dia mencoba membunuhku".
Aiden lalu pergi meninggalkan Tresa dan Baron Ia lalu memasuki kamarnya dengan rasa sedih dan menutup pintu dengan sangat kencang.
"astaga tresa maafkan Aiden,saya harap kau dapat mengurusnya dengan sabar".
"tentu tuan,mungkin...Aiden belum menerima saya sepenuhnya,kalau begitu... saya izin masuk kamar untuk menenangkan Aiden".
"baiklah silahkan".
terasa lalu meninggalkan baronn dan mulai masuk ke kamarnya dan mencoba untuk membujuk kembali Aiden agar memaafkannya.
"Aiden sayang?......".panggil tresa yang tak menemukan keberadaan Aiden.
terasa lalu mulai mencari keberadaan Aiden di dalam kamar mandi dan di sudut-sudut ruangan namun sayangnya ia tak melihat sosok Aiden.
tresa mulai khawatir Ia lalu berniat keluar kamar untuk menanyakan keberadaan Aiden kepada Baron dan yang lainnya namun saat tengah akan keluar tiba-tiba terasa mendengar suara gaduh dari arah kolong kasur.
dengan penasaran,tresa lalu membungkuk dan melihat keberadaan Aiden yang tengah bersembunyi.
"Aiden?kamu sedang apa?ayo kekuar.....kakak takut nanti kamu pengap".
tresa lalu mencoba menarik Aiden,namun sayangnya ia menolak dan malah menendang kepala tresa dengan kakinya.
"awww,sakit!".
tresa begitu terkejut ketika kepalanya tiba tiba di tendang,tendangan Aiden begitu kencang ditambah dengan sepatu dengan alas yang tajam,sehingga semakin membuat kepala tresa pusing dan sakit.
"awww,Aiden ayo keluar sayang".
tresa terus memanggil nama Aiden tanpa menoleh ke arahnya,karena tengah sibuk mengelus kepalanya yang terasa sakit.
Aiden yang melihat kesakitan terasa lalu keluar dari kolong kasur dan mencoba mendekatinya.
"ka-kakak?apakah itu sakit?".tanya Aiden lalu mulai mendekati tresa.
"Aiden?tidak ko...ka-kakak tidak kenapa napa".
tresa lalu berhenti mengelus kepalanya dan mulai berdiri dan menghampiri Aiden.
"Aiden.....maafkan kakak,kakak benar-benar tidak bermaksud untuk mencelakai kamu".
terasa lalu memeluk tubuh aiden Dengan sangat hangat sehingga membuat Aiden terdiam seketika.
"kakak benar benar minta maaf,kamu jangan seperti itu yah kalau sedang marah,kakak takut kamu kenapa napa yah".
Aiden lalu terdiam dan mulai merasakan ada sesuatu yang berterbangan dihatinya.
Aiden dengan malu,hanya terdiam dan menatap wajah cantik tresa.
"ka-kakak,apakah benar,kakak tidak ingin melukai ku lagi?".
"iya Aiden,kakak benar benar tidak berniat melukaimu,kakak janji.....tidak akan seperti itu lagi!".
terasa lalu mengangkat jari kelingkingnya untuk berjanji kepada Aiden.
Aiden yang paham langsung menyatukan jadi kelingkingnya dengan milik tresa dan tersenyum.
"ka-kakak janji kan?tidak akan melukai ku lagi?".
Aiden nampak tersenyum kepada tresa.
"janji!".
terasa lalu tersenyum dan mencium pipi Aiden dan menceritakan kisah lelucon agar Aiden tertawa.
Aiden lalu mulai percaya kembali kepada Tresa,ia mulai kembali tertawa dengan gembira ketika mendengar lelucon yang terasa ucapkan.
saat tengah tertawa Aiden dan Tresa tidak menyadari bahwa pintu kamar mereka tidak tertutup dengan rapat sehingga nampak sosok Baron yang tengah mengintip dengan senang karena menyadari bahwa Tresa adalah sosok wanita yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat memberikan kasih sayang pada anaknya.
......................
"oh Iyah Aiden,bagaimana kalau kita berkeliling di pusat Jogja?pasti akan sangat menyenangkan".
terasa lalu mengajak Aiden pergi keluar untuk bermain di kota Yogyakarta,karena cuaca hari ini tidak panas dan sejuk.
Aiden yang mendengarnya merasa senang Ia lalu dengan gembira meloncat-loncat dan langsung menarik tangan tresa.
"Kakak ayo kita bermain aku-aku ingin bersepeda, mari kita bersepeda bersama sama".
terasa dengan gembira mengikuti langkah Aiden dan tidak lupa mereka juga meminta izin terlebih dahulu kepada Baron,Baron dengan senang hati mengizinkan mereka berdua dengan syarat tidak boleh pulang terlalu sore.
tresa dan Aiden lalu pergi keluar dan menuju bagasi rumah di sana terlihat banyak mobil terparkir dan sepeda-sepeda yang sering Aiden gunakan.
"kakak-kakak,aku bisa bersepeda bagaimana kalau kakak biar dibonceng saja denganku nanti Aiden yang mengendarai nya dan kakak duduk di belakang ku".
"yasudah ayo, sepedanya yang itu saja,yang ada tempat duduk dibelakang nya". tunjuk Teresa pada sebuah sepeda berwarna pink dengan hiasan keranjang didepannya dan juga satu tempat duduk di bagian belakang.
"yasudah kakak ayo ayo cepat!".
Aiden dengan gembira langsung mengeluarkan sepeda berwarna pink itu lalu langsung menaikinya dan menyuruh terasa untuk naik ke belakang.
tresa dengan menurut langsung naik ke belakang dan duduk dengan gaya menyamping.
"sudah siap kakak?".
"sudah".
"kalau begitu pegangan yah nanti Aiden mau bawa nya kenceng!let's go!".
"let's go!".
tresa dan Aiden lalu mulai mengendarai sepeda dan keluar dari rumah besar milik Aiden.
setelah keluar gerbang,mereka langsung disuguhkan dengan pemandangan kota Yogyakarta yang indah dan asri.
tresa dengan senang hati memeluk pinggang Aiden,dan merekapun mulai mengelilingi Yogyakarta dengan senang hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments